ASPEK HUKUM KONTRAK BERJANGKA INDONESIA GOVERMENT BONDS PEJELASAN UMUM
Sesuai dengan kewenangan sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011, Bappebti memiliki kewenangan untuk mengatur pelaksanaan perdagangan Kontrak Berjangka Indonesia Government Bonds;
Hal tersebut mengingat Bappebti memiliki kewenangan untuk
mengatur Komoditi yang dapat dijadikan subjek Kontrak Berjangka dalam Peraturan Kepala Bappebti, dan Goverment Bonds (Interest Ratenya) dapat masuk menjadi komoditi yang dapat dijadikan subjek Kontrak Berjangka, selain itu karakteristik dari Kontrak Berjangka Indonesia Government Bonds yang memiliki ciri PBK, yakni mengambil referensi nilai tingkat bunga dari interest rate Obligasi Negara (tidak ada transaksi spot fisik Obligasi), adanya penarikan margin, adanya penyelesaian kemudian berdasarkan Kontrak Berjangka, pelaksanaan perdagangannya di Bursa Berjangka.
PENJELASAN DETAIL
Sesuai dengan pengertian Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK)
dan Komoditi serta Kewenangan Kepala Bappebti untuk mengatur Komoditi yang dapat dijadikan subjek Kontrak Berjangka dalam Peraturan Kepala Bappebti (Pasal 3) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011, maka Goverment Bonds (Interest Ratenya) dapat masuk menjadi komoditi yang dapat dijadikan subjek Kontrak Berjangka.
Sesuai dengan karakteristik dari Kontrak Berjangka Indonesia
Government Bonds, yakni mengambil referensi nilai tingkat bunga dari interest rate Obligasi Negara (tidak fisik Obligasi), adanya penarikan margin, adanya penyelesaian kemudian berdasarkan Kontrak Berjangkanya, maka hal tersebut jelas merupakan karakteristik dari PBK.
Mengingat pelaksanaan seluruh perdagangan berjangka di Indonesia,
termasuk perdagangan Kontrak Berjangka Indonesia Government Bonds tunduk dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011, maka Bappebti memiliki kewenangan untuk mengatur pelaksanaan perdagangan Kontrak Berjangka Indonesia Government Bonds.
Saat ini sesuai dengan Peraturan Kepala Bappebti Nomor
94/BAPPEBTI/PER/04/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Bappebti Nomor 90/BAPPEBTI/PER/10/2011 Tentang Komoditi Yang Dapat Dijadikan Subjek Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif Lainnya Yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka, maka Interest Rate atau Suku Bunga, belum masuk menjadi Komoditi yang dapat dijadikan subjek Kontrak Berjangka yang diperdagangkan di Bursa Berjangka. ---------********Selesai********---------