Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ENTALPI REAKSI LARUTAN

DISUSUN OLEH:
Aaron Kevin Sammy Tatengkeng XI IPA 101
Angela Monalisa KurniawanXI IPA 107
Carlos SebastianXI IPA 108

I.

Landasan Teori
Setiap materi mengandung energi yang disebut energi internal (U). Besarnya

energi ini tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahannya. Mengapa
energi internal tidak dapat diukur? Sebab materi harus bergerak dengan kecepatan
sebesar kuadrat kecepatan cahaya sesuai persamaan Einstein (E = mc2). Di alam,
yang tercepat adalah cahaya. Perubahan energi internal ditentukan oleh keadaan
akhir dan keadaan awal ( U = Uakhir Uawal).
Perubahan energi internal dalam bentuk panas dinamakan kalor. Kalor adalah
energi panas yang ditransfer (mengalir) dari satu materi ke materi lain. Jika tidak ada
energi yang ditransfer, tidak dapat dikatakan bahwa materi mengandung kalor. Jadi,
Anda dapat mengukur kalor jika ada aliran energi dari satu materi ke materi lain.
Besarnya kalor ini, ditentukan oleh selisih keadaan akhir dan keadaan awal. Besarnya
kalor ini diukur berdasarkan perbedaan suhu dan dihitung menggunakan persamaan
m.c.T.
Jika perubahan energi terjadi pada tekanan tetap, misalnya dalam wadah

terbuka (tekanan atmosfer) maka kalor yang terbentuk dinamakan perubahan


entalpi (H). Entalpi dilambangkan dengan H (berasal dari kata Heat of
Content). Dengan demikian, perubahan entalpi adalah kalor yang terjadi pada
tekanan tetap, atau H = QP (Qp menyatakan kalor yang diukur pada tekanan
tetap).
Kalorimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur laju penyerapan
kalor dalam suatu bahan, menentukan panas jenis suatu bahan, dan juga bisa untuk
menentukan koefisien laju konveksi suatu fluida. Kalorimeter bekerja dengan prinsip
adiabatik, yang berarti tidak ada kalor yang masuk ataupun keluar dari sistem,
sehingga kondisinya ideal. Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk
mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada
dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada
kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung
kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut.
II.

Tujuan
Menentukan entalpi reaksi antara HCl dan NaOH.

III.

Alat dan Bahan


30 mL HCl 1M
30 mL NaOH 1M
Kalorimeter
Gelas ukur
Pengaduk
Pipet
Termometer
Air bersih

IV.

Cara Kerja
1. Memasukkan 30 mL larutan NaOH 1M ke dalam calorimeter dan 30 mL
larutan HCl 1M ke dalam gelas ukur.
2. Mengukur suhu larutan NaOH.
3. Membersihkan dan mengeringkan thermometer, kemudian kembali mengukur
suhu larutan HCl.
4. Menghitung suhu awal rata-rata kedua larutan.
5. Menuang HCl ke dalam kalorimeter yang telah berisi NaOH, lalu diaduk.
6. Menghitung suhu akhir larutan di kalorimeter.

V.

VI.

Data Pengamatan
Suhu awal HCl
Suhu awal NaOH
Suhu rata-rata awal
Suhu akhir campuran
Kenaikan suhu

: 32 C
: 48 C
: 40 C
: 50 C
: 50 C 40 C = 10 C

Hasil Pengamatan
1. Qlarutan = m . c . T
= 60 gr x 4,2 J gr-1 C-1 x 10 C
= 2520 Joule.
2. Qreaksi

= -Qlarutan
= -2520 Joule.

3. nNaOH
= 30 mL x 1 M
= 30 mmol
= 0,03 mol

nHCl
= 30 mL x 1 M
= 30 mmol
= 0,03 mol.
NaOH
M 0,03 mol
R 0,03 mol
S
4. Q1 mol

HCl
0,03 mol
0,03 mol
-

NaCl
0,03 mol
0,03 mol

H2O
0,03 mol
0,03 mol

= -2520 Joule x (1 mol/0,03 mol)


= -2520 Joule x (100/3 mol)
= -84000 Joule
= -84 kJoule.

Persamaan reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
VII.

H: -84 kJ

Kesimpulan
Perubahan entalpi reaksi dari reaksi pencampuran NaOH dan HCl menjadi NaCl dan
H2O jika yang bereaksi 1 mol sebesar -84 kiloJoule.
Asam + Basa Garam + Air
Jika HCl dicampurkan dengan NaOH, maka ion H + dari HCl akan bereaksi dengan ion
OH dari NaOH membentuk air (H2O). Reaksi ini disebut reaksi penetralan. Sementara, Cl
dari HCl akan bereaksi dengan ion Na+ dari NaCl membentuk garam NaCl.

Anda mungkin juga menyukai