(ASEAN)
Oleh :
Evianatul Anifah
(004/MI)
2014-2015
MAKALAH PPKN
(ASEAN)
Oleh :
Nur Khofifatur Rohmah
(016/MI)
2014-2015
Biodata Penulis :
Nama
Kelas
:6
Sekolah
Alamat
Nama Ibu
: Siti Fatimah
Nama Ayah
: Sudarmono
Hobby
: Membaca
Nomor Telepon
: 082331073312
ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih populer dengan
sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8
Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,
dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan
stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di
antara anggotanya dengan damai.
ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km atau setara dengan 3% total luas daratan
di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8%
total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada
tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1,8 Triliun Dolar AS. Jika
ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar
kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia.
Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar
Piagam
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara
yang tidak sesuai dengan hukum internasional;
menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas
dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan
pemajuan keadilan sosial;
menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter
internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN;
tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan wilayahnya, dan
dikejar oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN Negara atau aktor non-negara,
yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi
ASEAN Negara-negara Anggota;
menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat ASEAN, sementara
menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;
sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal sambil
tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif, dan
Anggota ASEAN
Sekarang, ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara. Berikut ini adalah negaranegara anggota ASEAN:
Laos bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang
sama)
Myanmar bergabung pada (23 Juli 1997) (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu
yang sama)
Perluasan Keanggotaan
Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang strategis, sejak beberapa tahun
belakangan ini, ASEAN telah mencoba menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara
tetangga di sekitar ASEAN. Berikut ini adalah daftar negara-negara perluasan keanggotaan
ASEAN:
Bangladesh
Palau
Papua Nugini
Timor Leste
Sejarah
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura
dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan
Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun
Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam
bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
Memelihara kerja sama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional
yang ada
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei
Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu
setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali
menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli
1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN,
yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi
anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena
adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja
akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998. Setelah
kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN, sebuah negara kecil di
tenggara Indonesia yang tak lain dan tak bukan juga pecahan dari Indonesia yaitu Timor Leste
memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara,
meskipun keanggotaannya belum dipenuhi.
Kerja sama ini tidak hanya mencakup bidang ekonomi saja tetapi juga ilmu pengetahuan dan
teknologi, kebudayaan dan informasi, pembangunan serta keamanan dan kerja sama
transnasional lainnya.
Kerjasama ASEAN+3
ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi
ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat
regional maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada tangga 9 Juni 2004 di
Manila, Filipina dan mensahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas Forum,
Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum dan masih banyak lagi
pertemuan yang dilakukan ASEAN+3 . [7]
Ada beberapa faktor mengapa ASEAN melakukan kerja sama dengan tiga negara patner, di
antaranya:
Jepang
Jepang, negara yang hancur dari perang dunia ke-II sekarang menjadi raksasa ekonomi dunia dan
sekarang adalah mitra ASEAN
Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain,
Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada rival yang
kuat yaitu RRT. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang
paling penting.
Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang yaitu: stabilitas kawasan di Asia
Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elit pemerintah Jepang
tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional
terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa ekonomi dunia.
Jepang merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional. Lagipula
Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang besar di Asia
Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul
perbedaan pandangan dengan AS. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi AS adalah
ekonomi. Sikap lebih gentle bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi AS. Jepang
sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan militernya. Dan
secara langsung maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN
dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.
RRT
Korea Selatan
Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah berubah menjadi negara
industri utama dalam kurang dari 40 tahun, dan sekarang menjadi patner ASEAN
Begitu juga dengan negeri baru yang maju yang bernama Korea Selatan, tidak dapat dipungkiri
bahwa perekonomian di negara tersebut sangat maju dan dilihat dari kemitraan ASEAN dengan
Korea Selatan berjalan dengan lancar seperti yang dikatakan oleh Presiden Korea Selatan , Lee
Myung Bak pada tahun 2009 bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11 kali lipat
dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar tahun lalu, kata Lee. Angka tersebut
bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015.Dan berencana untuk
meningkatakannya lebih baik lagi dan selain itu melakukan pertukaran budaya dan sebagainya .
Kota Mumbai, kota terbesar di India dan merupakan lambang India sebagai raksasa ekonomi
baru
Indonesia, RRT, Vietnam dan Taiwan atas daerah perairan di timur laut Kepulauan
Natuna
Filipina, RRT, dan Taiwan atas ladang gas Malampaya dan Camago di Laut Cina Selatan
Vietnam, RRT, dan Taiwan atas perairan di sebelah barat Kepulauan Spratly. Kesemua
atau beberapa dari pulau-pulau di daerah tersebut juga tengah diperebutkan Vietnam,
RRT, Taiwan, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam atas ladang gas dan minyak di Teluk
Thailand.
Singapura dan Malaysia di sepanjang Selat Johor dan Selat Singapura termasuk Pulau
Batu Puteh (Pedra Blanca)
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk
menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[12]
Sengketa Lainnya
Indonesia dan Malaysia atas wilayah kaya minyak di Ambalat, Kalimantan Timur.
Indonesia dan Timor Leste atas sengketa kecil di pulau Timor seperti sengketa atas sawah
di Noelbesi Citrana, Bijaelsunan dan Delomil Memo.
Indonesia dan Papua Nugini atas tanah ulayat di perbatasa kedua negara
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk
menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan