2)
Tentukan tundaan geometri rata-rata masing-masing pendekat (DG) akibat perlambatan dan
percepatan ketika menunggu giliran pada suatu simpang dan/atau ketika dihentikan oleh lampu merah:
DG j = (1 PSV) PT 6 + ( PSV 4)
(43)
dimana:
DGj
= Tundaan geometri rata-rata untuk pendekat j (det/smp)
PSV
= Rasio kendaraan terhenti pada pendekat = Min (NS, 1)
PT
= Rasio kendaraan berbelok pada pendekat dari Formulir SIG-IV
Masukkan hasil tundaan geometri rata-rata pada Kolom (14)
3)
Hitung tundaan geometrik gerakan lalu-lintas dengan belok kiri langsung (LTOR) sebagai
berikut:
-
Masukkan arus total dari gerakan LTOR dalam smp/jam pada Kolom 2 (dari Formulir
SIG-II, gerakan terlindung) pada baris khusus untuk keperluan ini.
4)
Hitung tundaan rata-rata (det/smp) sebagai jumlah dari Kolom 13 clan 14 dan masukkan hasilnya
pada Kolom 15.
5)
Hitung tundaan total dalam detik dengan mengalikan tundaan rata-rata (Kolom 15) dengan arus
lalu-lintas (Kolom 2), dan masukkan hasilnya pada Kolom 16.
6)
Hitung tundaan rata-rata untuk seluruh simpang (D1) dengan membagi jumlah nilai tundaan pada
Kolom 16 dengan arus total (QTOT) dalam smp/jam yang dicatat dibagian bawah Kolom 2 pada
Formulir SIG-V:
DI
(Q u D)
QTOT
det/smp (44)
Masukkan nilai tersebut kedalam kotak paling bawah pada Kolom 16.
-
Tundaan rata-rata dapat digunakan sebagai indikator tingkat pelayanan dari masing-masing
pendekat demikian juga dari suatu simpang secara keseluruhan.
2 - 69
4. CONTOH PERHITUNGAN
CONTOH 1
Sinyal lalu-lintas yang telah ada di Jl. Iskandarsyah - Jl. Wijaya, (Jakarta) bekerja dalam pengaturan
empat fase dengan hijau awal pada pendekat Barat.
Simpang:
Tugas:
a)
Hitung waktu sinyal, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan dengan
pengaturan empat fase (dengan hijau awal pada pendekat Barat)
b)
Hitung waktu sinyal, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan dengan
pengaturan tiga fase
Data masukan:
Hasil:
Catatan:
Formulir SIG-II menunjukkan arus lalu-lintas dalam smp/jam untuk semua jurusan.
Gerakan LTOR (belok kiri langsung) dari pendekat Timur dapat diberangkatkan
tanpa mengganggu gerakan ST dan RT sehingga LTOR tersebut tidak disertakan
pada perhitungan waktu sinyal, kapasitas, derajat kejenuhan dan panjang antrian.
Tetapi dalam perhitungan tundaan dan jumlah kendaraan terhenti, (tetapi LTOR
tersebut diikut-sertakan dalam perhitungan tundaan dan jumlah kendaraan berhenti).
Pengaturan empat fase dengan hijau awal pada pendekat Barat:
Formulir SIG-IV menunjukkan Rasio Arus Simpang (IFR) adalah 0,777.
Waktu siklus sebesar 117 detik, dan waktu hijau 24, 29 dan 50 detik.
Derajat kejenuhan simpang adalah 0,896.
Formulir SIG-V menunjukkan panjang antrian maksimum adalah 127 m.
Tundaan dari simpang tersebut adalah 45,3 detik.
Pengaturan tiga-fase: (Perhatikan: >< artinya = bandingkan dengan)
Formulir SIG-IV menunjukkan Rasio Arus Simpang (IFR) adalah 0,706 (>< 0,777).
Waktu siklus sebesar 88 detik (>< 177 detik), dan waktu hijau 19 detik (>< 24
detik); 23 detik (>< 29 detik) dan 32 detik (>< 50 detik).
Derajat kejenuhan simpang adalah 0,843 (>< 0,896).
Formulir SIG-V menunjukkan panjang antrian maksimum adalah 93 m (>< 127 m).
Tundaan dari simpang tersebut adalah 34,2 detik (>< 45,3 detik).
2 - 70
SIMPANG BERSINYAL
Formulir SIG-I:
GEOMETRI
PENGATURAN LALU LINTAS
LINGKUNGAN
Contoh 1
Formulir SIG-I
Ditangani oleh: DK
Tanggal:
24 Januari 1996
Kota:
Jakarta
Simpang:
Ukuran kota:
Iskandarsyah - Wijaya
8,3 juta
Perihal:
Periode:
Waktu siklus:
C=
87
KONDISI LAPANGAN
Tipe
Hambatan
Kode
Median
lingkungan samping
pendekat
Ya/Tidak
Tinggi/Rendah
jalan
(1)
(2)
(3)
(4)
U
S
T
B
COM
RES
RES
RES
R
R
R
R
Y
Y
T
T
(6)
T
T
Y
T
2 - 71
(7)
(8)
11,5
11,0
8,5
7,0
11,5
11,0
6,0
7,0
(10)
Keluar
W KELUAR
(11)
2,5
11,5
10,5
5,0
5,0
SIMPANG BERSINYAL
Formulir SIG-II:
ARUS LALU LINTAS
Tanqqal:
Kota:
Simpanq:
24 Januari 1996
Jakarta
Iskandarsyah - Wijaya
Kode
Pendekat
(1)
(2)
LT/LTOR
(5)
49
(6)
(7)
(8)
49
19
(10)
(11)
(12
(13)
(14)
75
62
66
680
680
680
91
118
118
263
53
105
1034
851
903
RT
257
257
257
34
44
44
99
20
40
390
321
341
Total
986
986
986
132
171
171
381
77
153
1499
1234
1310
LT/LTOR
ST
152
627
152
627
152
627
6
24
8
31
8
31
35
144
7
29
14
58
193
795
167
687
174
716
554
554
554
21
27
27
127
25
51
702
606
632
Total
1333
1333
1333
51
66
66
306
61
123
1690
1460
1522
LT/LTOR
ST
428
550
428
550
428
550
25
32
33
42
33
42
224
288
45
58
90
115
677
870
506
650
551
707
21
21
21
11
33
24
26
Total
999
999
999
58
76
76
523
105
209
1580
1180
1284
LT/LTOR
ST
102
321
102
321
102
321
23
71
30
92
30
92
62
194
12
3Q
25
78
187
586
144
452
157
491
RT
49
(4)
ST
RT
(3)
Ditanqani oleh: DK
RT
127
127
127
28
36
36
76
15
30
231
178
193
Total
550
550
550
122
158
158
332
66
133
1004
774
841
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
2 - 72
(15)
l<FND.TAK)3
Arus
UM
Rasio
UM/MV
PRT
Rms. (14)
kend/
jam
(16)
(17)
0,05
Rms. (15)
(16)
0
4
0,26
0
4
0,11
0,003
2
3
0,42
2
7
0,43
0,004
10
6
0,02
1
17
0,19
0,011
2
6
0,23
1
9
0,010
Contoh I
Formulir SIG-III
SIMPANG BERSINYAL
Formulir SIG-III :
WAKTU ANTAR HIJAU
WAKTU HILANG
U
S
T
B
Kecepat an
VE m/det
10
10
10
10
Tanggal:
24 Januari 1996
Ditangani oleh:
DK
Kota:
Jakarta
Simpang:
Iskandarsyah - Wijaya
Perihal:
Waktu merah
semua (det)
S
10
T
10
10
15,5+5-16
1,6+0,5-1,6
B
10
0.5
16,2+5-15,5
1,6+0,5-1,6
29+5-13
2,9+0,5-1,3
26,8+5-11,2
2,9+0,5-1,1
0.5
2.1
2.3
Penentuan w
aktu merah semua
Fase 1 -->Fase 2
Fase 2 -->Fase 3
Fase 3 --> Fase 4
Fase 4 --> Fase 1
Waktu kuning total (3 deVfase)
Waktu hilang total (LTI) = Merah semua total + awktu kuning (det/siklus)
*)
**)
2 - 73
1.0
1.0
0.0
3.0
9.0
14.0
Formulir SIG-IV
2 - 74
Contoh 1
Formulir SIG-V
Contoh 1
2 - 75
Formulir SIG-IV
2 - 76
Contoh 1
Formulir SIG-V
Contoh 1
2 - 77
CONTOH 2
Sinyal lalu-Iintas yang telah ada di Jl. Martadinata - Jl. A. Yani, (Bandung) bekerja dalam pengaturan
dua fase.
Simpang:
Tugas:
a) Hitung waktu sinyal, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan dengan
pengaturan dua-fase
b) Hitung waktu sinyal, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan dengan
pengaturan dua fase (tidak termasuk fase RT) c) Diskusikan pengaruh
pengaturan dua-fase dan pengaturan empat fase.
Data masukan:
Hasil:
Catatan:
Formulir SIG-II menunjukkan arus lalu-Iintas dalam smp/jam untuk semua jurusan.
Karena gerakan LTOR (belok kiri Iangsung) dapat diberangkatkan tanpa
mengganggu gerakan ST dan RT sehingga LTOR tersebut tidak disertakan pada
perhitungan waktu sinyal, kapasitas, derajat kejenuhan dan panjang antrian,
(tetapi disertakan dalam perhitungan tundaan dan jumlah kendaraan terhenti).
Pengaturan dua-fase: (Perhatikan >< = bandingkan dengan)
Formulir SIG-IV menunjukkan bahwa rasio arus simpang (IFR) adalah 0,634 yaitu
dibawah 0,75, seperti disarankan panduan, bagian 2.3.3c. Waktu siklus sebesar 50
detik (>< 65 detik), dan waktu hijau 22 detik (>< 23 detik) dan 19 detik (>< 32
detik).
Derajat kejenuhan simpang adalah 0,775.
Formulir SIGN menunjukkan panjang antrian maksimum adalah 46 m.
Tundaan simpang tersebut adalah 17,2 detik.
Pengaturan empat-fase:
Formulir SIG-IV menunjukkan Rasio Arus Simpang (IFR) adalah 0,658 (>< 0,634).
Waktu siklus sebesar 93 detik (>< 50 detik) Derajat kejenuhan simpang adalah
0,827 (>< 0,775). Formulir SIGN menunjukkan panjang antrian maksimum
adalah 100 m (>< 46 m). Tundaan dari simpang tersebut adalah 39,4 detik (><
17,2 detik).
Perubahan dari pengaturan dua-fase menjadi pengaturan empat-fase sangat
memperburuk perilaku lalu-lintas disimpang, tetapi mungkin mengurangi
kecelakaaan lalu-Iintas pada simpang tersebut, seperti dibahas dalam panduan
bagian 2.3.3d.
2 - 78
Contoh 2
Formulir SIG-I
SIMPANG BERSINYAL
Formulir SIG-I:
GEOMETRI
PENGATURAN LALU LINTAS
LINGKUNGAN
Ditangani oleh: DK
Tanggal:
24 Januari 1996
Kota:
Simpang:
Bandung
Martadinata- A.Yani
Ukuran kota:
Perihal:
2,1 juta
2 - Fase
Periode:
g=
g=
Waktu siklus:
C=
g=
65
II
G=
IG=
IG=
KONDISI LAPANGAN
Tipe
Hambatan
Kode
Median
samping
pendekat lingkungan Tinggi/Rendah
Ya/Tidak
jalan
(1)
(2)
(3)
(4)
U
S
T
B
RES
RES
COM
COM
T
R
T
R
Y
Y
T
T
(6)
Y
Y
Y
Y
2 - 79
(7)
(8)
11,0
11,0
11,0
11,0
9,0
9,0
9,0
9,0
(10)
Keluar
W KELUAR
(11)
2,0
2,0
2,0
2,0
6,0
6,0
6,0
6,0
Contoh 2
Formulir SIG-II
SIMPANG BERSINYAL
Formulir SIG-II:
ARUS LALU LINTAS
Tanggal:
Kota:
Simpang:
Ditangani oleh: DK
24 Januari 1996
Bandung
Perihal:
2 - Fase
Jam puncak P-S
Periode:
KEND. TAK
BERMOTOR
Kode
Pen
dekat
(1)
Arah
(2)
(3)
LT/LTOR
230
684
154
1068
147
673
216
1036
153
521
112
786
60
509
109
678
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
FIT
Total
(4)
230
684
154
1068
147
673
216
1036
153
521
112
786
60
509
109
678
(9)
(6)
230
684
154
1068
147
673
216
1036
153
521
112
786
60
509
109
678
9
26
6
41
8
35
11
54
15
51
11
77
8
64
14
86
(7)
12
34
8
54
10
46
14
70
20
66
14
100
10
83
18
111
(8)
12
34
8
54
10
46
14
70
20
66
14
100
10
83
18
111
92
275
62
429
61
279
89
429
119
404
87
610
47
398
85
530
(10)
18
55
12
85
12
56
18
86
24
81
17
122
9
80
17
106
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
LT/LTOR
ST
RT
Total
2 - 80
(11)
37
110
25
172
24
112
36
172
48
162
35
245
19
159
34
312
(12)
331
985
222
1538
216
987
316
1519
287
976
210
1473
115
971
208
1294
(13)
260
773
174
1207
169
775
248
1192
197
668
143
1008
79
672
144
895
(14)
(15)
279
828
187
1294
181
831
266
1278
221
749
161
1131
89
751
161
1001
0,22
(16)
0,14
0,14
0,21
0,20
0,14
0,09
0,16
Arus Rasio
UM UM/MV
kend/
jam
(17)
4
39
4
47
8
33
5
46
3
43
2
48
3
39
9
51
Rms.(15)
(18)
0,031
0,030
0,033~
0,0391
Contoh 2
Formulir SIG-III
SIMPANG BERSINYAL
Formulir SIG-III :
WAKTU ANTAR HIJAU
WAKTU HILANG
U
S
T
B
Kecepatan
VE m/det
10
10
10
10
Tanggal:
24 Januari 1996
Ditangani oleh:
DK
Kota:
Jakarta
Simpang:
Martadinata - A. Yani
Perihal:
2 - Fase
Waktu merah
semua (det)
S
10
T
10
10
16,5+5-6,5
1,6+0,5-0,6
B
10
1,5
16,5+5-6,5
1,6+0,5-0,6
16,5+5-6,5
1,6+0,5-0,6
16,5+5-6,5
1,6+0,5-0,6
1,5
1,5
1,5
*)
**)
2 - 81
2,0
2,0
6,0
10,0
Formulir SIG-IV
2 - 82
Contoh 2
Formulir SIG-V
SIMPANG BERSINYAL
Formulir SIG-V:
Kode
pendekat
Tanggal:
Kota:
PANJANG ANTRIAN
Simpang:
JUMLAH KENDARAAN TERHENTI
TUNDAAN
Waktu siklus:
Arus
Kapasitas Derajat
Rasio
Jumlah kendaraan antri (smp)
lalu
smp/jam kejenuhan hijau
N2
Total
N1
lintas
NQ1+NQ2=
GR
smp/jam
DS
NQ
=
=
Q/C
g/c
Q
C
Rms.(37)
Rms (34,1)
(1)
(2)
U
S
T
B
1015
1097
910
912
LTOR (semua)
705
(3)
1299
1513
1186
1199
(4)
0,781
0,725
0,767
0,761
(5)
0,44
0,44
0,38
0,38
(6)
1,3
0,8
1,1
1,1
Rms (35)
(7)
13,2
13,8
12,2
12,2
4639
(8)
14,5
14,6
13,3
13,3
24 Januari 1996
Ditangani oleh: DK
Bandung
Martadinata - A. Yani
55
Jumlah Tundaan
Panjang Rasio
antrian kendaraan kendaraar Tundaan lalu
stop/smp terhenti lintas rata-rata
(m)
NQ MAX
Smp/jam
det/smp
Nsv
DT
NS
QL
Gb.E-2.2
Rms.(38)
(9)
(10)
22,0
22,0
20,5
20,5
Rms.(39)
(11)
49
49
46
46
Pedihal:
Pediode:
Rms. (40)
Rms.(42)
Rms.(43)
(12)
(13)
(14)
0,842
0,784
0,861
0,859
855
860
784
783
Total:
Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp:
3282
0,71
2 - Fase
Jam puncak P - S
(13)+(14)
(2)x(15)
(15)
(16)
16,7
14,6
18,3
18,2
3,5
3,4
3,4
3,3
20,2
16,0
21,7
21,5
20503
19746
19747
19608
0,0
6,0
6,0
4230
83834
Total:
Tundaan simpang rata-rata stop/smp:
18,07
Contoh 2
2 - 83