Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi (P3TIR)
BATAN. Tahapan penelitian ini meliputi proses preparasi sampel hidrogel, dan uji
karakteristik yang meliputi analisa termal DSC (Differential Scanning
Calorimetry), analisa fraksi gel, analisa rasio swelling, analisa SEM, dan analisa
BET.
3.1.1 Pembuatan Hidrogel
Air

Air

Akrilamida

Pati

Pencampuran

Pencampuran

Asam
asetat

Kitosan

Pencampuran

Larutan gel pati


Pencampuran
Pengemasan
Iradiasi (10,20,30,40 kGy)
Hidrogel hasil Iradiasi
Drying T=60 oC selama 24 jam
Gambar 3. Diagram alir pembuatan hidrogel poli(akrilamida)-pati-kitosan
3.1.2 Pengujian Fraksi Gel Hidrogel kering

Hidrogel batang

Aquades

Tea bag
Absorpsi batch selama 24 jam pada suhu kamar
Hidrogel swelling optimum
Drying pada oven vakum dengan T=60 oC selama 24 jam
24524jam

16

Hidrogel Kering

Penimbangan
Gambar 4. Diagram
alir kering
pengujian
fraksi gel produk
Data berat
hidrogel

3.1.3 Pengujian Kemampuan Swelling


serbuk hidrogel

Aquades

Mixing dengan kecepatan 400 rpm


Penyaringan

Hidrogel
basah

Air
Gambar 5. Diagram
alir uji
swelling
pengukuran
volume
3.2 Prosedur Penelitian
3.2.1 Pembuatan Hidrogel
a. Pembuatan akrilamida
Diukur sejumlah 30 ml aquades dalam wadah gelas beker 250 ml,
kemudian ditambahkan akrilamida.
b. Pembuatan larutan pati
Ditimbang 1 g pati dan dilarutkan dalam 50 ml aquades dalam wadah
gelas beker, kemudian dipanaskan dengan suhu 80 C dan distirer
sampai terbentuk gel.
c. Dalam gelas beker berisi akrilamida (a) ditambahkan pati (b) dan
kitosan, kemudian diaduk kembali hingga homogen.

17

d. Campuran larutan tersebut dikemas dalam wadah plastik 10 cm x 15 cm


dengan ketebalan 0,1 cm. Kemudian diiradiasi dengan sinar gamma
pada setiap dosis yang berbeda yaitu 10 kGy, 20 kGy, 30 kGy dan 40
kGy.
e. Hasil radiasi yang berupa gel kemudian dikeluarkan dari wadah plastik
dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 60C selama 24
jam.
f. Hidrogel kering yang diperoleh, kemudian dipotong kecil-kecil untuk
memudahkan proses penghalusan menggunakan blender. Sehingga
didapat butiran hidrogel dengan ukuran 60 mesh. Hidrogel yang
diperoleh dimasukan ke dalam botol.
3.2.2 Uji Karakteristik
a. Fraksi Gel
Hidrogel hasil iradiasi dipotong dengan berat 0,01 gram (Wo),
kemudian ditempatkan dalam kantong the (tea bag) yang direndam
dalam 100 ml aquades pada suhu 30 C selama 24 jam. Kemudian
dikeringkan dalam oven vacum 60C selama 24 jam hingga bobot
konstan, lalu ditimbang (W1).
Fraksi gel dihitung dengan persamaan berikut :
(3)

Keterangan :
W1 = Berat hidrogel setelah dikeringkan (g)
Wo = Berat hidrogel sebelum dikeringkan (g)
b. Rasio Swelling
1. HSA terhadap pengaruh waktu dalam aquades
Pengujian rasio swelling, hidrogel kering dalam bentuk serbuk
dengan bobot + 100mg dimasukan ke dalam gelas beker berisi 50 ml
aquades. Kemudian distirer dengan kecepatan 200 rpm dalam waktu
tertentu. Selanjutnya aquades dalam wadah yang mengandung hidrogel
disaring dan hidrogel yang menyerap aquades didiamkan selama 1 jam
dan aquades yang keluar dari hidrogel ditampung dalam wadah yang
mengandung aquades yang tidak terserap oleh hidrogel dan bobot

18

aquades sisa ditimbang. Aquades yang terserap pada hidrogel dihitung


dari hasil selisih volume awal terhadap volume aquades yang tidak
terserap oleh hidrogel (Ws). Hal yang sama dilakukan untuk pengujian
penyerapan aquades masing-masing dalam waktu 15, 30, 60, 90, 120,
150, 180, 210, 240, 270, 300 detik.
Hasil pengujian dari masing masing waktu dapat dihitung :
(4)

Dimana :
Ws= berat hidrogel dalam keadaan swelling (gr)
W0= berat hidrogel dalam keadaan kering (gr)
2.

HSA terhadap pengaruh waktu dalam KCL 0.15M, NaCl 0.15M,


CaCl2 0.15M, urea
Pengujian rasio swelling, hidrogel kering dalam bentuk serbuk

dengan bobot 100 mg dimasukan ke dalam gelas beker berisi 50 ml


garam/urea. Kemudian, distirer dengan kecepatan 200 rpm dalam waktu
tertentu. Selanjutnya, garam/urea dalam wadah yang mengandung
hidrogel disaring dan hidrogel yang menyerap garam/urea didiamkan
selama 1 jam dan aquades yang keluar dari hidrogel ditampung dalam
wadah yang mengandung garam/urea yang tidak terserap oleh hidrogel
dan bobot garam/urea sisa ditimbang. Garam/urea yang terserap pada
hidrogel dihitung dari hasil selisih volume awal terhadap volume
garam/urea yang tidak terserap oleh hidrogel (Ws). Hal yang sama
dilakukan untuk pengujian penyerapan garam/urea

masing-masing

dalam waktu 15, 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300 detik.
Hasil pengujian dari masing masing waktu menggunakan persamaan
(4).
c. Uji spektrum IR hidrogel
Spektrum infra merah (IR) dari hidrogel diukur menggunakan
spektrofotometer FT-IR Shimadzu Prestige-21.

19

d. Uji homogenitas dan morfolgi


Morfologi hidrogel dapat dianalisa dengan menggunakan Scanning
Electron Micrograph (SEM).
e. Uji luas permukaan
Luas permukaan serbuk hidrogel dapat dianalisa menggunakan Surface
Area Analyzer (SAA) dengan memperoleh persamaan BET dari hasil
data volume gas dimasukkan yang telah dikatahui jumlahnya dan data
hasil kenaikan tekanan.
f. Uji termal
Uji termal dapat dilihat dengan menggunakan DSC-50 Shimadzu.
g. Uji sifat antibakteri hidrogel
3.3 Bahan dan Alat
3.3.1 Bahan-bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu
a. Akrilamida (Merck)
b. Aquades
c. Asam asetat p.a
d. CaCl2 p.a
e. KCl p.a
f. Kitosan medical grade
g. NaCl p.a
h. Pati singkong
i. Urea p.a

3.3.2

Alat-alat yang Digunakan


Alat-alat yang digunakan pada penelitian adalah :
a. Blender
b. Filter
c. Gelas Beker
d. Gelas Ukur
e. Homogenaizer dan stirrer Heidolph dan Ika C-mag HS7
f. Iradiator Co60 (iradiator karet)
g. Oven Hereaus Instrumen Vcuterm
h. Pengepres plastic Polystar 401 HM
i. Shaker incubator Kotterman Labotecnik
j. Spektrofotometer Fourier Transform Infrared Shimadzu
Prestige-21

20

k.
l.
m.
n.

Spektrofotometer UV-Vis genesys 2


Stopwatch
Timbangan analitik Shimadzu AUW 320
Differential Scanning Calorimetry

3.4 Variabel Penelitian


Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
tetap.Variabel bebas pada penelitian adalah massa kitosan, massa pati (1, 2, 3
gram), dan dosis radiasi 10, 20, 30, dan 40 kGy. Variabel tetapnya meliputi massa
akrilamida, dan kecepatan stirrer 400 rpm.
3.5 Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Selain analisa gugus fungsi dengan menggunakan spektrofotometer FT-IR,
analisa matriks gel menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), dan
analisa BET, dilakukan juga analisa sifat antibakteri Estherecia coli dan analisa
ketahanan terhadap suhu dengan menggunakan Differential Scanning Calorimetry
(DSC)
3.6 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan penelitian yang terdiri dari tahap
persiapan bahan, pelaksanaan penelitian dan analisa, penyusunan laporan, serta
seminar hasil penelitian.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No
1.

KEGIATAN
Persiapan alat, bahan, dan studi
literature

2.

Pembuatan hidrogel poli(akrilamida)pati-kitosan

3.

Analisa swelling, fraksi gel, FT-IR,


SEM, DSC, dan BET

4.

Penyusunan laporan akhir

5.

Seminar Hasil

BULAN KE1

Anda mungkin juga menyukai