Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Replkasi sel tidak saja melibatkan DNA polimerase tetapi juga reverse transcriptase
khusus yang mensintesis pengulangan pendek DNA yang menjadi ciri ujung ujung kromosom
yang disebut telomer. Tanpa transkriptase ini dan enzim enzim terkait yang secara kolektif yang
dikenal sebagai telomerase, sel somatik akan kehilangan DNA sewaktu membelah 40-60 kali dan
kemudian menjadi tua dan mengalami apoptosis. Dipihak lain, sel-sel dengan aktivitas
telomerase yang tinggi, yang mencangkup sebagian besar sel kangker, secara teoritis dapat
berkembang biak tanpa batas. Tidaklah mengherankan bahwa perhatian banyak diarahkan pada
mekanisme telomerase, baik dalam kaitannya dengan penuaan atau kanker. Namun, sekarang
tampaknya jelas bahwa mekanisme replikasi ujung-ujung kromosom (telomer) adalah proses
yang rumit, dan dibutuhkan banyak riset tambahan sebelum kita dapat memahami sepenuhnya.

Telomeres merupakan ujung dari kromosom, melindungi kompleks DNA dari kerusakan

selama pembelahan sel. Pemendekan Telomer dianggap penanda penuaan selular, dan
pemendekan telomere sebelum waktunya telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker,
penyakit jantung, demensia dan kematian. Peneliti dari Universitas Norwegia Sains dan
Teknologi (Norwegia) melaporkan bahwa pelatihan ketahanan dapat melindungi terhadap efek
penuaan pada orang tua. Javaid Nauman dan rekan-rekannya merekrut 20 orang, setengah dari
mereka adalah usia 22-27 dan usia setengah lainnya 66-77. Dalam setiap kelompok usia,
setengah dari peserta adalah atlet ketahanan yang mengambil bagian dalam lomba ski lintas-

negara atau kompetisi track. Yang lain adalah nonathletes yang aktif, tetapi yang belum pernah
berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi dalam setiap olahraga. Semua peserta bebas dari
penyakit kardiovaskular, obesitas, dan riwayat merokok saat ini atau masa lalu. Tidak ada
yang memakai obat secara teratur. Tim mengamati bahwa pada kelompok usia yang lebih tua,
para atlet memiliki telomere jauh lebih panjang. Selanjutnya, dalam kelompok secara
keseluruhan, telomer panjang adalah positif berhubungan dengan VO2max, dengan hubungan
kuat antara atlet dan ketahanan. VO2 max adalah konsumsi oksigen maksimal, pengambilan
oksigen maksimal, penyerapan oksigen puncak atau kapasitas aerobik maksimal.

Para penulis penelitian menulis bahwa: Data kami menunjukkan bahwa VO2max secara
positif berhubungan dengan panjang telomer, dan kami menemukan bahwa latihan jangka
panjang ketahanan dapat memberikan efek perlindungan pada panjang telomer otot pada orang
tua.

Berbagai penelitian telah menunjukan pengaruh olahraga untuk menunda penuaan dan
memperpanjang usia. Orang-orang rutin berolahraga diketahui lebih sehat meski usia mereka
bertambah. Kini penelitian terbaru berhasil membuka misteri penyebab hal itu terjadi. Pada studi
yang dilakukan para ilmuwan dari jerman terhadap mencit yang berlari dalam roda menunjukan
adanya penambahan protein telomer. Hal ini bisa mencegah kematian sel. Sementara itu pada
studi terhadap manusia, yakni pada para atlet berusia sekitar 30 tahun yang rutin berlari sejauh
50 mil setiap minggum, diketahuai mereka mempunyai telomer yang panjang. Dapat
didimpulkan bahwa panjang-pendeknya telomer berkaitan dengan tingkat aktivitas fisik. Orang
yang rajin berolahraga memiliki usia telomer 10 tahun lebih muda dari pada orang yang tidak

berolahraga. Perbedaan telomer ini juga terlihat pada anak kembar yang memiliki tingkat
aktivitas fisik berbeda.
Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang
melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Ada dua jenis olahraga, yaitu olahraga aerobik dan olahara anaerobik.
Olahraga aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana
kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Kata aerobik berarti "menghasilkan/produksi
oksigen" dan seperti arti kata aerobik, olahraga aerobik akan merangsang produksi oksigen.
Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan
bersepeda. Olahraga aerobik merupakan latihan intensif yang menggerakkan dua tangan dan
kedua kaki seperti jogging, bulu tangkis, berenang gaya krol (bukan gaya katak), bersepeda aktif
(bukan sepeda statis). Olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat
dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan,
Olahraga anaerobik menyebabkan proses anaerobik dalam tubuh dan ini akan
menjelaskan mengapa olahraga jenis ini hanya dilakukan untuk jangka waktu yang singkat.
Olahraga anaerobik sangat intensif dan berat, sangat menguras stamina. Olahraga anaerobik akan
mempercepat proses metabolisme anda dan ini akan terus bahkan setelah anda berhenti
berolahraga.

Olahraga jenis ini merupakan latihan olahraga yang dilakukan oleh para atlet olahraga
untuk meningkatkan masa otot dan non-endurance sifatnya, seperti angkat beban dalam
meningkatkan masa otot. Manfaat utama dari olahraga anaerobik adalah kemampuannya untuk

membangun otot yang lebih kuat. Ketika melakukan latihan anaerobik, energi yang tersimpan
dalam otot akan digunakan sebagai sumberenergi.

American Heart Association (2007) menganjurkan angkat beban hendaknya dilakukan


setelah latihan aerobik dan hanya sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan yang baik bagi
tubuh kita. Latihan aerobik dan anaerobik hendaknya dilakukan secara teratur dan tidak usah
berlama-lama sehingga over-exchausted yang malah berbahaya karena dapat menimbulkan
serangan jantung mendadak.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dibahas lebih lanjut pengaruh latihan anaerobik
pada perubahan panjang telomer ditinjau dari kedokteran dan islam.
1.2 Permasalahan
1. Bagaimana pandangan ilmu kedokteran tentang hubungan vitamin D pada penyakit Alzheimer?
2. Bagaimana pandangan ilmu kedokteran tentang mekanisme vitamin D dalam mengurangi risiko
penyakit Alzheimer?
3. Bagaimana pandangan ilmu kedokteran mengenai efektifitas vitamin D dalam mencegah
penyakit Alzheimer ?
4. Bagaimana pandangan Islammengenai penggunaan vitamin D dalam mengurangi risiko penyakit
Alzheimer?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Memahami dan Menjelaskan mengenai efektifitas vitamin D dalam mencegah penyakit


Alzheimer ditinjau dari sudut pandang ilmu Kedokteran dan agama Islam agar dapat berguna
bagi banyak orang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mampumemahami danvmenjelaskan mengenai hubungan Olahraga anaerob dan panjang telomer
2. Mampumemahami

dan

menjelaskan

mengenai

mekanisme

oalahraga

anaerob

dalam

mempengaruhi panjang telomer


3. Mampu memahami dan menjelaskan mengenai olahraga dalam islam
4. Mampu memahami dan menjelaskan proses penuaan dalam islam

1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan mengenai Pengaruh latihan anaerobik pada perubahan
panjang telomer dari sudut pandang kedokteran dan agama Islam. Serta menambah pengalaman
dalam menulis karya ilmiah.

2. Bagi Universitas YARSI


Menambah perbendaharaan karya ilmiah di perpustakaan, sehingga dapat dimanfaatkan
oleh civitas akademika Universitas YARSI, khususnya mahasiswa kedokteran.

3. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat mengenai Pengaruh latihan anaerobik pada
perubahan panjang telomer dari sudut pandang Kedokteran dan agama Islam.

4. Manfaat bagi Masyarakat Profesi Dokter


Memberikan pengetahuan dan pedoman bagi dokter mengenai Pengaruh latihan
anaerobik pada perubahan panjang telomer dari sudut pandang Kedokteran dan agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai