Anda di halaman 1dari 3

Nama : Husnul Khatimah

Kelas : Farmasi B2
Nim : 701001122110
Resume Pengembangan sediaan farmasi sebelum pembelajaran dikelas.
Masalah permeabilitas dan upaya peningkatan permeabilitas
senyawa obat
1.
Definisi permeabilitas lintas membran sel
Merupakan kemampuan suatu senyawa dapat melintasi membran sel baik dilihat dari
segi sifat-sifat nya, maupun dengan bantuan transport.
2.
Sifat senyawa penyusun membran sel
membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas
bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen
Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida,
glikolipid, dan kolesterol.
Membran berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang mengandung
gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob(yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat
larut dalam minyak)
gugus polar mengarah ke bagian luar dari bilayer, sedangkan gugus hidrofob (rantai
asam lemak) berada di bagian tengah dari lipid bilayer.
3.
Sifat senyawa yang dapat melintasi membran sel
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara
dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik
(CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
4.
Bagaimana mekanisme senyawa dapat melintasi membran lipid bi layer
pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi
oleh permeabilitas membran.
Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik, sehingga tidak dapat ditembus
oleh molekul-molekul polar dan substansi yang larut dalam air. Transpor materi-materi yang
rarut dilam air dan bermuatan diperankan oleh protein integral membran. Transpor molekul
molekul kecil.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor
pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan
transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Lalu lintas membran
akan membuat perbedaan konsentrasi ion sebagai akibat dari dua proses yang berbeda yaitu
difusi dan transpor aktif, yang dikenal sebagai gradien ion. Lebih lanjut, gradien ion tersebut

membuat sel memiliki tegangan listrik seluler. Dalam keadaan istirahat, sitoplasma sel
memiliki tegangan antara 30 hingga 100 mV lebih rendah daripada interstitium.
Transport Molekul-Molekul Kecil
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradient
konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi
merupakan contoh dari transpor pasif.
Transport Molekul-molekul Besar (Transport Vesikuler)
Molekul-molekul besar seperti protein, polinukleotida, dan polisakarida tidak akan dapat
menembus membran dengan cara-cara seperti pada pengangkutan molekul-molekul kecil.
Akan tetapi, sel memiliki kemampuan untuk memasukkan dan mengeluarkan makromolekul.
Bahkan beberapa jenis sel mampu menelan partikel.
Pemasukan makromolekul ke dalam sel melibatkan pembentukan vakuola atau vesikel
endositik dengan cara endositosis. Ukuran vakuola yang terbentuk tergantung pada materi
yang dimasukkan. Berdasarkan ukuran vakuolanya, endositosis dibedakan atas pinositosis
dan fagositosis.
Pada pinositosis, materi yang masuk berupa larutan dan vakuola endositik yang terbentuk
berukuran kecil, yaitu kurang dari 150 nm. Vakuola yang terbentuk pada pinositosis
dinamakan pinosom. Pada fagositosis, materi yang dimasukkan ke dalam sel berupa partikel
dan vakuola yang terbentuk berukuran kurang dari 250 nm. Vakuola yang terbentuk pada
fagositosis dinamakan fagosom.
5. Mengapa senyawa mengalami kesulitan melintasi membran
Senyawa kesulitan melintasi membran banyak faktor yang menyebabkannya diantaranya
sifatnya yang tidak sesuai dengan membran yang ingin dia tembus, dilihat pula dari:
Ukuran Sel
Molekul berukuran besar tidak dapat menembus membran plasma. Molekul air dan asam
amino berukuran kecil dengan mudah dapat menembus membran plasma, tetapi kebanyakan
protein yang merupakan gabungan dari banyak asam amino tergolong molekul besar dan
tidak dapat menembus membran plasma.
Kelarutan Dalam Lemak
Substansi yang larut dalam menembus membran plasma dengan lebih mudah dibandingkan
dengan substansi lain. Hal ini disebabkan karena membran plasma terdiri lapisan lemak.
Contoh substansi yanglarut dalam lemak : O2, CO2 dan hormon steroid.
Muatan Ion
Muatan ion yang akan menumbus membran plasma sangat menentukan susah mudahnya ion
tersebut masuk ke atau keluar dari sel. Zat yang mempunyai muatan berlawanan dengan
muatan membran plasma akan di tarik ke arah membran plasma sehingga lebih mudah
menembus membran plasma,tetapi bila ion mempunyai muatan sama dengan muatan
membran plasma akan di tolak oleh membran plasma dan pergerakan ion menembus
mambran plasma sangat terbatas. Gejala ini seuai dengan hukum fisika yang menyatakan
bahwa dua muatan yang sama akan saling tolak menolak dan dua muatan yang berbeda
saling tarik menarik.
4) Ada atau Tidak Adanya Mulekul Pengangkut
Beberapa protein yang disebut carrier maupun untuk mengikat dan mengangkut substansi
melintasi membran plasma.

Anda mungkin juga menyukai