PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari salah satu aplikasi sel elektrolisis adalah pada
proses yang disebut penyepuhan. Dalam proses penyepuhan, logam yang lebih mahal
dilapiskan (diendapkan sebagai lapisan tipis) pada permukaan logam yang lebih
murah dengan cara elektrolisis. Baterai atau aki umumnya digunakan sebagai sumber
listrik selama proses penyepuhan berlangsung. Logam yang ingin disepuh berfungsi
sebagai katoda dan lempeng perak (logam pelapis) yang merupakan logam penyepuh
berfungsi sebagai anoda.
Dari materi diatas, maka penulis ingin lebih mengetahui, bagaimana proses
elektrolisis dalam penyepuhan tersebut, untuk itulah penulis mengambil judul proses
penyepuhan emas menggunakan elektrolisis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana tahap-tahap penyepuhan terjadi?
2. Apa saja zat yang dibutuhkan dalam penyepuhan tersebut?
3. Apa saja reaksi yang terjadi selama proses penyepuhan?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap penyepuhan terjadi.
2. Untuk mengetahui zat apa saja yang terlibat dalam penyepuhan tersebut.
3. Untuk mengetahui reaksi apa saja yang terjadi selama penyepuhan.
D. Manfaat Penelitian
Pada dasarnya penelitian yang berjudul
Menggunakan Elektrolisis ini diharapkan bermanfaat dari segi teoritis maupun secara
praktis. Manfaat yang dapat diambil antara lain sebagai berikut:
a) Manfaat untuk penulis
Dengan adanya penulisan karya tulis ini,dapat memberikan pengalaman serta
pengetahuan bagi penulis tentang proses penyepuhan emas menggunakan elektrolisis.
b) Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang proses penyepuhan emas
menggunakan elektrolisis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Elektrolisis
Ion-ion yang mempunyai potensial electrode standar (Eo) yang lebih positif
mengalami reaksi lebih dulu (lebih mudah mengalami reduksi).
Perlakuan di Katoda
Perlakuan di Anoda
Anoda disambungkan kepada puncak positif bateri. Oleh itu, tindakan bateri
menyebabkan banyak elektron dari anoda telah di hantar ke katoda.Maka itu ia
kekurangan elektron dan bercas positif. Manakala anion pula ialah atom-atom atau
molekul-molekul bebas yang bercas negatif. Anion mempunyai kelebihan elektron
padanya.Karana berlawanan cas, anion akan bergerak ke anoda.Disana ia
akanmengeluarkan elektron lebihan tersebut ke anoda.Anion akan menjadi neutral dan
menjadi atom-atom.Biasanya ialah bahan bukan logam.Pada proses elektrolisis,
selepas anion menjadi neutral, ia boleh bergabung untuk membentuk bahan-bahan
molekul sebagai hasil elektrolisis.
Gambar 1: Elektrolisis
Katoda
Klorin
hidrogen
hidrogen
Anoda
kuprum
oksigen
klorin
Aplikasi Elektrolisis
4. Elektroda positif atau anoda (yang merupakan logam yang dilapiskan), dapat juga
berupa logam yang inert dan tidak larut .
Kegunaan Plating
Kegunaan elektroplating ada empat tujuan utama yaitu penampilan,
perlindungan, sifat khusus, sifat mekanis. Keempat kegunaan ini kadang sulit
dipisahkan satu sama lain, umumnya untuk satu proses elektroplating memiliki dua
atau
lebih
dari
keempat
fungsi
tersebut.
1. Dekoratif.
Banyak logam tidak menarik untuk dilihat, karena memiliki sifat mudah
teroksidasi, berminyak, atau berkarat. Contohnya seperti besi, yang merupakan logam
paling murah yang tersedia banyak di pasaran Lapisarf tipis krotft akan mempercantik
penampilan sekaligus menambah nilai jual dari seng. Krom dapat di-plating dengan
proses 'bright plating dan terlihat mengkilat (bila dilakukan dengan benar dapat
bertahan
hingga
bertahun-tahun).
Oleh
sebab
ini
maka
krom plating menjadi plating paling banyak digunakan selama ini untuk tujuan
dekoratif. Namun karena krom plating sendiri sangat tipis (untuk membuat lapisan
kromium dengan ketebalan tertentu sangat sulit, terutama karena kesulitan dalam
pengukuran ketebalan) maka digunakan kombinasi tembaga-nikel atau nikel saja
sebagai undercoat(lapisan bawah) kromium, sehingga hasil plating dapat bertahan
lebih lama. Logam lain yang digunakan untuk dekoratif plating antara lain
emas, perak, tembaga, perunggu, kuningan, dan rhodium.
2. Protektif
Fungsi plating untuk lapisan pelindung seringkali dihubungkan dengan
fungsi plating untuk dekoratif. Kombinasi tembaga nikel- kromium yang digunakan
untuk bumper mobil, contohnya, mempunyai dua fungsi, yaitu melindungi dari karat
dan mempercantik penampilan mobil. Khusus untuk fungsi proteksi, seng adalah
logam yang paling ekonomis dan efektif yang paling banyak digunakan. Walaupun
seng dapat dikilapkan, namun tidak akan bertahan lama, akibatnya seng jarang
digunakan untuk fungsi dekoratif. Kadmium lebih mahal dari seng, namun memiliki
sifat jauh lebih unggul daripada seng, kadmium lebih tahan korosi terutama bila
digunakan pada lingkungan yang lembab atau di laut. Tin (timah) berfungsi untuk
melindungi besi terutama pada kaleng makanan. Sebenarnya kombinasi fungsi timah
dan besi adalah saling melengkapi, dimana besi menguatkan sifat timah yang mudah
penyok, dan timah melindungi besi dari karat, sekaligus melindungi makanan dari
besi. Kaleng makanan merupakan penerapan proses elektroplating dalam jumlah besar
yang paling banyak digunakan oleh industri.
3. Sifat khusus.
Ada beberapa benda yang diperlukan untuk suatu tujuan tetapi logam
pembuatnya tidak memiliki sifat yang sesuai dan menunjang fungsinya, sehingga
perlu dilakukan plating pada logam dasar tersebut untuk memberinya sifat yang sesuai
dengan kebutuhan. Beberapa contohnya antara lain:
- Timah dilapiskan pada kaki komponen elektronik untuk mempermudah solder
melekat padanya. Kaki komponen terbuat dari tembaga, namun tembaga saja tidak
cukup cepat dilekati timah
- Sambung, diperlukan tahanan yang sangat kecil pada kontak. Logam emas di solder
karena sangat sulit menjaga tembaga dari lapisan film yang ditimbulkannya akibat
interaksi dengan lingkungan. Lapisan minyak ini akan empersulit pelekatan timah
solder pada kaki komponen.
- Untuk fungsi reflektor (pada senter, atau lampu otomotif), logam dilapisi dengan
logam perak atau rhodium yang memiliki daya refleksi tinggi.
- Untuk fungsi relay dan switch yang bekerja dengan kontak putusan palladium
dilapiskan pada kontak untuk memperkuat fisik kontak dan memperkecil tahanan
kontak.
4. Sifat mekanik.
Kategori ini dapat digolongkan pada pemberian sifat khusus pada logam dasar.
Kategori ini dipisah dengan pertimbangan bahwa untuk penggunaan mekanik, sebuah
logam perlu dilapisi lebih tebal dibanding dengan tiga kategori sebelumnya, seringkali
hingga orde milimeter ( tiga kategori sebelumnya hanya hingga orde mikrometer ).
Umumnya sifat flsik yang diinginkan dalam kategori ini adalah kekuatan dan
ketahanan. Terkadang plating digunakan untuk merekonstruksi ulang bentuk dari
logam yang telah rusak baik akibat penggunaan maupun salah produksi. Kromium
dengan ketebalan jauh di atas ketebalan untuk fungsi dekoratif, digunakan untuk
melapisi laras senapan, membentuk gilingan yang digunakan dalam mesin pembuat
kertas, silinder mesin diesel, dan banyak benda-benda lain yang membutuhkan
kekerasan bahan. Klaker untuk roda pintu besi harmonika, roda kendaraan, atau
mencairkan tip-ex semuanya terendam dalam cairan, yang mana mudah terjadi korosi,
sehingga dilapisi dengan kromium untuk meningkatkan daya tahan korosi.
C.
Logam disadur
Tujuan
Emas
Barang Kemas
Mencantikan
Kromium
Nikel
Syiling
Mencantikan
Perak
Barang cendermata
Mencantikan
Timah
Tin makanan
Mencegah kakisan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian (research desingns) merupakan rencana, struktur, dan
strategi penelitian yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi
dengan mengupayakan optimalisasi yang berimbang antara validitas dalam dan luar,
dengan melakukan pengendalian varian. (Imron Rosidi, 2005:14). Teknik eksperimen
digunakan dalam penelitian ini adalah true experiment (eksperimen sesungguhnya).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Karena penelitian ini menggunakan teknik eksperimental, maka setting yang
dipakai dalam penelitian adalah setting yang direncanakan. Waktu pelaksanaan
praktikum berlangsung mulai dari jam 10.30 sampai dengan 13.00. Hari Minggu, 19
Oktober 2014.
Tempat pelaksanaan praktikum dilakukan di Pasar Wage, Nganjuk. Tepatnya di
kios Bapak Warsito.
C. Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan antara lain :
Power supply
Lempeng stainles steel
Lempeng logam Au
Buah klerek
Kompor
Sikat
Hairdryer
Gelas kimia
Kabel
Aquades
D. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menuangkan 500 mL aquades dalam gelas kimia
3. Memasukkan potassium ke dalam gelas kimia
4. Memanaskan air hingga mendidih
5. Mengamplas logam yang akan disepuh untuk mengkilapkan logam tersebut
6. Menguhubungkan sumber arus listrik dengan 2 kabel
8
7. Mengikatkan kabel pertama pada lempeng emas sedangkan kabel yang kedua
diberi pancingan
8. Setelah air mendidih, memasukkan kedua kabel (kabel pertama dan kabel
kedua)
9. Menunggu hingga kabel tembaga yang kedua berubah warna menjadi emas
(sebagai indikator)
10. Setelah itu mengaitkan kabel yang sudah diberi pancingan tadi dengan logam
yang akan disepuh
11. Menggoyang-goyangkan logam selama peyepuhan hingga berubah warna
menjadi keemasan
12. Setelah logam berubah warna menjadi emas, melepas logam dari kaitan
tersebut
13. Mencuci dan menyikat logam tersebut dengan klerak
14. Setelah mencuci logam, mengaitkan/melilitkan lagi logam tersebut dengan
kabel
15. Mengaduk logam selama peyepuhan hingga berubah warna menjadi lebih
emas
16. Setelah logam tersebut telah menjadi lebih emas, melepas logam dari kaitan
tersebut
17. Mencuci dan menyikat kembali logam tersebut dengan klerak agar lapisan
emas benar-benar menempel
18. Mengeringkan logam yang telah disepuh menggunakan hairdryer
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No.
1.
Positif (anode)
Logam
Lempeng logam Emas
Peristiwa
Oksidasi
(Logam Au menjadi
9
2.
Negatif (katode)
3.
Elektrode
B. Analisis Data
Anoda :
1.
2.
3.
4.
Katoda :
1.
2.
3.
4.
ELEKTRODA :
1. K2SO4 sebagai lautan elektroda
2. Terdapat gelembung
Namun faktanya pada saat kami melakukan penelitian di pasar, narasumber (Pak
Warsito) tidak menggunakan AuCl3 dan diganti dengan larutan campuran potas dan emas. Hal
ini disebabkan karena, apabila narasumber menggunakan AuCl 3 akan berdampak pada harga
jual penyepuhan emas. Jika menggunakan larutan AuCl 3, maka narasumber harus
mengeluarkan uang lebih banyak lagi. Karena harga jual AuCl3 terhitung mahal. Dan jika
dihitung keuntungannya, maka narasumber tidak mendapat untung melainkan rugi.
10
Oleh sebab itu, maka narasumber mempunya ide untuk menggantikan larutan AuCl 3
tersebut dengan larutan campuran potas dan emas. Cara membuat larutan campuran potas dan
emas yaitu menyiapkan 1 liter aquades dan emas berbentuk lempengan 24 karat. Lalu 1 liter
aquades tersebut dipanaskan dan emas berbentuk lempengan tersebut dicampurkan dalam
aquades tersebut. Setelah itu, larutan tersebut diberi potas 1 biji.
Hal ini sangat menguntungkan jika menggunakan larutan campuran potas dan
aquades, serta emas. Jika dihitung, untuk harga satu potas senilai Rp3.000,00 , satu liter
aquades senilai Rp6.000,00 dan harga emas berbentuk lempengan tersebut satu gram senilai
Rp475.000,00. Hal ini sudah memberikan keuntungan bagi bapak Warsito.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Susilowati, Endang . 2009. Theory and Appliacation of Chemistry. Solo: Tiga Serangkai.
Http//Bse.depdiknas.go.id
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Bapak Warsito
Kelompok Kami
13
Proses Penyepuhan
Mengamplas logam
14
15
Sebelum
Sesudah
16