Disusun Oleh :
DESI LAILATUL RAFNI
NIM. 0605.08
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Istilah puerperium dipakai untuk menunjukkan masa, dimulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil dan berlangsung selama kira-kira 6 minggu
Segera setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu, badan, tapi tidak
boleh lebih dari 38o C , bila terjadi peningkatan lebih dari 38o C berturut selama 2
hari kemungkinan terjadi infeksi
Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya, akan menjadi keras karena
kontraksinya, sehingga terdapat penutupan pembuluh darah, kontraksi uterus yang
dikikuti his pengiring menimbulkan rasa nyeri disebut nyeri ikutan (after pain),
terutama pada multipra. Masa puerperium diikuti pengeluaran cairan sisa lapisan
endometrium, sisa dari tempat implantasi plasenta yang diebut lochea.
2.
Tujuan Penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan, pada ibu
nifas,
dapat
memperluas,
memperbanyak
pengetahuan
dan
3.
Metode Penulisan
1. Metode penulisan ini adalah studi kepustakaan dalam bentuk studi kasus
yaitu mencari gambaran yang lebih jelas dari proses kebidanan saat ini.
2. Teknik pengumpupulan data
a. Anamnese
pengambilan data dengan tnaya jawab langsung pada pasien.
b. Pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan fisik : inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
untuk mendapatkan data
c. Pengkajian catatan medik dengan kepustakaan
Mengkaji keadaan pasien dengan menggunakan catatan medik dan
kepustakaan yang berhubungan dengan kehamilan.
4.
Sistematika Penulisan
BAB I
: PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR MASA NIFAS
1. Definisi
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu
(Kapita Selektas Kedokteran Jilid I : 336)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil
(Sinopsis Obstetri Jilid I : 115)
Puerperium adalah masa setelah melahirkan bayi
(perawatan kebidanan Jilid 3 : 105)
Nifas (puerperium) periode waktu atau masa dimana organ reproduksi
kembali kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan wkatu
sekitar 6 minggu.
(Perawatan Maternitas Edisi 2 : 225)
Masa Nifas (puerperium) yaitu dimulainya setelah placenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu
(YBS-PS : 122)
Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulihnya kembali alat kandungan yang lainnya 4 minggu
(Bagian dagin FK UNPAD, 1993, hal : 315)
Kala Puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan
waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan dalam keadaan
yang normal.
(Manuaba, 1998 : 190)
Nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
(Sulaiman, 1983)
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas
ini sekitar 6-8 minggu
(Mochtar, Rustam, 1998)
2. Periode Nifas
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan.
Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40
hari
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia
yang lamanya 6-8 minggu
3. Remote Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil / waktu persalinan ada komplikasi.
Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau
tahunan.
(Prawirohardjo, 2002 :237)
3. Fisiologi Nifas
Yang dimaksud fisiologi nifas adalah hal-hal yang terjadi dan bersifat
karakteristik dalam masa nifas artinya memberi ciri masa nifas ini adalah
perubahan-perubahan yang dianggap normal dan harus terjadi untuk
memenuhi sebagian dari fungsi mas nifas, yaitu mengembalikan keadaan
seperti sebelum masa hamil. Perubahan-perubahan yang normal dan harus
terjadi adalah :
1. Adanya Infolusi
2. Adanya Lochea
3. Adanya Lactasi
1). Involusi
Involusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat
kandungan atau uterus dan jalan kelahiran setelah bayi dilahirkan
mencapai keadaan seperti sebelum hamil.
Involusi
Berat
Uterus
Bayi lahir
setinggu pusat
1000
gram
Uri lahir
750
gram
1 minggu
500
gram
2 minggu
gram
6 minggu
bertambah kecil
50
gram
8 minggu
sebesar normal
30
gram
2). Lochea
Lochea adalah suatu istilah berasal dari bahasa Yunani lochea yang
artinya kelahiran anak. Yang dimaksud dengan lochea adalah cairan
yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas.
Lochea dibagi dalam beberapa jenis
a. Lochea Rubra
-
b. Lochea Sanguinolenta
-
c. Lochea Serosa
-
d. Lochea Alba
- Setelah 2 minggu pasca persalinan
- Cairan darah putih
(Manuaba, 1998 : 192)
3). Laktasi
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu
ibu. Air susu ibu ini merupakan makanan pokok bagi bayi. Makanan
yang terbaik bagi bayi, makanan yang bersifat alamiah, bagi tiap ibu
yang melahirkan bayi akan tersedia makanan bagi bayinya dari ia
sendiri. Bagi ibu yang menyusui akan terlalu dekat dengan anaknya, dan
bagi si anak akan lebih merasa puas dalam pelukan ibunya, merasa
tentram, aman, hangat, akan kasih syang, ibunya. Untuk menghadapi
masa laktasi (menyusui) sejak dini kehamilan setelah terjadi perubahanperubahan pada kelenjar mammae yaitu :
Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana venavena berdilatasi sehingga tampak jelas.
lahir.
Hasilnya
dibandingkan
dengan
pengukuran
sebelumnya.
b. Keadaan Uterus
Pengawasan terhadap tingginya fundus uteri pada hari-hari pertama
setelah melahirkan terutama ditujukan apakah ada perdarahan. Bila ada,
fundus uteri akan lebih tinggi karena adanya gumpalan darah. Selain itu
fundus uteri juga akan lebih naik, bila ada kandung kemih yang penuh.
agar penderita dapat buang air kemih. Sehingga tidak perlu penyadapan
bagaimana kecilnya akan membawa bahaya infeksi.
Keadaan Defekasi
Kebanyakan penderita mengalami obstipasi setelah melahirkan anak.
Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan
menadapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong. Selain itu
mempengaruhi peristaltic usus. Pengeluaran cairan yang lebih banyak
pada waktu persalinan mempengaruhi pula terjadinya konstipasi,
biasanya bila penderita tidak buang air besar sampai 2 hari setelah
persalinan. Di tolong dengan pemberian huknah, glyserin spuit, atau
diberikan obat-obatan laxan.
g. Keadaan buah dada
Keadaan buah dada diawasi setiap ibu akan menyusui anaknya, dan
pada waktu mengadakan perawatan buah dada secara khusus. Seperti
dalam perawatan buah dada dikemukakan yang perlu diperhatikan ialah
keadaan puting susu, pembengkakan buah dada, dan pengeluaran air
susu ibu. Bila ada kelainan diadakan perawatan seperti yang
dikemukakan dalam hal perawatan buah dada.
h. Istirahat
Setekah melahirkan ibu diusahakan agar dapat berstirahat untuk
memulihkan kembali keadaannya setelah banyak mengeluarkan tenaga
dan kesakitan waktu melahirkan, posisi tidur ibu waktu istirahat setelah
melahirkan.
i.
Makanan
Mengingat pentingnya makanan guna memulihkan kesehatan dan
pembentukan air susu ibu, maka perlu pengawasan apakah ibu
memperoleh makanan dengan kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan.
j.
Laktasi
Sejak dari kehamilan setelah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar
mammae :
-
Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana venavena berdilatasi sehingga tampak jelas.
Mueh menyusui
k. Keluhan Penderita
Keluhan penderita setelah melahirkan perlu mendapat perhatian agar
kelainan-kelainan yang menimbulkan gejala-gejala keluhan tersebut
dapat lekas diawasi. Keluhan-keluhan penderita harus mendapat
pertolongan secepat mungkin, sebaiknya keluhan penderita disampaikan
pada dokter agar mendapat pemeriksaan dan pengobatan yang cepat.
5. Masalah, Komplikasi
a. Puting susu lecet
b. Payudara bengkak.
c. Mastitis
d. Abses payudara
e. Perdarahan Nifas sekunder
f.Infeksi payudara
g. Oedem tungkai
(manuaba, 1998 : 190)
Pasif
Persepsi
menyempit,
kadang
konsentrasi
menurun
sehingga
Ibu siap menerima peran baru dan belajar semua hal-hal baru
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1
Pengkajian Data
Tempat
Hari Tgl
Jam
: 05.40 WIB
Oleh
3.1.1
Data Subyektif.
1. Biodata
Nama Ibu
: Ny P.
Nama suami
: Tn S .
Umur
: 39 tahun.
Umur
: 37 tahun.
Pekerjaan
: IRT.
Pekerjaan
: Buruh tani.
Pendidikan
: SD
Pendidikan : SD
Agama
: Islam.
Alamat
: meduran
Agama
Alamat
: Islam
: meduran
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya jam 03.40 WIB hari selasa
tanggal 22 juli 2008, mengeluh sedikit nyeri pada luka jahitan
3. Riwayat haid.
Menarche : 12 tahun
Lama haid : 7 hari
Siklus haid : teratur, 28 hari.
Banyaknya : ganti pembalut 2-3 pada hari ke 1-4, ganti pembalut 1-2
pada hari berikutnya.
4. Riwayat Perkawinan.
Menikah
: 1 kali.
Lamanya
: 11tahun.
Kehamilan
Persalinan
Anak
Nif
KB
as
UK
Peny.
Jenis
Pnlg
Peny.
Sex
BB
H/M
Pen
ASI
metode
y
I
9bl
Sp
Bidan
Laki2
3100gr
H/20th
9bl
Sp
Dukun
Perempuan
2900gr
H/15th
9bl
Sp
Dukun
Laki2
3100gr
H/7th
9bl
sp
dukun
Laki2
2900g
H/5th
hamil
ini
penambah darah
Trimester II : ANC 2 kali, di bidan, tidak ada keluhan, Fe, Vitamin,
kalk.
Trimester III : ANC 1 minggu sekali, dibidan, keluhan sering
kencing. Tx : Fe, Vit, kalk.
PIL
B. Persalinan
Ibu melahirkan anak ke 5 tanggal 22 juli 2008 jam 03.40 WIB
persalinan normal, hidup, BB 3600 gr, PB 46 cm jenis kelamin
perempuan placenta lahir lengkap.
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertama tidak memakai KB
dan setelah melahirkan anak ke kedua menggunakan KB pil sampai
melahirkan anak ke 5
11. Pola kebiasaan sehari-hari.
Pola Nutrisi.
Selama hamil : makan 3 kali sehari, dengan posrsi satu piring nasi,
lauk tempe, 1 mangkuk sayur, minum air putih 3-4 gelas sehari.
Setelahmelahirkan : minum teh 1 gelas.
Pola eliminasi.
Selama hamil : BAK 3-4 x sehari, kuning jernih.
BAB 1 kali sehari lunak.
Setelah melahirkan : BAK segera setelah melahirkan 1 kali BAB (-).
Pola istirahat.
Selama hamil : tidur siabng 2 jam tidur malam 6 jam.
Setelah melahirkan : selama 2 jam ibu tidak tidur.
Pola Personal Higiene.
Selama hamil: mandi 2 kali sehari, gosok gigi 3x perhari, ganti
pakaian dan celana 2 kali perhari atau kalau ibu sudah merasa kotor.
Setelah melahirkan : ibu ganti pakaian dan celana dalam serta
memakai 1 pembalut.
Pola aktivitas sehari-hari,.
Selama hamil : ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti
bersih-bersih, memasak mencuci.
Setelah melahirkan : ibu hanya berbaring tempat tidur.
Ibu sudah melakukan mobilisasi yaitu dengan miring kanan dan kiri
dan duduk ditempat tidur.
Pola Rekreasi.
Selama hamil: Ibu main kerumah tetangga.
Setelah melahirkan ibu hanya didalam ruangan saja.
Pola kebiasaan lain.
Selama hamil dan setelah melahirkan ibu tidak minum-minuman
keras, merokok, minum jamu-jamuan.
Pola seksual.
Sosial Budaya.
14.
Kebiasaan Spiritual.
Ibu menganut agama Islam , setiap hari sholat 5 waktu dan mengaji
3.1.2
Data Obyektif.
1. Pemeriksaan Umum.
Keadaan Umum : baik.
Kesadaran
: compos mentis.
Tekanan darah
: 120/80 mmHg.
Nadi
: 84x/menit.
Pernafasan
: 24x/menit.
Suhu
: 360 C
2. Pemeriksaan Khusus.
a. Inspeksi.
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Telinga
: simetris,
tidak
ada
serumen,
pendengaran
normal.
Mulut
Leher
Dada
Perut
Genetalia
: tidak
ada
pembesaran
kelenjar
thyroid
dan
d. Perkusi
Reflek patella (+) /(+).
3. Theraphy
- Amoxylin 500 mg 3x 1
- Asamefenamat 500 mg 3x1
- Etabion
1x1
- Yodiol
1 butir
- Vitamin A 2 butir
- Parasetamol 1 tablet
3.2
DO
:Keadaan Umum
: baik.
Kesadaran
: compos mentis.
Tekanan darah
: 120/80 mmHg.
Nadi
: 84x/menit.
Pernafasan
: 24x/menit.
Suhu
: 360 C
Payudara
TFU
Kontraksi utrus
: baik/keras.
Lochea
: rubra.
Perdarahan
3.3
3.4
3.5
Intervensi
Hari Tgl
Jam
: 05.40 WIB
Dx
Uterus keras
- Kontraksi baik
- Kandung kemih kosong
- TFU turun 1 jari perhari.
- Lochea rubra tidak berbau.
- TTV dalam batas normal.
- Perdarahan tidak > 360-500/menit
Intervensi.
1. Ajarkan ibu untuk masase fundus agar kontraksi baik.
R/ Dengan mengajukan masase fundus uteri yang benar diharapkan terjadi
foso kontraksi pada pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya
perdarahan.
2. Anjurkan untuk mobilisasi dini
R/ agar tidak terjadi tromboplebitis dan aspek penting fungsi fisiologis,
untuk kemandirian ibu
Implementasi.
Hari Tgl
Jam
: 05.40 WIB
Dx
Evaluasi
Hari Tgl
Jam
: 05.40 WIB
Dx
S : Ibu mengatakan telah melahirkan anak ke 5 pada jam 20.25 WIB hari
selasa tanggal 22 juli 2008 dengan keluhan agak nyeri luka jahitan.
O: - Keadaan umum
- Kesadaran
: baik.
: composmentis.
- Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg.
Nadi
: 84x/menit.
Respirasi
: 24x/menit.
Suhu
: 360 C.
- TFU
BAB 4
PEMBAHASAN.
Pembahasan merupakan bagian dari study kasus yang membahas
kesenjangan dan persamaan yang telah ditemukan antara tinjauan kasus dan
tinjauan teori. Untuk memudahkan dalam penyusunan, dalam bab pembahasan
maka penulis mengelompokkan permasalahan sesuai dengan langkah-langkah
menejemen kebidanan ( manajemen Farney) yang meliputi pengkajian data,
identifikasi diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, identifikasi
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Adapun kesenjangan dan kesamanaan yang ditemukan oleh penulis selama
melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny P P50005 Ab000 dengan 2 jam post
partum adalah :
1. Pengkajian data.
Pada pengkajian data baik pada tinjauan teori maupun pada tinjauan kasus
tidak ditemukan kesenjangan saat melakukan pengkajian data penulis tidak
mengalami hambatan karena klien dapat diajak kerja sama sehingga
wawancara dapat berjalan baik dan lancar dengan mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
2. Identifikasi Diagnosa dan masalah.
Menurut tinjauan teori ditemukan diagnosa NyP dengan 2 jam post partum
sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus masalah
pada tinjauan kasus sama seperti tinjauan teori.
3. Antisipasi masalah potensial.
Tidak ada masalah potensial pada tinjauan kadus atau tinjauan teori karena
pada kasus ini kehamilan ibu normal dan tidak terjadi gangguan yang
patologis.
4. Identifikasi kebutuhan segera.
Pada tinjauan teori maupun tinajauan kasus tidak ada tindakan segera yang
harus dilakukan petugas, sehingga tidak terjadi kesenjangan.
5. Intervensi.
Seluruh rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tinjauan kasus telah
tercantum dalam penanganan pada tinjauan teori sehingga tidak terjadi
kesenjangan.
6. Implementasi.
Tahap pelaksanaan pada tinjauan teori tidak dijelaskan namun pada tinjauan
kasus penulis menguraikan sebagai pelaksanaan dari rencana tindakan dan
dokumentasi penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
7. Evaluasi.
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan berdasarkan
tujuan dari kriteria hasil yang ditetapkan dalam bentuk SOAP; hal ini sesuai
dengasn landasan teori dalam manajemen farney yang terbaru (sumber :
Pelatihan Manajemen Kebidanan Depkes RI Tahun 2006).
BAB 5
PENUTUP.
5.1 Kesimpulan.
Perperium (masa nifas) adalah waktu yang diperlukan untuk pulihnya
alat kandungan pada keadaanyang normal, berlangsung 6 minggu atau 42
hari dijumpai dua kejadian penting pada perperium yaitu involusi uteri dan
proses llaktasi. Dalam perperium ini NY P mendapatkan penanganan yan
tidak jauh beda dari buku panduan yang kami buat dalam makalah ini antara
kenyataan dan teori memang sama sehingga kami dapat mengambil
pelajaran pengetahuan dan pengalaman yang berharga yang belum kita
dapat sebelumnya.
5.2 Saran
Tenaga Kesehatan.
-
Masyarakat
Mengharapkan pada para aktifis masyarakat desa untuk aktif
mengadakan program-program kesehatan terutama pada ibu dan bayi.
Mahasiswa Kebidanan
Mengharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk lebih memperdalam
ilmu pengetahuan khusunya ilmu tentang kebidanan, dan mampu
memberikan asuhan kebidanan pada setiap ibu hamil sesuai teori dalam
praktek lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC, Jakarta
Saifudin, Abdut bari, 2002, Buku Panduan Praktis Kesehtan Maternal dan
Neonatal, Jakarta : YBP SP
Prawirohardjo, Sarwono, 2002. Pelayanan Kesehatan Maternatal dan Neonatal.
Jakarta : YBP-SP
Ibrahim, Cristina, 1996. Perawatan Kebidanan. Jakarta ; Bharata