Anda di halaman 1dari 3

Reaksi dingin (Cold fusion) adalah proses bersatu atau bergabungnya

senyawa-senyawa kimia ringan (nuklida) menjadi suatu yang lebih berat yang
menghasilkan panas sebagai produk yang berlangsung pada temperatur reaksi yang
jauh lebih rendah. Fenomena reaksi fusi pada temperatur rendah (mendekati suhu
ruang) inilah yang menjadi bahan perdebatan. Beberapa ilmuwan mengaku telah
berhasil melakukan penelitian terhadap fusi dingin.
1. Teori Fusi Dingin oleh Rossi-Focardi
Ilmuwan Italia Andrea Rossi dan Sergio Focardi, fusi dingin telah berhasil
kembali menjadi sorotan untuk pertama kalinya sejak 1989. 1989 adalah tahun ketika
fusi dingin diduga ditemukan, meskipun jauh dari sempurna pada saat itu.
Memanfaatkan E-Cat atau katalis energi untuk mendalami lebih dalam proses yang
dikenal sebagai fusi hidrogen nikel. Perangkat E-Cat ini mampu menciptakan panas
yang merupakan kombinasi logam nikel bubuk, gas hydrogen dan katalis yang tidak
diketahui namanya yang terdapat di dalam perangkat tersebut. Perangkat tersebut
bekerja dengan menggabungkan ketiga elemen tersebut dalam sebuah reaksi nuklir
energi rendah atau LENR (Low Energy Nuclear Reaction) yang berlangsung di
dalam ruang di dalam perangkat tersebut. Selama proses LENR berlangsung, jika
sumber panas dari luar diterapkan, inti dari atom hydrogen yaitu proton, akan mampu
menembus inti dari elemen nikel yang menciptakan fusi hidrogen nikel. Ketika hal ini
terjadi, inti atom nikel akan berubah menjadi isotop tembaga. Isotop tembaga
meluruh memproduksi isotop Nikel yang berbeda yang menghasilkan lebih banyak
energi. Reaksi ini diyakini memiliki kapasitas produksi 12.400 watt energi panas
dengan input sebesar 400 watt listrik. Mereka menjelaskan bahwa, kurang dari satu
gram Hidrogen digunakan dalam reaktor dan reaksi dimulai dengan 1.000 watt listrik.
Setelah beberapa menit jumlah listrik dikurangi hingga 400 watt. Ketika reaksi
berjalan, hal itu mengkonversi 292 gram air pada suhu 20C menjadi uap kering

pada 101C. Profesor Christos Stremmenos telah memberikan tiga teori yaitu Atom
Hidrogen Bohr, Prinsip Ketidakpastian Heisenberg serta Reaksi Nuklir Berkecepatan
Tinggi tentang bagaimana fusi dingin dapat bekerja dengan Hidrogen dan Nikel. Dia
mendukung teori Rossi-Focardi yang juga mengatakan bahwa inti Nikel yang
merupakan struktur kristal mengalami fusi dengan inti Hidrogen yang berdifusi ke
dalam inti Nikel menggunakan. Gaya coulomb diambil alih oleh kekuatan nuklir yang
dihasilkan. Nikel menjadi katalis dan mengurai bi-molekul Hidrogen yang memecah
mereka ke dalam molekul tunggal. Pada saat yang sama, molekul-molekul Hidrogen
menyentuh permukaan atom Nikel. Elektron dalam atom hidrogen bisa disimpan pada
atom nikel dalam Fermi Band dan menyebar lebih dalam ke dalam struktur kristal
dalam atom Nikel. Ini adalah bagaimana fusi Hidrogen Nikel terjadi.
2. Teori Fusi Dingin oleh Pons-Feischman
Pada tahun 1989, ilmuwan Martin Fleischmann dan Stanley Pons percaya
bahwa mereka telah menemukan bentuk baru penciptaan energi ketika mereka
mempelajari sebuah eksperimen yang melibatkan elektrolisis air berat pada
permukaan elektron paladium. Pons-Feischman melakukan eksperimen dengan
mencelupkan batang paladium (Pd) ke dalam deuterium (D2O) atau dikenal pula
sebagai air berat. Dengan menggunakan prinsip sel elektrokimia yang terhubung
sebuah baterai, jumlah energi yang tersuplai pada system dapat dihitung. Sebagai
contoh, apabila nilai arus diasumsikan sebesar 0.1 ampere dan tegangan 12 V, maka
akan diperoleh nilai hambatan (R) sebesar 120 ohm. Pada kondisi ini, elektroda akan
menerima energi sebesar 72 joule. Sebagian besar dari energi yang diterima, akan
digunakan untuk memecah molekul deuterium (menjadi hidrogen dan oksigen) dan
sisanya di ubah menjadi panas. Dengan kata lain, laju panas yang dihasilkan
seharusnya kurang dari 72 joule. Tetapi Pons-Fleischmann memperolah Jumlah panas
ternyata tidak lebih kecil dari 72 joule malahan jauh diatas (mencapai 20 kali) nilai
energi masuk. Mereka berada dalam perhatian hanya dalam waktu singkat sebelum

ditemukan bahwa mereka tidak bisa memproduksi ulang hasil dari eksperimen
mereka ketika diberikan sejumlah kesempatan.

Anda mungkin juga menyukai