1004100006pedoman BOP Kursus Tahun 2010
1004100006pedoman BOP Kursus Tahun 2010
ii
SAMBUTAN
Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
iii
KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan
Direktorat Jenderal PNFI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayahNya serta kerja keras tim penyusun telah berhasil menyusun
sebanyak 17 (tujuh belas) pedoman yang dapat dijadikan acuan para penyelenggara
kursus dan pelatihan atau unit pelaksana teknis serta organisasi mitra di jajaran
Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran,
waktu, dan tenaganya, sehingga pedoman-pedoman ini siap untuk disosialisasikan.
Pedoman-pedoman tersebut secara garis besar mencakup: 1) Pendidikan
kewirausahaan masyarakat; 2) Pemberian blockgrant pendidikan kecakapan hidup
(PKH) untuk peserta didik kursus dan pelatihan baik melalui lembaga kursus dan
pelatihan (LKP) maupun lembaga lain; 3) Penyusunan berbagai standar program dan
sistem informasi; 4) Penguatan dan peningkatan kualitas program sertifikasi
kompetensi; 5) Peningkatan kapasitas LKP dan organisasi mitra; 6) Pemberian
beasiswa; 7) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pembinaan kursus dan
kelembagaan dan pendidikan kewirausahaan masyarakat.
Dengan terbitnya pedoman-pedoman dimaksud kami berharap akan
memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan pembangunan
pendidikan di Indonesia yaitu, 1) ketersediaan berbagai program layanan pendidikan;
2) biaya pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat; 3) semakin
berkualitasnya setiap jenis dan jenjang pendidikan; 4) tanpa adanya perbedaan
layanan pendidikan ditinjau dari berbagai segi; dan 5) jaminan lulusan untuk
melanjutkan dan keselarasan dengan dunia kerja yang baik. Oleh karena itu, kami
mengajak semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program-program
pembinaan kursus dan pendidikan kewirausahaan masyarakat agar bekerja lebih
keras lagi untuk mencapai target dan kualitas yang diharapkan pada tahun 2010.
Untuk itu kami memerlukan dukungan semua pihak, agar pemanfaatan
pedoman-pedoman tersebut dapat memenuhi prinsip-prinsip tepat sasaran, tepat
penggunaan, bermutu, jujur, transparan, dan akuntabel.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada gading yang tak retak. Oleh
karena itu, kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai
bahan pertimbangan untuk menyempurnakan pedoman-pedoman tersebut di masa
mendatang. Amien.
Jakarta, Januari 2010
Direktur Pembinaan
Kursus dan Kelembagaan,
Dr. Wartanto
NIP. 19631009 198901 1 001
Pedoman BOP Lembaga Kursus dan Pelatihan - 2010
iv
DAFTAR ISI
1
2
2
3
4
4
5
6
6
6
7
7
8
9
9
11
11
11
Bab
1
A.
Pendahuluan
Latar Belakang
Penyelenggaraan kursus dan pelatihan berbasis pendidikan kecakapan
hidup merupakan salah satu upaya strategis untuk mengatasi masalah
pengangguran dan kemiskinan melalui jalur pendidikan. Berdasarkan
data BPS Agustus 2009 jumlah penganggur terbuka tercatat sebanyak
8,96 juta orang (7,87%) dari total angkatan kerja sebanyak 113,83 juta
orang. Untuk memberikan layanan pendidikan melalui kursus dan
pelatihan bagi masyarakat terutama para pengangguran tentu saja
dibutuhkan Lembaga Kursus dan Pelatihan yang memadai baik dari
segi kuantitas maupun kualitasnya. Sampai dengan bulan Januari 2010
Lembaga Kursus dan Pelatihan yang terdata pada Direktorat
Pembinaan Kursus dan Kelembagaan sebanyak 11.953 lembaga
(sumber: www.infokursus.net). Dari data-data tersebut di atas
tentunya kita bisa melihat bahwa Lembaga Kursus dan Pelatihan yang
ada belum cukup memadai untuk memberikan layanan pendidikan
baik dari segi kuantitas apalagi kualitasnya.
Rendahnya perkembangan jumlah lembaga kursus dan pelatihan salah
satunya disebabkan oleh tidak seimbangnya antara biaya operasional
yang dikeluarkan oleh lembaga dengan jumlah peserta yang mengikuti
kursus. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Direktorat
Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal, sebagai Instansi
Pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah
membina/meningkatkan kualitas lembaga kursus dan pelatihan
memandang perlu untuk memberikan dukungan berupa Bantuan
Operasional Lembaga Kursus dan Pelatihan (BOP-LKP)
Pemberian BOP-LKP sebagai salah satu upaya untuk memberikan
penjaminan mutu. Melalui pemberian bantuan ini diharapkan kualitas
peralatan kursus dan kapasitas manajemen lembaga kursus dapat
meningkat, sehingga dapat terus bertahan dan mampu memberikan
pelayanan prima secara professional sehingga melahirkan lulusanlulusan yang memiliki kompetensi sebagai bekal untuk bekerja
ataupun berusaha mandiri.
B.
Pengertian
1. Bantuan Operasional Lembaga Kursus dan Pelatihan adalah
pemberian dana bantuan dari pemerintah dalam bentuk hibah
kepada lembaga kursus dan pelatihan dengan prioritas bagi LKP yang
telah dilakukan penilaian kinerja dengan hasil klasifikasi C atau D dan
memiliki potensi untuk berkembang.
2. Lembaga kursus dan pelatihan yang diberikan dana BOP-LKP adalah
lembaga yang perlu ditingkatkan mutu manajemen operasionalnya
dengan kondisi sebagai berikut:
a. Pengelolaan/manajemen lembaga belum tertata dengan baik.
b. Fasilitas/sarana yang dimiliki terbatas/kurang memadai.
c. Animo masyarakat untuk belajar di lembaga kursus tersebut
cukup tinggi.
C.
Dasar Hukum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
D.
Tujuan
1. Tujuan Pedoman
Memberikan acuan kepada pembina, penanggung jawab program,
penilai, pengendali, penyelenggara kursus dan pelatihan dan seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait dengan
pelaksanaan program BOP-Lembaga Kursus dan Pelatihan.
2. Tujuan Program BOP-Lembaga Kursus dan Pelatihan
Memberikan dukungan bagi lembaga kursus dan pelatihan yang
memenuhi persyaratan agar mampu mengembangkan dan
meningkatkan kualitas manajemen operasional lembaganya dan
peningkatan kompetensi tenaga pendidik.
Bab
b. Peningkatan
mutu
pendidik kursus atau
pengelola kursus yang
terkait
dengan
fasilitas/alat yang dibeli
atau sudah dimiliki.
misalnya : Contoh 1:
untuk pembelian mesih
jahit high speed, maka
perlu didukung dengan kursus calon pelatihnya hingga
memperoleh sertifikat pendidik kursus mesin highspeed . Contoh
2: LKP sudah memiliki Komputer namun perlu meng up grade
kemampuan mengoperasikan soft ware tertentu. (maksimal 30
%).
2. Penggunaan Dana Bantuan
a. Dana BOP-LKP yang diterima lembaga penggunaannya harus
sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang diusulkan
pada proposal.
b. LKP penerima dana wajib menyetor pajak sesuai aturan dan
ketentuan perpajakan yang berlaku.
Bab
A. Penyusunan Proposal
Proposal disusun/dibuat oleh Lembaga yang berminat mengusulkan
program BOP-LKP dengan menggunakan format yang sudah ditentukan
(lampiran 1) Formulir Pengajuan Dana Bantuan Operasional Lembaga
Kursus dan Pelatihan (BOP-LKP).
Bab
A. Tim Penilai
1. Tim penilai proposal terdiri atas:
a. Tim penilai proposal dibentuk,
ditetapkan,
dan
bertanggungjawab
kepada
Direktur Pembinaan Kursus dan
Kelembagaan
Ditjen
PNFI
Kemendiknas.
b. Tim penilai minimal terdiri dari
unsur organisasi mitra, praktisi,
akademisi dan instansi yang
relevan.
c. Struktur tim penilai minimal
terdiri dari seorang ketua,
seorang sekretaris dan 3 orang
anggota serta didukung oleh tim
sekretariat.
d. Tim penilai proposal bekerja berdasarkan Surat Keputusan dan
melaporkan hasil penilaian kepada Direktur Binsuskel Ditjen PNFI
Kemendiknas.
2. Tim Penilai bertugas : a) melakukan penilaian kelayakan dokumen
proposal lembaga pengusul (meneliti kelengkapan dokumen, dan
menelaah kegunaan dan pemanfaatan dana). c) melakukan verifikasi
ke lapangan untuk mendapatkan data dan informasi yang riil.
yang
D. Penyaluran Dana
Mekanisme penyaluran dana Bantuan BOP-LKP dilakukan sebagai
berikut :
1. Lembaga
yang
ditetapkan
sebagai penerima BOP LKP
akan menandatangani akad
kerjasama
antara
Pejabat
Pembuat
Komitmen
(PPK)
dengan pimpinan lembaga
Kursus.
2. Dana BOP-LKP disalurkan ke
rekening
lembaga
melalui
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan
Negara
(KPPN).
3. Setelah
dana
diterima
lembaga,
yang bersangkutan
wajib merealisasikan usulan
sesuai yang diajukan dalam
proposal: a) pengadaan barang sesuai usulan dan ketentuan yang
berlaku, b) meningkatkan mutu pendidik untuk memperoleh
sertifikat pendidik dan c) menyetor pajak-pajak sesuai peraturan
yang berlaku.
E. Pelaporan Kegiatan
1. Lembaga penerima dana bantuan BOP diwajibkan untuk membuat
dan menyampaikan laporan
pelaksanaan dan laporan
pertanggung jawaban keuangan program Dana BOP-LKP dengan
menggunakan format terlampir.
2. Laporan disampaikan paling lambat 2 minggu setelah kegiatan
dilaksankan Kepada Direktorat Pembinaan Kursus dan
Pedoman BOP Lembaga Kursus dan Pelatihan - 2010
10
Bab
5
A.
Indikator Keberhasilan
dan Pengendalian Mutu
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan BOP-lembaga kursus dan pelatihan
dilihat dari:
dapat
1. Meningkatnya kualitas layanan kursus penerima dana BOPlembaga kursus dan pelatihan
2. Meningkatnya Kualitas manajemen dan kompetensi tenaga
pendidik
3. Semakin banyak masyarakat yang mendapatkan layanan kursus
dengan mutu yang lebih baik
B.
Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu terhadap penerima BOP-LKP dilakukan oleh:
1. Unsur Internal:
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaanan, Inspektorat
Jenderal Kemendiknas, P2PNFI, BPPNFI, Dinas Pendidikan Provinsi,
dan Kabupaten/Kota;
2. Unsur Eksternal:
a. BPKP/BPK/KPK
b. Instansi lain yang ditugaskan oleh Ditjen PNFI
F.
Sanksi
Setiap lembaga penerima dana BOP-LKP yang melanggar ketentuan
dalam pelaksanaan program akan dikenakan sanksi sesuai peraturan
dan hukum yang berlaku dan LKP tersebut tidak diperbolehkan (di
black list) untuk mengajukan proposal PKH lainnya
11
Bab
Penutup
Dengan terbitnya pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan ,
rujukan dan petunjuk bagi semua pihak yang berkepentingan dalam
merencanakan,
mengorganisasikan,
melaksanakan
dan
mengendalikan program pemberian dana bantuan operasional
penyelenggaraan lembaga kursus dan pelatihan. Untuk informasi dan
klarifikasi lebih lanjut yang terkait dengan pemberian dana BOPLembaga Kursus dan Pelatihan, dapat menghubungi Direktorat
Pembinaan Kursus dan Kelembagaan melalui telepon/fax nomor:
(021) 57904363 atau Web Dit Binsuskel: www.infokursus.net.
Media ini untuk menampung seluruh pengaduan masyarakat, apabila
terjadi penyimpangan-penyimpangan atas penyelenggaraan program
Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kursus dan Pelatihan.
Hal- hal yang belum diatur dalam pedoman ini, akan ditindak lanjuti
dengan Surat Edaran atau surat resmi Direktur Pembinaan Kursus
dan Kelembagaan.
12
| Lampiran 1
KOP DINAS PENDIDIKAN PROVINSI
Atau P2PNFI/BPPNFI
REKOMENDASI
Nomor: .......................
Berdasarkan hasil verifikasi keberadaan dan kredibilitas organisasi dan dokumen
proposal yang diajukan, dengan ini kami memberikan rekomendasi kepada:
Nama Lembaga
: ..............................................................
Nilek
: .
Pimpinan Lembaga
: ..............................................................
Alamat Lembaga
: ..............................................................
..............................................................
Telp. ................. Fax. ...........................
Nama lengkap
NIP.
Pedoman BOP Lembaga Kursus dan Pelatihan - 2010
13
| Lampiran 2
Contoh: COVER PROPOSAL
PROPOSAL
BANTUAN OPERASIONAL LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
(BOP - LKP)
.
.
.
.
14
| Lampiran 3
FORMULIR PENGAJUAN DANA BANTUAN OPERASIONAL
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (BOP-LKP)
BANTUAN OPERASIONAL
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (BOP-LKP)
...............................................................
...............................................................
...............................................................
15
A. IDENTITAS LEMBAGA
1.
Nama Lembaga
2.
NILEK
3.
4.
5.
Alamat Lengkap
6.
Tahun didirikan
7.
8.
Provinsi
9.
Kode Pos
10.
No. Telepon/Email
11.
Faksimile
PERSYARATAN
KELENGKAPAN
16
DATA SUBSTANSI
JAWABAN
a.
b.
c.
Perkembangan jumlah
peserta didik dan lulusan 2
tahun terakhir.
d.
Daftar pendidik/instruktur
yang ada (lampirkan biodata
dan kompetensi yang dimiliki)
e.
17
f.
g.
h.
Rencana penggunaan
anggaran (lampirkan
rinciannya)
Lampiran:
1. Izin Operasional dari Dinas Pendidikan atau Dinas Terkait (pertama dan
terakhir)
2. Akte Notaris pendirian lembaga
3. NPWP atas nama lembaga
4. Rekening bank atas nama lembaga
5. Foto-foto kondisi lembaga (peralatan, ruangan, gedung, dan sebagainya)
6. Lain-lain yang relevan
18
| Lampiran 4
SISTEMATIKA LAPORAN
.
.
.
19
A. IDENTITAS LEMBAGA
1. Nama Lembaga
2. NILEK
3. Alamat
4. Pemilik Lembaga
5. Pengelola Program:
Lampirkan nama,
struktur organisasi
dan uraian tugasnya.
6. Jenis Keterampilan
Yang diselenggarakan
B. INPUT
1. Penggunaan Anggaran
a. Jumlah dana yang
diterima
Rp .
20
C. HASIL/OUTPUT
1. Daftar Fisik hasil bantuan
operasional LKP (jenis, jumlah,
kapasitas, dan sebagainya)
disertai bukti-bukti/dokumen
yang dapat
dipertanggungjawabkan
2. Bentuk Non fisik bantuan
operasional LKP (kompetensi
pendidik, jumlah pendidik yang
ditingkatkan kompetensi, dan
sebagainya) disertai bukti-bukti
yang dapat
dipertanggungjawabkan.
21
Lampiran-lampiran:
1.
2.
3.
4.
22
| Lampiran 5
Contoh Surat Pernyataan/Pakta Integritas
SURAT PERYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
:
Jabatan dalam Lembaga
:
Nama Lembaga
:
NILEK
:
Alamat Organisasi
:
No. Telp/Hp
:
Berdasarkan proposal yang kami ajukan, apabila lembaga yang saya pimpin
ditetapkan sebagai penerima Dana BOP LKP melalui Surat Keputusan
Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, dengan ini kami menyatakan
hal-hal sebagai berikut:
1. Sanggup melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal yang disetujui
oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan
2. Bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan
3. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi, khususnya
Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal.
4. Apabila berdasarkan hasil laporan masyarakat atau instansi yang
berwenang kami terbukti melakukan penyimpangan atas penggunaan
dana atau penyimpangan program, kami bersedia mengembalikan dana
bantuan sebesar 100% untuk disetorkan ke Kas Negara.
5. Sanggup membuat dan menyampaikan laporan atas pelaksanaan
kegiatan beserta pemanfataan dana paling lambat 2 minggu setelah
kegiatan selesai dilaksanakan kepada Direktorat Pembinaan Kursus dan
Kelembagaan.
Pernyataan ini kami buat dalam keadaan sadar, penuh tanggungjawab dan
tidak ada paksaan dari pihak manapun. Apabila kami tidak mentaati
pernyataan dimaksud, kami bersedia dituntut sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
.................... , ............... 2010
Pimpinan Lembaga ...................
Materai Rp. 6.000,-
...............................................
23
24