Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR PPL-REAL

DI SMA NEGERI 1 SUKASADA


PADA SEMESTER GANJIL 2013/2014
OLEH

NAMA

: GST AYU MD JUNIASMITA PARSANDI

NIM.

: 101304105

JURUSAN

: PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS

:MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENGALAMAN LAPANGAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
NOVEMBER
2013
1

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN INI TELAH DIBACA DAN DISETUJUI
SEBAGAI KELENGKAPAN TELAH MELAKSANAKAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL-REAL)
Pada ,
Hari

: Senin

Tanggal : 6 November 2013

Singaraja, 6 November 2013


Mengetahui/Menyetujui,

Mahasiswa Praktikan

Guru Pamong

Ni Luh Sudarmiasih, S.Pd


NIP 19630924 198411 2 003

Gst Ayu Md Juniasmita P.

Mengetahui/Menyetujui,

Mengetahui/Menyetujui,

DosenPembimbing

Kepala SMA Negeri 1 Sukasada

Prof.Dr.I Made Sutajaya,M.Kes.


NIP 19681217 199303 1003

Drs. Putu Dana

NIM 1013041050

NIP 19620818 198903 1 011

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Gst Ayu Md Juniasmita Parsandi

NIM.

: 1013041050

Jur./Fak.

: Pendidikan Biologi/MIPA

Judul Laporan : Laporan Akhir PPL-Real di SMA Negeri 1 Sukasada


Pada Semester Ganjil 2013/2014
Menyatakan bahwa laporan atau karya tulis ini dengan seluruh isi dan
pengungkapannya memang benar tulisan asli saya sendiri dengan tidak melakukan
penjiplakan dan penyampaian dengan cara yang tidak sesuai dengan kode etik
yang berlaku dalam masyarakat keilmuan dan HAKI (Hak Atas Kekayaan
Intelektual).
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam
laporan saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Singaraja, 6 November 2013


Yang Membuat Pernyataan

Gst Ayu Md Juniasmita Parsandi


NIM 1013040150

SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami dosen pembimbing dan guru
pamong dari mahasiswa:
Nama

: Gst Ayu Md Juniasmita Parsandi

NIM

: 1013041050

Jurusan/Fak

: Pendidikan Biologi/MIPA

Menerangkan dengan sebenarnya bahwa mahasiswa tersebut telah melaksanakan


pelatihan sebanyak 20 kali atas bimbingan dan penilaian guru pamong dan 1
kali atas bimbingan dan penilaian dosen pembimbing.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kemajuan dan nilai yang dicapai
mahasiswa, kami menyepakati dan menyetujui mahasiswa tersebut maju dalam
ujian PPL.
Singaraja, 6 November 2013
Mengetahui/ Menyetujui,

Mengetahui/Menyetujui,

DosenPembimbing

Guru Pamong

Prof.Dr.I Made Sutajaya,M.Kes.


NIP 19681217 199303 1003

Ni Luh Sudarmiasih, S.Pd


NIP 19630924 198411 2 003

SURAT KETERANGAN AKTIF


Dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa PPL-REAL Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja berikut :
Nama

: Gst Ayu Md Juniasmita Parsandi

NIM

: 1013041050

Jurusan/Fak

: Pendidikan Biologi/MIPA

Memang benar telah membantu pelaksanaan ekstrakurikuler gemar biologi yang


diikuti oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Sukasada.

Singaraja, 6 November 2013


Mengetahui/Menyetujui,

Mengetahui/Menyetujui,

DosenPembimbing

Guru Pembimbing Ekstrakurikuler

Prof.Dr.I Made Sutajaya,M.Kes.


NIP 19681217 199303 1003

Nyoman Sukrada, S.Pd.


NIP

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNya, penulis dapat
menyelesaikan laporan kegiatan ini tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan
hasil pelaksanaan PPL-Real di SMA Negeri 1 Sukasada selama 3 bulan.
Tersusunnya laporan ini tidak lepas dari kerjasama, bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam penyelesaian laporan ini. Untuk
itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Lembaga PPL Undiksha selaku pelaksana Program Pengalaman Lapangan

2.
3.

Real (PPL-Real).
Bapak Drs. Putu Dana selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Sukasada.
Ibu Ni Luh Sudarmiasih, S.Pd. selaku guru pamong yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti dalam menunjang

4.

kegiatan PPL-Real ini.


Bapak Prof.Dr.I Made Sutajaya,M.Kes. selaku dosen pembimbing yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti guna

5.

menunjang keberhasilan kegiatan PPL-Real ini.


Bapak/Ibu guru dan staf pegawai di SMA Negeri 1 Sukasada yang telah

6.

banyak membantu guna memperlancar kegiatan ini.


Rekan-rekan mahasiswa PPL-Real dan siswa-siswi SMA Negeri 1
Sukasada yang sangat antusias dalam memperlancar kegiatan ini.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis harapkan semoga laporan ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Singaraja, 6 November 2013

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................

I.

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................

ii

SURAT PERNYATAAN......................................................................

iii

SURAT KETERANGAN.....................................................................

iv

SURAT KETERANGAN AKTIF.......................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................

vi

DAFTAR ISI.........................................................................................

vii

DAFTAR TABEL.................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR............................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................

1.2 Rumusan Masalah..........................................................

1.3 Tujuan............................................................................

1.4 Manfaat..........................................................................

II. SOLUSI

TAWARAN

PERBAIKAN

PEMBELAJARAN

DAN

PEMBAHASAN
2.1 Solusi Tawaran Perbaikan Pembelajaran......................

2.2 Pembahasan...................................................................

10

III. PENUTUP
3.1 Simpulan........................................................................

16

3.2 Saran..............................................................................

16

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Model DI.......................

Tabel 2. Nilai Harian Siswa Kelas X6 dengan Materi Ikatan Kimia....

11

Tabel 3. Nilai Harian Siswa Kelas XI IPA 1 dengan Materi Termokimia

13

Tabel 4. Nilai Harian Siswa Kelas XI IPA 1 dengan Materi Laju Reaksi

14

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Suasana Pembelajaran di Kelas X6...............................

12

Gambar 2. Suasana Pembelajaran di Laboratorium (Demonstrasi)......

13

Gambar 3. Suasana pembelajaran di kelas XI IPA 1.........................

15

Gambar 4. Suasana UTS di kelas XI IPA 1.............................

15

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Ujian
Lampiran 2 : Silabus Kelas XI
Lampiran 3 : Nilai Kognitif Ikatan Kimia Kelas X 6
Lampiran 4 : Nilai Kognitif Termokimia Kelas XI IPA 1
Lampiran 5 : Nilai Afektif Kelas XI IPA 1
Lampiran 6 : Nilai Kognitif Laju Reaksi Kelas XI IPA 1
Lampiran 7 : Nilai Psikomotor Laju Reaksi Kelas XI IPA 1
Lampiran 8 : Daftar Hadir Peserta Gemar Kimia

10

I.

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan penting dalam
menentukan perkembangan suatu negara, karena melalui pendidikan maka kualitas
dari sumber daya manusia itu sendiri akan terpenuhi. Pendidikan akan dapat
berjalan dengan baik karena didukung oleh sarana dan prasarana dalam pendidikan
itu sendiri. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan diperlukan guru yang
profesional, disamping program kegiatan pembelajaran sarana dan prasarana
pembelajaran, dana atau biaya, lingkungan masyarakat, dan kepemimpinan.
Salah satu unsur dalam peningkatkan mutu pendidikan yang sangat penting
adalah peningkatan mutu profesional guru serta sarana dan prasarana sebagai
penunjang proses pembelajaran. Dalam peningkatan sarana guru profesional secara
umum pemerintah menerapkan program dalam bidang pendidikan seperti pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan guru. Pelatihan-pelatihan yang diberlakukan oleh
pemerintah kepada seorang guru belum terlaksana apabila tidak adanya partisipasi
dari seluruh komponen pendidik yakni guru, siswa maupun perangkat pendidikan
yang lainnya. Di dalam proses pembelajaran guru dan murid merupakan komponen
pendidika yang tidak dapat dipisahlan antara satu dengan yang lain. Hal tersebut
dikarenakan dalam proses pembelajaran melibatkan interaksi baik antara guru
dengan murid maupun antara murid dengan murid diberbagai mata pelajaran.
Pada era globalisasi saat ini terjadi persaingan secara global yang bukan hanya
dirasakan pada beberapa bidang seperti perekonomian, hukum, dll. Namun
persaingan yang lebih ketat terjadi dalam bidang pendidikan khususnya tenaga
pendidik yakni guru. Maju tidaknya suatu negara diukur dengan maju tidaknya
sistem pendidikan yang tidak terlepas dari kualitas tenaga pendidik. Di Indonesia
terdapat beberapa Universitas pendidikan memiliki kualifikasi yang baik dalam
mencetak sarjana-sarjana pendidikan. Dosen selaku tenaga pendidik di Perguruan
Tinggi memiliki tanggung jawab agar sarjana pendidikan yang dihasilkan
berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Pada Perguruan Tinggi Pendidikan
mahasiswa selaku calon guru tidak hanya diberikan bekal secara mandiri terkait
dengan bidangnya masing-masing, tetapi juga keterampilan dalam bidang
pengajaran melalui berbagai penerapan model-model pembelajaran yang tepat,
1

keterampilan dalam mengajar di depan kelas. Seorang calon guru harus memiliki
semua keterampilan tersebut karena adanya tuntutan sebagai guru profesional yakni
memenuhi 4 kompetensi guru. Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi
pedagogik yakni kompetensi pengelolaan PBM, kompetensi profesional yakni
penguasaan tentang ilmu yang menjadi bidangnya, kompetensi personal yakni
berkaitan dengan sikap kepribadian, minat dan disiplin diri, dan kompetensi sosial
yakni kemampuan untuk berinteraksi secara sosial dengan masyarakat. Semua
kompetensi tersebut tidak serta merta dapat dikuasai dengan singkat dan mudah,
untuk menguasai semua kompetensi tersebut mahasiswa selaku calon guru perlu
dihadapkan pada lingkungan sebenarnya yakni lingkungan sekolah.
LPPL (Lembaga Pengembangan Pengalaman Lapangan) merupakan lembaga
yang ditunjuk oleh pihak Universitas Pendidikan Ganesha untuk melatih 4
kompetensi dasar guru profesional. Universitas Pendidikan Ganesha melalui LPPL
memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa pendidikan selaku calon guru
yang sudah memenuhi beberapa ketentuan yang sudah ditetapkan untuk mengikuti
PPL (Pengembangan Pengalaman Lapangan). PPL dilaksanakan 3 bulan dengan
melakukan pengajaran selayaknya seorang guru profesional. PPL ini sangat
bermanfaat bagi seluruh mahasiswa sebagai lanjutan dalam mata kuliah
pembelajaran mikro yang mana mahasiswa dihadapkan dalam situasi pembelajaran
yang sesungguhnya yakni proses pembelajaran di dalam kelas dengan adanya
interaksi siswa dan guru di dalam kelas.
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang sesungguhnya di dalam kelas tentu harus
dipersiapkan dengan matang melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di
dalam RPP sudah menyangkut model pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan selama kegiatan belajar mengajar. Yang perlu diperhatikan
adalah mahasiswa selaku calon guru hanya berupaya untuk mengadaptasi teori
terkait pembelajaran di Perguruan Tinggi dan menyesuaikan dengan kondisi
sekolah, kemampuan siswa dan keadaan sarana dan prasarana bukan menuntut
sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan mahasiswa
dalam proses pembelajaran. Disinilah mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang
guru yang kreatif tidak hanya mampu menggunakan sarana dan prasarana dari

pihak sekolah tapi menciptakan media pembelajaran sesuai dan interaktif bagi
siswa. Dan diharapakan PPL ini memberikan pengalaman pembelajaran yang
bermanfaat bagi seluruh mahasiswa selaku calon guru.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah solusi perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada mata
pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sukasada?
2. Bagaimanakah pengaruh solusi perbaikan pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sukasada?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan PPL-Real ini adalah
1. Untuk mengetahui solusi perbaikan pembelajaran yang dilakukan

pada

mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sukasada.


2. Untuk mengetahui pengaruh solusi perbaikan pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sukasada.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan PPL-Real ini adalah
1. Mahasiswa dapat menentukan model pembelajaran yang tepat disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Sukasada
dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung.
3. Pengalaman selama mengikuti PPL-Real dapat digunakan sebagai modal
dasar dalam mengembangkan profesionalitas sebagai seorang guru kelak di
sekolah tempat bertugas.
4. Mengasah keterampilan mengajar dan kompetensi lainnya untuk siap
melaksanakan kerja sebagai seorang guru.

II. SOLUSI TAWARAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN DAN PEMBAHASAN


2.1 Solusi Tawaran Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan rumusan masalah diatas, solusi perbaikan yang ditawarkan


dalam pembelajaran mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sukasada adalah
penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Model Pembelajran
Langsun. Dalam prsoes pembelajaran penulis menggunakan dua model pemebjaran
yang berbeda yakni model pembelajaran kooperatif STAD dan model pembelajran
langsung. Pemilihan satu dari dua model yang diterapkan berdasarkan atas berbagai
pertimbangan berupa sarana dan prasaran, kemampuan berpikir siswa serta kondisi
kelas yang diterapkan pada kelas X1 dan X2 serta XI IA1 dan XI IA2.
II.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran dalam
kelompok kecil yang bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan penugasan
tentang apa yang dipelajarai siswa. dalam pembelajaran kooperatif terjadi proses
saling membantu di antara anggota kelompok. Ciri- ciri pembelajaran kooperatif
sebagai adalah sebagai berikut (1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif
untuk menuntaskan materi pelajaran. (2) Kelompok dibentuk dari siswa yang
memiliki kemampuan tinggi, sedang, rendah. (3) Bilaman mungkin, anggota
kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin, dan agama yang berbeda.
(4) Penghargaan lebih berorientasi kelomok ketimbang individu.
Terdapat beberapa pendapat terkait pengertian pembelajaran kooperatif yakni
Menurut Slavin (Isjoni, 2007), pembelajaran kooperatif adalah suatu

model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil


secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.
Sunal dan Hans (Isjoni, 2007) mengemukakan pembelajaran kooperatif
merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang
untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses
pembelajaran dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial.
Jhonson (Isjoni, 2007) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai upaya
mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa
dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan
mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.
Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat berbagai tipe salah satunya
adalah tipe Student Team Achievement Division ( STAD). Tipe ini dikembangkan
Slavin, pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan

jumlah anggota setiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan
penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis,
dan penghargaan kelompok.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD menerapkan pembelajaran yang
lebih menekankan siswa dalam melatih berbagai kemampuan belajar dalam
kelompok untuk mengatasi pertanyaan yang diberikan berupa kemauan untuk
belajar, kemandirian, keterampilan komunikasi, bekerjasama serta keterampilan
dalam menghargai pendapat orang lain.
II.1.2

Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Penerapan model pembelajaran di dalam kelas tidak terlepas dengan

sintaks model pembelajaran itu sendiri. Sintaks merupakan tahapan/langkah


pembelajaran yang dilakukan pada model pembelajaran tertentu dalam kegiatan
pembelajaran di dalam kelas. Dalam Model Pembelajaran Kooperatif STAD
memiliki

beberapa

komponen

lain

yang

harus

diperhatikan

tanpa

mengesampingkan sintaks yang dipergunakan dalam pembelajaran, 5 komponen


tersebut adalah penyajian kelas (menyajikan terkait pertanyaan yang diberikan),
kelompok (diskusi dalam kelompok), Kuis (mengetahui keberhasilan siswa secara
kelompok dan individu), skor kemajuan individu (perbandingan antara hasil tes
awal dengan tes akhir siswa), pengakuan kelompok (memberi predikat pada
kelompok dengan memberikan nilai tertinggi pada kelompok tertentu)
Sintaks model pembelajaran kooperatif STAD memiliki 5 fase yakni
a. Fase 1. Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa
Pada fase ini guru melakukan persiapan adalah menyampaikan apersepsi
kepada siswa dengan mengkaitkan ke dalam kehidupan sehari-hari yang akan
memunculkan keingintahuan siswa, menyampaikan standar kompetensi,
indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran, menimbulkan motivasi siswa
dalam mengikuti pelajaran.
b. Fase 2. Menyajikan atau menyampaikan informasi
Pada fase ini guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas
serta menyajikan konsep materi ajar secara singkat yang mana nantinya akan
dibahas pada pertanyaan di LKS.
c. Fase 3. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Pada fase ini guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar, membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efesien. Serta memberikan aturan pengerjaan soal yang


didalamnya menyangkut kedisiplinan waktu pengerjaan, interaksi kelompok
dalam menyelesaikan pertanyaan.
d. Fase 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Pada fase ini guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas mereka. Membimbing kelompok mengarahkan
jawabannya sesuai dengan pertanyaan bukan memberikan jawaban.
e. Fase 5. Evaluasi
Pada fase ini evaluasi hasil kerja kelompok dilakukan dengan melakukan
presentasi di depan kelas dengan adanya tanggapan dari keompok lain sehingga
terjadi diskusi dalam kelas.
f. Fase 6. Memberikan penghargaan
Pada fase ini guru memberikan penilaian ketika terjadi kerja kelompok serta
diskusi antar kelompok berupa penilain secara kelompok maupun individu, dari
penilaian tersebut diperoleh kelompok mana yang memiliki nilai baik dalam
diskusi dan siswa yang aktif dalam diskusi kelompok.
II.1.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Dalam penerapan setiap model pembelajaran di dalam kelas tentu tidak
terlepas dengan kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran itu sendiri
ataupun yang kita temukan di dalam kelas.
Adapun kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD adalah
a. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.
b. Memungkinkan siswa saling belajar sikap dan keterampilan, serta perilaku
c.
d.
e.
f.
g.

sosial.
Memudahkan siswa melakukan penyesuaian.
Menghilangkan sifat egois.
Meningkatkan rasa saling percaya diri kepada sesama.
Meningkatkan kemampuan memandang masalah.
Mampu menghargai pendapat dan ide orang lain.
Adapun Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD adalah

a. Apabila keterampilan kooperatif siswa dalam kelompok tidak dimaksimalkan


oleh guru maka dinamika kelompok akan macet.
b. Jumlah kelompok yang kurang dari empat yaitu tiga, maka anggotanya
cenderung akan menarik diri dan kurang aktif saat berdiskusi, sedangkan
apabila lebih dari empat maka ada anggota yang tidak mendapatkan tugas
kelompok.
6

c. Ketidakmampuan siswa sebagai ketua kelompok dalam mengatasi konflikII.1.4

konflik kelompok sehingga kerja kelompok menjadi tidak efektif.


Penerapan Solusi yang Ditawarkan
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dilakukan dengan

mengambil satu sampel kelas dari dua tingkatan kelas yang berbeda yang dirasa
cocok dengan penerapan model tersebut yakni kelas X1 dan X2 serta kelas XI IA1
dan XI IA 2. Adapun kegiatan pembelajaran Model Kooperatif STAD yang sudah
diterapkan secara ringkas sebagai berikut.
Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran Model Kooperatif STAD
Tahap

Fase

Kegiatan Pembelajaran

Waktu
1. Memberikan apersepsi dan 5 menit

Menyampaikan
tujuan

Alokasi

dan

motivasi siswa

motivasi

dengan

mengajukan
terkait

Pendahulua

pertanyaan

dengan

materi

pembelajaran.
2. Memamparkan

standar

kompetensi,

kompetensi

dasar,

indikator

pembelajaran serta tujuan


Inti

kepada siswa
dan 3. Menyampaikan

Menyajikan

materi 15 menit

menyampaikan

pembelajaran

yang

informasi

dibahas

memberikan

Mengorganisasika
n

siswa

dalam

dan

konsep.
4. Memberikan
aturan

kelompok belajar

kelompok,

pembentukan

pertanyaan
alokasi

kelompok bekerja

pengarahan 5 menit

kepada siswa terkait dengan

kelompok-

Membimbing

akan

jumlah
pada

waktu,

jawaban.
5. Membimbing
kelompok

LKS,

ketepatan
diskusi 25 menit

pada

semua

dan belajar

kelompok dan memberikan


petunjuk

Evaluasi

yang

mengarah

kepada jawaban pertanyaan.


6. Salah
satu
kelomok 20 menit
mempresentasikan

hasil

diskusi kelompok di depan


kelas dan kelompok lain
Penghargaan

menanggapi.
7. Memberikan

pujian

bagi 5 menit

kelompok maupun individu


yang
dan

memiliki

ketepatan

antusias

dalam

menjawab dan memberikan


pendapat.
8. Menunjukkan

salah

satu 15 menit

siswa menyimpulkan materi

Penutup

yang diajarkan
9. Memberikan

evaluasi

dengan post test.


10. Meminta
siswa
mempelajari

untuk
materi

berikutnya

2.2 Pembahasan
2.2.1 Pengaruh solusi perbaikan pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
Penerapan solusi perbaikan pembelajaran dilakukan dengan melihat
berbagai aspek. Aspek yang dipertimbangkan yakni dengan melihat alokasi
pembelajaran, sarana dan prasarana dan kondisi siswa. Dalam hal ini penerapan
model pembelajaran kooperatif STAD dilakukan dengan melihat pertimbangan
bahwa materi yang diajarkan cukup banyak dengan alokasi waktu yang sedikit
akibat adanya kegiatan dan libur. Selain itu model pembelajaran ini dimaksudkan
agar siswa dapat terasang untuk belajar secara berkelompok serta mampu melatih
setiap siswa untuuk berpendapat. Dapat dilihat pada gambar 1.

Selain itu penggunaan media pembelajaran sebagai penunjang belajar sangat


penting dilakukan dalam penerapan di dalan kelas mahasiswa sudah menggunakan
beberapa media pembelajaran seperti media audio-visual berupa video, media
visual berupa powerpoint, media charta. Kesemua media tersebut diberikan guna
memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan. Dapat dilihat pada
gambar 2
Dalam pelaksanaan pembelajaran total 20 kali pertemuan pada 4 kelas yang
berbeda yakni kelas X1 dan X2 serta XI IA1 dan XI IA2 dengan penggunaan
model pembelajaran yang sudah diterapkan yakni penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD digunakan sebanyak 18 kali pertemuan dan 2 kali pertemuan
dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Rinciannya yakni pada kelas
X1 dan X2 dengan mata pelajaran biologi digunakan pada materi virus sebanyak 2
kali pertemuan, materi Archaebacteria dan Eubacteria digunakan sebanyak 2 kali
pertemuan. Sedangkan pada kelas XI IA1 dan XI IA2 dengan mata pelajaran
biologi lingkungan digunakan pada materi pelestarian lingkungan alam
berkelanjutan sebanyak 1 kali pertemuan, materi pemanfaatan lingkungan alam
berkelanjutan sebanyak 2 kali pertemuan, materi mencegah kerusakan alam
sebanyak 1 kali pertemuan. Sedangkan pada materi biologi lingkungan dilakukan
pembelajaran langsung pada materi kompos sebanyak 1 kali pertemuan serta
praktik pembuatan kompos sebanyak 1 kali pertemuan.
Dalam menerapkan solusi perbaikan pembelajaran dengan menggunakan
model-model pembelajaran dalam hal ini pengunaan Model Pembelajaran
Kooperatif STAD sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa secara nyata
berupa nilai belajar siswa. Berikut ini disajikan rata-rata nilai harian mata pelajaran
biologi dengan kelas X1 dan X2 dengan materi Virus, Archabacteria dan Eubacteria
pada tabel 2 dan tabel 3 (Data secara lengkap terlampir).
Tabel 2. Rata-Rata Nilai Harian Mata Pelajaran Biologi Kelas X1
KD
N
O

Nama

2.1
X1
3 Sep 13

2.2
X2
10 Sep13

X1
X2
1 Okt13 8 Okt13

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Dewa Ketut Ari Dwipayana


Gede Supartana
Gede Yuda Mahayana
Ida Bagus Kadek
Dwipayana
Kadek Anju Widi Mulianjun
Kadek Arimbawa Arya
Kadek Meliani
Ketut Agus Febri Putra
Ketut Agus Sumandiasa
Ketut Darmawan
Ketut Sari
Ketut Yuli Artini
Komang Ladip Mahardika
Komang Rani Dani
Luh Juli Asrini
Luh Putu Astari
Luh Putu Mira Febriani
Made Tiarsana
Ni Gusti Made Aristia
Darsani
Putu Agus Artadana
Putu Darma Agus
Hendrawan

79
81
80

77
80
80

78
78
80

81
80
80

80
80
80
79
81
79
79
79
79
81
81
81
79
81
80

80
79
82
79
80
76
79
78
79
79
81
81
81
82
82

80
81
84
81
81
79
81
82
80
81
82
80
81
82
82

80
80
83
82
82
79
81
80
77
79
81
78
81
82
80

81
82

83
84

83
84

80
80

79

82

80

77

Keterangan:
KD 2.1= Materi Ajar Virus
KD 2.2= Materi Ajar Archaebacteria dan Eubacteria
X1

= Rata-rata pertemuan ke-1

X2

= Rata-rata pertemuan ke-2


Berdasarkan tabel 2 rata-rata nilai mata pelajaran biologi pada kelas X1

dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 75 secara keseluruhan sudah


memenuhi ketuntasan. Rata-rata nilai harian ini diperoleh dari nilai individu,
kelompok, post tes serta tugas harian yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung. Pengaruh penerapan model kooperatif STAD dapat dilihat dari ratarata nilai harian siswa pada setiap KD, pada KD 2.1 rata-rata nilai harian pertemuan

10

ke-1 dan pertemuan ke-2 adalah 79-82 dan 76-83. Perbedaan rentangan rata-rata
nilai harian pada pertemuan ke-1 dan ke-2 ini lebih diakibatkan karena siswa belum
terbiasa dengan metode pembelajaran kelompok serta kemampuan berpikir siswa
yang masih terbiasa dengan guru sebagai pusat pembelajaran. Sedangkan pada KD
2.2 rata-rata nilai pertemuan ke-1 dan ke-2 yakni 78-84 dan 77-83. Secara umum
terjadi peningkatan rata-rata nilai harian namun pada pertemuan ke-2 terjadi
penurunan nilai, hal tersebut karena pada pertemuan ke-2 materi yang diajarkan
memerlukan pengertian karena melibatkan proses yang mana siswa belum terbiasa
dalam memahami.
Tabel 3. Rata-Rata Nilai Harian Mata Pelajaran Biologi Kelas X2
KD
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Nama
Gede Eka Pria
Suputra
Gede Wenten
Antara Yasa
Gst. Ketut Triyudi
Jaya
Gst. Komang Agus
Darma Putra
I Gede Yana
I Gusti Ngurah
Kadek Adnyana
Putra
I Made Pancer
Ginarta
Kadek Adi Putra
Kadek Adi
Tisnayasa
Kadek Budi Artini
Kadek Tri Indiani
Ketut Endri Martini
Komang Ayu
Sudani Putri
Komang Roy
Adnyana
Komang Suryadini
Luh Rismayani

2.1

2.2

X1
3 Sep13

X2
10 Sep13

X1
1 Okt13

X2
8 Okt13

77

79

75

79

79

80

77

80

78

80

75

81

79
79

77
79

77
78

79
81

78

78

77

78

79
79

78
80

78
78

79
75

79
78
78
80

78
77
77
79

78
79
79
79

77
81
79
80

78

78

76

79

78
81
79

76
79
82

76
79
79

80
79
80
11

17
18

Luh Septiana Dewi


Ni Putu Era Susanti

79
80

83
82

78
83

79
79

Putu Mas Eka


Suwarthana
21 Putu Sastrawan
22 Kd. Rizki Fernando
Keterangan:

79
79
76

79
81
76

75
80
73

75
81
75

20

KD 2.1= Materi Ajar Virus


KD 2.2= Materi Ajar Archaebacteria dan Eubacteria
X1

= Rata-rata pertemuan ke-1

X2

= Rata-rata pertemuan ke-2


Berdasarkan tabel 3 rata-rata nilai mata pelajaran biologi pada kelas X1

dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)

75 secara keseluruhan sudah

memenuhi ketuntasan. Rata-rata nilai harian ini diperoleh dari nilai individu,
kelompok, post tes serta tugas harian yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung. Pengaruh penerapan model kooperatif STAD dapat dilihat dari ratarata nilai harian siswa pada setiap KD. Pada KD 2.1 pertemuan ke-1 dan ke-2
adalah 76-81 dan 76-83, nilai tersebut memiliki rentangan cukup tinggi serta
sebaran siswa yang memperoleh nilai 81 dan 83 jumlahnya sedikit. Hal tersebut
menandakan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif STAD siswa masih
beradaptasi dengan pembelajaran kelompok dan siswa yang memperoleh nilai 80 ke
atas dapat dikatakan mampu sedikit lebih cepat dalam beradaptasi dengan model
pembelajran yang diterapkan. Sedangkan pada KD 2.2 rata-rata nilai harian pada
pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah 75-83 dan 75-81. Rata-rata nilai yang berfluktuasi
menunjukkan terdapat siswa yang sudah terbiasa dengan penerapan model
pembelajaran kelompok dan nilai yang diperlihatkan stabil atau bahkan meningkat,
sedangkan tingginya nilai 70-an ini dapat mengindikasikan bahwa siswa-siswa
tersebut memang tidak memiliki minat terhadap materi dan mata pelajaran biologi
karena metode pembelajaran yang berlakukan diusahakan sekreatif mungkin dan
sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa.
Sedangan rata-rata nilai harian untuk mata pelajaran biologi lingkungan
pada kelas XI IA1 dan XI IA2 dengan materi pengelolaan lingkungan, pelestarian

12

lingkungan alam berkelanjutan, pemanfaatan lingkungan alam berkelanjutan,


mencegah kerusakan alam disajikan pada tabel 4 dan tabel 5.
Tabel 4. Rata-Rata Nilai Harian Mata Pelajaran Biologi Lingkungan Kelas XI IA1
KD
1.2
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Nama
Gst Ayu Kd Sugiartini
I Gst Kt Trisnawan
I Pt Gede Handi Junio
Kd Peni Suandani
Kt Ayu Sudami D
Kt Eliasih
Km Risma Widayanti
Km Wiku Adnyana
Luh Lisna Dewi
Luh Novi Artiani
Matheus Gomang
Ni Kadek Okta Letriani
Kd Ratna
Ni Km Rahayu Sriati
Ni Nymn Marini
Putu Apriadi
Putu Eka Ariningsih
Putu Suriani

X1 4
Sept'13
83
83
83
84
83
83
85
83
83
85
83
84
83
83
83
84
84
84

1.3
X1 11
Sept'1
3
83
82
84
84
84
85
83
84
85
84
84
85
85
83
84
82
82
84

1.3

2.2

X2 18
X1 16
Sept'13 Okt'13
83
84
84
84
82
85
84
83
84
84
84
84
85
84
84
83
84
84
85
84
83
84
84
86
83
84
82
84
83
84
82
83
85
84
84
84

Keterangan:
KD 1.2= Materi ajar pelestarian lingkungan alam berkelanjutan.
KD 1.3= Materi ajar pemanfaatan lingkungan alam berkelanjutan.
KD 2.2= Materi ajar mencegah kerusakan alam.
X1

= Rata-rata pertemuan ke-1

X2

= Rata-rata pertemuan ke-2


Berdasarkan tabel 4 rata-rata nilai mata pelajaran biologi lingkungan pada

kelas XI IA1 dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 78 secara keseluruhan


sudah memenuhi ketuntasan. Rata-rata nilai harian ini diperoleh dari nilai individu,
kelompok, post tes serta tugas harian yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung. Rata-rata nilai harian biologi lingkungan yakni KD 1.2 adalah 83-85,

13

KD 1.3 pada pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah 82-85 dan 82-85, KD 2.2 adalah 8386. Secara umum rata-rata nilai harian yang ditunjukkan pada keempat KD di kelas
XI IA1 dengan model pembelajan kooperatif STAD lebih baik dibandingkan
penerapannya pada kelas X, hal ini karena siswa sudah mengalami penjurusan
sehingga kemampuan berpikir siswa sudah merupakan cara berpikir sains dan
sudah terbiasa mengerjakan pertanyaan secara berkelompok. Dalam penerapan
model pembelajaran yang dilakukan mahasiswa ppl berusaha untuk mengkaitkan
materi dengan kehidupan secara nyata sehingga pembelajaran dirasakan lebih
bermakna. Selain itu adanya 2 interakasi yakni antara siswa dengan siswa dan siswa
dengan guru menjadikan siswa lebih mengasah kemampuan pengetahuan serta
keterampilan bekerja secara berkelompok.

Tabel 5. Rata-Rata Nilai Harian Mata Pelajaran Biologi Lingkungan Kelas XI IA2
KD
1.2
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

1.3

2.2

X1 4
Sept'13

1.3
X1 11
Sept'1
3

X2 18
Sept'13

X1 16
Okt'13

Dina Ayu Novita Dewi Arini


Gede Panca
I Gd Adi Darma Putra
I Gd Doni Irawan
Kd Dodi Yari

83
83
83
83
82

85
83
84
83
84

82
84
84
86
84

84
83
83
82
81

Km Anggi yasa
Km Putriani
Km Sahita Utami
Luh Mega Utami
Luh Pt Juli Rasmini
Luh Septi Ariani
Md Bella Leonita A.P
Ni Komang Dyah Anggarini
Ni Luh Eri Wartini
Pt Dewi Maharani
Pt Santi Agustini

84
84
85
84
83
83
82
84
84
85
84

84
84
86
84
83
83
84
85
84
84
85

84
84
85
83
83
84
81
83
83
84
84

82
82
83
83
83
83
85
83
82
81
83

Nama

14

18

Putu Susi Dewi Arini

84

85

84

83

KD 1.2= Materi ajar pelestarian lingkungan alam berkelanjutan.


KD 1.3= Materi ajar pemanfaatan lingkungan alam berkelanjutan.
KD 2.2= Materi ajar mencegah kerusakan alam.
X1

= Rata-rata pertemuan ke-1

X2

= Rata-rata pertemuan ke-2


Berdasarkan tabel 5 rata-rata nilai mata pelajaran biologi lingkungan pada

kelas XI IA1 dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 78 secara keseluruhan


sudah memenuhi ketuntasan. Rata-rata nilai harian ini diperoleh dari nilai individu,
kelompok, post tes serta tugas harian yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung. Rata-rata nilai harian biologi lingkungan yakni, KD 1.2 adalah 82-85,
KD 1.3 pada pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah 83-86 dan 81-86, KD 2.2 81-85.
Rata-rata nilai harian pada kelas XI IA 2 berbeda dibandingkan dengan kelas XI
IA1 hal tersebut terkait dengan kemampuan menangkap materi serta adanya
antusias belajar. Pada kelas XI IA 2 kesemua komponen tersebut sudah berjalan
dengan cukup baik karena pembelajran dilakukan secara berkelompok dengan
memberikan pertanyaan yang dikaitkan dengan kehidupan nyata sehingga
pembelajaran dapat lebih bermakna
III.

Penutup
III.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat digunakan pada beberapa
materi mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Sukasada.
2. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap
hasil belajar siswa di kelas X1, X2 dan XI IA1, XI IA2 yang bervariasi pada
setiap materi serta pada setiap siswa dengan memnuhi Standar Ketuntasan
Minimal (KKM).
III.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan yakni
1. Ketentuan terkait dalam pemberian tugas mandiri baik terstruktur maupun
tidak terstruktu harus disiplin dan tegas dalam pengumpulan.

15

2. Calon guru dalam hal ini mahasiswa diharapkan mampu memaksimalkan


penerapan keterampilan mengelola kelas, hal tersebut karena siswa tidak
perhatian dan antusias dalam mengikuti pelajaran yang diberikan.

16

Anda mungkin juga menyukai