Jtptunimus GDL Rikadewi 5413 3 Babii
Jtptunimus GDL Rikadewi 5413 3 Babii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. KEHAMILAN
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang perlu
mendapatkan perhatian dan dukungan dari seluruh anggota keluarga
(BKKBN, 2003, p. 19).
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur.
Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum)
betul-betul penuh perjuangan (Maulana, 2008, p. 125).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah, 2008, p.
213).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ke-7 sampai 9 bulan (Prawiroharjo, 2008, p. 89).
10
11
darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan
payudara.
2) Tanda kemungkinan kehamilan
a) Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan
mulai pembesaran perut.
b) Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari
rahim. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus
membesar dan bentuknya makin lama makin bundar.
c) Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
terutama daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus
uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus
pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang
dan lebih lunak.
d) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva,
vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh
pengaruh hormon estrogen.
e) Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadangkadang pembesaran
tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat
12
13
14
menjelang
persalinan,
agar
ibu
dan
janin
terjaga
15
16
17
18
19
Penanganan:
Persalinan anjuran atau induksi persalinan. Bila keadaan janin
baik maka tunda pengakhiran kehamilan selama 1 minggu dengan
menilai gerakan janin dan tes tanpa tekanan 3 hari. Bila hasil
positif, segera lakukan seksio sesarea
(Mansjoer, 2001, p. 275-276)
d) Persalinan lama
Partus lama adalah partus yang berlangsung lebih dari 24
jam untuk primigravida dan 18 jam bagi multigravida.
Penyebabnya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul,
kelainan kekuatan his dan mengejan.
Gejala dan tanda:
KU lemah, kelelahan, nadi cepat, respirasi cepat, dehidrasi, perut
kembung dan edema alat genital.
Bahaya:
Bisa terjadi infeksi, fetal distres dan ruptur uteri.
Penanganan:
Memberikan rehidrasi dan infus cairan pengganti, memberikan
perlindungan antibiotika-antipiretika.
(Prawirohardjo, 2008).
3) Kehamilan risiko tinggi
e) Penyakit pada ibu hamil
20
1) Anemia
Adalah kekurangan darah yang dapat menganggu
kesehatan ibu pada saat proses persalinan (BKKBN, 2003,
p.24). Kondisi ibu hamil dengan kadar Hemoglobin kurang
dari 11 g% pada trimester 1 dan 3 dan <10,5 g % pada
trimester 2. Anemia dapat menimbulkan dampak buruk
terhadap ibu maupun janin, seperti infeksi, partus prematurus,
abortus, kematian janin, cacat bawaan (Prawirohardjo, 2008,
p. 281).
Gejala dan tanda:
Pusing, rasa lemah, kulit pucat, mudah pingsan, sementara
tensi masih dalam batas normal perlu dicurigai anemia
defisiensi. Secara klinik dapat dilihat tubuh yang malnutrisi
dan pucat (MIMS Bidan, 2008/2009)
Penanganan umum:
Kekurangan darah merah ini harus dipenuhi dengan
mengkonsumsi makanan bergizi dan diberi suplemen zat
besi, pemberian kalori 300 kalori/hari dan suplemen besi
sebanyak 60 mg/hari kiranya cukup mencegah anemia
(Maulana, 2008, p. 187).
21
2) Malaria
Malaria adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman
(plasmodium) dapat mengakibatkan anemia dan dapat
menyebabkan keguguran.
Gejala dan tanda:
Demam, anemia, hipoglikemia, edema paru akut dan malaria
berat lainnya.
Penanganan:
Dengan pemberian obat kemoprofiksis jenis klorokuin
dengan dosis 300 mg/minggu.
3) TBC paru
Tuberkulosis
disebabkan
oleh
adalah
infeksi
penyakit
mycobacterium
infeksi
yang
tuberculosis.
dengan
pemeriksaan antenatal.
wanita
hamil
lainnya
pada
22
23
24
25
g) Pre eklamsi
Pre eklamsi adalah suatu keadaan dengan timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah
usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah lahir.
Gejala dan tanda:
Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan
kaki, jari tangan dan muka, sakit kepala hebat, tekanan darah
lebih dari 140/90 mmHg, proteinuria sebanyak 0,3 g/l dalam air
kencing 24 jam.
Penanganan umum:
Istirahat (tirah baring), diet rendah garam, diet tinggi protein,
suplemen kalsium, magnesium, obat antihipertensi dan dirawat di
rumah sakit bila ada kecendrungan menjadi eklamsia.
h) Eklamsia
Eklamsia merupakan kelanjutan dari pre eklamsia
berat ditambah dengan kejang atau koma yang dapat
berlangsung mendadak.
Gejala dan tanda:
Eklamsia ditandai oleh gejala-gejala pre eklamsia berat dan
kejang atau koma.
26
Penanganan:
Pengobatan tetap isolasi ketat di rumah sakit. Hindari kejang yang
dapat menimbulkan penyulit yang lebih berat. (Prawirohardjo,
2008, p. 212).
i) Hamil kembar (gemelli)
Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin
atau lebih. Kejadian kehamilan ganda dipengaruhi oleh faktor
keturunan, umur dan paritas.
Gejala dan tanda:
Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya
kehamilan, gerakan janin dirasakan lebih banyak, uterus terasa
lebih cepat membesar, pada palpasi bagian kecil teraba lebih
banyak, teraba ada 3 bagian besar janin, teraba ada 2 bollatmen,
terdengar 2 denyut jantung janin.
Penanganan dalam kehamilan:
Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar
dan mencegah komplikasi yang timbul, periksa darah lengkap,
Hb, dan golongan darah.
j) Kehamilan dengan kelainan letak
(1) Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang
janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu memanjang tubuh
ibu.
27
Etiologi:
Kelemahan
dinding
perut/uterus
karena
multiparitas,
28
Penanganan:
Menurut Eastman bahwa tiap perdarahan trimester ketiga
yang lebih dari show (perdarahan inisial), harus dikirim ke
rumah sakit tanpa dilakukan manipulasi apapun, baik rektal
maupun vaginal.
Apabila pada penilaian baik, perdarahan sedikit,
janin masih hidup, belum inpartu, kehamilan belum cukup 37
minggu, atau berat badan janin dibawah 2500 gr, maka
kehamilan dapat dipertahankan istirahat dan pemberian obatobatan dan observasilah dengan teliti.
(2) Solusio plasenta
Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya
normal, terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir.
Gejala dan tanda:
Perdarahan dengan rasa sakit, perut terasa tegang, gerak janin
berkurang, palpasi bagian janin sulit diraba, auskultasi
jantung janin dapat terjadi asfiksia ringan dan sedang, dapat
terjadi gangguan pembekuan darah.
Penanganan:
Perdarahan yang berhenti dan keadaan baik pada kehamilan
prematur dilakukan perawatan inap dan pada plasenta tingkat
sedang dan berat penanganannya dilakukan di rumah sakit
(Saifuddin, 2002, p. 92).
29
IUFD
30
31
mungkin
semenjak
ia
merasa
dirinya
hamil
untuk
32
33
34
- Melakukan
deteksi
dini
komplikasi,
melakukan
Waktu kunjungan
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
Lama perlindungan
%
perlindungan
3 tahun
80%
5 tahun
10 tahun
25 tahun/seumur
hidup
95%
99%
99%
35
komplikasi
akibat
kehamilan
dan
pengobatannya.
(2) Kunjungan II (2428 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)
dilakukan:
- Pengenalan
komplikasi
akibat
kehamilan
dan
pengobatannya.
- Penapisan pre eklamsia, gemeli, infeksi alat reproduksi
dan saluran perkemihan.
- Mengulang perencanaan persalinan.
(3) Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir):
- Sama seperti kunjungan II dan III.
- Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi.
- Mengenali tanda-tanda persalinan
3. PENGETAHUAN
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,
pengetahuan umumnya datang dari penginderaan yang terjadi melalui
panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
36
37
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui
dan
dapat
menginterpretasikan.
3) Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
4) Analisis (analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam
struktur organisasi tersebut dan ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (synthesis)
Menunjukkan
pada
suatu
kemampuan
meletakkan
atau
terhadap
suatu
objek.
Penelitian
itu
38
pendidikan
perlu
dipertimbangkan
umur
(proses
39
pengetahuan
implikasinya.
Semakin
tinggi
40
6) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu sumber pengetahuan atau suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang
lalu. Pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal biasanya
diperoleh
dari
lingkungan
kehidupan
dalam
proses
41
masyarakat
formal,
ahli
agama,
sumber
merupakan
suatu
pengetahuan
cara
untuk
atau
pengalaman
memperoleh
ini
kebenaran
penalarannya
dalam
memperoleh
42
Umur
Umur individu yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
bekerja.
2) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh sesorang
terhadap orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu, semakin
tinggi pendidikan orang semakin tinggi tingkat pengetahuanya.
3) Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupannya dan keluarganya.
43
4) Pendapatan
Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, keluarga
dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding
dengan keluarga dengan status ekonomi rendah, hal ini akan
mempengaruhi kebutuhan akan informasi termasuk kebutuhan
sekunder.
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa
ekonomi
dapat
44
B. KERANGKA TEORI
Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka penulis
mengembangkan kerangka konsep sebagai berikut :
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi:
- Umur
- Pendidikan
kehamilan risiko
- Pendapatan
- Hubungan sosial
- Pengalaman
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Bagan 2.1 Kerangka teori
Sumber: Modifikasi teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2003)
C. KERANGKA KONSEP
Variabel dependent
-
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan
Variabel indepedent