Pengertian cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan
sabun untuk membersihkan jari jari, telapak dan punggung tangan dari semua
kotoran, kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit.
Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut
Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair
sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal. Pentingnya mencuci
tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan terjaga
secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke
tubuh anda.
Sumber: http://aciilsem.blogspot.com/2013/06/7-langkah-cara-mencuci-tanganyang.html
Mencuci tangan memang hal kecil, tapi sama sekali bukan hal yang sepele.
Bayangkan, seandainya putra-putri kesayangan anda setelah asik bermain
dengan tangan yang belepotan kotoran, pergi ke meja makan dan langsung
menyambar makanan yang ada. Dapat dipastikan tidak lama kemudian atau esok
hari buah hati anda akan mengeluh perutnya sakit, badan panas, dan lain
sebagainya, yang berati buah hati anda akan jatuh sakit. Tentu sebagai orang tua
Anda tidak menginginkannya bukan?.
Dalam keseharian, kita tidak terlepas dari kegiatan cuci tangan, tapi seberapa
yakinkah bahwa tangan anda bebas dan nantinya tidak akan terinfeksi oleh
kuman? karena memang, terkadang kita jatuh sakit sementara sang dokter
mengatakan infeksi bisa dari mana saja termasuk dari kebiasaan cuci tangan
yang kurang tepat.
Berikut akan di jelaskan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar
untuk meminimalkan kejadian infeksi kuman.
Ribuan bahkan jutaan kuman yang tidak kasat mata ada disekitar kita. Sadar
atau tidak sadar, mau atau tidak mau, kita akan melakukan kontak atau bahkan
impossible untuk terhindar samasekali (steril).
Karena itulah, kapan saja di saat kondisi badan lemah terutama anak-anak,
sistem pertahan tubuh (immunitas) tidak mampu melawan keganasan
(patogenitas) kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari, baik
melalui makanan dan minuman, setelah bekerja, bermain ataupun keluar dari
kamar kecil. Yang pada akhirnya kita akan jatuh sakit.
Siapa yang sampai sekarang kalau cuci tangan masih sekedarnya saja? *ikutan
angkat tangan*. Seringkali saya hanya cuci tangan selewatan saja di bawah kran,
tanpa repot pakai sabun tentunya. Pakai sabun, kan, bikin lama. Harus dibilas
lagi. Kalau sedang bepergian apalagi, paling cuma pakai hand sanitizer. Kecuali
mungkin kalau habis makan lesehan atau ayam goreng yang langsung dengan
tangan, pasti pakai sabun, lah, ya.
Tapi apa cara cuci tangan dengan sabunnya sudah benar? Mommiesdaily sudah
beberapa kali menulis tentang cara cuci tangan dengan sabun (CTPS) yang
dianjurkan. Ternyata bahkan WHO (World Health Organization) pun membuat
12 langkah cuci tangan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh WHO
Menurut Dr. Wani Devita Gunardi, SpMK, ahli mikrobiologi dari Eka Hospital yang
menjadi nara sumber dalam acara konferensi pers dalam rangka menyambut
Hari Cuci Tangan Sedunia (Global Handwashing Day), cara mencuci tangan
seperti ini lebih efektif untuk:
Untuk keadaan darurat, hand sanitizer apa masih layak dipakai? Bila tangan tidak
nyata-nyata terlihat kotor, boleh-boleh saja kata dr. Wani. Tapi kalau tangan
sangat kotor, tetap harus menggunakan air mengalir dan sabun walau tidak
harus sabun yang berembel-embel anti bakteri atau anti septik.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ada banyak sekali standar kesehatan mengenai air bersih terutama yang
berhubungan dengan air minum dan untuk kesehatan, termasuk di dalamnya air
yang bebas mikroorganisme, bahan kimia, dan bahan radioaktif. Namun untuk
keperluan mencuci tangan bagi masyarakat awam maka dengan kriteria yang
disebutkan yakni jernih, tidak berwarna dan tidak berbau sudah cukup.
- Mengapa mencuci tangan harus menggunakan sabun?
Zat pembersih berbentuk sabun ini baik yang padat maupun cair akan membantu
proses pelepasan kotoran dan kuman yang menempel di permukaan luar kulit
tangan dan kuku. Dengan mencuci tangan yang benar menggunakan sabun
maka kotoran dan kuman akan terangkat sebagian. Meskipun demikian hal ini
sangat membantu mengurangi resiko terinfeksi.
- Mengapa harus air yang mengalir ?
Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan luruh
terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung
makan yang ada wastafelnya, sebaiknya cuci tangan di wastafel walaupun di
sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja anda.
- Benarkah WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia telah merekomendasikan
tentang pentingnya mencuci tangan?
Ya benar sekali, WHO pada tahun 2005 mengeluarkan pesan kesehatan untuk
mencuci tangan dengan 7 langkah. Dan dalam pelaksanaannya di bidang
kesehatan ada yang mengembangkan menjadi 10 langkah namun intinya adalah
pada tahapan proses yang di lakukan. Sedangkan bagi kalangan medis mencuci
tangan harus lebih disiplin dan mengikuti standar yang berlaku di tiap tiap
rumah sakit sesuai kebijakan prosedur yang berlaku.Untuk melakukan tindakan
medis operatif wajib mencuci tangan sampai ke siku.
Bagaimana dengan para petugas di rumah sakit, apakah mereka sudah
menjalankan dengan benar untuk mencuci tangan?
Para dokter, perawat, bidan dan seluruh jajaran tenaga kesehatan di rumah sakit,
klinik bersalin, maupun puskesmas merupakan kelompok yang paling beresiko
menularkan maupun tertular penyakit infeksi. Oleh karena itu bagi kalangan
medis wajib mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan. Bahkan
ketika memeriksa pasien yang satu beralih untuk memeriksa pasien yang lain
maka dokter, perawat dan bidan harus mencuci tangan terlebih dahulu.
Anda boleh mengingatkan bila menemukan para petugas kesehatan lalai
mencuci tangan. Bukan untuk mencari kesalahan namun sebagai salah satu
upaya mengurangi resiko infeksi nosokomial yakni infeksi silang dari pasien ke
pasien, dan akibat dari tercemarnya alat medis yang digunakan. Selain itu juga
merupakan salah satu upaya perlindungan diri bagi tenaga kesehatan.Minimal
petugas kesehatan membersihkan tangannya dengan suatu larutan khusus untuk
membersihkan kuman dan kotoran dari tangan. Meskipun tangan sudah di
bersihkan dengan larutan khusus, tetap ada ketentuan untuk mencuci tangan
sesuai standar yang berlaku.
Sumber :
https://www.facebook.com/KawasanCuciTanganPakaiSabunctps/posts/306595849
436513
Perilaku mencuci tangan adalah masalah sepele. Begitu sepelenya hingga banyak
orang mengabaikannya. Padahal perilaku mencuci tangan mampu mencegah
berbagai jenis penyakit. Wajar bila kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
menetapkan 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS).
Penetapan HCTPS sekaligus merupakan kampanye dalam rangka menggalakkan
perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk
menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang
dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia.
Data menunjukkan lebih dari 5000 anak balita penderita diare meninggal setiap
harinya di seluruh dunia sebagai akibat kurangnya akses pada air bersih dan
fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan. Penderitaan dan biaya-biaya yang
harus ditanggung karena sakit dapat dikurangi dengan melakukan perubahan
perilaku sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun..Menurut Unicef,
kurangnya akses untuk air bersih mengakibatkan penurunan tingkat kehadiran
anak perempuan di sekolah saat mereka memasuki masa puber, karena tidak
adanya fasilitas sanitasi yang memadai. Akses air bersih dan sanitasi ditengarai
merupakan dasar penting untuk kehidupan anak-anak di seluruh dunia dilihat
dari segi kesehatan, kelangsungan hidup, dan rasa penghargaan terhadap diri
mereka. Penyediaan air bersih dan perilaku sanitasi yang baik disekolah juga
menjadi salah satu cara untuk mencapai Tujuan Milenium.
Mencegah Penyakit
Tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain
seperti handuk, gelas). Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran
manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan
sanitasi (32%),
Kurang Kesadaran
Meski banyak orang tahu bahwa mencuci tangan itu penting, hanya sedikit yang
melakukannya. Sebuah penelitian lain tentang kebijakan kesehatan yang
dilakukan oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa perilaku sehat seperti mencuci
tangan dengan sabun kurang dipromosikan sebagai perilaku pencegahan
penyakit, dibandingkan promosi obat-abatan flu oleh staf kesehatan. Hal ini
diperparah apabila lokasi penduduk terpencil dan sulit terjangkau media cetak
maupun elektronik (seperti radio dan TV).
Keterangan
-
sebaliknya.
-
Gosok bagian luar jari-jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan
sebaliknya.
-
Enggan mencuci tangan, sejumlah penyakit yang menular lewat tangan tak steril
bisa dicegah. Ada sederet penyakit yang bisa menyebar karena tangan
seseorang tak bersih. Membiasakan hal kecil ini memang harus dimulai dari
rumah. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan ataupun setelah buang air
besar membuat lingkungan rumah dan makanan untuk keluarga menjadi sehat.
Selain itu, berbagai instansi berlomba untuk menyediakan air bersih bagi
masyarakat.
Cuci tangan pakai sabun merupakan misi untuk melindungi masyarakat dari
berbagai penyakit. Misi cuci ini harus dilakukan serentak bersama seluruh elemen
penting di masyarakat.(*)
Sumber : http://www.radarbanten.com/read/berita/50/11127/Manfaat-danPentingnya-Cuci-Tangan-Pakai-Sabun-di-Air-Mengalir.html
Share:
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi
TERKAIT:
Kebiasaan Cuci Tangan Bikin Hidup Lebih Optimistis
Kebiasaan Cuci Tangan Masih Menjadi Tantangan
60 Persen Masyarakat Tak Cuci Tangan Setelah Pakai Toilet
KOMPAS.com - Banyak yang tak menyadari bahwa telapak tangan kita dipenuhi
dengan kuman setelah menyentuh atau memegang suatu benda. Kuman atau
bakteri itu dapat menyebabkan berbagai penyakit, umumnya diare dan infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA). Hal ini dapat terjadi jika kita tidak menerapkan
pola hidup bersih, seperti tidak mencuci tangan pakai sabun.
Mencuci tangan juga harus dilakukan dengan benar agar efektif membunuh
kuman-kuman tersebut. Walah ini bukan hal yang sulit tapi ternyata masih
banyak yang belum melakukannya dengan benar.
Dokter spesialis anak, Ariani Dewi Widodo menambahkan, cuci tangan pakai
sabun atau biasa disingkat CTPS harus dibiasakan pada anak-anak yang sering
kali bersentuhan dengan kuman. Baik pada anak-anak maupun orang dewasa,
CTPS yang baik dilakukan selama 10-20 detik dengan teknik yang benar.
"Teknik yang benar itu dengan enam langkah yang disingkat biar mudah Tepung
Selaci Puput," kata Ariani.
putar untuk membersihkan jari tangan. Setelah itu, tutup keran dengan siku atau
dengan tisu. Untuk membuka gagang pintu kamar mandi pun sebaiknya
demikian.
Tak perlu sabun khusus untuk CTPS. Menurut Ariani, sabun apa pun sudah efektif
menyingkirkan kuman pada tangan. Cuci tangan dengan tisu basah maupun
sanitazer disarankan jika memang tidak ditemukan air mengalir.
"Itu hanya sementara saja, ketika ketemu air mengalir ya segera cuci tangan
pakai sabun," jelasnya.
Kebersihan kuku juga harus dijaga, yakni dengan memotongnya seminggu sekali.
Biasakan mencuci tangan pada lima waktu penting, yaitu sebelum makan pagi,
siang, malam, saat mandi, dan setelah buang air besar atau kecil di kamar
mandi. CTPS juga harus dibiasakan para ibu sebelum merawat bayi maupun
balitanya.
Ariani mengatakan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, CTPS telah terbukti
menurunkan prevalensi balita yang menderita diare, yaitu dari 9 persen tahun
2007 menjadi 3,5 persen tahun 2013. CTPS juga menurunkan risiko diare hingga
50 persen dan ISPA hingga 45 persen.
Sumber
http://health.kompas.com/read/2014/10/24/070000823/Jangan.Asal.Cuci.Tangan.B
egini.Cara.yang.Benar