Disusun oleh :
KELOMPOK 5
Munjiah (2223111228)
Nurmeida Urwani (2223110395)
Sri Mulyaningsih (2223110062)
Tanti Nurjayanti (2223110510)
Kelas: III A
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Alhamdulillaahirabbilalaamiin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan
kepada Allah SWT, Dzat Yang Maha Agung, atas limpahan rahmat, karunia dan
hidayahnya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam melalui salah satu
proses kehidupan ini.
Sebuah makalah yang termuat dalam tulisan yang serba memiliki
kekurangan ini melambangkan semangat yang tinggi untuk selalu berkeinginan
menciptakan sesuatu yang berguna bagi kehidupan, serta sebagai salah satu tugas
dari mata kuliah Kurikulum Pendidikan.
Pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebagai penutup dan harapan, semoga makalah kami ini dapat berguna
bagi semua pihak yang membutuhkan, terutama bagi penulis bahwa segala
kesalahan di sepanjang tulisan ini mutlak spenuhnya berasal dari kealpaan penulis
dan semua kebenaran semata mata hanya milik Sang Maha Benar Allah S.W.T.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
B. Pengertian Mengajar
C. Pengertian implementasi kurikulum
D. Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum KBK
E. Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum KTSP
F. Mengajar dan Belajar Dalam Implementasi Kurikulum Berkarakter
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
terlebih
dahulu.
Tanpa
manusia
yang
cakap,
terampil,
C. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari makalah ini, baik penulis maupun pembaca, diharapkan
dapat mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengertian mengajar dan belajar dalam implementasi
kurikulum
2. Untuk mengetahui bagaimana mengajar dan belajar dalam implementasi
kurikulum KBK?
3. Untuk mengetahui bagaimana mengajar dan belajar dalam implementasi
kurikulum KTSP
4. Untuk mengetahui bagaimana mengajar dan belajar dalam implementasi
kurikulum berkarakter
5. Sistematika Penulisan
Adapun sistemetika dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, akan menguraikan hal hal mengenai kurikulum
pendidikan
BAB II Pembahasan, dalam bab ini akan diuraikan secara terperinci
mengenai pengertian pengertian mengajar, pengertian belajar, pengertian
implementasi kurikulum, mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum
KBK, mengajar dan belajar dalam implementasi kurikulum KTSP, mengajar dan
belajar dalam implementasi kurikulum berkarakter.
BAB III Simpulan, bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari pembahasan
serta rumusan masalah mengenai mengajar dan belajar dalam implementasi
kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
KBK
KTSP
Berkarakter
Pengertian belajarmengajar
Pengertian
implementasi
Implementasi
Kurikulum
A. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2003:13), belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (1999:9), belajar merupakan
hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.
B. Pengertian Mengajar
Nasution (1982:8) mengemukakan bahwa mengajar adalah segenap aktivitas
kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses
belajar.
Usman (1994:3) mengemukakan bahwa mengajar adalah membimbing siswa
dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar
mata
kuliah
mengenai
bidang
keahlian
khusus
(Timpenyusun 2005:617.
Jadi kurikulum adalah suatu rencana yang memberi pedoman atau
pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar
Berdasarkan definisi implementasi dan definisi kurikulum tersebut, maka
implementasi kurikulum didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide,
konsep, dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu
aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat
kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. (Susilo
2007:174-175). . Juga dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum
operasional dalam bentuk pembelajaran (Mulyasa 2006:246).
5.
and learning (CTL) mengarah pada upaya meningkatkan mutu pengajaran dan
pembelajaran di tingkat pendidikan dasar dan menengah untuk mempersiapkan
para peserta didik menghadapi tantangan masa depan. Walaupun dalam
melaksanakan KBK ini terdapat banyak pekerjaan dan kegiatan akademik yang
harus dikerjakan oleh guru, siswa serta anggota masyarakat lainnya, tetapi yang
paling banyak terlibat adalah guru. Dalam hal ini gurulah yang paling banyak
mengambil keputusan dan menjadi pelaksana operasional program kegiatan
pendidikan sebagai pelaksana pendidikan yang langsung berhadapan dengan
peserta didik, maka guru menduduki posisi yang sangat strategis.
Dalam melaksanakan KBK guru dituntut harus profesional dan kreatif.
Guru harus mampu menterjemahkan KBK yaitu mewujudkan rencana dan tujuan
yang terkandung dalam KBK menjadi rencana dan tujuan yang nyata dalam
bentuk rencana pengajaran atau satuan pengajaran secara tertulis yang pada tahap
selanjutnya rencana dan tujuan tertulis ini akan ditransaksikan dengan peserta
didik di kelas. Karena itu, rencana dan tujuan harus dirumuskan secara cermat
dengan mengikuti rambu-ranmbu yang berlaku, misalnya : guru harus menyatakan
tujuan secara jelas dengan mencantumkan kompetensi yang harus dicapai anak
didik. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, antara lain seberapa banyak,
seberapa luas atau seberapa dalam kompetensi itu harus dicapai. Untuk pengajaran
bahasa misalnya, perlu secara jelas disebutkan kompetensi berbahasa dalam
bentuk keterampilan atau kecakapan berbahasa apa dan seberapa banyak untuk
jenjang program mana.
Demikian pula halnya dengan cara untuk mencapai kompetensi tersebut
juga harus direncanakan, dipilih serta dipersiapkan dengan baik agar kegiatan
pembelajaran menjadi bermakna, bermanfaat dan menarik bagi siswa. Disamping
itu, guru harus pula memilih berbagai variasi teknik belajar dan mengajar dan
menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi serta kebutuhan pembelajar.
Tak kalah pentingnya adalah pemilihan media untuk menujang kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Misalnya untuk pembelajaran keterampilan menyimak dan
berbicara apakah diperlukan alat audio atau tidak, apakah diperlukan media visual
atau tidak, atau mungkin langsung dihadapkan dengan benda-benda yang ada di
lingkungan peserta didik. Untuk keterampilan membaca dan menulis, sarana apa
saja yang dibutuhkan, apakah bahan-bahan otentik (authentic teaching material)
atau teacher-made material, atau mungkin juga siswa ikut mencari bahan-bahan
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Bahan-bahan ajar tersebut seyogianya bermanfaat dan bermakna bagi
siswa dalam arti dapat menambah pengetahuan baru berdasarkan pengatahuan
awal siswa (prior knowledge) melalui pengalaman-pengalaman belajar mereka
dan proses seperti ini dalam CTL disebut konstruktivisme (constructivism). Hal
yang perlu diperhatikan adalah guru dapat membawa siswa ke dalam situasi
belajar yang dapat menghubungkan apa saja yang diperoleh di sekolah atau kelas
dengan apa saja yang ada di kehidupan nyata mereka. Seringkali terjadi atau
timbul pertanyaan di benak siswa atas apa yang terjadi di sekelilingnya
(questioning), sehinga timbul keingintahuan (inqury) dengan tidak melupakan
untuk melakukan refleksi (reflection) atas apa yang telah dikerjakan. Proses
pembelajaran yang mencerminkan CTL, baik guru atau siswa atau bahkan nara
sumber lain dapat menjadi model (modeling) yang dapat ditiru. Guru juga harus
memfasilitasi dan mendorong para siswa untuk dapat saling membantu dan
berbagi pengalaman dalam kelompok masyarakat belajar (learning community),
dan dengan cara demikian akan terjadi hasil pembelajaran yang diperoleh berkat
kerjasama antar teman, antar kelompok, antar mereka yang tahu ke mereka yang
belum tahu. Dalam CTL kemajuan belajar dinilai dari proses. Karena itu penilaian
yang sebenarnya (authentic assessment) merupakan proses pengumpulan berbagai
data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik. Dalam
hal ini, guru perlu mengetahui gambaran perkembangan belajar siswa agar dia
dapat memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.
Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa pendekatan CTL memiliki
tujuh komponen utama, yaitu: konstruktivisme (consturctivism), menemukan
(inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic
assessment). Sebuah kelas diwarnai CTL apabila ketujuh komponen tersebut
diterapkan dalam pembelajaran. Secara garis besar penerapan CTL dalam
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah sebagai berikut :
(1) Guru harus menanamkan pemikiran kepada peserta didik bahwa belajar akan
lebih bermakna dengan bekerja sendiri, menemukan sendiri serta
mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru.
(2) Guru harus mendorong peserta didik agar sedapat mungkin mereka
melaksanakan kegiatan inkuiri untuk semua topik.
(3) Guru harus mengembangkan sifat atau rasa ingin tahu peserta didik dengan
bertanya.
(4) Guru harus menciptakan masyarakat belajar dengan membentuk kelompokkelompok.
(5) Guru harus menghadirkan model untuk digunakan sebagai contoh
pembelajaran.
(6) Guru harus mendorong peserta didik agar melakukan refleksi setiap akhir
pembelajaran.
(7)
fasilitator
melaksanakan
proses
guru
berperan
pembelajaran,
untuk
terutama
memudahkan
dalam
siswa
kaitannya
dalam
dengan
pengguna
nilai,
dan
kurikulum,
sikap
yang
guru
meliputi
terhadap
pengetahuan,
kurikulum,
serta
pembelajaran (RPP). Dalam hal ini akan terjadi interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik. Dalam hal ini tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan
lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku tersebut. Pada
umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga kegiatan, yakni pembukaan,
pembentukan kompetensi dan penutup.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA