Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan sebagai
usaha peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah
pembentukan kurikulum 2013. Sejalan dengan pembaharuan tersebut, terdapat
upaya konstruktif dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran,
terutama dalam pemahaman konsep mata pelajaran IPA yang dalam kurikulum
2013 merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran lainnya seperti bahasa Indonesia.
Sesuai tujuan pembelajaran IPA berupa produk, konsep, dan proses yang
saling berhubungan untuk mencapai tujuan sikap sosial IPA, maka penting sekali
pemahaman konsep IPA pada siswa sekolah dasar, namun banyak di antaranya
pemahaman yang dimiliki siswa sama sekali berbeda dengan konsep ilmiah yang
diakui kebenarannya (Ibrahim, 2012).
Rendahnya pemahaman konsep tersebut dapat terlihat dari Prestasi hasil
belajar IPA siswa SDN Banyuajuh 2 selama ini yang masih rendah, nampak dari
data prestasi belajar siswa yang sulit mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dan hampir 40% siswa yang mengikuti ulangan perbaikan atau remidi
untuk mencapai KKM. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya minat
siswa dalam belajar sedangkan faktor penyebab pada guru adalah kurangnya guru
dalam memilih metode mengajar, hanya memfokuskan pada pengetahuan konsep.
1

2
Pemahaman konsep dapat diperoleh dengan keterampilan berkomunikasi
karena dengan keterampilan berkomunikasi akan melibatkan proses berpikir
(Arends, 2008), tetapi pada faktanya kebanyakan anak-anak sulit mengungkapkan
ide atau berkomunikasi dengan baik, oleh karena itu yang diperlukan bukanlah
hanya media, namun juga sumber belajar yang dapat memberikan cakrawala yang
mampu menunjang kemampuan dalam aspek mendengarkan dan berbicara
(Sharan, 2102) dan juga model pembelajaran yang sesuai untuk dapat mencapai
tujuan pembelajaran IPA tersebut di atas.
Model pembelajaran

Cooperative Scripts

mencakup keterampilan

berkomunikasi dan pemahaman konsep sehingga dapat mencapai tujuan


pembelajaran IPA di atas, sejalan dengan pendapat Presseisen (1992, dalam
Slavin, 2009) bertukar gagasan dan mendiskusikannya dalam kelompok
kooperatif juga memberikan lingkungan yang kondusif dan menciptakan
pendekatan yang menyenangkan terhadap perkembangan konseptual.
Komunikasi dalam metode Cooperatif Scripts yang dikembangkan
Dansereau dan koleganya (1994), dalam Slavin (2009) menata langkah-langkah
komunikasi sehingga membuat siswa dapat lebih mudah berkomunikasi dan
menguasai materi pelajaran, karena keunggulan dalam model ini adalah siswa
secara berpasangan melatih berkomunikasi sambil belajar mengenai konsep
sehingga dapat mengingat lebih jauh terutama pada inisiasi awal.
Diharapkan dengan memakai model Cooperative Scripts, siswa dapat
lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dengan memakai bahasa
pergaulannya sendiri dikarenakan taraf pengetahuan serta pemikiran mereka yang
sejalan dan sepadan (Miller, 2008). Teknik pembelajaran Cooperative Script ini

3
mendorong keaktifan siswa pada saat pembelajaran yang meliputi keberanian
siswa dalam mengungkapkan ide yang mereka miliki, keberanian dalam
mengajukan pertanyaan, melatih daya ingat siswa, serta kecepatan mereka dalam
berpikir (Ginnis, 2008)
Konsep dalam materi sistem pernapasan pada manusia pada penelitian ini
dipilih karena bersifat tekstual dan tersusun atas rincian informasi yang sangat
banyak, juga bersifat sedikit abstrak karena susunan organ pernapasan tidak
nampak dan terletak di dalam tubuh sehingga perlu diberikan media berupa
gambar yang menarik, sumber belajar yang cukup menunjang.
Kaitannya dengan model pembelajaran Cooperative Script adalah materi
pernapasan pada manusia pada kelas lima di sekolah dasar yang bersifat tekstual
diharapkan mempunyai kesesuaian, sehingga memungkinkan untuk dapat dicoba
dikembangkan memakai model Cooperative Scripts yang mempuyai bentuk
naskah atau scripts yang memadukan kemampuan berkomunikasi, karena tehnik
ini menata diskusi yang diperlukan untuk membantu siswa memahami konsep
ilmiah, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa dan
keterampilan berkomunikasi, serta mencapai tujuan pembelajaran IPA yang telah
dikemukakan di atas yaitu berupa produk, konsep, proses dan sikap sosial IPA.
Hal ini sejalan dengan teori kode ganda (Dual Code Theory) dari Pavio,
teori yang menghipotesis bahwa informasi tersimpan dalam memori jangka
panjang ada dalam dua bentuk, yaitu secara visual maupun verbal. Teori ini
meramalkan bahwa informasi yang disajikan secara visual dan verbal akan diingat
lebih baik dari pada informasi yang disajikan melalui komunikasi visual atau
hanya disajikan melalui komunikasi verbal saja.

4
Bertitik tolak dari penjelasan di atas, maka pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengembangan perangkat model Cooperative Script
yang merupakan model yang biasanya diterapkan dalam mata pelajaran bahasa
untuk mencapai pemahaman konsep IPA, sekaligus keterampilan sikap sosial
siswa, berupa kemampuan berkomunikasi siswa, dengan judul penelitian:
Pengembangan Perangkat Model Cooperative Scripts dalam Pembelajaran IPA
untuk meningkatkan Pemahaman Konsep IPA dan Keterampilan Berkomunikasi
Siswa di Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah secara umum
dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah kelayakan dan hasil implementasi perangkat pembelajaran
model Cooperative Scripts dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan
Pemahaman Konsep IPA dan Keterampilan Berkomunikasi Siswa pokok bahasan
Sistem Pernapasan pada Manusia di Sekolah Dasar?
Untuk itu perlu didukung beberapa rumusan masalah khusus sebagai
berikut:
1. Bagaimana validitas perangkat pembelajaran model Cooperative Script yang
dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA dan keterampilan
berkomunikasi siswa pokok bahasan Sistem Pernapasan pada Manusia? Yang
meliputi:
a. Bagaimanakah validitas konstruk dan isi perangkat pembelajaran model
Cooperative Script yang dikembangkan secara konseptual dan teoritis?
b. Bagaimanakah tingkat keterbacaan buku siswa dan lembar kegiatan siswa

5
model Cooperative Scripts yang dikembangkan?
2. Bagaimanakah keterlaksanaan rencana pembelajaran model Cooperative Script
selama proses pembelajaran (kepraktisan) untuk meningkatkan pemahaman
konsep IPA dan keterampilan berkomunikasi siswa dengan pokok bahasan
materi Sistem Pernapasan pada Manusia?
3. Bagaimana keefektifan perangkat pembelajaran model Cooperative Scripts
yang dikembangkan? Yang meliputi:
a. Bagaimana pemahaman konsep IPA siswa setelah mengikuti pembelajaran
model Cooperative Scripts pokok bahasan sistem pernapasan pada
manusia?
b. Bagaimana keterampilan berkomunikasi siswa setelah diterapkan kegiatan
pembelajaran model Cooperative Scripts?
c. Bagaimanakah respon siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan
menggunakan model Cooperative Script pokok bahasan sistem pernapasan
pada manusia?
4. Kendala-kendala apa saja yang muncul saaat menerapkan pembelajaran dengan model
Cooperative Scripts yang dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA
dan keterampilan berkomunikasi siswa?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran
model Cooperative Script yang baik dan layak digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA dan keterampilan
berkomunikasi siswa SD
manusia.

dengan pokok bahasan sistem pernapasan pada

6
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekolah,
terutama bagi guru dan siswa agar dapat menggunakan perangkat pembelajaran
model Cooperative Scripts sebagai wawasan baru dan inovatif dalam memiilih
alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA, serta
menciptakan

suasana

belajar

yang

kondusif,

sehingga

tercapai

tujuan

pembelajaran sosial IPA yakni dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi,


dan saling memahami.
E. Pembatasan Penelitian
Pembatasan penelitian ini dilakukan dalam 5 kali pertemuan, dengan
menggunakan model Cooperative Scripts pada pokok bahasan materi Sistem
Pernapasan pada Manusia.
F. Asumsi Penelitian
Beberapa asumsi perlu diajukan untuk melandasi dasar dari penelitian ini,
yaitu sebagai berikut:
1.

Pengamat mengisikan lembar pengamatan dengan sebenar-benarnya sesuai


dengan yang di amati.

2.

Pengamat bersikap objektif dan bertanggung jawab dalam melaksanakan


pengamatan.

G. Definisi Istilah
Agar memudahkan dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
terhadap penelitian ini, perlu dijelaskan istilah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Cooperative Script adalah sebuah suatu model pembelajaran kooperatif berupa
naskah kerjasama dimana murid-murid bekerja berpasangan dan secara bergan

7
tian mengajarkan rangkuman secara oral (berbicara) dari setiap bagian materi
yang hendak dipelajari (Arends, 2008).
2. Kemampuan kognitif adalah kemampuan siswa yang menyangkut aktivitas

otak

meliputi

kemampuan

berpikir

yaitu

menghafal,

memahami,

mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi.


(Piaget, 1926 dalam Sharan, 2012).
3. Pemahaman Konsep adalah Kemampuan siswa untuk menguasai konsep IPA

yakni manakala siswa dikatakan memahami konsep apabila siswa menjawab


dengan yakin benar dan jawabannya benar (Ibrahim, 2012).

Anda mungkin juga menyukai