LAPORAN AKHIR PPL Ayu
LAPORAN AKHIR PPL Ayu
NAMA
NIM.
: 101304105
JURUSAN
: PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN INI TELAH DIBACA DAN DISETUJUI
SEBAGAI KELENGKAPAN TELAH MELAKSANAKAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL-REAL)
Pada ,
Hari
: Senin
Mahasiswa Praktikan
Guru Pamong
Mengetahui/Menyetujui,
Mengetahui/Menyetujui,
DosenPembimbing
NIM 1013041050
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM.
: 1013041050
Jur./Fak.
: Pendidikan Biologi/MIPA
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami dosen pembimbing dan guru
pamong dari mahasiswa:
Nama
NIM
: 1013041050
Jurusan/Fak
: Pendidikan Biologi/MIPA
Mengetahui/Menyetujui,
DosenPembimbing
Guru Pamong
NIM
: 1013041050
Jurusan/Fak
: Pendidikan Biologi/MIPA
Mengetahui/Menyetujui,
DosenPembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya, penulis dapat
menyelesaikan laporan kegiatan ini tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan
hasil pelaksanaan PPL-Real di SMA Negeri 1 Sukasada selama 3 bulan.
Tersusunnya laporan ini tidak lepas dari kerjasama, bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam penyelesaian laporan ini. Untuk
itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
2.
3.
Real (PPL-Real).
Bapak Drs. Putu Dana selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Sukasada.
Ibu Ni Luh Sudarmiasih, S.Pd. selaku guru pamong yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti dalam menunjang
4.
5.
6.
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis harapkan semoga laporan ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Singaraja, 6 November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................
I.
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................
ii
SURAT PERNYATAAN......................................................................
iii
SURAT KETERANGAN.....................................................................
iv
KATA PENGANTAR...........................................................................
vi
DAFTAR ISI.........................................................................................
vii
DAFTAR TABEL.................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................
1.3 Tujuan............................................................................
1.4 Manfaat..........................................................................
II. SOLUSI
TAWARAN
PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
DAN
PEMBAHASAN
2.1 Solusi Tawaran Perbaikan Pembelajaran......................
2.2 Pembahasan...................................................................
10
III. PENUTUP
3.1 Simpulan........................................................................
16
3.2 Saran..............................................................................
16
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Model DI.......................
11
13
Tabel 4. Nilai Harian Siswa Kelas XI IPA 1 dengan Materi Laju Reaksi
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Suasana Pembelajaran di Kelas X6...............................
12
13
15
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Ujian
Lampiran 2 : Silabus Kelas XI
Lampiran 3 : Nilai Kognitif Ikatan Kimia Kelas X 6
Lampiran 4 : Nilai Kognitif Termokimia Kelas XI IPA 1
Lampiran 5 : Nilai Afektif Kelas XI IPA 1
Lampiran 6 : Nilai Kognitif Laju Reaksi Kelas XI IPA 1
Lampiran 7 : Nilai Psikomotor Laju Reaksi Kelas XI IPA 1
Lampiran 8 : Daftar Hadir Peserta Gemar Kimia
10
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam
menentukan perkembangan suatu negara, karena melalui pendidikan maka kualitas
dari sumber daya manusia itu sendiri akan terpenuhi. Pendidikan akan dapat
berjalan dengan baik karena didukung oleh sarana dan prasarana dalam pendidikan
itu sendiri. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan diperlukan guru yang
profesional, disamping program kegiatan pembelajaran sarana dan prasarana
pembelajaran, dana atau biaya, lingkungan masyarakat, dan kepemimpinan.
Salah satu unsur dalam peningkatkan mutu pendidikan yang sangat penting
adalah peningkatan mutu profesional guru serta sarana dan prasarana sebagai
penunjang proses pembelajaran. Dalam peningkatan sarana guru profesional secara
umum pemerintah menerapkan program dalam bidang pendidikan seperti pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan guru. Pelatihan-pelatihan yang diberlakukan oleh
pemerintah kepada seorang guru belum terlaksana apabila tidak adanya partisipasi
dari seluruh komponen pendidik yakni guru, siswa maupun perangkat pendidikan
yang lainnya. Di dalam proses pembelajaran guru dan murid merupakan komponen
pendidika yang tidak dapat dipisahlan antara satu dengan yang lain. Hal tersebut
dikarenakan dalam proses pembelajaran melibatkan interaksi baik antara guru
dengan murid maupun antara murid dengan murid diberbagai mata pelajaran.
Pada era globalisasi saat ini terjadi persaingan secara global yang bukan hanya
dirasakan pada beberapa bidang seperti perekonomian, hukum, dll. Namun
persaingan yang lebih ketat terjadi dalam bidang pendidikan khususnya tenaga
pendidik yakni guru. Maju tidaknya suatu negara diukur dengan maju tidaknya
sistem pendidikan yang tidak terlepas dari kualitas tenaga pendidik. Di Indonesia
terdapat beberapa Universitas pendidikan memiliki kualifikasi yang baik dalam
mencetak sarjana-sarjana pendidikan. Dosen selaku tenaga pendidik di Perguruan
Tinggi memiliki tanggung jawab agar sarjana pendidikan yang dihasilkan
berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Pada Perguruan Tinggi Pendidikan
mahasiswa selaku calon guru tidak hanya diberikan bekal secara mandiri terkait
dengan bidangnya masing-masing, tetapi juga keterampilan dalam bidang
pengajaran melalui berbagai penerapan model-model pembelajaran yang tepat,
1
keterampilan dalam mengajar di depan kelas. Seorang calon guru harus memiliki
semua keterampilan tersebut karena adanya tuntutan sebagai guru profesional yakni
memenuhi 4 kompetensi guru. Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi
pedagogik yakni kompetensi pengelolaan PBM, kompetensi profesional yakni
penguasaan tentang ilmu yang menjadi bidangnya, kompetensi personal yakni
berkaitan dengan sikap kepribadian, minat dan disiplin diri, dan kompetensi sosial
yakni kemampuan untuk berinteraksi secara sosial dengan masyarakat. Semua
kompetensi tersebut tidak serta merta dapat dikuasai dengan singkat dan mudah,
untuk menguasai semua kompetensi tersebut mahasiswa selaku calon guru perlu
dihadapkan pada lingkungan sebenarnya yakni lingkungan sekolah.
LPPL (Lembaga Pengembangan Pengalaman Lapangan) merupakan lembaga
yang ditunjuk oleh pihak Universitas Pendidikan Ganesha untuk melatih 4
kompetensi dasar guru profesional. Universitas Pendidikan Ganesha melalui LPPL
memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa pendidikan selaku calon guru
yang sudah memenuhi beberapa ketentuan yang sudah ditetapkan untuk mengikuti
PPL (Pengembangan Pengalaman Lapangan). PPL dilaksanakan 3 bulan dengan
melakukan pengajaran selayaknya seorang guru profesional. PPL ini sangat
bermanfaat bagi seluruh mahasiswa sebagai lanjutan dalam mata kuliah
pembelajaran mikro yang mana mahasiswa dihadapkan dalam situasi pembelajaran
yang sesungguhnya yakni proses pembelajaran di dalam kelas dengan adanya
interaksi siswa dan guru di dalam kelas.
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang sesungguhnya di dalam kelas tentu harus
dipersiapkan dengan matang melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di
dalam RPP sudah menyangkut model pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan selama kegiatan belajar mengajar. Yang perlu diperhatikan
adalah mahasiswa selaku calon guru hanya berupaya untuk mengadaptasi teori
terkait pembelajaran di Perguruan Tinggi dan menyesuaikan dengan kondisi
sekolah, kemampuan siswa dan keadaan sarana dan prasarana bukan menuntut
sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan mahasiswa
dalam proses pembelajaran. Disinilah mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang
guru yang kreatif tidak hanya mampu menggunakan sarana dan prasarana dari
pihak sekolah tapi menciptakan media pembelajaran sesuai dan interaktif bagi
siswa. Dan diharapakan PPL ini memberikan pengalaman pembelajaran yang
bermanfaat bagi seluruh mahasiswa selaku calon guru.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah solusi perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada mata
pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sukasada?
2. Bagaimanakah pengaruh solusi perbaikan pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sukasada?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan PPL-Real ini adalah
1. Untuk mengetahui solusi perbaikan pembelajaran yang dilakukan
pada
model
jumlah anggota setiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan
penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis,
dan penghargaan kelompok.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD menerapkan pembelajaran yang
lebih menekankan siswa dalam melatih berbagai kemampuan belajar dalam
kelompok untuk mengatasi pertanyaan yang diberikan berupa kemauan untuk
belajar, kemandirian, keterampilan komunikasi, bekerjasama serta keterampilan
dalam menghargai pendapat orang lain.
II.1.2
beberapa
komponen
lain
yang
harus
diperhatikan
tanpa
sosial.
Memudahkan siswa melakukan penyesuaian.
Menghilangkan sifat egois.
Meningkatkan rasa saling percaya diri kepada sesama.
Meningkatkan kemampuan memandang masalah.
Mampu menghargai pendapat dan ide orang lain.
Adapun Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD adalah
mengambil satu sampel kelas dari dua tingkatan kelas yang berbeda yang dirasa
cocok dengan penerapan model tersebut yakni kelas X1 dan X2 serta kelas XI IA1
dan XI IA 2. Adapun kegiatan pembelajaran Model Kooperatif STAD yang sudah
diterapkan secara ringkas sebagai berikut.
Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran Model Kooperatif STAD
Tahap
Fase
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1. Memberikan apersepsi dan 5 menit
Menyampaikan
tujuan
Alokasi
dan
motivasi siswa
motivasi
dengan
mengajukan
terkait
Pendahulua
pertanyaan
dengan
materi
pembelajaran.
2. Memamparkan
standar
kompetensi,
kompetensi
dasar,
indikator
kepada siswa
dan 3. Menyampaikan
Menyajikan
materi 15 menit
menyampaikan
pembelajaran
yang
informasi
dibahas
memberikan
Mengorganisasika
n
siswa
dalam
dan
konsep.
4. Memberikan
aturan
kelompok belajar
kelompok,
pembentukan
pertanyaan
alokasi
kelompok bekerja
pengarahan 5 menit
kelompok-
Membimbing
akan
jumlah
pada
waktu,
jawaban.
5. Membimbing
kelompok
LKS,
ketepatan
diskusi 25 menit
pada
semua
dan belajar
Evaluasi
yang
mengarah
hasil
menanggapi.
7. Memberikan
pujian
bagi 5 menit
memiliki
ketepatan
antusias
dalam
salah
satu 15 menit
Penutup
yang diajarkan
9. Memberikan
evaluasi
untuk
materi
berikutnya
2.2 Pembahasan
2.2.1 Pengaruh solusi perbaikan pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
Penerapan solusi perbaikan pembelajaran dilakukan dengan melihat
berbagai aspek. Aspek yang dipertimbangkan yakni dengan melihat alokasi
pembelajaran, sarana dan prasarana dan kondisi siswa. Dalam hal ini penerapan
model pembelajaran kooperatif STAD dilakukan dengan melihat pertimbangan
bahwa materi yang diajarkan cukup banyak dengan alokasi waktu yang sedikit
akibat adanya kegiatan dan libur. Selain itu model pembelajaran ini dimaksudkan
agar siswa dapat terasang untuk belajar secara berkelompok serta mampu melatih
setiap siswa untuuk berpendapat. Dapat dilihat pada gambar 1.
Nama
2.1
X1
3 Sep 13
2.2
X2
10 Sep13
X1
X2
1 Okt13 8 Okt13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
79
81
80
77
80
80
78
78
80
81
80
80
80
80
80
79
81
79
79
79
79
81
81
81
79
81
80
80
79
82
79
80
76
79
78
79
79
81
81
81
82
82
80
81
84
81
81
79
81
82
80
81
82
80
81
82
82
80
80
83
82
82
79
81
80
77
79
81
78
81
82
80
81
82
83
84
83
84
80
80
79
82
80
77
Keterangan:
KD 2.1= Materi Ajar Virus
KD 2.2= Materi Ajar Archaebacteria dan Eubacteria
X1
X2
10
ke-1 dan pertemuan ke-2 adalah 79-82 dan 76-83. Perbedaan rentangan rata-rata
nilai harian pada pertemuan ke-1 dan ke-2 ini lebih diakibatkan karena siswa belum
terbiasa dengan metode pembelajaran kelompok serta kemampuan berpikir siswa
yang masih terbiasa dengan guru sebagai pusat pembelajaran. Sedangkan pada KD
2.2 rata-rata nilai pertemuan ke-1 dan ke-2 yakni 78-84 dan 77-83. Secara umum
terjadi peningkatan rata-rata nilai harian namun pada pertemuan ke-2 terjadi
penurunan nilai, hal tersebut karena pada pertemuan ke-2 materi yang diajarkan
memerlukan pengertian karena melibatkan proses yang mana siswa belum terbiasa
dalam memahami.
Tabel 3. Rata-Rata Nilai Harian Mata Pelajaran Biologi Kelas X2
KD
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Nama
Gede Eka Pria
Suputra
Gede Wenten
Antara Yasa
Gst. Ketut Triyudi
Jaya
Gst. Komang Agus
Darma Putra
I Gede Yana
I Gusti Ngurah
Kadek Adnyana
Putra
I Made Pancer
Ginarta
Kadek Adi Putra
Kadek Adi
Tisnayasa
Kadek Budi Artini
Kadek Tri Indiani
Ketut Endri Martini
Komang Ayu
Sudani Putri
Komang Roy
Adnyana
Komang Suryadini
Luh Rismayani
2.1
2.2
X1
3 Sep13
X2
10 Sep13
X1
1 Okt13
X2
8 Okt13
77
79
75
79
79
80
77
80
78
80
75
81
79
79
77
79
77
78
79
81
78
78
77
78
79
79
78
80
78
78
79
75
79
78
78
80
78
77
77
79
78
79
79
79
77
81
79
80
78
78
76
79
78
81
79
76
79
82
76
79
79
80
79
80
11
17
18
79
80
83
82
78
83
79
79
79
79
76
79
81
76
75
80
73
75
81
75
20
X2
memenuhi ketuntasan. Rata-rata nilai harian ini diperoleh dari nilai individu,
kelompok, post tes serta tugas harian yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung. Pengaruh penerapan model kooperatif STAD dapat dilihat dari ratarata nilai harian siswa pada setiap KD. Pada KD 2.1 pertemuan ke-1 dan ke-2
adalah 76-81 dan 76-83, nilai tersebut memiliki rentangan cukup tinggi serta
sebaran siswa yang memperoleh nilai 81 dan 83 jumlahnya sedikit. Hal tersebut
menandakan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif STAD siswa masih
beradaptasi dengan pembelajaran kelompok dan siswa yang memperoleh nilai 80 ke
atas dapat dikatakan mampu sedikit lebih cepat dalam beradaptasi dengan model
pembelajran yang diterapkan. Sedangkan pada KD 2.2 rata-rata nilai harian pada
pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah 75-83 dan 75-81. Rata-rata nilai yang berfluktuasi
menunjukkan terdapat siswa yang sudah terbiasa dengan penerapan model
pembelajaran kelompok dan nilai yang diperlihatkan stabil atau bahkan meningkat,
sedangkan tingginya nilai 70-an ini dapat mengindikasikan bahwa siswa-siswa
tersebut memang tidak memiliki minat terhadap materi dan mata pelajaran biologi
karena metode pembelajaran yang berlakukan diusahakan sekreatif mungkin dan
sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa.
Sedangan rata-rata nilai harian untuk mata pelajaran biologi lingkungan
pada kelas XI IA1 dan XI IA2 dengan materi pengelolaan lingkungan, pelestarian
12
Nama
Gst Ayu Kd Sugiartini
I Gst Kt Trisnawan
I Pt Gede Handi Junio
Kd Peni Suandani
Kt Ayu Sudami D
Kt Eliasih
Km Risma Widayanti
Km Wiku Adnyana
Luh Lisna Dewi
Luh Novi Artiani
Matheus Gomang
Ni Kadek Okta Letriani
Kd Ratna
Ni Km Rahayu Sriati
Ni Nymn Marini
Putu Apriadi
Putu Eka Ariningsih
Putu Suriani
X1 4
Sept'13
83
83
83
84
83
83
85
83
83
85
83
84
83
83
83
84
84
84
1.3
X1 11
Sept'1
3
83
82
84
84
84
85
83
84
85
84
84
85
85
83
84
82
82
84
1.3
2.2
X2 18
X1 16
Sept'13 Okt'13
83
84
84
84
82
85
84
83
84
84
84
84
85
84
84
83
84
84
85
84
83
84
84
86
83
84
82
84
83
84
82
83
85
84
84
84
Keterangan:
KD 1.2= Materi ajar pelestarian lingkungan alam berkelanjutan.
KD 1.3= Materi ajar pemanfaatan lingkungan alam berkelanjutan.
KD 2.2= Materi ajar mencegah kerusakan alam.
X1
X2
13
KD 1.3 pada pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah 82-85 dan 82-85, KD 2.2 adalah 8386. Secara umum rata-rata nilai harian yang ditunjukkan pada keempat KD di kelas
XI IA1 dengan model pembelajan kooperatif STAD lebih baik dibandingkan
penerapannya pada kelas X, hal ini karena siswa sudah mengalami penjurusan
sehingga kemampuan berpikir siswa sudah merupakan cara berpikir sains dan
sudah terbiasa mengerjakan pertanyaan secara berkelompok. Dalam penerapan
model pembelajaran yang dilakukan mahasiswa ppl berusaha untuk mengkaitkan
materi dengan kehidupan secara nyata sehingga pembelajaran dirasakan lebih
bermakna. Selain itu adanya 2 interakasi yakni antara siswa dengan siswa dan siswa
dengan guru menjadikan siswa lebih mengasah kemampuan pengetahuan serta
keterampilan bekerja secara berkelompok.
Tabel 5. Rata-Rata Nilai Harian Mata Pelajaran Biologi Lingkungan Kelas XI IA2
KD
1.2
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1.3
2.2
X1 4
Sept'13
1.3
X1 11
Sept'1
3
X2 18
Sept'13
X1 16
Okt'13
83
83
83
83
82
85
83
84
83
84
82
84
84
86
84
84
83
83
82
81
Km Anggi yasa
Km Putriani
Km Sahita Utami
Luh Mega Utami
Luh Pt Juli Rasmini
Luh Septi Ariani
Md Bella Leonita A.P
Ni Komang Dyah Anggarini
Ni Luh Eri Wartini
Pt Dewi Maharani
Pt Santi Agustini
84
84
85
84
83
83
82
84
84
85
84
84
84
86
84
83
83
84
85
84
84
85
84
84
85
83
83
84
81
83
83
84
84
82
82
83
83
83
83
85
83
82
81
83
Nama
14
18
84
85
84
83
X2
Penutup
III.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat digunakan pada beberapa
materi mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sukasada.
2. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap
hasil belajar siswa di kelas X1, X2 dan XI IA1, XI IA2 yang bervariasi pada
setiap materi serta pada setiap siswa dengan memnuhi Standar Ketuntasan
Minimal (KKM).
III.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan yakni
1. Ketentuan terkait dalam pemberian tugas mandiri baik terstruktur maupun
tidak terstruktu harus disiplin dan tegas dalam pengumpulan.
15
16