PENGANTAR AKUNTANSI 1
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I SEJARAH, PENGERTIAN, PEMAKAI, DAN MACAM
AKUNTANSI
1.1 SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI..
..
1.1.1 Perkembangan Akuntansi dan Sistem
Pembukuan Berpasangan
1.1.2 Perkembangan Akuntansi dari Sistem
Kontinental ke AngloSaxon
1.2 PENGERTIAN, KEGUNAAN, PEMAKAI, DAN BIDANG
AKUNTANSI....
..
1.2.1 Pengertian
Akuntansi..
1.2.2 Kegunaan
Akuntansi...
1.2.3 Pemakai Informasi
Akuntansi
1.2.4 Bidang Akuntansi.
1.2.5 Profesi
Akuntansi..
BAB II AKUN DAN KODE
AKUN
2.1 ARTI DAN PENGGOLONGAN AKUN.
2.1.1 Pengertian
Akun
2.1.2 Penggolongan akun
2.2 KODE
AKUN.. .
2.2.1 Kode
Numeral
a. Kode Nomor
Berurutan.
b. Kode Kelompok.
c. Kode Blok.
2.2.2 Kode Desimal
2.2.3 Kode Mnemonik
2.2.4 Kode Kombinasi Huruf dan Angka.
BAB III PERSAMAAN
AKUNTANSI.
3.1 KESEIMBANGAN ANTARA HARTA DAN
MODAL
3.2 PENGARUH TRANSAKSI KEUANGAN TERHADAP
PERSAMAAN
AKUNTANSI......
3.3 PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN DALAM
1
1
1
1
1
2
2
2
3
4
5
5
5
5
8
8
8
8
8
9
1
0
1
0
1
1
1
1
1
2
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
PERSAMAAN
AKUNTANSI.
.
BAB IV TAHAP
PENCATATAN..
4.1
SUMBER
PENCATATAN..
4.2
ANALISIS BUKTI PENCATATAN.
1
2
1
3
1
4
1
6
1
6
1
6
1
7
1
7
1
7
1
8
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
2
4
2
4
2
4
2
5
2
5
2
6
2
6
2
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
5.5
Penutup..
NERACA SALDO SETELAH
PENUTUPAN....
BAB
VI
LAPORAN
KEUANGAN..
5.1 PENGERTIAN
LAPORAN
KEUANGAN
5.2 KEGUNAAN
LAPORAN
KEUANGAN..
5.3 LAPORAN
LABA
RUGI
5.3.1 Pengertian Laporan Laba Rugi.
5.3.2 Bentuk Laporan Laba Rugi.
5.4 LAPORAN
PERUBAHAN
EKUITAS.....
5.5 LAPORAN
ARUS
KAS.
5.6 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
7
2
7
2
7
2
8
2
8
2
8
2
9
2
9
2
9
3
1
3
3
3
4
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
BAB I
SEJARAH, PENGERTIAN, PEMAKAI, DAN MACAM AKUNTANSI
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah, pengertian, kegunaan,
pemakai, dan bidang akuntansi
A. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI.
1. Perkembangan Akuntansi dan Sistem Pembukuan Berpasangan
Sejak perekonomian makin berkembang, kejadian kejadian yang
berhubungan dengan keuangan telah dicatat menggunakan batu, kulit kayu dan
sebagainya. Catatan tertua mengenai kejadian ekonomi tersebut telah ditemukan
pada masa 3600 SM di Babilonia. Catatan yang sama juga ditemukan di Mesir
dan Yunani Kuno.
Setelah angka- angka desimal Arab dikenal, pencatatan yang lebih lengkap
dikembangkan di Italia, yang pada akhirnya ditemukan sistem pembukuan
berpasangan (double entry system) yang dikembangkan oleh pedagang pedagang
Venesia.
Pada tahun 1494, Lucas Paciolo, seorang pemuka agama dan ahli
Matematika menulis sebuah buku yang berjudul Summa de Arithmetica,
Geometrica, Proportioni Et Proportionalita, dimana dalam buku yang berisi ilmu
pasti tersebut terdapat pelajaran pembukuan dalam bagian yang berjudul
Tractatus De Computis Et Scriptorio.
Buku tersebut selanjutnya berkembang di Eropa Barat, selanjutnya
perkembangan sistem pembukuan mengikuti asal negaranya, misalnya sistem
Belanda (sistem Kontinental) serta sistem Inggris dan Amerika Serikat (system
AngloSaxon).
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Ditinjau dari segi bahasa, istilah accounting berasal dari kata to account
yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan. Istilah account
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akun atau perkiraan.
Ditinjau dari segi rangkaian prosedur, akuntansi didefinisikan sebagai
suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat, menggolongkan dan menyimpulkan
transaksi-transaksi, atau kejadia-kejadian yang bersifat keuangan, dalam nilai
mata uang, serta menganalisis hasil dari teknik tersebut. Dengan kata lain
akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran segala
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan
hasilnya.
Dalam pengertian yang luas, definisi akuntansi adalah proses identifikasi,
pengukuran, dan komunikasi dari informasi ekonomi untuk dapat menghasilkan
pertimbangan dan keputusan bagi pemakai informasi tersebut.
2. Kegunaan Akuntansi
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan pokok dari akuntansi adalah
menyediakan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi
pimpinan perusahaan, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan informasiinformasi tersebut, baik dari dalam perusahaan (intern) maupun dari luar
perusahaan (ekstern).
Akuntansi menyediakan cara-cara untuk mengumpulkan dan melaporkan
data ekonomis kepada bermaca-macam pihak yang membutuhkan. Pemilik dan
calon pemilik dapat mengetahui bagaimana posisi keuangan dan prospek
perusahaan di masa yang akan datang. Pihak Bank atau pemberi kredit dapat
menilai kemampuan perusahaan dalam beroperasi yang pada gilirannya
mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi sebelum memberi pinjaman.
Badan pemerintah berkepentingan terhadap kegiatan perusahaan dalam kaitannya
dengan penyusunan peraturan pemerintah, misalnya peraturan perpajakan. Bahkan
karyawan berkepentingan terhadap jalannya operasi perusahaan untuk
mempertimbangkan stabilitas usaha perusahaan dan keuntungan yang mungkin
dapat dinikmati oleh karyawan tersebut.
3. Pemakai Informasi akuntansi
Pemakai Internal. Yang termasuk pemakai informasi internal adalah
manajer, pimpinan perusahaan. Manajer (pimpinan) perusahaan, mulai dari level
terendah sampai level tertinggi, memerlukan informasi akuntansi yang berkaitan
dengan tanggung jawab masing-masing. Dengan adanya informasi akuntansi yang
cepat dan akurat, dapat diambil keputusan yang tepat pula.
Pemakai Eksternal. Yang termasuk pemakai informasi eksternal adalah
pemegang saham, calon penanam saham (investor), kreditur atau calon kreditur,
para pekerja/karyawan/serikat karyawan, pemerintah, dan kelompok-kelompok
masyarakat tertentu. Pemegang saham perlu mengetahui perkembangan dan
kondisi perusahaan melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut
merupakan pertanggungjawaban keuangan formal oleh pimpinan/pengelola
perusahaan atas kepercayaan yang diberikan dalam mengelola perusahaan
tersebut. Kreditur atau calon kreditur memerlukan informasi akuntansi dalam
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
BAB II
AKUN DAN KODE AKUN
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian akun,
penggolongan dan kode akun.
A. ARTI DAN PENGGOLONGAN AKUN
1. Pengertian Akun
Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkan tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan
pada harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Tiap-tiap jenis harta, utang,
modal, pendapatan dan beban disediakan sebuah akun tersendiri. Dengan
demikian banyaknya akun yang diperlukan oleh setiap perusahaan berlainan
dengan perusahaan lain, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Penggolongan Akun
Akun pada umumnya dapat digolongkan menurut sifatnya (karakteristik),
yaitu meliputi harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Tiap-tiap golongan
dapat dikelompokan lagi kedalam sub golongan. Kemudian sub golongan dapat
dipecah lagi menjadi beberapa jenis. Sehingga setiap jenis benar-benar hanya
tersedia sebuah akun.
a. Harta (Assets), adalah semua hak milik (kekayaan) perusahaan, baik
yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan
uang. Pada umumnya harta dapat dibagi menjadi 5 golongan:
1) Harta Lancar (Current Assets), yaitu uang tunai dan harta
lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam
jangka waktu 1 tahun atau kurang, melalui operasi normal
perusahaan. Yang termasuk golongan ini antara lain :
- Kas (Cash), yaitu semua uang tunai dan surat berharga
yang berfungsi sebagai uang tunai.
- Efek (Surat Berharga), yaitu surat berharga berupa
saham atau obligasi yang dapat diperjualbelikan melalui
bursa.
- Piutang (Account Receivable), yaitu tagihan kepada
pihak lain tanpa perjanjian tertulis yang pelunasannya
terjadi dalam jangka pendek atau dibawah satu tahun.
- Wesel Tagih (Notes Receivable), yaitu tagihan kepada
pihak lain dengan perjanjian tertulis yang pelunasannya
terjadi dalam jangka pendek atau dibawah satu tahun.
- Perlengkapan (supplies), barang habis pakai yang
digunakan untuk kegiatan perusahaan dalam jangka
waktu dibawah satu tahun.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
b.
Nomor
Kode
Nama Akun
100
101
102
103
121
122
201
202
Kas
Bank
Piutang Usaha
Wesel Tagih
Tanah
Gedung
Utang Usaha
Wesel Bayar
Nomor
Kode
Arti
Angka
pertama
Angka
kedua
Angka
Kelompok Akun
Golongan Akun
Subgolongan
Akun
Jenis Akun
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
ketiga
Angka
keempat
c.
Kode
100 199
200 299
300 399
400 499
500 - 599
Golonga
n
Kode
Harata
Lancar
Harta
Tetap
Utang
Lancar
Utang
Jgk. Pnjg
100 149
150 199
200 249
500 299
Jenis
Kode
Kas
Piutang
Peralatan
Kendaraa
n
Utang
usaha
100
101
150
151
201
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
2. Kode Desimal, pada cara ini akun diklasifikasikan menjadi kelompok atau
rubrik, tiap rubrik menjadi golongan, dan tiap golongan dibagi menjadi jenis
akun. Setiap rubrik, golongan dan jenis akun diberi nomor kode mulai 0
sampai 9.
a. Akun dibagi menjadi beberapa rubrik, misalnya :
Rubrik 0
: Akun Harta Lancar
Rubrik 1
: Akun Harta Tetap
Rubrik 2
: Akun Utang Lancar
Rubrik 3
: Akun Utang Jangka Panjang
Rubrik 4
: Akun Modal
Rubrik 5
: Akun Pendapatan
Rubrik 6
: Rubrik Beban
b.
c.
Kode
H
HL
HT
U
UL
M
Kode
H
HL
HL 01
HL 02
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Piutang
Harta
Tetap
Utang
Utang
Lancar
Utang
Dagang
Modal
HT
U
UL
UL 01
M
BAB III
PERSAMAAN AKUNTANSI
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa dapat menjelaskan persamaan akuntansi dan mencatat transaksi keuangan ke
dalam persamaan akuntansi.
A.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
BAB IV
TAHAP PENCATATAN
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa dapat mengerjakan tahap-tahap pencatatan siklus akuntansi perusahaan jasa.
Identifikasi
Pengukuran
Pencatatan
Penggolongan
pengikhtisaran
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Lap. keuangan
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
"Salon Kokom"
Jl. Bidar 101 Kampus
Palembang
No. 345
NOTA DEBIT
Kami telah mendebit rekening Saudara untuk hal-hal sbb :
Dikirim kembali 5 buah Hand & Body Lotion Alyssa Ashley karena rusak
pembungkusnya seharga Rp. 300.000,00
Hormat kami
Erwina
Nota Kredit, adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh suatu
"Salon Kokom"
Palembang,
14Oktober
perusahaan kepada langganannya,
bahwa akunnya
telah 2007
dikredit dengan jumlah
Jl. Bidar 101 Kampus tertentu. Bagi langganannya yang menerima Nota Debit ini akan mencatat pada
Palembang
Kepada
akun pihak pengirim nota pada sisi yang
berlawanan, yaitu sisi debit.
Yth. Usaha Ananda
Jl. Jend. Rajawaali 369 Palembang
No. 123
NOTA KREDIT
Kami telah mengkredit rekening Saudara untuk hal-hal sbb :
Diterima kembali 1 buah Sanggul pengantin yang tidak sesuai pesanan
anda seharga Rp. 45.000,00.
Prodi Ekonomi 2013
Hormat kami
Erwina
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Memo (Bukti Memorial), adalah bukti pencatatan yang dikeluarkan oleh pimpinan
perusahaan atau orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang
berlangsung di dalam intern perusahaan itu sendiri.
"Salon Kokom"
Jl. Bidar 101 Kampus
Palembang
No. 456
NOTA MEMORIAL
Penyesuaian untuk penyusutan peralatan salon bulan Oktober sebesar Rp.
500.000,00
Hormat kami
Erwina
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
b.
c.
d.
Kelompok Akun
Harta
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
Normal
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Bertambah
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Berkurang
Kredit
Debet
Debet
Debet
Kredit
C. JURNAL UMUM
1. Pengertian Jurnal
Setiap terjadi transaksi, pencatatan langsung ke akun yang terpengaruh
pada dasarnya praktis. Namun pencatatan yang demikian mengandung kelemahan
yaitu antara lain bila terjadi kesalahan dalam pencatatan susah untuk menelusuri
dan menemukannya kembali. Selain itu tidak terlihat/tampak catatan kronologis
mengenai terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, sebelum suatu transaksi
dicatat ke akun, sebaiknya dilakukan pencatatan terlebih dahulu ke dalam suatu
jurnal.
Kata jurnal berasal dari Bahasa Perancis jour yang berarti hari.
Dengan demikian pengertian jurnal atau catatan harian adalah formulir khusus
yang dipakai untuk mencatat setiap transaksi, berdasarkan dokumen/bukti
transaksi, secara kronologis sesuai akun-akun yang terpengaruh dalam jumlah
tertentu dengan cara didebet atau dikredit.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan jurnal mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Fungsi historis, artinya pencatatan setiap bukti transaksi dilakukan secara
kronologis berdasarkan tanggal terjadinya.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
2.
Bentuk Jurnal
Secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal
khusus. Pada bab ini yang akan dijelaskan adalah Jurnal Umum. Adapun bentuk
jurnal umum adalah sebagai berikut.
JURNAL UMUM
Halaman :
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
D. BUKU BESAR
1. Pengertian Buku Besar
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Akun adalah daftar atau tempat yang
digunakan untuk mencatat dan menggolongkan tiap-tiap transaksi yang
mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta, utang, modal, pendapatan, dan
biaya. Tiap-tiap jenis harta, utang, modal, pendapatan, dan beban disediakan
sebuah akun tersendiri. Kumpulan akun-akun yang saling berhubungan dan
merupakan satu kesatuan ini disebut Buku Besar.
Buku Besar dapat digolongkan menjadi dua kelompok akun, yaitu Akun
Riil (akun tetap) yang meliputi akun-akun Harta, Utang, dan Modal; dan Akun
Nominal (akun sementara) yang terdiri atas akun-akun Pendapatan dan Beban.
Posisi normal akun-akun beserta pengaruhnya (bertambah atau berkurang) dapat
dilihat seperti pada tabel berikut.
Kelompok Akun
Normal
Bertambah
Berkurang
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Harta
Utang
Modal
Pendapatan
Beban
Akun Riil
Akun
Nominal
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Debet
Debet
Kredit
2.
Kas
No : 111
Uraian
Ref
Debet
Tanggal
Uraian
Ref
Kredit
b. Bentuk Bersaldo
Bentuk ini disebut Bentuk Bersaldo karena pada bentuk ini disediakan
kolom khusus untuk mencatat sisa atau saldo dari akun tersebut setiap
terjadi perubahan akibat terjadinya suatu transaksi. Bentuk bersaldo ini
terdiri dari :
Akun Bersaldo 3 kolom dan 4 kolom.
Akun Bersaldo 3 kolom :
KAS
Tgl
Uraian
Ref
No : 111
Debet
Kredit
Saldo
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
KAS
Tgl
Uraian
Ref
Debet
No : 111
Kredit
Saldo
Debet
Kredit
3.
01
Keterangan
Ref
Modal Erwina
111
311
Kas
Debet
9.000.000
KAS
Tgl
Uraian
Ref
Debet
Kredit
Kredit
9.000.000
No : 111
Saldo
Debet
Kredit
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
2008
Jan
01
Setoran modal 01
(investasi)
awal
9.000.000
9.000.000
MODAL ERWINA
Tgl
2008
Jan
Uraian
01
Ref
Setoran modal 01
(investasi)
awal
Debet
Kredit
9.000.000
No : 311
Saldo
Debet
Kredit
9.000.000
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
BAB V
NERACA SALDO, JURNAL PENYESUAIAN, DAN
WORKSHEET
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa dapat membuat Neraca Saldo, mengerjakan jurnal penyesuaian,
menyusun Worksheet, mengerjakan jurnal penutup
A. NERACA SALDO
1. Pengertian Neraca Saldo
Setelah tahapan pencatatan ke dalam Jurnal dan Buku Besar dilakukan,
tahap selanjutnya adalah tahap pengikhtisaran, yaitu menghitung saldo-saldo
setiap akun Buku Besar yang ada dalam suatu perusahaan. Saldo setiap akun
kemudian dikumpulkan dalam suatu daftar yang disebut Neraca Saldo. Adanya
Neraca Saldo berguna untuk menentukan :
a. Ketelitian pencatatan dalam Jurnal dan Buku Besar.
b. Kekeliruan yang mungkin terjadi pada proses pencatatan.
c. Mempermudah penyusunan Laporan Keuangan.
2.
No Akun
Nama akun
Debet
Kredit
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
B. JURNAL PENYESUAIAN
1. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Neraca Saldo merupakan dasar penyusunan Laporan Keuangan. Namun
angka-angka yang terdapat di dalamnya belum menunjukkan keadaan keuangan
yang sebenarnya dari suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam praktiknya,
perusahaan seringkali mengalami kejadian dimana pendapatan yang diterima
melebihi waktu periode akuntansi untuk penyusunan Laporan Keuangan. Selain
itu beban yang dikorbankan/dikeluarkan kadang tidak bersamaan dengan
prestasi/hasil yang diterima. Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan,
yang merupakan pedoman dalam melaksanakan pencatatan sampai pelaporan
transaksi keuangan, pendapatan baru diakui sebagai pendapatan pada saat
realisasinya yaitu pada waktu transaksi terjadi sehingga menimbulkan hak dan
kewajiban. Pembebanan biaya sedapat mungkin dihubungkan dengan pendapatan
yang dilaporkan dalam periode dimana pendapatan tersebut diakui.
Dengan demikian untuk dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang
sesuai dengan keadaan sebenarnya dan tidak melanggar Standar Akuntansi
Keuangan yang dipedomani, diperlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap
pendapatan dan beban melalui Jurnal Penyesuaian. Dengan kata lain Jurnal
Penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun Buku Besar ke saldo
yang sesungguhnya, dan memisahkan pendapatan dan beban dalam periodeperiode yang sebenarnya.
2.
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
2008
Jan
03
Perlengkapan kantor
Kas
(Pencatatan
pembelian
perlengkapan kantor)
Tanggal
2008
Jan
31
Keterangan
3.000.000
3.000.000
Ref
Beban
perlengkapan
kantor
Perlengkapan kantor
(Pencatatan penyesuaian
akun
perlengkapan
kantor)
Debet
Kredit
2.550.000
2.550.000
Keterangan
Ref
31 Beban asuransi
Asuransi Dibayar Dimuka
(Pencatatan penyesuaian akun
Asuransi Dibayar Dimuka)
Debet
Kredit
100.000
100.000
31
Keterangan
Pendapatan
sewa
Diterima
Dimuka
Pendapatan Sewa
(Pencatatan penyesuaian akun
Ref
Debet
Kredit
600.000
600.000
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Pendapatan
Dimuka)
sewa
Diterima
Tanggal
2008
Jan
31
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
2.500.000
2.500.000
31
Keterangan
Piutang Bunga
Pendapatan Bunga
(Pencatatan penyesuaian akun
beban serta Utang Listrik dan
Telepon)
Ref
Debet
Kredit
2.500.000
2.500.000
Cttn : akun Piutang Bunga = akun Pendapatan Bunga yang Masih Harus
Diterima
6) Penyusutan aktiva tetap
Pada Tanggal 05 Januari 2005 dibeli sebuah mobil seharga Rp.
160.000.000,00 untuk kegiatan operasional perusahaan. Umur mobil
secara ekonomis diperkirakan 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 10.000.000,00.
Penyusutan menggunakan metode garis lurus (disusutkan dengan
jumlah/nilai yang sama selama umur ekonomis). Jurnal penyesuaian untuk
periode tahun 2008 adalah seperti pada jurnal berikut.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Tanggal
2008
Jan
31
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
30.000.000
30.000.000
C. WORKSHEET
1. Pengertian Kertas Kerja
Jurnal Penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun dalam Neraca
Saldo menjadi saldo yang sebenarnya/sesungguhnya. Saldo setelah penyesuaian
tersebut disebut dengan Neraca Saldo yang Disesuaikan atau Neraca Saldo
Setelah Penyesuaian. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ini merupakan dasar
penyusunan Laporan Keuangan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu
akun-akun dalam Neraca Saldo terdiri atas 2 kelompok akun, yaitu :
a. Kelompok Neraca/Riil, yang terdiri dari akun-akun Harta, Utang, dan
Modal
b. Kelompok Laba-Rugi/Nominal, yang terdiri dari akun-akun
Pendapatan dan Beban.
Untuk mempermudah penyusunan Laporan Keuangan dengan benar
diperlukan suatu alat bantu yaitu Kertas Kerja (worksheet). Kertas kerja atau
worksheet adalah suatu daftar atau media tempat pencatatan Neraca Saldo,
Penyesuaian, serta penggolongan Akun Buku Besar.
2.
Nama
Neraca Saldo
Laba-Rugi
Neraca
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Akun
Akun
Nama Akun
Neraca Saldo
D
Penyesuaian
Laba-Rugi
Neraca
Nama Akun
Neraca
Saldo
D
Penyesuaian
NS stlh
Penys.
D
Laba-Rugi
D
Neraca
D
Nama
Akun
Neraca
Saldo
D
Penyesuaian
D
NS stlh
Penys.
D
Laba-Rugi
D
Modal
D
Neraca
D
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
2) K NS + K JP = K NSP
3) D NS K JP : jika D NS > K JP maka = D NSP; jika D NS < K JP
maka = K NSP
4) NS ada angka, JP kosong : D NS langsung ke D NSP; K NS
langsung ke K NSP.
5) NS kosong, JP ada angka: D JP langsung ke D NSP; K JP langsung
ke K NSP.
e. Dalam NS setelah Penyesuaian terdapat 2 kelompok akun :
1) Akun-akun Neraca (H,U, dan M) pindahan lajur Neraca sesuai pada
posisinya D atau K.
2) Akun-akun Laba Rugi (P dan B) pindahkan ke lajur Laba Rugi
sesuai pada posisinya D atau K.
f. Kolom R/L :
1) Jumlahkan K R/L
Rp.
(pendapatan)
2) Jumlahkan D R/L
Rp.
(beban) ___
Rp.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Modal
Rp.
Ikhisar L/R
Rp.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
BAB VI
LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa dapat membuat Laporan Keuangan
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Laporan Laba Rugi bentuk single step dan multiple step dapat dilihat seperti pada
contoh berikut.
Bentuk single step
HANIS LAUNDRY
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008
Pendapatan :
Pendapatan Jasa
Pendapatan Bunga
Jumlan pendapatan
Beban :
Rp.
Rp.
xx
xx
Rp.
xx
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
xx
xx
xx
xx
(Rp.
Rp.
xx)
xx
Rp.
( Rp.
xx
xx )
Rp.
xx
Rp.
xx
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
E. NERACA
Neraca adalah suatu daftar Harta, Utang, dan Modal perusahaan pada
tanggal tertentu, yang biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca dapat
dibuat dalam 2 bentuk, yaitu bentuk perkiraan (Bentuk T) dan bentuk laporan.
Pada bentuk perkiraan, harta dicantumkan di sisi kiri Neraca, sedangkan
utang dan modal dicantumkan di sisi kanan Neraca. Pada bentuk Laporan, utang
dan modal dicantumkan dibawah harta. Untuk lebih jelas berikut diberikan
ilustrasi kedua bentuk tersebut.
HANIS LOUNDRY
Neraca
Per 31 Januari 2008
Harta :
Utang dan Modal :
Kas
Rp.
xx
Utang :
Perlengkapan
Rp.
xx
Utang Bank
Rp.
xx
Peralatan
Rp.
xx
Modal :
Jumlah harta
Rp.
xx
Modal Hani
Rp.
xx
Jumlah Utang dan Modal
Rp.
xx
Bentuk Laporan
HANIS LOUNDRY
Neraca
Per 31 Januari 2008
Harta
Harta Lancar :
Kas
Perlengkapan
Jumlah harta lancar
Harta Tetap
Peralatan
Jumlah Harta
Utang dan Modal
Utang :
Utang Bank
Modal :
Modal Hani
Jumlah Utang dan Modal
F. LAPORAN ARUS KAS
Rp.
Rp.
Rp.
xx
xx
Rp.
xx
Rp.
xx
Rp.
xx
xx
Rp.
xx
Rp.
xx
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Laporan arus kas berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
menilai kebutuhan perusahaan menggunakan arus kas tersebut. Laporan Arus Kas
memungkinkan para pemakai laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan
dalam aktiva bersih perusahaan (termasuk likwiditas dan solvabilitas) dan
kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas juga
memungkinkan para pemakai mengembangkan modal untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows).
Arus kas dapat disusun dengan menggunakan salah satu dari dua metode
berikut ini :
a. Metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan
kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
b. Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi bersih
disesuaiakan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran
kas untuk operasi masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan
atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Bentuk laporan arus kas, untuk kedua metode di atas seperti disajikan dalam
ilustrasi berikut ini.
Metode langsung
HANIS LAUNDRY
Laporan Arus Kas
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2008
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Rp.
xx
Pembayaran kas kpd pemasok atau karyawan
Rp.
xx
Kas yang dihasilkan dari operasi
Rp.
Pembayaran bunga
Rp.
Pembayarn pajak penghasila
(Rp.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Rp.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil dari pejualan aktiva tetap
Penerimaan Bunga
Penerimaan deviden
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari pinjaman jangka panjang
Pembayaran hutang
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
xx
xx
xx)
xx
Rp.
xx
Rp.
Rp.
xx
xx
Rp.
xx
xx
xx)
Rp.
xx
Rp.
(Rp.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Rp.
Rp.
Rp.
xx
xx
xx
xx
xx)
xx)
xx
Rp.
xx
Rp.
Rp.
xx
xx
Rp.
xx
xx
xx)
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
xx
xx
xx
xx
Rp.
(Rp.
Bahan Ajar
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1
Laporan laba rugi, Laporan arus Kas, dan laporan Perubahan ekuitas; serta
informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian yang wajar.
Catatan atas Laporan Keuangan, meliputi penjelasan naratif / rincian jumlah
yang tertera dalam Neraca, Laporan L/R, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen.