Pengobatan
Pada artikel ini kita akan membahas gejala penyakit batu ginjal, penyebab, faktor risiko,
jenis-jenis batu ginjal serta cara pengobatannya. Batu ginjal (renal lithiasis) adalah gumpalan
kecil dan keras yang terbentuk di dalam ginjal anda.
Batu ginjal terbentuk dari mineral dan asam garam. Batu ginjal dapat disebabkan oleh
berbagai hal. Pada skenario yang umum, batu ginjal terbentuk ketika urin berkonsentrasi,
mineral mengkristal dan menggumpal.
Sakit batu ginjal biasanya dimulai pada sisi tubuh atau punggung, di bawah pinggul serta
bergerak ke perut bagian bawah dan pangkal paha. Rasa nyeri berubah seiring dengan
pergerakan batu ginjal pada saluran urin.
Batu ginjal biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen. Pengobatan rasa sakit dan
minum banyak air merupakan bagian dari pengobatan yang sering dibutuhkan.
Bagaimanapun, pengobatan dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal pada mereka
dengan peningkatan risiko.
Nyeri yang parah pada sisi tubuh atau punggung, di bawah pinggul
Mereka yang berusia 40 tahun keatas, meskipun batu ginjal dapat terjadi pada usia
berapapun
Dehidrasi
Makanan tertentu yang tinggi protein, tinggi sodium dan gula dapat meningkatkan
risiko beberapa jenis batu ginjal
Obesitas
Kondisi medis lain, antara lain renal tubular acidosis, cystinuria, hyperparathyroidism
dan infeksi saluran urin tertentu
Makan lebih sedikit makanan kaya oxalate, seperti bayam, ubi, teh, cokelat dan
produk kedelai
Makan makanan kaya kalsium, akan tetapi membatasi penggunaan suplemen kalsium
Darah Putih/Lekosit, Bakteri. Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya
gagal ginjal kronik antara lain: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan kurang, mual, muntah,
bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.
Dehidrasi berat dapat menyebabkan GGA dan diare, jika tidak segera diatasi diare akan
sembuh teapi ginjal menjadi rusak
Perdarahan: darah yang keluar banyak mengakibatkan volume darah menurun, sehingga
terjadi syok akibatnya terjadi GGA
Gagal jantung: jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan aliran darah sehingga darah yang
mengalir ke ginjal sedikit
Sepsis yang menyebabkan shock
GGA renal
Disebabkan akibat kerusakan dalam ginjal itu sendiri, misalnya myelonephritis,
glomerulonephritis, intoksikasi, penyakit lupus.
GGA pasca renal
Misalnya obstruksi saluran kemih, tumor, batu saluran kemih.
Gejala GGA
Badan lemah, sakit kepala, sesak napas (kusmaul), pucat, edema, produksi urin kurang,
haematuria, kejang
Selain itu gejala penyakit yang dapat mengakibatkan GGA yaitu syock dan infeksi saluran
kemih (ISK)
Selain tanda tanda diatas, pemeriksaan Ht sangat serat hubungannya dengan ginjal
Tanda-tanda overload volume darah: edema paru, gagal jantung, perdarahan saluran
pencernaan, penurunan keasadaran Pemeriksaan penunjang
Urin: proteinuria, haematuria, leukosituria Darah: anemia, trombositopenia, kadar ureum
& kreatinin meningkat karena tidak dapat dibuang, asidosis metabolik
Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Terjadi penurunan fungsi ginjal sehingga kadar kreatinin serum lebih dari 2 kali nilai normal,
minimal lamanya 3 bulan
Gagal Ginjal Terminal (GGT)
Suatu keadaan kadar kreatinin serum melebihi 4 kali nilai normal, minimal selama 2 bulan
Keadaan penderita hidup tanpa tempat pengganti ginjal
Gejala klinis: adanya riwayat penyakit ginjal, infeksi saluran kemih
Gejala tidak spesifik: sakit kepala, lelah, letargi, gangguan pertumbuhan, anorexia, muntah,
jumlah urin berkurang, edema
Pada anak tampak pucat, lemah, gangguan kesadaran, Tekanan darah meningkat, nafas
cepat, edema
Dalam jangka panjang dapat terjadi gangguan pertumbuhan, gangguan perdarahan, dan
gangguan jantung
Kadar ureum dan kreatinin 2 x nilai normal
Pada urin terjadi haematuria, proteinuria, leukosit +
1. PENGERTIAN
Beberapa pengertian tentang ureum dan kreatinin:
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah
amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari.
Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg 40 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini
tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan fungsi hati dalam pembentukan
ureum. (http://kus-pratiknyo.blogspot.com/2009/10/sistema-urinaria.html)
Kreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat yang terjadi di otot.
Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak
berfungsi dengan normal. Kadar kreatinin pada pria max 1,6 kalau sudah melebihi 1,7 harus
hati-hati. Jangan-jangan nanti memerlukan cuci darah http://id.wikipedia.org/wiki/Kreatinin
Kreatinin: hasil katabolisme kreatin. Koefisien kreatinin adalah jumlah mg kreatinin yang
diekskresikan dalam 24 jam/kg BB. Nilai normal pada laki-laki adl 20-26 mg/kg BB. Sedang
pada wanita adl 14-22 mg/kg BB. Ekskresi kreatinin meningkat pada penyakit otot. Kreatinin
adalah produk sampingan dari hasil pemecahan fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang
melalui ginjal. Pada pria, normalnya 0,6 1,2 mg/dl. Di atas rentang itu salah satunya
mengindikasikan adanya gangguan fungsi ginjal. Tetapi kami rasa angka 1,3 mg/dl masih
tergolong normal, walaupun Anda sebaiknya mulai waspada.
http://mediasehat.com/tanyajawab499
2. BATAS NORMAL
Batas normal ureum : 20 40 mg/dl Batas normal kreatinin : 0,5 1,5 mg/dl
http://tanyuri.wordpress.com/2008/12/09/cerita-dari-setetes-darah/
3. TUJUAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin dalam darah dapat menjadi acuan untuk mengetahui
adanya Gagal ginjal akut (GGA) yaitu suatu sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan
mendadak (dalam beberapa jam sampai beberapa hari) kecepatan penyaringan ginjal, disertai
dengan penumpukan sisa metabolisme ginjal (ureum dan kreatinin).
Segera priksakan diri apabila menemui gejala-gejala yang mengarah pada kelainan fungsi
ginjal. Penanganan yang cepat dan tepat akan memperkecil resiko terkena penyakit ginjal
tersebut.
Hati (liver) sebagaimana diketahui adalah organ di bagian kanan atas perut yang memiliki
banyak fungsi, di antaranya:
Menyimpan glikogen (bahan bakar untuk tubuh) yang terbuat dari gula. Bila
diperlukan, glikogen dipecah menjadi glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran darah.
Sirosis adalah penyakit yang sangat berbahaya karena mengganggu pelaksanaan fungsifungsi di atas. Selain itu, jika Anda memiliki sirosis Anda juga berisiko mengembangkan
kanker hati (hepatocellular carcinoma). Risiko bervariasi sesuai penyebab sirosis. Risiko
terbesar adalah pada sirosis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis C dan B, diikuti dengan
sirosis yang disebabkan oleh hemokromatosis.
Penyebab
Ada banyak penyebab sirosis. Penyebab paling umum adalah kebiasaan meminum alkohol
dan infeksi virus hepatitis C. Sel-sel hati Anda berfungsi mengurai alkohol, tetapi terlalu
banyak alkohol dapat merusak sel-sel hati. Infeksi kronis virus hepatitis C menyebabkan
peradangan jangka panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis. Sekitar 1 dari 5
penderita hepatitis C kronis mengembangkan sirosis. Tetapi hal ini biasanya terjadi setelah
sekitar 20 tahun atau lebih dari infeksi awal.
Penyebab umum sirosis lainnya meliputi:
Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan di
hati.
Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel
hati, seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat besi
di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang
menyebabkan penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain tubuh).
Gejala
Sirosis di tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh karena itu, pasien sirosis ringan
dan moderat mungkin menderita untuk waktu yang lama tanpa menyadari penyakitnya. Pada
tahap ini tes fungsi hati dapat mendeteksi perubahan yang mengarah pada disfungsi hati,
seperti:
Kegagalan membuat cukup protein seperti albumin yang membantu untuk mengatur
komposisi cairan di dalam aliran darah dan tubuh.
Kegagalan membuat bahan kimia yang cukup diperlukan untuk pembekuan darah.
Kurang mampu mengolah limbah kimia dalam tubuh seperti bilirubin sehingga
menumpuk di dalam tubuh.
Kurang mampu memproses obat, racun, dan bahan kimia lainnya yang kemudian bisa
menumpuk di dalam tubuh.
Pada tahap akhir, sirosis hati terkait dengan banyak gejala. Sebagian besar gejalanya adalah
akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu sedikit untuk melakukan tugas-tugas
hati. Gejala yang dapat timbul pada fase ini adalah:
Kelelahan.
Kelemahan.
Cairan yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema) dan perut
(ascites).
Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena pengaruh racun di
dalam aliran darah yang memengaruhi otak. Hal ini dapat menyebabkan perubahan
kepribadian dan perilaku, kebingungan, pelupa dan sulit berkonsentrasi.
Selain itu, jaringan parut membatasi aliran darah melalui vena portal sehingga terjadi tekanan
balik (dikenal sebagai hipertensi portal). Vena portal adalah vena yang membawa darah berisi
nutrisi dari usus dan limpa ke hati. Normalnya, darah dari usus dan limpa dipompa ke hati
melalui vena portal. Namun, sirosis menghalangi aliran normal darah melalui hati sehingga
darah terpaksa mencari pembuluh baru di sekitar hati. Pembuluh-pembuluh darah baru yang
disebut varises ini terutama muncul di tenggorokan (esofagus) dan lambung sehingga
membuat usus mudah berdarah. Jika perdarahan usus terjadi, Anda mungkin muntah darah,
atau mengeluarkan darah melalui kotoran (feses). Kondisi ini adalah kedaruratan medis yang
harus segera ditangani.
Diagnosis
Bila dokter mencurigai Anda terkena sirosis, dia dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui adanya pembesaran hati dan penumpukan cairan. Kecurigaan sirosis terutama
muncul bila Anda mengalami gejala dan beriwayat meminum alkohol berat atau terkena
hepatitis kronis.
Pemeriksaan darah dapat mengkonfirmasi kegagalan fungsi hati. USG dapat menunjukkan
apakah ada kerusakan di hati Anda. Untuk mengkonfirmasi, biopsi (sampel kecil) dari hati
dapat diambil untuk dilihat di bawah mikroskop.
Jika penyebab sirosis tidak jelas, maka pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan untuk
memperjelas penyebabnya, misalnya dengan memeriksa antibodi virus hepatitis atau autoantibodi yang mungkin telah menyerang sel-sel hati Anda, kelebihan zat besi atau tembaga di
dalam darah, dll.
Pengobatan
Secara umum, kerusakan sel-sel hati tidak dapat direhabilitasi. Tujuan pengobatan adalah
mencegah pembentukan jaringan parut hati lebih lanjut, atau memperlambat kerusakan sel-sel
hati. Sirosis cenderung semakin memburuk jika penyebab yang mendasari tetap ada. Oleh
karena itu perlu upaya untuk memperlambat atau menghentikan penyebab sirosis, misalnya:
Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit autoimun
menyebabkan kerusakan hati.
Berbagai pengobatan mungkin disarankan, tergantung pada tingkat keparahan sirosis dan
gejala yang berkembang, antara lain:
Diet rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang terakumulasi dalam
tubuh.
Bila pasien mengalami perdarahan usus sehingga muntah darah, atau mengeluarkan darah
melalui tinja, atau tinja menjadi hitam, dokter mungkin akan segera melakukan tindakan
untuk mengatasinya. Berbagai teknik bedah dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan
dan mengurangi risikonya lebih lanjut.
Dalam kasus yang parah di mana jaringan parut meluas dan hati nyaris tidak bisa berfungsi,
maka transplantasi hati mungkin adalah satu-satunya pilihan.
Pencegahan
Sirosis hati dapat dicegah dengan tidak mengkonsumsi alkohol dan menghindari risiko
infeksi hepatitis C dan hepatitis B.
HEPATITIS
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat
berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional.
Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi
penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis
B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada
orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut,
mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu.
Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan
hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.Masa inkubasi 30
hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja pasien, misalnya
makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang.
Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A,
memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang
panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks
anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.
Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, tidak jauh berbeda dengan flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual,
muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum
suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang
mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin
hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang
merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai
banyak pasangan seksual. Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif
berarti Anda pernah terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada lagi
dalam darah Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah
mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu selama kadar
antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B
dapat dimulai sejak bayi.
Hepatitis C
Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B. Setelah
terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna, tidak ada yang
menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar
5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian
penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Pada Hepatitis C
penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik akan
menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang
berkembang menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian
yang menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang
yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati. Anti
HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini belum
ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga tidak
tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Sekarang memang
ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini berupa tablet yang dimakan
sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk Hepatitis C tersedia obat
Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun penggunaan obat-obat tersebut harus
dilakukan dibawah pengawasan dokter.
Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan
untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan
seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat
muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif. Hepatitis E Gejala mirip
hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan
sembuh sendiri ( self-limited ), kecuali bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester
ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi tinja manusia. Penyakit
Hepatitis adalah penyakit yang disebabka oleh virus dan mengganggu serta merusak organ
hati. Dengan mengetahui bagaimana penyakit ini dapat terjadi, gejalagejala yang
ditimbulkan, serta pencegahan yang dapat dilakukan akan mengurangi kasus penyakit ini.
Berobatlah ke dokter bila merasakan gejala-gejala seperti diatas, mengingat cara penularan
penyakit ini yang melalui banyak cara. Yang harus diingat adalah penyakit ini memerlukan
istrihat (bedrest) untuk pemulihan organ hati.
Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut.
Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), kecuali bila terjadi pada kehamilan,
khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi tinja
manusia. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabka oleh virus dan mengganggu
serta merusak organ hati. Dengan mengetahui bagaimana penyakit ini dapat terjadi,
gejalagejala yang ditimbulkan, serta pencegahan yang dapat dilakukan akan mengurangi
kasus penyakit ini. Berobatlah ke dokter bila merasakan gejala-gejala seperti diatas,
mengingat cara penularan penyakit ini yang melalui banyak cara. Yang harus diingat adalah
penyakit ini memerlukan istrihat (bedrest) untuk pemulihan organ hati.
- Beberapa orang mengobati panu dengan cara tradisional, yakni menggosokan lengkuas ke
bagian tubuh yang terserang panu tersebut, 2 kali sehari selama satu minggu.
- Apabila panu sudah menyebar ke seluruh tubuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Pembengkakan kulit
Selain ini, jamur onikomikosis (onychomycosis) juga dapat berkembang yang membuat kuku
kaki menjadi tebal, rapuh, dan berubah warna.
Apakah Kutu Air Menular?
Kutu air termasuk penyakit menular yang dapat menyebar dari manusia ke manusia atau dari
hewan ke manusia.
Pada manusia, penularan terjadi ketika terjadi kontak kulit langsung.
Di sisi lain, jamur kutu air juga bisa menyebar dari berbagai medium. Sebagai contoh,
penularan jamur bisa terjadi dari air kolam renang dan air mandi.
Demikian pula, menggunakan pakaian atau handuk milik orang yang terinfeksi juga dapat
menyebarkan kutu air.
Pengobatan Kutu Air
Kutu air yang tidak kunjung diobati berpotensi menyebar dari kaki ke bagian tubuh lain.
Kutu air bisa diobati dengan obat anti jamur yang diambil secara oral atau dioleskan pada
kulit.
Jika infeksi jamur disertai dengan infeksi bakteri, dokter mungkin juga meresepkan
antibiotik.
Untuk mencegah kutu air, pastikan kaki (termasuk sela-sela jari) dalam kondisi kering setelah
mandi.
Demikian pula, sepatu dan kaus kaki harus bersih, kering, dan berventilasi baik.
Saat mencuci pakaian, gunakan penutup kaki agar terhindar dari paparan air yang bisa
memicu kutu air.[
HIV AIDS
AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan retroviruses yang sering
disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS sistejm
kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus AiDS menyerang sel darah putih khusus
yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami
demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik
orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan
kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.
Gejala-gejala penyakit HIV AIDS adalah :
1. Demam tinggi berkepanjangan
2. Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam
3. Hilangnya nafsu makan, mua dan muntah
4. Mengalami diare yang kronis
5. Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah
normal.
6. Batuk berekepanjangan
7. Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
8. Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga,
leher, ketiak, dan lipatan paha)
9. Kurang ingatan
10.Sakit kepala
11.Sakit kepala
12.Suklit berkonsentrasi
13.Respon anggota gerak melambat
14.Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
15.Mengalami tensi darah rendah
16.Reflek tendon yang kurang
17.Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
18.Infeksi jaringan kulit rambut
19.Kulit kering dengan bercak-bercak.
Nah, Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat
aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit
herpes zoster. Virus penyebab penyakit Herpes zoster ini dapat memperbanyak diri dengan
wujud bintil2 kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar
kulit.
Ciri Ciri Penyakit Herpes zoster
Biasanya penyakit Herpes ini mempunyai ciri ciri yang di tandai dengan adanya kulit
melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit bisa mulut, kulit atau alat
kelamin.
Penyebab Penyakit Herpes zoster
Penyebab Penyakit Herpes zoster adalah virus Varicella zoster, yaitu virus yang juga
menyebabkan cacar air. Pada virus ini memiliki gejala yaitu timbul gelembung-gelembung
kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu sisi, dan meliputi daerah persyarafan
tertentu.
Penyakit Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 adalah penyebab umum
untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. Herpes simpleks-2 biasanya
menyebabkan herpes kelamin.
Dan perlu anda ketahui biasanya Penyakit Herpes ini berpotensi menyebabkan kematian pada
bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif disaat
melahirkan maka dianjurkan melahirkan dengan bedah caesar.
Perlu ada ketahui cara mencegahan herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah
pemberian vaksinasi. Mengapa vaksinasi?? yak, Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon
spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.
Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah di lemahkan atau komponen
selular virus tersebut yangberperan sebagai antigen. Virus yang telah dilemahkan ini jelas
terbukti bisa mencegah seseorang terkena penyakit Herpes.
Semoga info mengenai Definisi, Ciri Ciri, Penyebab Dan Pencegahan Penyakit Herpes ini
bermanfaat dan menambah pengetahuan anda dalam bidang kesehatan.