5 Penelitian Terkait
1.
2. Agustinus, Daniel (2014) Faktor faktor penyebab perilaku merokok pada remaja SMK
Bhakti Jakarta, Kelurahan Cawang, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur survey ini
merupakan survey Cross sectional, populasi penelitian ini remaja SMK Bhakti Jakarta
dengan jumlah responden 286 orang.
3.
Hardalena, Nova Seni (2010) Faktor faktor yang berhubungan dengan tindakan
merokok pada remaja putri di Kelurahan Jati Kota Padang survey ini merupakan survey
Cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling.
Besar sampel yang berumur 18 24 tahun adalah 47 orang. Hasil penelitian didapatkan
pengetahuan responden tinggi, sikap responden paa umumnya negative. Tidak ada peran
keluarga, pengaruh lingkungan dan pengaruh stress terhadap tindakan merokok.
Terhadap hubungan antara sikap dengan tindakan merokok (p=0.00), terdapat hubungan
antara pengaruh lingkungan terhadap tindakan merokok (p=0.00), serta ada hubungan
antara pengaruh stress terhadap tindakan merokok (p=0.00), tidak terdapat hubungan
antara peran keluarga terhadap tindakan merokok (p=0,154).
4. Martini, Sih (2014) Makna merokok pada remaja putri Hasil penelitian ini didapatkan
yaitu sebanyak
65,6%, sedangkan pada perempuan perokok meningkat 4 kali lipat dari 1,3% menjadi
5,2% selama kurung waktu 2001 2007 .
5. Kurnela, Surti (2014) hubungan perilaku merokok pada remaja putri survey ini
merupakan survey Cross sectional. Analisa data penelitian menggunakan uji Spearman.
Dari analisa korelasi tingkat stress dengan perilaku merokok didapatkan hasil nilai
r=0,407 dan nilai p=0,004 dimana nilai p<0,005.
2.6 Kerangka Teori
Kerangka teori yang digunakan pada penelitian ini mengacu kepada teori Green
(1980) yang menyatakan bahwa terbentuknya suatu perilaku ditentukan oleh faktor-faktor
seperti faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu faktor-faktor yang mempermudah
atau mempredisposisi terjadinya perilaku antara lain: pengetahuan, sikap keyakinan,
kepercayaan, umur, jenis kelamin. Faktor yang kedua yaitu faktor pendukung (enabling
factors) yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau
tindakan, faktor-faktor pendukung seperti sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
terjadinya perilaku kesehatan, misalnya Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tempat
pembuangan air (sanitasi), tempat pembuangan sampah, tempat olah raga, uang, makanan
yang bergizi.
Faktor yang ketiga dari konsep Green yaitu faktor pendorong (reinforcing factors)
yaitu faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku, atau yang
terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, perilaku , teman-
teman sebaya, adanya peraturan, surat keputusan, yang merupakan referensi dari perilaku
masyarakat.
Faktor predisposisi :
-
Pengetahuan
Sikap keyakinan
Kepercayaan
Umur
Jenis kelamin
Faktor Pendukung :
Tersedianya
sarana
dan
Faktor Pendorong :
-
Sikap
dan
perilaku
petugas kesehatan.
-
Sikap
dan
perilaku
Perilaku
Merokok