hukum dapat diperluas tidak saja meliputi orang pribadi melainkan juga
badan hukum. Sedangkan dari aspek masalah pemidanaan dilihat dari
pola perumusan atau pola ancaman sanksi yang menyimpang dari
ketentuan KUHP. Sedangkan substansi hukum tindak pidana khusus
meliputi tiga permasalahan yakni tindak pidana pertanggungjawaban
pidana serta pidana dan pemidanaan.
Di dalam Law Online Library dipaparkan juga tentang ruang lingkup
hukum tindak pidana khusus yang mempunyai sifat tidak tetap dalam arti
tergantung substansinya apakah ketentuan yang dibentuk tersebut ada
penyimpangan dan menetapkan sendiri tentang ketentuan khusus dari
KUHP atau tetap mengacu kepada KUHP.
B. Tindak Pidana Khusus
Tidak ada definisi tindak pidana khusus secara baku akan tetapi dari
makna yang terkandung dalam uraian pasal 103 KUHP istilah pidana
khusus dapat diartikan sebagai suatu perbuatan pidana yang ditentukan
di dalam perundangan tertentu di dalam KUHP. Hal ini sejalan pendapat
yang dikemukakan oleh K. Wantjik Saleh ihwal latar belakang timbulnya
tindak pidana khusus:
Apa yang tercantum dalam KUH Pidana pasti tidak dapat mengikuti
perkembangan zaman. Selalu timbul berbagai perbuatan yang tidak
disebut oleh KUH Pidana sebagai suatu perbuatan yang merugikan
masyarakat dan melawan hukum, maka Penguasa/Pemerintah dapat
mengeluarkan suatu peraturan atau undang-undang yang menyatakan
bahwa suatu perbuatan menjadi menjadi tindak pidana. Berhubung tindak
pidana tersebut tidak berada di dalam KUHP, maka disebut Tindak Pidana
di luar KUH Pidana.
C. Bentuk dan Macam Tindak Pidana Khusus
Terkategori sebagai bentuk tindak pidana khusus adalah sebagai berikt
1. Tindak Pidana Korupsi.
2. Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laundering).
3. Tindak Pidana Pembalakan Hutan secara Liar (Illegal Logging).
4. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
5. Tindak Pidana di Bidang Perikanan (Illegal Fishing).
6. Tindak Pidana di Bidang Perbankan.