Makalah Pengantar Penelitikan Kualitatif

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR DASAR-DASAR PENELITIAN KUALITATIF

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Terstruktur
Matakuliah : Metodologi Penelitian Kualitatif
Pendidikan
Dosen : Drs. H. Munjin, M.Pd.I.

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Annisatul Muawwanah
1223301190
Avi Aryani
1223301193
Faizah Nur Atika
1223301195
Ismiatul Janah
1223301199
Laeli Muyassaroh
1223301202
Muhamad Rifai
1223301208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


PURWOKERTO
2015
PENGANTAR DASAR-DASAR PENELITIAN KUALITATIF

A. Pendahuluan
Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui
serangkaian proses yang panjang. Dalam konteks imu, kegiatan penelitian
diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap
munculnya fenomena tertentu. Tidak semua gejala dapat diamati secara pasti
dan terukur, juga seringkali sebuah teori bisa diterapkan di satu tempat
tetapi tidak bisa diterapkan di tempat yang lain.
Jika penelitian kuantitatif hanya bisa menguji dan memverifikasi
sebuah teori, maka penelitian kualitatif digunakan untuk menemukan dan
mengembangkan teori. Maka dari itu pengetahuan tentang penelitian
kualitatif sangatlah penting bagi para akademisi dan peneliti.1
B. Pengertian Penelitian Kualitatif
Ada beberapa istilah pada metode penelitian kualitatif.
Brog and Gall menyatakan: metode penelitian kualitatif
dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya
belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini
disebut juga metode artistic, karena proses penelitian lebih
bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode
interepretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan
dengan

interprestasi

terhadap

data

yang

ditemukn

dilapangan.
Metode penelitian kualitataif sering disebut metode
penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukanpada
1 http://muhammadnasikhul.blogspot.com/, diakses pada tanggal 24
Februari 2015.

kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga metode


etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak
digunakan
disebut

untuk penelitian bidang antropologi budaya,

sebagai

metode

kualitatif,

karena

data

yang

terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.


Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpostivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai
lawannya

adalah

eksperimen)

dimana

peneliti

adalah

sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data


dilakukan

secara

purposive

dan

snowbaal,

teknik

pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data


bersifat induktif/kualitataif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

C. Karakteristik Penelitian Kualitatif


Sudarwan Danim berpendapat bahwa ada enam ciri
penelitian kualitatif antara lain3:
1. Peran subjek atau peneliti dalam penelitian kualitatif
memegang peran sentral. Ia bukan hanya sekedar
orang yang memberikan makna terhadap data dan
fakta tetapi sekaligus sebagai alat atau instrumen
penelitian itu sendiri.
2. Dalam penelitian kualitatif kehidupan nyata yang alami
sebagai sumber data utama.
3. Gejala-gejala sosial merupan area yang menjadi objek
penelitian kualitatif.
2 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.
3 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur,
(Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 46.

4. Data atau fakta dalam penelitian kualitatif tidak bersifat


tunggal,

namun

bersifat

jamak

sesuai

dengan

pelaksanaan triangulasi sebagai multimetode dalam


pengumpulan data.
5. Catatan lapangan,
instrumen

utama

studi
yang

mengumupulkan data.
6. Penarikan simpulan dari

dokumentasi
dilakukan
analisis

merupakan

peneliti
data

untuk

merupakan

kesepakatan antara peneliti dan yang diteliti.


Sedangkan menurut Biklen; Lincoln dan Guba dalam
Moleong;

Nana

Sudjana

dan

Ibrahim;

H.B.

Mustopo,

karakteristik penelitian kualitatif dijabarkan lebih banyak lagi


dan

beberapa

memiliki

kesamaan

dengan

pendapat

Sudarwan Danim, yaitu sebagai berikut:


1. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung.
Penelitian kualitatif mengadakan penelitian pada
konteks sari suatu keutuhan sebagaimana adanya
(alami) tanpa dilakukan perubahan atau intervensi oleh
peneliti. Peristiwa (sosial, pendidikan) merupakan kajian
utama penelitian kualitatif. Dalam hal ini peneliti pergi
atau berada di lokasi untuk memahami, mempelajari
perilaku

insane

dalam

konteks

lingkungannya

sebagaimana yang ditunjukkan.4


2. Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpul
data.
Penelitian kualitatif menghendaki peneliti atau dengan
bantuan orang lain sebagai alat utama pengumpul
data.

Hal

ini

mengadakan

dimaksudkan
penyesuaian

agar
terhadap

lebih

mudah

kenyataan-

kenyataan yang ada di lapangan.5

4 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta:


Bumi Aksara, 2009), hlm.93.

3. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif.


Metode

ini

digunakan

karena:

1)

lebih

mudah

mengadakan penyesuaian dengan kenyataan yang


berdimensi ganda; 2) lebih mudah menyajikan secara
langsung hakikat hubungan antara peneliti dan subjek
penelitian; 3) memiliki kepekaan dan daya penyesuaian
diri dengan banyak pengaruh yang timbul dari pola-pola
nilai yang dihadapi.6
4. Analisis data dilakukan secara induktif.
Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori,
tetapi dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun ke
lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan, dan
menarik

kesimpulan

dari

fenomena

yang

ada

di

lapangan.7
5. Pembentukan teori berasal dari dasar.
Penelitian kualitatif menekankan pada kepercayaan
terhadap apa adanya yang dilihat sehingga bersifat
netral. Analisis induktif member makna bukan dimaksud
menjaring data untuk membuktikan hipotesis yang
telah

dirumuskan.

pembentukan
yang

telah

Analisis

abstraksi

ini

lebih

berdasarkan

dikumpulkan

untuk

kelompokkan.8
6. Deskriptif
5 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial .
6 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial, hlm.95.
7 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial, hlm.93.
8 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial, hlm.95.

merupakan

bagian-bagian
dikelompok-

Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar,


kutipan-kutipan
wawancara,

data.

Data

berasal

catatan-lapangan,

dari

foto,

naskah

video-tape,

dokumen pribadi, memo, dan dokumen resmi lainnya.9


7. Lebih mementingkan proses daripada hasil.
Karena hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti
akan lebih jelas jika diamati dalam proses.10
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus.
Alasannya, batas menentukan kenyataan ganda yang
kemudian mempertajam fokus, penetapan fokus dapat
lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti
dan fokus. Fokus sebagai masalah penelitian penting
dalam usaha menemukan batas penelitian lokasi
penelitian.11
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data yaitu
dengan meredefinisi validitas, reliabilitas, objektivitas
dalam versi lain.12
10. Desain bersifat sementara.
Desain disusun terus-menerus, fleksibel, changeable,
disesuaikan dengan kenyataan lapangan.13
11.

Hasil

penelitian

dirundingkan

dan

disepakati

bersama.

9 Budi Susetyo, Iding Tarsidi, Penelitian (Kualitatif/Naturalistik), (Bandung:


Univrsitas Pendidikan Indonesia, 2010), pdf.

10 Budi Susetyo, Iding Tarsidi, Penelitian.


11 Budi Susetyo, Iding Tarsidi, Penelitian.
12 Budi Susetyo, Iding Tarsidi, Penelitian.
13 Budi Susetyo, Iding Tarsidi, Penelitian.

Pengertian

dan

dirundingkan

hasil

dan

interpretasi

disepakati

oleh

yang

diperoleh

manusia

yang

adalah

untuk

dijadikan sebagai sumber data.14


D. Tujuan Penelitian Kualitatif
Tujuan

utama

penelitian

kualitatif

menggambarkan (to describe), memahami (to understand),


dan menjelaskan (to explain) tentang suatu fenomena yang
unik secara mendalam dan lengkap dengan prosedur dan
teknik yang khusus sesuai dengan karakteristik penelitian
kualitatif,

sehingga

menghasilkan

sebuah

teori

yang

grounded, yaitu teori yang dibangun berdasarkan data, yang


diperoleh selama penelitian berlangsung. Penelitian kualitatif
dalam bidang pendidikan bertujuan untuk:
a. Mendeskripsikan

suatu

proses

kegiatan

pendidikan

berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai


bahan kajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan
dan kelemahan pendidikan, sehingga dapat ditentukan
upaya penyempurnaan.
b. Menganalisis dan menafsirkansuatu fakta, fenomena
dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan
sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu
serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
c. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan
prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang
terjadi

di

lapangan

(induktif)

untuk

kepentingan

pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.15


E. Masalah dalam Penelitian Kualitatif
14 Budi Susetyo, Iding Tarsidi, Penelitian.
15 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012), hlm. 143-144.

Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun


penelitian kualitatif selalu berangkat dari masalah. Namun,
terdapat perbedaan yang mendasar antara masalah
dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Kalau
dalam penelitian kuantitatif, masalah yang akan dipecahkan
melalui peneltian harus jelas, spesifik dan dianggap tidak
berubah. Dalam penelitian kualitatif masalah yang dibawa
oleh

peneliti

masih

remang-remang,

bahkan

gelap,

kompleks dan dinamis. Oleh karena itu masalah dalam


kualitatif masih bersifat sementara, tentatif, dan akan
berkembang

atau

berganti

setelah

peneliti

berada

di

lapangan.
Dalam

penelitian

kualitatif,

akan

terjadi

tiga

kemungkinan setiap masalah yang dibawa oleh peneliti


dalam penelitian.16 Yang pertama masalah yang dibawa oleh
peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian
sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan
penelitian sama. Yang kedua masalah yang dibawa peneliti
setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas
atau memperdalam masalah yang telah disiapkan. Dengan
demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul
penelitian cukup disempurnakan. Yang ketiga masalah
yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah
total, sehingga harus ganti masalah. Dengan demikian judul
proposal dengan judul penelitian tidak sama dan judulnya
ganti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering
mengalami kesulitan administrasi. Oleh karena itu, institusi
yang menangani penelitian kualitatif harus mau dan mampu
menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.
16 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 283.

Peneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti


judul penelitiannya setelah memasuki lapangan penelitian
atau setelah selesai merupakan peneliti kualitatif yang lebih
baik. Karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang
dipikir

sebelumnya,

dan

selanjutnya

mampu

melihat

fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan


apa yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial yang
diteliti.
Terdapat perbedaan antara masalah dan rumusan
masalah. Seperti telah dikemukakan bahwa masalah adalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan
yang

terjadi.

Sedangkan

rumusan

masalah

adalah

pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah


yang harus dicari jawabannya melalui pengumpulan data.
Dalam usulan penelitian, sebaiknya masalah tersebut perlu
ditunjukan dengan data. Misalnya ada masalah tentang
kualitas SDM yang masih rendah, maka perlu data kualitas
SDM tersebut, melalui human development index misalnya.
Masalah kekurangan guru, buku, alat pelajaran di berbagai
sekolah perlu ditunjukan dengan data.
Data tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi
hasil

penelitian,

pengawasan,

evaluasi,

pengamatan

pendahuluan, dan pernyataan orang-orang yang patut


dipercaya.

Selanjutnya,

setelah

masalah

dipilih

dan

ditentukan, kemudian merumuskan judul penelitian.


F. Fokus Penelitian Kualitatif
Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah
bahwa gejala dari suatu obyek itu sifatnya tunggal dan parsial. Dengan
demikian berdasarkan gejala tersebut peneliti kuantitatif dapat menentukan
variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam pandangan penelitian kualitatif,

gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkankan),


sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya
berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang
diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial ini di dalam kelas
adalah ruang kelas; guru-murid, serta aktivitas proses belajar-mengajar.17
Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kuantitatif,
peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variabel. Dengan
demikian dalam penelitian kuantitatif ada yang disebut masalah. Sedangkan
batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang
berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Batasan masalah dan
fokus dapat digambarkan seperti gambar berikut:

Obyek penelitian
12 variabel
A

Dibatasi menjadi dua


Variabel A dan E

Pohan mengatakan bahwa membatasi penelitian merupakan upaya


pembatasan dimensi masalah atau gejala agar jelas ruang lingkupnya dan
17 Sugiyono, Motode Penelitian Pendidikan..., hlm. 285.

batasan yang akan di teliti. dalam hasil hal ini kita mengusahakan
melakukan penyempitan dan penyederhanaan terhadap sarana riset yang
terlaluluas dan rumit. dan tidak berharap berada di hutan belantara karena
kan memboroskan tenaga dan biaya.18
Sebagai ilustrasi jika fokus penelitian yaitu ketika kita ditengah hutan
belantara kita sebagai peneliti dan tidak mungkin kita meneliti semua isi
hutan, mulai dari hewan, tumbuhan dan apa yang ada dihutan. berapa waktu
yang kita butuhkan? Berapa biaya yang akan kita gunakan? Tentu tak
terhitung. Akan lebih baik kita buat fokus penelitian yaitu membuat batasan,
misalnya hanya meneliti tentang kayu jatinya. dalam penelitian kualitatif
lebih ditekankan pada fokus yang sempit tapi mendalam, artinya satu
persoalan yang dikaji lebih baik daripada semua masalah di hutan dikaji tapi
tidak mengarah.
Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat
kepentingan, urgensi feabilitas masalah yang akan di pecahkan selain juga
faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu. Suatu masalah di katakan
penting apabila masalah tersebut tidak di pecahkan melalui penelitian, maka
akan semakin menimbulkan masalah baru. Masalah dikatakan urgen
(mendesak) apabila masalah tersebut tidak segera di pecahkan melelui
penelitian, maka akan semakin kehilangan berbagai kesempatan untuk
mengatasi. Masalah dikatakan fasible apabila terdapat berbagai sumber daya
untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk menilai masalah tersebut
penting, urgen, dan feasible, maka perlu dilakukan melalui analisa masalah.
Dalam mempertajam penelitian, penelitian kualitatif menetapkan
fokus. Spreadley menyatakan bahwa A focused refer to a single cultural
domain or a few related domains maksudnya bahwa fokus itu merupakan
domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Dalam
penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada

18 https://wajburni.wordpress.com/2012/02/01/menentukan-fokuspenelitian/, diakses pada tanggal 22 Februari 2015 pukul 15.24 WIB.

10

tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial


(lapangan).
Spradley dalam Sanapiah Faisal mengemukakan empat alternatif
untuk menetapkan fokus yaitu:
1.

Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan. Informan


ini dalam lembaga pendidikan , bisa kepala sekolah, guru, orang tua murid, murid,

2.

pakar pendidikan dan sebagainya.


Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu. Domain dalam
pendidikan ini bisa kurikulum, proses belajar-mengajar, sarana prasarana, tenaga
pendidik dan kependidikan, manajemen, pembiayaan, sisitem evaluasi, pandangan

3.

hidup, kompetensi dan sebagainya.


Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek.
Temuan berarti sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini dalam pendidikan
misalnya menemukan metode mengajar matematika yang mudah dipahami dan

4.

menyenangkan.
Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang
telah ada. Penelitian ini bersifat pengembangan, yaitu ingin melengkapi dan
memperluas teori yang telah ada.19
G. Dasar Teoritis Penelitian Kualitatif
Teori disini dimaksudkan suatu pernyataan sistematis
yang berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal
dari data dan diuji kembali secara empirisparadigma.
Berdasarkan pandangan Bogdan & Biklen, paradigma, yaitu
kumpulan longgar tentang asumsi yang secara logis dianut
bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara
berpikir

dan

cara

penelitian.

Teori

membantu

menghubungkannya dengan data. Istilah-istilah kualitatif


nya adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Fenomenologis

19 Sugiyono, Motode Penelitian Pendidikan..., hlm. 288.

11

Berusaha

memahami

arti

peristiwa

dan

kaitan-

kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasisituasi tertentu. Fenomenologi, tidak berasumsi bahwa
peneliti mengetahui arti sesuatu Meneliti dari segi
Pandangan mereka (subjek), membentuk abstraksi
dengan menafsirkan data berdasarkan segi pandangan
mereka.
2. Interaksi Simbolik
Asumsinya, pengalaman

manusia

ditengahi

oleh

penafsiran. Objek, manusia, peristiwa, situasi, tidak


memiliki pengertiannya sendiri, sebaliknya pengertian
diberikan untuk mereka. Melalui interaksi, seseorang
membentuk
bersama

pengertian,

atau

persektif

mengembangkan

definisi

bersama,

bahasa

dalam

interaksisimbolik. Contohnya, konsep diri merupakan


konstruk sosial, yaitu hasil persepsi seseorang terhadap
dirinya dan kemudian mengembangkan definisi melalui
proses interaksi, untuk senantiasa berubah, tumbuh
dan berkembang.
3. Kebudayaan Etnografi
Etnografi yaitu usaha untuk menguraikan kebudayaan
atau aspek-aspek kebudayaan. Menurut antropolog,
kebudayaan yaitu pengetahuan yang diperoleh manusia
dan digunakan untuk menafsirkan pengalaman dan
memunculkan

perilaku.

Sebaliknya,

etnografi

mempertimbangkan perilaku manusia dengan jalan


menguraikan

apa

yang

diketahui

mereka

yang

membolehkan mereka berprilaku secara baik sesuai


common sense dalam masyarakatnya. Etnografi dikenal
dengan uraian tebal (thick description), suatu seri
penafsiran terhadap kehidupan.
4. Etnometodologi

12

Merupakan

studi

tentang

bagaimana

individu

menciptakan dan memahami kehidupannya sehari-hari


metodenya untuk mencapai kehidupan sehari-hari.
Etnometodolog

cenderung

melakukan

pekerjaan

tentang isu mikro, dengan pengungkapan kosa kata


khusus

dan

dengan

tindakan

mendetail

serta

pengertian. Misalnya istilah-istilah pengertian common


sense, kehidupan sehari-hari, penyelesaian sehari-hari,
dasar

melembaga

untuk

tindakan

sosial,

dan

memperhitungkan.
H. Kesimpulan
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpostivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai
lawannya

adalah

eksperimen)

dimana

peneliti

adalah

sebagai instrument kunci. Maka dari itu, karakteristik


penelitian kualitatif yang paling menonjol tentu saja peran
subjek atau peneliti dalam penelitian kualitatif memegang
peran

sentral.

memberikan

Ia

makna

bukan

hanya

terhadap

sekedar

data

dan

orang
fakta

yang
tetapi

sekaligus sebagai alat atau instrumen penelitian itu sendiri.


Tujuan

utama

penelitian

kualitatif

adalah

untuk

menggambarkan (to describe), memahami (to understand),


dan menjelaskan (to explain) tentang suatu fenomena yang
unik secara mendalam dan lengkap dengan prosedur dan
teknik yang khusus sesuai dengan karakteristik penelitian
kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga
kemungkinan setiap masalah yang dibawa oleh peneliti
dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh
peneliti tetap, yang kedua masalah yang dibawa peneliti

13

bisa memperluas atau memperdalam dan yang ketiga


masalah

yang

dibawa

peneliti

setelah

memasuki

lapangan berubah total.


Dalam mempertajam penelitian, penelitian kualitatif
menetapkan fokus. Fokus itu merupakan domain tunggal
atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Dalam
penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih
didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan
diperoleh dari situasi sosial (lapangan). Dasar teoritis
penelitian

kualitatif

fenomenologis,

bisa

interaksi

digali
simbolik,

etnografi dan etnometodologi.

14

dari

pendekatan

kebudayaan

atau

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Penelitian


Rosdakarya, 2012.

Pendidikan.

Bandung:

Remaja

Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur.


Jakarta: Kencana, 2013.
Sugiyono.
Metodologi Penelitian Pendidikan:
Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
Susetyo, Budi, Iding Tarsidi. Penelitian (Kualitatif/Naturalistik).
Bandung: Univrsitas Pendidikan Indonesia, 2010. pdf.
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
http://muhammadnasikhul.blogspot.com/, diakses pada tanggal
24 Februari 2015.
https://wajburni.wordpress.com/2012/02/01/menentukan-fokuspenelitian/, diakses pada tanggal 22 Februari 2015 pukul
15.24 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai