1
ba=( d )
2
Keterangan ba = basal area = luas permukaan, d = diameter batang setinggi dada
(diukur pada ketingian 130 cm dari permukaan tanah), dan = 3,142875.
Luas penutupan tajuk vegetasi herba dapat diketahui dengan menentukan
persntase luas penutupan tajuk herba terhadap plot pngamatan ukuran 5 x 5 . nilai
yang diperoleh kemudian dikontrol ke skala Braun-Blanquet (Tabel 1).
Langkah-langkah yang diperlukan untuk menghitung indeks nilai penting
setiap spesies dilakukan dengan menggunakan serangkain rumus-rumus berikut:
Kerapatan=
Kerapatan=
Kerapatan=
Kerapatan=
#-------------------------------------------------------------------------------#---- Tekan control L untuk membersikan layar ----------------------------------#-------------------------------------------------------------------------------#---------------------- Menghitung indeks nilai penting pohon ------------------#---------------------- Programmer : Sukirno Lope lope --------------------------
#---------------------- Makassar, 17 Agustus 1945 ------------------------------#---- 12 Desember 2019 Lembanna Gg. Bawakaraeng, Desember, saat ----------------#---- hujan perlahan turun -----------------------------------------------------#---- namun begitu sunyi -------------------------------------------------------#-------------------------------------------------------------------------------rm(list=ls(all=TRUE))
setwd("D:/Data Kuliah/Semester 5/Ekologi Tumbuhan")
#-------------------------------------------------------------------------------latih<-read.csv("D:/Data Kuliah/Semester 5/Ekologi Tumbuhan/Blok1.csv", header
=T)
head(latih)
options(digits=3)
#-------------------------------------------------------------------------------#---- menghitung basal area setiap (ba) -----------------#-------------------------------------------------------------------------------ba<-function (x) (((0.5*x)^2)*3.142875)
ba<-ba(latih$Diameter)
#-------------------------------------------------------------------------------latih <-data.frame(latih,ba)
head(latih)
#-------------------------------------------------------------------------------#---- menghitung frekunsi dari lapangan
#-------------------------------------------------------------------------------fr<-tapply(latih$Diameter, list (latih$PLOT, latih$Nama.Daerah), length)
frog <-data.frame(fr)
frog [is.na(frog)] <-0
frekuensi <-apply (frog > 0,2, sum)
dm <- x/kn
return (dm)
}
#---k dan n merupakan nilai default -------------#---k dan n diganti----------densMut<-denmut(Blok1$densitas, k=10, n=10)
#-------------------------------------------------------------------------------domMut<-denmut(Blok1$dominansi, k=5, n=10)
#-------------------------------------------------------------------------------stand1<-data.frame(Blok1, frekMut, densMut, domMut)
#-------------------------------------------------------------------------------#--- Menghitung total frekuensi mutlak, densitas relatif,
#--- dan dominansi mutlak
#----------------------------------------TfrekMut<-sum(stand1$frekMut)
TdensMut <-sum(stand1$domMut)
#----------------------------------------#--- Menghitung frekuensi, densitas, dominansi relatif
#----------------------------------------free1<-(stand1$frekMut/TfrekMut) * 100
dnre<- (stand1$densMut/TdensMut) * 100
dmre1<- (stand1$domMut) * 100