Anda di halaman 1dari 30

1

Sistem Penilaian:
UAS : 35% (
UTS : 30%
Tugas :15%
Artikel Konseptual: 20%

Kehadiran 80%

Sri Andriani, SE, M.Si

AKUNTANSI adalah seni pencatatan, penggolongan, dan


peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan
dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang,
dan penginterpretasian hasil proses tersebut. (Suwardjono)
Dari sudut bidang studi, AKUNTANSI diartikan sebagai
seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan
penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif
suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan)
informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Dari sudut proses atau kegiatan praktik, AKUNTANSI
diartikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran,
pengakuan (pencatatan), pengklasifikasian, penggabungan,
peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar yang
terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau
kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu
untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang
berkepentingan.

KATA-KATA KUNCI
DALAM DEFINISI AKUNTANSI
Perekayasaan penyediaan jasa
Informasi
Laporan keuangan kuantitatif
Unit organisasi
Kejadian/transaksi keuangan
Bahan oleh akuntansi
Pemrosesan data dasar (kos)
Pihak yang berkepentingan
Cara tertentu (prinsip akuntansi)
Dasar pengambilan keputusan

DEFINISI AKUNTANSI MENURUT


ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD (APB)
AKUNTANSI dari sudut fungsinya adalah suatu kegiatan
jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang
entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi dalam membuat
pilihan-pilihan yang nalar diantara berbagai alternatif
arah tindakan. Akuntansi meliputi beberapa cabang,
antara lain akuntansi keuangan, akuntansi manajemen,
dan akuntansi pemerintahan. (Accounting Principle
Board (APB) dalam Halim, 2001)

FUNGSI (PERAN) AKUNTANSI :


Menyediakan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan,
tentang entitas ekonomi

Bagan Pengetahuan
Akuntansi

Akuntansi
Keuangan

Komersial
(Mikro)

Akuntan
si

Pemerintaha
n
(Mikro)
Akuntansi
Sosial
(Makro)

AKUNTANS
I

Audit Intern
Auditin
g

Sumber: Baswir, 1997

Audit
Ekstern

Akuntansi
Biaya/
Manajemen

AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
REFORMASI POLITIK (1998)
Tuntutan Clean Governance, Transparence dan Public
Accountability
REFORMASI EKONOMI

REFORMASI
MANAJEMEN
KEUANGAN NEGARA
REFORMASI
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

Sektor Negara, Usaha-usaha Negara,


Organisasi Nirlaba Negara (Joedono,
2000)

PUBLIC
SECTOR

Pemerintah dan unit-unit


organisasinya yang berkaitan
dengan hajat hidup orang banyak,
e.g. Pendidikan, Kesehatan,
Keamanan, dll. (Abdullah, 1996)
Sektor Publik >< Sektor
Privat/Bisnis/Swasta sektor publik
dari perspektif kepemilikan
(ownership), pengendalian (control),
dan akuntabilitas (accountability)
Sektor Publik Akuntan Publik (di
AS, Akuntan yang bekerja untuk
masyarakat. Di Eropa, Akuntan yang
bekerja untuk organisasi
pemerintah) (Jones dan Pendlebury,
1996)

Badan-badan Pemerintah; meliputi


Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, serta Unit Kerja Pemerintah

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


dan Badan Usaha Milik Daereah
(BUMD)

PUBLIC
DOMAI
N

Yayasan, Organisasi Massa,


Organisasi Politik, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM).
Universitas/Pendidikan Tinggi Negeri
(PT. BHMN), Organisasi Nirlaba
lainnya.

11

CIRI-CIRI SEKTOR PUBLIK

Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang


tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat
ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang
diberikan.

Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan

memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba,


maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para
pendiri atau pemilik entitas tersebut.
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi

bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi


nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali,
atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas.

DEFINISI AKUNTANSI SEKTOR


PUBLIK
Sebuah kegiatan jasa dalam rangka
penyediaan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan dari
entitas pemerintah guna pengambilan
keputusan ekonomi yang nalar dari
pihak-pihak yang berkepentingan atas
berbagai alternatif arah tindakan.

CIRI-CIRI AKUNTANSI SEKTOR


PUBLIK

1.

Karena keinginan mengejar laba tidak inklusif di dalam usaha


dan kegiatan lembaga pemerintahan, maka dalam akuntansi
pemerintahan pencatatan rugi laba tidak perlu dilakukan

2.

Karena lembaga pemerintahan tidak dimiliki secara


pribadi sebagaimana halnya perusahaan, maka dalam
akuntansi pemerintahan pencatatan pemilikan pribadi
juga tidak perlu dilakukan
Karena sistem akuntansi pemerintahan suatu negara
sangat dipengaruhi oleh sistem pemerintahan negara
yang bersangkutan, maka bentuk akuntansi pemerintahan
berbeda antara suatu negara dengan negara yang lain
tergantung pada sistem pemerintahannya.
Karena fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk
mencatat,
menggolong-golongkan,
meringkas
dan
melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran suatu
negara, maka penyelenggaraan akuntansi pemerintahan
tidak bisa dipisahkan dari mekanisme pengurusan
keuangan dan sistem anggaran tiap-tiap negara.

3.

4.

ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK
Lembaga-lembaga Negara; Lembaga Tertinggi

dan Lembaga Tinggi Negara


Pemerintah Pusat dan Instansi Vertikal

Pemerintah Pusat di Daerah


Pemerintah Daerah
Unit Swadana (e.g. RSUP, RSUD)
Aparatur Perekonomi Negara/Daerah (BI, BUMN,

BUMD)

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ORGANISASI
PUBLIK
FAKTOR EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi
Tingkat inflasi
Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
Struktur produksi
Tenaga kerja
Arus modal dalam negeri
Cadangan devisa
Nilai tukar mata uang
Utang dan bantuan luar negeri
Infrastruktur
Teknologi
Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi

Sektor informal

FAKTOR POLITIK

Hubungan negara dan


masyarakat
Legitimasi pemerintah
Tipe rezim yang berkuasa
Ideologi negara
Elit politik dan massa
Jaringan internasional
Kelembagaan

17

FAKTOR KULTURAL

Keragaman suku, ras, agama, dan budaya


Sistem nilai di masyarakat
Historis
Sosiologi masyarakat
Karakteristik masyarakat
Tingkat pendidikan

FAKTOR DEMOGRAFI

Pertumbuhan penduduk
Struktur usia penduduk
Migrasi
Tingkat kesehatan

TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR


PUBLIK

Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara


tepat, efesien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi
sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini
terkait dengan pengendalian manajemen (management control);
Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara
tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang
menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai
pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi
pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait
dengan akuntablitas (accountability)

Public Sector Accounting


Providing Information, Management Control, and
Accountability

FAKTOR-FAKTOR YANG
MENENTUKAN MODEL
AKUNTANSI PEMERINTAHAN

STRUKTUR PEMERINTAHAN;
Pada pemerintahan
demokratis, struktur
pemerintah biasanya
berdasarkan sistem checks
and balances

SIFAT DARI SUMBER DAYA

PROSES POLITIK

PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK


DENGAN SEKTOR SWASTA

Memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil


operasi

Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima


umum; Objectivity, Cosistency, Materiality, Full Disclosure

Merupakan bagian integral sistem ekonomi di suatu negara

Menghadapi masalah kelangkaan sumber daya (scarcity of


resources)

Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen


keuangan; membutuhkan informasi yang handal dan releven
untuk melaksanakan fungsi manajemen

Terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum

PERBEDAAN SEKTOR
PUBLIK
DENGAN SEKTOR
SWASTA
Segi kegiatan dan tujuan

Dalam Akuntansi Pemerintahan terdapat perkiraan anggaran


(budgetary accounting) yang tidak ada dalam akuntansi
komersial

Akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi dana. Dalam


akuntansi komersial, semua aset, kewajiban dan ekuitas
merupakan bagian dari satu dana

Dalam akuntansi pemerintahan, pengeluaran modal dilaporkan


dalam laporan operasional maupun neraca yang dalam
akuntansi komersial tidak dilaporkan dalam laporan operasional

Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturanperaturan pemerintah sehingga bersifat lebih kaku (kurang
fleksibel) dibandingkan dengan akuntansi komersial

Perbedaan Sifat
Sifat dan
dan Karakteristik
Karakteristik
Perbedaan
Organisasi Sektor
Sektor Publik
Publik dengan
dengan
Organisasi
Sektor Swasta
Swasta
Sektor
PERBEDAAN
Tujuan Organisasi
Sumber
Pendanaan

Pertanggungjawab
an
Struktur Organisasi

SEKTOR PUBLIK
Nonprofit motive

SEKTOR SWASTA
Profit motive

Pajak, retribusi, utang,


obligasi pemerintah, laba
BUMN/BUMD. Penjualan
aset negara, dsb

Pembiayaan internal: modal


sendiri, laba ditahan,
penjualan aktiva

Pertanggungjawaban
kepada masyarakat
(publik) dan parlemen
(DPR/DPRD)
Birokratis, kaku, dan
hierarkis

Pembiayaan eksternal: utang


bank, obligasi, penerbitan
Pertanggungjawaban
kepada
saham
pemegang saham dan kreditor
Fleksibel: datar, piramid, lintas
fungsional, dsb.

Karakteristik
Anggaran

Terbuka untuk publik

Tertutup untuk publik

Sistem Akuntansi

Cash Accounting

Accrual Accounting

Sumber: Mardiasmo, 2002

Perbedaan
Perbedaan Stakeholder
Stakeholder Sektor
Sektor
Publik
Publik Dengan
Dengan Sektor
Sektor Swasta
Swasta
Stakeholder Sektor Publik
Stakeholder Eksternal:
1.Masyarakat pengguna jasa publik
2.Masyarakat pembayar pajak
3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang
menggunakan
pelayanan publik sebagai input atas aktivitas
organisasi
4. Bank sebagai kreditor pemerintah
5. Badan-badan internasional, seperti Bank Dunia,
IMF,
ADB, PBB, dsb.
6. Investor asing dan country analyst
7. Generasi yang akan datang

Stakeholder Internal:
1. Lembaga negara (misalnya: kabinet, MPR,
DPR/DPRD, dsb)
2. Kelompok politik (partai politik)
Sumber: Mardiasmo, 2002
3. Manajer publik (gubernur, bupati, direktur
BUMN/BUMD)
4. Pegawai pemerintah

Stakeholder Sektor Swasta


Stakeholder Eksternal:
1.Bank sebagai kreditor
2.Serikat buruh
3.Pemerintah
4.Pemasok
5.Distributor
6.Pelanggan
7.Masyarakat
8.Serikat dagang (trade
union)
9.Pasar modal

Stakeholder Internal:
1.Manajemen
2.Karyawan
3.Pemegang saham

UPAYA PENYEMPURNAAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
LATAR BELAKANG

1969/1970

= Rp 334,7

miliar

Peningkatan Anggaran

Negara

1988/1989

= Rp 36,5

triliun
2000/2001

= Rp 194,1

triliun

Tuntutan institusi luar negeri; 2001/2002


triliun
seperti IMF dan Bank Dunia

= Rp 286

dan/atau institusi donor lainnya


2002/2003
bagi Indonesia (Faktor Eksternal)
triliun
Gerakan reformasi nasional yang
menuntut clean government dan
good governance dalam kinerja
pemerintahan (Faktor Internal)

= Rp 289,4

VISI DAN MISI PENGEMBANGAN


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
VISI Pengembangan ASP : Mewujudkan good
governance pada sektor pemerintahan untuk
mensukseskan pembangunan nasional.
MISI :
Peningkatan Profesionalisme SDM
Pembenahan Sistem Akuntansi Pemerintahan
Melayani Kebutuhan Stakeholders

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Perangkat Hukum dan Perundang

undang
Sistem Akuntansi Pemerintahan
Kebijaksanaan Otonomi Daerah
Sumberdaya Manusia
Lingkup Pekerjaan dan Jenjang Karir
Teknologi Informasi

SEJARAH PERKEMBANGAN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran utama sebagai
pembuat dan pelaksana strategi pembangunan

Istilah SEKTOR PUBLIK mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952

Pada tahun 1970-an, adanya kritikan dan serangan dari pendukung teori
pembangunan radikal menunjukan kesan ingin mempertanyakan kembali
peran sektor publik dalam pembangunan

Tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri


maju terutama negara Anglo-Saxon, sebagai jawaban atas berbagai
kritikan, mengadopsi pendekatan New Public Management (NPM) dan
reinventing government, mengadopsi (dari sektor swasta) mekanisme pasar,
kompetisi tender (Compulsory Competitive Tendering-CCT), dan privatisasi
perusahaan-perusahaan publik

Perubahan akuntansi dari BASIS KAS menjadi akuntansi BERBASIS AKRUAL


merupakan bagian penting dari proses reformasi sektor publik di negaranegara Anglo-Saxon

Tujuan memperkenalkan sistem akuntansi akrual adalah untuk mambantu


meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi dan efektifitas sektor
publik

CATATAN DALAM UPAYA


PENGEMBANGAN AKUNTANSI PUSAT
DAN DAERAH
Penggunaan single entry dan cash basis dalam sistem

akuntansi yang selama ini digunakan tidak memungkinkan


disusunnya laporan keuangan daerah yang akuntabel
Perlu adanya standar akuntansi keuangan yang mengatur
sistem, prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan
daerah, sehingga dapat dihasilkan laporan
pertanggungjawaban yang akuntabel, transparan dan dapat
diperbandingkan karena menggunakan dasar yang sama
Laporan keuangan sebagaimana disebut di atas
memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar penilaian
kinerja pemerintah
Karena adanya hubungan yang erat dalam hal kewenangan,
fungsi, keterkaitan program dan anggaran antara pemerintah
pusat dengan darah, maka strategi pengembangan akuntansi
pemerintah pusat dan daerah harus dilakukan secara
terintegrasi dan mencerminkan keadilan

TERIMA
KASIH

30

Anda mungkin juga menyukai