BAB I
Pendahuluan
30 - 8
30 LS).
Berada di antara Busur Gunung api Jawa dan Palung Jawa. Diinterpretasikan memiliki
cekungan intra-masif yang batuan dasarnya merupakan kerak benua Paparan Sunda.
Cekungan busur depan mengandung prisma akrasi palung subduksi yang jauh di selatan.
Luas daerah cekungan sekitar 4.832 km2 dengan luas di daratan sekitar 2.655 km2 dan
luas di daerah lepas pantai sekitar 2.177 km2.
Batas cekungan ditarik berdasarkan elemen struktur yang dikenal sebagai central basin
(merupakan pull apart basin). Meskipun data isopach (Gambar 1.1) dan peta anomali gaya
berat regional (Gambar 1.2) tidak terlalu memperlihatkan bentuk cekungan tersebut.
Page 1
Gambar 1.1 Peta lokasi Cekungan Jawa Tengah Selatan dan kontur isopach.
Page 2
Gambar 1.2 Peta anomali gaya berat (Pusat Survei Geologi, 2000).
Page 3
Page 4
BAB II
Pembahasan
Page 5
Page 6
Page 7
Page 8
Pliosen,
dan
ditutupi
oleh
breksi
volkanik,
lapisan
breksi
ketiga
Page 9
Page 10
S T R A T I G R A P H Y O F S O U T H - C E N T R A L J AVA
STA GE
P LEISTO
CENE
FO R M A TIO N
23
KEMANGGUAN
KALIPUCANG
N 1 4 - N 15
PENOSOGAN
LATE
MID
N 15
N 7
N 4
GABON
N 8
DEEP MARINE
WATURANDA
N 9 - N13
EARLY
MIOCENE
K E M A N GGU A N
N 16
20
N 18
INNER NERITIC
N 19
10
20
T E C T ON IC
N 21
N 17
15
FA C IE S
B LO W (1 9 6 0 )
N 22
PLIOCENE
FO R A M ZO N E
HALANG
A GE
P 19
P 18
P 17
P 18
U P P.C R E TA C E O U S -PA LE O C E N E
?
T E CT O NIC
LU K -U L O
C O M P LE X
Page 11
DEEP MARINE
EARLY
TOTOGAN
LATE
N 1 N 2
WUNGKAL
EOCENE
35
N 3
P 20
LATE
30
OLIGOCENE
25
Page 12
Batuan Induk
Analisis geokimia dari data permukaan di daratan, mengindikasikan tidak adanya
batuan induk potensial. Tetapi Formasi Pelami yang diendapkan pada lingkungan laut
dangkal di daerah Banyumas diketahui sebagai satu-satunya kemungkinan batuan
induk untuk rembesan minyak dan indikasi gas di daerah tersebut. Reflektansi vitinit
mengindikasikan tahapan yang belum matang.
Pada daerah lepas pantai, tidak ada batuan induk yang dilaporkan berdasarkan
data sumur. Namun lokalitas dari daerah tersebut tidak bisa mewakili substansi sikuen
yang lebih tebal dan lebih komplit yang ditemukan pada rendahan didepannya,
cekungan barat dan tengah. Data temperatur menunjukkan gradient geothermal
rendah (1.27 dan 1.59oF/100).
Dengan menggunakan metode Lopatin, Union Texas menunjukkan bahwa
kematangan batuan induk mungkin dicapai pada kedalaman 1.650 m atau lebih.
Beberapa ketebalan sedimen mungkin tercapai di tengah rendahan (depression).
2.2.2
Batuan Reservoir
Batuan reservoir yang diharapkan ada pada klastik kasar-sedang yang saling
berselingan termasuk dalam Formasi Nanggulan dan Karangsambung berumur Eosen.
Kedua formasi ini kemungkinan berada dibagian yang terlalu dalam di bawah
Volkanik Oligosen yang dianggap sebagai batuan dasar ekonomis (economic
basements). Dan sejak penemuan minyak di Volkanik Jatibarang, yang seumur
dengan Formasi Gabon, beberapa ahli eksplorasi menyebutkan bahwa Volkanik
Oligosen dapat menjadi target reservoir.
Tufa Paleogen yang ditemukan pada Sumur Alveolina-1, sangat berongga dengan
porositas mencapai 40%, berada pada bagian Oligosen Akhir. Lapisan batupasir
volkaniklastik dari berbagai formasi berumur Neogen dan beberapa lapisan
batugamping mungkin memiliki potensi reservoir.
Page 13
Target terbaik, yang diindikasikan dari data rembesan minyak, dan juga data
sumur di Cipari dan Gunung Wetan adalah Volkaniklastik Formasi Halang, meskipun
interval turbidit flysch-like umumnya tidak baik dari sudut pandang reservoir.
Tidak ada karbonat build-up yang teramati ini dari data seismik di daratan. Di
lepas pantai, Karbonat Terumbu Wonosari merupakan target terbaik. Memiliki
porositas sekitar 20%, dari data sumur, reservoir ini memiliki potensi yang sangat
baik dan kemungkinan berongga, berdasarkan nilai porositas yang didapatkan dari
pemprosesan data velocity.
Target sekunder yang mungkin adalah batupasir Pliosen yang terbentuk disekitar
terumbu, dan endapan klastik sekitar tinggian yang tersingkap selama Oligosen Akhir.
2.2.3
Page 14
Perangkap
Untuk daerah daratan, kebanyakan perangkap adalah drape-type, volkanik yang
membentuk antiklin atau struktur yang berhubungan dengan wrench-faulting.
Tipe cebakan daerah lepas pantai dapat dibagi menjadi:
Page 15
Type
Age
Play
Formation
Comments
Lithology
Halang
Volcanoclastics
2
3
4
5
6
Halang
Halang
Wonosari
Wonosari
Wonosari
Volcanoclastics
Volcanoclastics
Carbonate
Carbonate
Carbonate
Oligocene
Gabon
Tuff
8
9
10
11
12
Eocene
Eocene
Eocene
Paleoecene? - Eocene
Paleoecene? - Eocene
Sandstone
Sandstone
Carbonate
Sandstone
Clastics
I
II
Miocene
Eocene
Carbonate
Sandstone
Trap
Intra Arc
Inverted
anticline
Wrench
Draping
Reef
Reef
Inverted
anticline
Inverted
anticline
Normal Fault
Wrench
Reef
Stratigraphic
Stratigraphic
Fore Arc
Reef
Normal fault
Proven play; Cipari and Gunung Wetan oil and gas wells
Numerous oil shows
Trapping mechanism; drape over volcanic features, numerous oil shows.
Gambar 2.3 Play konsep Cekungan Jawa Tengah Selatan dan sekitarnya (PERTAMINA-BEICIP, 1992).
Page 16
BAB III
Kesimpulan
1. Luas daerah cekungan sekitar 4.832 km2 dengan luas di daratan sekitar 2.655 km2 dan
luas di daerah lepas pantai sekitar 2.177 km2. Batas cekungan ditarik berdasarkan elemen
struktur yang dikenal sebagai central basin (merupakan pull apart basin).
2. Secara Stratigrafi, cekungan Jawa Tengah Selatan terdiri dari 10 (Sepuluh) formasi
batuan yaitu :
o Formasi Kompleks Luk-Ulo
o Formasi Wungal
o Formasi Karangsambung
o Formasi Totogan
o Formasi Gabon
o Formasi Waturanda
o Formasi Kalipucang
o Formasi Penosogan
o Formasi Kemandduan
o Formasi Halang
3. Petroleum Sistem Cekungan Jawa Tengah Selatan, adalah:
Batuan Induk : Formasi Pelami yang diendapkan pada lingkungan laut dangkal di
daerah Banyumas diketahui sebagai satu-satunya kemungkinan batuan induk
untuk rembesan minyak dan indikasi gas di daerah tersebut. Reflektansi vitinit
Page 17
DAFTAR PUSTAKA
Mulhadiyono, 1973, Petroleum Possibilities of the Banyumas Area, Indonesian Pet. Assoc., 2nd
Annual Convention Proceeding.
PERTAMINA-BEICIP, 1992, Global Geodynamics, Basin Clasification and Exploration PlayTypes in Indonesia, PERTAMINA, Jakarta.
Sujanto, F.X., Sumantri, Yanto R., 1977, Preliminary Study on the Tertiary Depositional Patterns
of Java, Indonesian Pet. Assoc., 6th Annual Convention Proceeding.
Page 18
LAMPIRAN
Page 19