Anda di halaman 1dari 23

Gejala Penyakit Batu Ginjal, Penyebab dan

Pengobatan
Pada artikel ini kita akan membahas gejala penyakit batu ginjal, penyebab, faktor risiko,
jenis-jenis batu ginjal serta cara pengobatannya. Batu ginjal (renal lithiasis) adalah gumpalan
kecil dan keras yang terbentuk di dalam ginjal anda.
Batu ginjal terbentuk dari mineral dan asam garam. Batu ginjal dapat disebabkan oleh
berbagai hal. Pada skenario yang umum, batu ginjal terbentuk ketika urin berkonsentrasi,
mineral mengkristal dan menggumpal.

Sakit batu ginjal biasanya dimulai pada sisi tubuh atau punggung, di bawah pinggul serta
bergerak ke perut bagian bawah dan pangkal paha. Rasa nyeri berubah seiring dengan
pergerakan batu ginjal pada saluran urin.
Batu ginjal biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen. Pengobatan rasa sakit dan
minum banyak air merupakan bagian dari pengobatan yang sering dibutuhkan.
Bagaimanapun, pengobatan dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal pada mereka
dengan peningkatan risiko.

Gejala Penyakit Batu Ginjal


Batu ginjal dapat ataupun tidak menyebabkan tanda dan gejala sampai batu tersebut bergerak
di dalam ureter pipa yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih. Pada satu titik, tanda
dan gejala yang dapat terjadi adalah:

Nyeri yang parah pada sisi tubuh atau punggung, di bawah pinggul

Nyeri yang menyebar ke bagian bawah tubuh dan pangkal paha

Nyeri pada saat buang air kecil

Urin berwarna pink, merah atau coklat

Mual dan muntah

Sering buang air kecil

Demam dan menggigil saat infeksi terjadi

Penyebab & Faktor Risiko


1. Penyebab
Batu ginjal sering tidak terdefinisikan dengan satu penyebab. Beberapa faktor yang sering
berkombinasi, membuat kondisi dimana seseorang rentan mengalami batu ginjal.
Batu ginjal terbentuk ketika komponen urin cairan dan berbagai mineral dan asam- hilang
keseimbangan. Ketika hal ini terjadi, urin anda terdapat lebih banyak zat yang mengkristal,
seperti kalsium, oxalate dan uric acid, daripada cairan. Pada saat yang sama, pada urin anda
terdapat zat yang mengkristal dan menggumpal sehingga terbentuk batu ginjal. Hal ini
membuat kondisi dimana batu ginjal lebih mungkin terbentuk.
2. Faktor risiko
Faktor risiko yang dapat meningkatkan batu ginjal terjadi antara lain:

Memiliki seseorang dalam keluarga dengan kasus batu ginjal

Mereka yang berusia 40 tahun keatas, meskipun batu ginjal dapat terjadi pada usia
berapapun

Laki-laki lebih cenderung mengalami batu ginjal

Dehidrasi

Makanan tertentu yang tinggi protein, tinggi sodium dan gula dapat meningkatkan
risiko beberapa jenis batu ginjal

Obesitas

Memiliki penyakit atau operasi pada saluran pencernaan

Kondisi medis lain, antara lain renal tubular acidosis, cystinuria, hyperparathyroidism
dan infeksi saluran urin tertentu

Jenis-Jenis Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal memiliki beberapa jenis berdasarkan sumber pembentuknya.


1. Batu kalsium
Banyak batu ginjal adalah batu kalsium yang biasanya berbentuk kalsium oxalate. Kadar
oxalate yang tinggi dapat ditemukan pada beberapa buah dan sayuran, kacang dan coklat.
Hati anda juga menghasilkan oxalate. Makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi saluran
pencernaan dan beberapa kelainan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau
oxalate pada urin. Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat.
2. Batu struvite
Batu struvite terbentuk sebagai respon terhadap infeksi, seperti infeksi saluran urin. Batu
struvite dapat berkembang dengan cepat dan menjadi cukup besar.
3. Batu uric acid
Ini terbentuk pada mereka yang mengalami dehidrasi, mereka yang makan makanan tinggi
protein dan mereka yang memiliki encok. Faktor genetik tertentu dan kelainan pada jaringan
penghasil darah juga dapat membuat anda cenderung mengalami batu uric acid.
4. Batu cystine
Batu ginjal jenis ini memiliki kasus yang sedikit. Batu ini terbentuk pada mereka yang
memiliki kelainan secara turun temurun yang menyebabkan ginjal menghasilkan asam amino
(cystinuria) tertentu dalam jumlah banyak.
5. Batu lainnya
Kasus batu ginjal langka lainnya juga dapat terjadi.
Mengetahui jenis batu ginjal yang anda alami dapat membantu anda mengerti apa yang
menyebabkan batu ginjal terbentuk dan dapat memberikan petunjuk apa yang dapat anda
lakukan untuk mengurangi risiko mengalami batu ginjal.
Pencegahan Penyakit Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal bisa dicegah dengan membiasakan diri mempraktekan pola hidup sehat.
Lebih jelasnya seperti poin-poin di bawah ini:

Perubahan gaya hidup:

Minum cukup air setiap hari

Makan lebih sedikit makanan kaya oxalate, seperti bayam, ubi, teh, cokelat dan
produk kedelai

Memilih makanan yang rendah garam dan protein hewani

Makan makanan kaya kalsium, akan tetapi membatasi penggunaan suplemen kalsium

GINJAL & PENYEBAB GAGAL GINJAL


Ginjal
Ginjal merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi vital bagi manusia. Gijal
merupakan organ ekskresi yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin,
ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama
dengan air dalam bentuk urin. Pada manusia normal, terdapat sepasang ginjal yang terletak
dibelakang perut, atau abdomen. Ginjal tersebut terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di
bawah hati dan limpa. Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran 11 cm dan ketebalan
5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap
hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc fitrat glomerular per menitnya. Laju
glomerular inilah yang sering dipakai untuk melakukan tes terhdap fungsi ginjal. Penyakit
Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga
akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit
tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam
darah atau produksi urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang
menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu
sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih
pada kaum lanjut usia.
Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang di dedrita oleh tubuh
yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa
penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya : Penyakit tekanan darah
tinggi (Hypertension) Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus) Adanya sumbatan pada
saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur) Kelainan autoimun, misalnya lupus
eritematosus sistemik Menderita penyakit kanker (cancer) Kelainan ginjal, dimana terjadi
perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari
penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis. Adapun
penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat
ditangani antara lain adalah: Kehilangan carian banyak yang mendadak (muntaber,
perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria,
Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis. Penyakit gagal ginjal berkembang
secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu
bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal dua macam jenis serangan
gagal ginjal, akut dan kronik.

Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal


Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara
lain: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing
sedikit, kencing merah/darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah/Eritrosit, Sel

Darah Putih/Lekosit, Bakteri. Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya
gagal ginjal kronik antara lain: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan kurang, mual, muntah,
bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.

Hubungan Ginjal dan Sirkulasi


Salah satu hasil metabolisme yang akan dibuang oleh ginjal yaitu ureum dan kreatinin
adalah sebagai indikator derajat kesehatan pada ginjal
Dan apabila keduanya meningkat, hal ini menunjukkan fungsi ginjal tidak baik Jika jika
tekanan darah meningkat, maka filtrasi meningkat, sehinga kencing meningkat/ poliuria
Jika tekanan darah menurun, maka filtrasi menurun sehingga kencing sedikit/ poli uria
sampai anuria
Syok yang terjadi sebagian besar karena sistem hypovolemik, mengakibatkan tekana darah
menurun. Apabila kondisi ini berlangsung lama, maka mengakibatkan kerusakan ginjal yang
disebut gagal ginjal. Jika mendadak disebut Gagal ginjal akut, jika menetap dsb kronik dan
terminal dsb gagal ginjal terminal artinya ginjal tidak bisa lagi mengukur homeostasis.
Gagal Ginjal Akut (GGA)
Adalah penurunan fungsi ginjal yang mendadak akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk
mempertahankan homeostasis tubuh yang ditandai dengan peningkatan kadar ureum dan
kreatinin darah.
Gagal ginjal akut dibedakan menjadi GGA prarenal, GGA renal, GGA pasca renal.
GGA prarenal
Disebabkan karena gangguan diluar renal, biasanya karena syok hypovolemik, misalnya
terjadi pada:

Dehidrasi berat dapat menyebabkan GGA dan diare, jika tidak segera diatasi diare akan
sembuh teapi ginjal menjadi rusak
Perdarahan: darah yang keluar banyak mengakibatkan volume darah menurun, sehingga
terjadi syok akibatnya terjadi GGA
Gagal jantung: jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan aliran darah sehingga darah yang
mengalir ke ginjal sedikit
Sepsis yang menyebabkan shock
GGA renal
Disebabkan akibat kerusakan dalam ginjal itu sendiri, misalnya myelonephritis,
glomerulonephritis, intoksikasi, penyakit lupus.
GGA pasca renal
Misalnya obstruksi saluran kemih, tumor, batu saluran kemih.
Gejala GGA
Badan lemah, sakit kepala, sesak napas (kusmaul), pucat, edema, produksi urin kurang,
haematuria, kejang
Selain itu gejala penyakit yang dapat mengakibatkan GGA yaitu syock dan infeksi saluran
kemih (ISK)
Selain tanda tanda diatas, pemeriksaan Ht sangat serat hubungannya dengan ginjal
Tanda-tanda overload volume darah: edema paru, gagal jantung, perdarahan saluran
pencernaan, penurunan keasadaran Pemeriksaan penunjang
Urin: proteinuria, haematuria, leukosituria Darah: anemia, trombositopenia, kadar ureum
& kreatinin meningkat karena tidak dapat dibuang, asidosis metabolik
Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Terjadi penurunan fungsi ginjal sehingga kadar kreatinin serum lebih dari 2 kali nilai normal,
minimal lamanya 3 bulan
Gagal Ginjal Terminal (GGT)
Suatu keadaan kadar kreatinin serum melebihi 4 kali nilai normal, minimal selama 2 bulan
Keadaan penderita hidup tanpa tempat pengganti ginjal
Gejala klinis: adanya riwayat penyakit ginjal, infeksi saluran kemih

Gejala tidak spesifik: sakit kepala, lelah, letargi, gangguan pertumbuhan, anorexia, muntah,
jumlah urin berkurang, edema
Pada anak tampak pucat, lemah, gangguan kesadaran, Tekanan darah meningkat, nafas
cepat, edema
Dalam jangka panjang dapat terjadi gangguan pertumbuhan, gangguan perdarahan, dan
gangguan jantung
Kadar ureum dan kreatinin 2 x nilai normal
Pada urin terjadi haematuria, proteinuria, leukosit +
1. PENGERTIAN
Beberapa pengertian tentang ureum dan kreatinin:
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah
amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari.
Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg 40 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini
tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan fungsi hati dalam pembentukan
ureum. (http://kus-pratiknyo.blogspot.com/2009/10/sistema-urinaria.html)
Kreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat yang terjadi di otot.
Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak
berfungsi dengan normal. Kadar kreatinin pada pria max 1,6 kalau sudah melebihi 1,7 harus
hati-hati. Jangan-jangan nanti memerlukan cuci darah http://id.wikipedia.org/wiki/Kreatinin
Kreatinin: hasil katabolisme kreatin. Koefisien kreatinin adalah jumlah mg kreatinin yang
diekskresikan dalam 24 jam/kg BB. Nilai normal pada laki-laki adl 20-26 mg/kg BB. Sedang
pada wanita adl 14-22 mg/kg BB. Ekskresi kreatinin meningkat pada penyakit otot. Kreatinin
adalah produk sampingan dari hasil pemecahan fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang
melalui ginjal. Pada pria, normalnya 0,6 1,2 mg/dl. Di atas rentang itu salah satunya
mengindikasikan adanya gangguan fungsi ginjal. Tetapi kami rasa angka 1,3 mg/dl masih
tergolong normal, walaupun Anda sebaiknya mulai waspada.
http://mediasehat.com/tanyajawab499
2. BATAS NORMAL
Batas normal ureum : 20 40 mg/dl Batas normal kreatinin : 0,5 1,5 mg/dl
http://tanyuri.wordpress.com/2008/12/09/cerita-dari-setetes-darah/
3. TUJUAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin dalam darah dapat menjadi acuan untuk mengetahui
adanya Gagal ginjal akut (GGA) yaitu suatu sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan

mendadak (dalam beberapa jam sampai beberapa hari) kecepatan penyaringan ginjal, disertai
dengan penumpukan sisa metabolisme ginjal (ureum dan kreatinin).
Segera priksakan diri apabila menemui gejala-gejala yang mengarah pada kelainan fungsi
ginjal. Penanganan yang cepat dan tepat akan memperkecil resiko terkena penyakit ginjal
tersebut.

Penyebab, Gejala, dan Penanganan Sirosis


Hati
Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut
(fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan parut ini memengaruhi struktur
normal dan regenerasi sel-sel hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan mati sehingga hati secara
bertahap kehilangan fungsinya.

Hati (liver) sebagaimana diketahui adalah organ di bagian kanan atas perut yang memiliki
banyak fungsi, di antaranya:

Menyimpan glikogen (bahan bakar untuk tubuh) yang terbuat dari gula. Bila
diperlukan, glikogen dipecah menjadi glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah.

Membantu proses pencernaan lemak dan protein.

Membuat protein yang penting bagi pembekuan darah.

Mengolah berbagai obat yang mungkin Anda minum.

Membantu membuang racun dari tubuh.

Sirosis adalah penyakit yang sangat berbahaya karena mengganggu pelaksanaan fungsifungsi di atas. Selain itu, jika Anda memiliki sirosis Anda juga berisiko mengembangkan
kanker hati (hepatocellular carcinoma). Risiko bervariasi sesuai penyebab sirosis. Risiko
terbesar adalah pada sirosis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis C dan B, diikuti dengan
sirosis yang disebabkan oleh hemokromatosis.

Penyebab

Ada banyak penyebab sirosis. Penyebab paling umum adalah kebiasaan meminum alkohol
dan infeksi virus hepatitis C. Sel-sel hati Anda berfungsi mengurai alkohol, tetapi terlalu
banyak alkohol dapat merusak sel-sel hati. Infeksi kronis virus hepatitis C menyebabkan
peradangan jangka panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis. Sekitar 1 dari 5
penderita hepatitis C kronis mengembangkan sirosis. Tetapi hal ini biasanya terjadi setelah
sekitar 20 tahun atau lebih dari infeksi awal.
Penyebab umum sirosis lainnya meliputi:

Infeksi kronis virus hepatitis B.

Hepatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi untuk


menyerang bakteri, virus, dan kuman lainnya. Pada hepatitis autoimun,sistem
kekebalan tubuh membuat antibodi terhadap sel-sel hati yang dapat menyebabkan
kerusakan dan sirosis.

Penyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga tekanan darah


terhambat dan merusak sel-sel hati. Sebagai contoh, sirosis bilier primer, primary
sclerosing, dan masalah bawaan pada saluran empedu.

Non-alcohol steato-hepatitis (NASH). Ini adalah kondisi di mana lemak menumpuk


di hati sehingga menciptakan jaringan parut dan sirosis. Kelebihan berat badan
(obesitas) meningkatkan risiko Anda mengembangkan non-alcohol steato-hepatitis.

Reaksi parah terhadap obat tertentu.

Beberapa racun dan polusi lingkungan.

Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.

Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan di
hati.

Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel
hati, seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat besi
di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang
menyebabkan penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain tubuh).

Gejala
Sirosis di tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh karena itu, pasien sirosis ringan
dan moderat mungkin menderita untuk waktu yang lama tanpa menyadari penyakitnya. Pada
tahap ini tes fungsi hati dapat mendeteksi perubahan yang mengarah pada disfungsi hati,
seperti:

Kegagalan membuat cukup protein seperti albumin yang membantu untuk mengatur
komposisi cairan di dalam aliran darah dan tubuh.

Kegagalan membuat bahan kimia yang cukup diperlukan untuk pembekuan darah.

Kurang mampu mengolah limbah kimia dalam tubuh seperti bilirubin sehingga
menumpuk di dalam tubuh.

Kurang mampu memproses obat, racun, dan bahan kimia lainnya yang kemudian bisa
menumpuk di dalam tubuh.

Pada tahap akhir, sirosis hati terkait dengan banyak gejala. Sebagian besar gejalanya adalah
akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu sedikit untuk melakukan tugas-tugas
hati. Gejala yang dapat timbul pada fase ini adalah:

Kelelahan.

Kelemahan.

Cairan yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema) dan perut
(ascites).

Kehilangan nafsu makan, merasa mual dan ingin muntah.

Kecenderungan lebih mudah berdarah dan memar.

Penyakit kuning karena penumpukan bilirubin.

Gatal-gatal karena penumpukan racun.

Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena pengaruh racun di
dalam aliran darah yang memengaruhi otak. Hal ini dapat menyebabkan perubahan
kepribadian dan perilaku, kebingungan, pelupa dan sulit berkonsentrasi.

Selain itu, jaringan parut membatasi aliran darah melalui vena portal sehingga terjadi tekanan
balik (dikenal sebagai hipertensi portal). Vena portal adalah vena yang membawa darah berisi
nutrisi dari usus dan limpa ke hati. Normalnya, darah dari usus dan limpa dipompa ke hati
melalui vena portal. Namun, sirosis menghalangi aliran normal darah melalui hati sehingga
darah terpaksa mencari pembuluh baru di sekitar hati. Pembuluh-pembuluh darah baru yang
disebut varises ini terutama muncul di tenggorokan (esofagus) dan lambung sehingga
membuat usus mudah berdarah. Jika perdarahan usus terjadi, Anda mungkin muntah darah,
atau mengeluarkan darah melalui kotoran (feses). Kondisi ini adalah kedaruratan medis yang
harus segera ditangani.

Diagnosis
Bila dokter mencurigai Anda terkena sirosis, dia dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui adanya pembesaran hati dan penumpukan cairan. Kecurigaan sirosis terutama
muncul bila Anda mengalami gejala dan beriwayat meminum alkohol berat atau terkena
hepatitis kronis.

Pemeriksaan darah dapat mengkonfirmasi kegagalan fungsi hati. USG dapat menunjukkan
apakah ada kerusakan di hati Anda. Untuk mengkonfirmasi, biopsi (sampel kecil) dari hati
dapat diambil untuk dilihat di bawah mikroskop.
Jika penyebab sirosis tidak jelas, maka pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan untuk
memperjelas penyebabnya, misalnya dengan memeriksa antibodi virus hepatitis atau autoantibodi yang mungkin telah menyerang sel-sel hati Anda, kelebihan zat besi atau tembaga di
dalam darah, dll.

Pengobatan
Secara umum, kerusakan sel-sel hati tidak dapat direhabilitasi. Tujuan pengobatan adalah
mencegah pembentukan jaringan parut hati lebih lanjut, atau memperlambat kerusakan sel-sel
hati. Sirosis cenderung semakin memburuk jika penyebab yang mendasari tetap ada. Oleh
karena itu perlu upaya untuk memperlambat atau menghentikan penyebab sirosis, misalnya:

Tidak minum alkohol jika alkohol adalah penyebabnya.

Pengobatan untuk mengendalikan virus hepatitis.

Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit autoimun
menyebabkan kerusakan hati.

Penghapusan kelebihan zat besi yang terjadi pada hemokromatosis.

Berbagai pengobatan mungkin disarankan, tergantung pada tingkat keparahan sirosis dan
gejala yang berkembang, antara lain:

Diet rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang terakumulasi dalam
tubuh.

Obat untuk mengurangi gatal.

Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal.

Pengurangan cairan yang menumpuk di perut (ascites).

Bila pasien mengalami perdarahan usus sehingga muntah darah, atau mengeluarkan darah
melalui tinja, atau tinja menjadi hitam, dokter mungkin akan segera melakukan tindakan
untuk mengatasinya. Berbagai teknik bedah dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan
dan mengurangi risikonya lebih lanjut.
Dalam kasus yang parah di mana jaringan parut meluas dan hati nyaris tidak bisa berfungsi,
maka transplantasi hati mungkin adalah satu-satunya pilihan.

Pencegahan
Sirosis hati dapat dicegah dengan tidak mengkonsumsi alkohol dan menghindari risiko
infeksi hepatitis C dan hepatitis B.

HEPATITIS
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat
berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional.
Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi
penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis
B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada
orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut,
mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu.
Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan
hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.Masa inkubasi 30
hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja pasien, misalnya
makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang.
Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A,
memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang
panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks
anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.
Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, tidak jauh berbeda dengan flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual,
muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum
suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang
mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin
hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang
merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai
banyak pasangan seksual. Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif
berarti Anda pernah terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada lagi
dalam darah Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah
mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu selama kadar
antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B
dapat dimulai sejak bayi.
Hepatitis C
Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B. Setelah
terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna, tidak ada yang
menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar
5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian
penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Pada Hepatitis C
penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik akan
menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang
berkembang menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian
yang menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang
yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati. Anti
HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini belum
ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga tidak

tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Sekarang memang
ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini berupa tablet yang dimakan
sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk Hepatitis C tersedia obat
Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun penggunaan obat-obat tersebut harus
dilakukan dibawah pengawasan dokter.
Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan
untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan
seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat
muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif. Hepatitis E Gejala mirip
hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan
sembuh sendiri ( self-limited ), kecuali bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester
ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi tinja manusia. Penyakit
Hepatitis adalah penyakit yang disebabka oleh virus dan mengganggu serta merusak organ
hati. Dengan mengetahui bagaimana penyakit ini dapat terjadi, gejalagejala yang
ditimbulkan, serta pencegahan yang dapat dilakukan akan mengurangi kasus penyakit ini.
Berobatlah ke dokter bila merasakan gejala-gejala seperti diatas, mengingat cara penularan
penyakit ini yang melalui banyak cara. Yang harus diingat adalah penyakit ini memerlukan
istrihat (bedrest) untuk pemulihan organ hati.
Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut.
Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), kecuali bila terjadi pada kehamilan,
khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi tinja
manusia. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabka oleh virus dan mengganggu
serta merusak organ hati. Dengan mengetahui bagaimana penyakit ini dapat terjadi,
gejalagejala yang ditimbulkan, serta pencegahan yang dapat dilakukan akan mengurangi
kasus penyakit ini. Berobatlah ke dokter bila merasakan gejala-gejala seperti diatas,
mengingat cara penularan penyakit ini yang melalui banyak cara. Yang harus diingat adalah
penyakit ini memerlukan istrihat (bedrest) untuk pemulihan organ hati.

Penyebab Penyakit Panu


Penyakit panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Gejala dan tanda
adanya panu yaitu timbulnya bercak yang terdapat pada kulit disertai dengan rasa gatal pada
saat berkeringat. Bercak-bercak tersebut ada yang berwarna putih, coklat maupun merah,
tergantung dari warna kulit penderita. Panu biasanya menyerang semua bagian kulit. Pada
umumnya, panu bisa menular dari satu orang ke orang lain dan biasanya ditemukan pada
kulit kepala, kuku, lipatan lengan, leher, wajah dan kaki

Faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya panu :


- Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat
- Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan
- Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk
- Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik, atau
hormonal dalam jangka panjang.
Gejala Dan Tanda-Tanda Penyakit Panu
Tanda dan gejala dari penyakit panu biasanya akan timbul ruam kulit dalam berbagai ukuran
dan warna, lalu di tutupi oleh sisik halus dengan rasa gatal. Terkadang timbul tanpa adanya
keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja. Warna-warna ruam kulit pada penyakit panu ini
tergantung dari pigmen normal kulit penderita, paparan sinar matahari dan lamanya penyakit.
Namun, terkadang warna ruam kulit sulit untuk dilihat. Tinea versicolor dapat terjadi di mana
saja seperti di permukaan kulit, lipat paha, ketiak, leher, punggung, dada, lengan dan wajah.
Pencegahan Penyakit Panu
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit panu,
diantaranya :
- Jaga kesehatan anggota tubuh
- Biasakan tidak memakai peralatan mandi bergantian, seperti handuk
- Setelah habis setiap olah raga ada baiknya langsung mandi yangg bersih menggunakan
sabun anti-septik
- Selalu mengkonsumsi vitamin C
Pengobatan Penyakit Panu
- Bersihkan bagian tubuh yang terserang panu
- Oleskan dengan pembasmi jamur yang aman untuk manusia dan lakukan selama beberapa
hari

- Beberapa orang mengobati panu dengan cara tradisional, yakni menggosokan lengkuas ke
bagian tubuh yang terserang panu tersebut, 2 kali sehari selama satu minggu.
- Apabila panu sudah menyebar ke seluruh tubuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Kutu Air: Penyebab, Gejala, Penularan, dan Pengobatannya

Kutu air adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dermatofit


(dermatophytes) atau trikofiton (trichophyton).
Infeksi jamur umumnya terjadi di kaki meskipun sebenarnya dapat pula terjadi pada berbagai
bagian tubuh lain seperti tangan, pangkal paha, dan kulit kepala.
Infeksi kutu air berawal diantara jari kaki dan menyebar ke bagian lain dari kaki.
Penyebab Kutu Air
Jamur yang menyebabkan kutu air hanya berkembang pada kondisi tertentu.
Lingkungan yang lembab dan hangat merupakan tempat favorit bagi jamur.
Seseorang yang memakai sepatu dalam waktu lama akan membuat kaki cenderung lembab
sehingga akan memicu pertumbuhan jamur.
Saat jamur tumbuh, kulit memproduksi lebih banyak sel untuk mengganti sel yang rusak. Itu
sebab, kulit yang terkena kutu air nampak bersisik.
Memakai sepatu basah, sepatu plastik, atau kaus kaki basah dapat menyebabkan infeksi jamur
pada kaki.
Kaki yang sering terkena air seperti saat mencuci juga akan memperbesar risiko tumbuhnya
jamur kutu air.
Gejala Kutu Air
Sebagian besar gejala kutu air mirip dengan penyakit kulit lainnya seperti kurap. Berikut
adalah tanda dan gejala kutu air:

Kulit gatal dan merah

Kulit kering dan bersisik

Rasa panas antara jari kaki dan pada telapak kaki

Lepuh yang mungkin berisi nanah

Pembengkakan kulit

Selain ini, jamur onikomikosis (onychomycosis) juga dapat berkembang yang membuat kuku
kaki menjadi tebal, rapuh, dan berubah warna.
Apakah Kutu Air Menular?
Kutu air termasuk penyakit menular yang dapat menyebar dari manusia ke manusia atau dari
hewan ke manusia.
Pada manusia, penularan terjadi ketika terjadi kontak kulit langsung.
Di sisi lain, jamur kutu air juga bisa menyebar dari berbagai medium. Sebagai contoh,
penularan jamur bisa terjadi dari air kolam renang dan air mandi.
Demikian pula, menggunakan pakaian atau handuk milik orang yang terinfeksi juga dapat
menyebarkan kutu air.
Pengobatan Kutu Air
Kutu air yang tidak kunjung diobati berpotensi menyebar dari kaki ke bagian tubuh lain.
Kutu air bisa diobati dengan obat anti jamur yang diambil secara oral atau dioleskan pada
kulit.
Jika infeksi jamur disertai dengan infeksi bakteri, dokter mungkin juga meresepkan
antibiotik.
Untuk mencegah kutu air, pastikan kaki (termasuk sela-sela jari) dalam kondisi kering setelah
mandi.
Demikian pula, sepatu dan kaus kaki harus bersih, kering, dan berventilasi baik.
Saat mencuci pakaian, gunakan penutup kaki agar terhindar dari paparan air yang bisa
memicu kutu air.[

HIV AIDS
AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan retroviruses yang sering
disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS sistejm
kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus AiDS menyerang sel darah putih khusus
yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami
demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik
orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan
kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.
Gejala-gejala penyakit HIV AIDS adalah :
1. Demam tinggi berkepanjangan
2. Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam
3. Hilangnya nafsu makan, mua dan muntah
4. Mengalami diare yang kronis
5. Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah
normal.
6. Batuk berekepanjangan
7. Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
8. Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga,
leher, ketiak, dan lipatan paha)
9. Kurang ingatan
10.Sakit kepala
11.Sakit kepala
12.Suklit berkonsentrasi
13.Respon anggota gerak melambat
14.Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
15.Mengalami tensi darah rendah
16.Reflek tendon yang kurang
17.Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
18.Infeksi jaringan kulit rambut
19.Kulit kering dengan bercak-bercak.

Penularan HIV AIDS adslah :


1. Hubungan seks kalmin
2. Hubungan seks oral
3. Hubungan seks melalui anus
4. Transfusi darah
5. Penggunaan jarum bersama (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
6. Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.

Obat-obatan HIV AIDS :


1. NRTI (nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor)
2. NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor)
3. PI (protease inhibitor) Fusion Inhibitor

Cara mencegah HIV AIDS adalah dengan ;


1. Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah
2. Jangan berganti-ganti pasangan seksual
3. Abstrinensi (tidak melakukan hubungan seks)
4. Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan
menjadi donor darah
5. Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
6. Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
7. Jauhi narkoba.

Definisi, Ciri Ciri, Penyebab Dan Pencegahan Penyakit Herpes

Definisi Penyakit Herpes zoster


KlatenNews.com Sebelunya masih ada orang yang bertanya-tanya mengenai penyakit
Herpes zoster. Definisi dari Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang
bernama varicella-zoster.

Nah, Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat
aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit
herpes zoster. Virus penyebab penyakit Herpes zoster ini dapat memperbanyak diri dengan
wujud bintil2 kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar
kulit.
Ciri Ciri Penyakit Herpes zoster

Biasanya penyakit Herpes ini mempunyai ciri ciri yang di tandai dengan adanya kulit
melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit bisa mulut, kulit atau alat
kelamin.
Penyebab Penyakit Herpes zoster

Penyebab Penyakit Herpes zoster adalah virus Varicella zoster, yaitu virus yang juga
menyebabkan cacar air. Pada virus ini memiliki gejala yaitu timbul gelembung-gelembung
kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu sisi, dan meliputi daerah persyarafan
tertentu.
Penyakit Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 adalah penyebab umum
untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. Herpes simpleks-2 biasanya
menyebabkan herpes kelamin.
Dan perlu anda ketahui biasanya Penyakit Herpes ini berpotensi menyebabkan kematian pada
bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif disaat
melahirkan maka dianjurkan melahirkan dengan bedah caesar.

Pencegahan Penyakit Herpes zoster

Perlu ada ketahui cara mencegahan herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah
pemberian vaksinasi. Mengapa vaksinasi?? yak, Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon
spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.
Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah di lemahkan atau komponen
selular virus tersebut yangberperan sebagai antigen. Virus yang telah dilemahkan ini jelas
terbukti bisa mencegah seseorang terkena penyakit Herpes.
Semoga info mengenai Definisi, Ciri Ciri, Penyebab Dan Pencegahan Penyakit Herpes ini
bermanfaat dan menambah pengetahuan anda dalam bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai