Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Lab.Teknik Elektro
Jurusan Teknik
Elektro

NO. JOB
4

Semester : VI
Waktu

: 6 Jam

SISTEM PENGATURAN SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN AKSI PENGENDALI 2


POSISI DAN RELAY ELEMEN

1. Tujuan
a. Mempelajari cara kerja aksi pengendali 2 posisi switching hysterisis
Xu = 0

atau

Xu > 0 volt.

b. Mempelajari penerapan aksi pengendali 2 posisi pada pengaturan suhu


ruangan.
c. Mempelajari pengaruh elemen relay dalam pengaturan suhu ruangan
bersama-sama dengan pengontrol 2 posisi.
2 Teori dasar
Secara umum diagram blok sistem pengendali rangkaian tertutup adalah
sebagai berikut :
Masukan acuan
Set Point

pengendal
i

Plant

Keluaran

Tranduser

Plant adalah objek fisik yang dikendalikan, Tranduser adalah suatu peralatan
yang mengubah suatu sinyal dari suatu bentuk ke bentuk lain agar bisa dibandingkan
dengan masukan acuan. Pengendali berfungsi untuk membandingkan harga
sebenarnya (keluaran plant) dengan harga yang diinginkan (masukan acuan) dan
menghasilkan suatu sinyal kendali yang akan memperkecil penyimpangan
pengaturan suhu.
Cara

pengendalian

menghasilkan

sinyal

pengendali

disebut

aksi

pengendalian. Dalam praktikum ini aksi pengendalian yang digunakan adalah aksi
pengendalian yang hanya memiliki 2 posisi output yaitu :
Y=0

apabila

(x e ) < -Vh

Y = Vy

apabila

(x e) > Vh

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


Lab.Teknik Elektro
Jurusan Teknik
Elektro

NO. JOB
4

Semester : VI
Waktu

: 6 Jam

SISTEM PENGATURAN SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN AKSI PENGENDALI 2


POSISI DAN RELAY ELEMEN

Vy merupakan besarnya harga level tegangan yang dikeluarkan pengendali pada saat
posisi ON.
Vh adalah harga celah differensial (switching hysteris) yang digunakan pada
peralatan pengendali.
3.

Peralatan yang digunakan


Power supply 15 volt
Set Point potensiometer
Pengendali 2 posisi
Penguat daya
Plant ruangan
Simulated control system
Plotter
Multimeter

4.

Prosedur Percobaan
A. 1. Cara kerja aksi set point potensiometer dengan pengontrol 2 posisi
2. Atur hysterisis Xu = 0
3. Perlahan-lahan naikkan Vin mulai dari -5 volt hingga 5 volt kemudian
turunkan dari 5 volt hingga -5 volt dan catat Vout
4. Gambar grafik Vout terhadap Vin
5. Ulangi percobaan untuk hysteris Xu = 1 dan Xu = 2
6 Gambar keluaran pengontrol 2 posisi dengan protter untuk hysteris Xu = 0
dan Xu = 0,5

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


Lab.Teknik Elektro
Jurusan Teknik
Elektro

NO. JOB
4

Semester : VI
Waktu

: 6 Jam

SISTEM PENGATURAN SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN AKSI PENGENDALI 2


POSISI DAN RELAY ELEMEN

Data Percobaan :
Hysteris = 0,0
Vin (volt)

-5,0
-4,0
-3,0
-2,0
-1,0
-0,5
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
3,0
4,0
5,0
4,0
3,0
2,0
1,0
0,5
0,0
-0,5
-1,0
-2,0
-3,0
-4,0
-5,0

Vout(volt)

Hysteris = 1,0
Vin(volt)

-5,0
-4,0
-3,0
-2,0
-1,0
-0,5
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
3,0
4,0
5,0
4,0
3,0
2,0
1,0
0,5
0,0
-0,5
-1,0
-2,0
-3,0
-4,0
-5,0

Vout(volt)

Hysteris = 2,0
Vin(volt)

-5,0
-4,0
-3,0
-2,0
-1,0
-0,5
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
3,0
4,0
5,0
4,0
3,0
2,0
1,0
0,5
0,0
-0,5
-1,0
-2,0
-3,0
-4,0
-5,0

Vout(volt)

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


Lab.Teknik Elektro
Jurusan Teknik
Elektro

NO. JOB
4

Semester : VI
Waktu

: 6 Jam

SISTEM PENGATURAN SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN AKSI PENGENDALI 2


POSISI DAN RELAY ELEMEN

B. Rangkaian Percobaan sistem pengaturan suhu ruangan menggunakan aksi


pengendali 2 posisi.

1. Buatlah rangkaian percobaan seperti gambar diatas


2. Atur masukan suhu acuan = 50 C (5 volt), skala kutub ventilasi = 1, skala
kecepatan motor = 1
3. Turunkan suhu rangan hingga 30 C (3volt)
4. Gambar keluaran pengatur suhu ruangan dengan plotter untuk sistem
a. Tanpa umpan balik, hysteris Xu = 0
b. Dengan umpan balik, hysteris Xu = 0
c. Dengan umpan balik, hysteris Xu = 1, ketiganya dalam sumbu yang sama.
5

Buat kesimpulan dari grafik diatas.

C. Rangkaian percobaan sistem pengaturan ruangan menggunakan aksi


pengendali 2 posisi elemen delay.
1. Buat rangkaian percobaan seperti gambar dibawah ini.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


Lab.Teknik Elektro
Jurusan Teknik
Elektro

NO. JOB
4

Semester : VI
Waktu

: 6 Jam

SISTEM PENGATURAN SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN AKSI PENGENDALI 2


POSISI DAN RELAY ELEMEN

2. Atur masukan suhu acuan = 50 C (5 volt), skala kutub ventilasi = 1, skala


kecepatan motor = 1
3. Turunkan suhu rangan hingga 30 C (3volt)
4. Gambar keluaran pengaturan suhu ruangan dengan plotter untuk sistem :
a. Tanpa delay elemen, hysteris Xu = 1
b. Dengan delay elemen, hysteris Xu = 1 ; Ks = 1 ; T/s = 100
c. Dengan delay elemen, hysteris Xu = 1 ; Ks = 1 ; T/s = 500
d. Dengan delay elemen, hysteris Xu = 1 ; Ks = 1 ; T/s = 1000
dalam satu sumbu yang sama.
5. Buatlah kesimpulan dari data percobaan tersebut
6. Jelaskan apa yang mempengaruhi besarnya waktu on off.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


Lab.Teknik Elektro
Jurusan Teknik
Elektro

NO. JOB
4

Semester : VI
Waktu

: 6 Jam

SISTEM PENGATURAN SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN AKSI PENGENDALI 2


POSISI DAN RELAY ELEMEN

Rangkaian percobaan dengan elemen delay

Anda mungkin juga menyukai