Anda di halaman 1dari 26

DIARE CAIR AKUT

PENDAHULUAN
Salah satu infeksi saluran cerna yang penting ialah
DIARE
Diare masih merupakan masalah kesehatan
Angka kematian diare

1972
1980
1986
1992
1995

40.0 %
24.9 %
16.0 %
7.5 %
7.45 %

Penyebab kematian No 2 pada balita, No 3 pada bayi


dan No 5 bagi semua umur
Angka kesakitan : 220 kejadian diantara 1000
penduduk

BATASAN DIARE
Frekuensi dan konsistensi
Diare akut Diare persisten Disentri
Diare Osmotik dan Diare Sekretorik

Shigella, Salmonella, E coli, Golongan Vibrio


Bakteri

Infeksi
Virus
PENYEBAB
PENYAKIT
DIARE

Malabsorpsi
Parasit
Alergi

Bacillus cereus, Clostridium perfringens,


Staphylococcus aureus, Campylobacter
aeromonas
Rotavirus, Norwalk + Norwalk like agent,
Adenovirus
Protozoa, Entamoeba histolytica, Giardia
lamblia, Balantidium coli
Cacing perut, Ascaris, Trichuris, Strongyloides
Jamur, Candida

Keracunan

Keracunan bahan-bahan kimia


Keracunan oleh racun yang
dikandung dan di produksi

Imuno defisiensi

Sebab-sebab lain

Jasad renik

Algae

Ikan, buah-buahan,
Sayur-sayuran

PEJAMU
Malnutrisi
Defisiensi imun

LINGKUNGAN
Higiene
Sanitasi

AGEN PENYEBAB
Bakteri
Virus
Protozoa

FAKTOR RISIKO DIARE


Faktor Lingkungan
Air yang tidak memadai atau tercemar
Sarana sanitasi yang kurang baik
Higiene perorangan dan pemukiman
yang kurang baik
Penyiapan dan penyimpanan makanan
yang kurang baik
Cara penyapihan yang kurang baik

FAKTOR RISIKO DIARE


Faktor Pejamu

Malnutrisi
Defek imun
Penurunan asam lambung
Penurunan motilitas usus
Faktor genetik

PATOGENESIS
Virus
Kerusakan sel epitel dan pemendekan vili

Bakteri
Penempelan di mukosa
Invasi mukosa
Toxin menyebabkan sekresi

Protozoa
Penempelan di mukosa
Invasi mukosa mikroabses / ulkus

KESEIMBANGAN CAIRAN INTESTINAL


NORMAL
Masukan oral (1-2 L/hari)
+ saliva (1,5
+ Lambung,
Empedu, Pankreas (5,5-6
L)
L)
9 L cairan ke usus
halus/hari

Jejunum

Air + Na+, Cl-, K+ diserap (8


L/hari)
HCO3- diekskresi

Ileum
1 1.5 L cairan ke kolon
sehari

Kolo
n

Na+ dan Cl+


Kdiabsorpsi
dan HCO3- di ekskresi

100 200 ml cairan di


ekskresi
dalam tinja / hari

PATOFISIOLOGI

DIARE SEKRETORIK dan / atau


DIARE OSMOTIK

DIARE SEKRETORIK

VILLUS

ABSORBSI GAGAL
RESULT : SEKRESI
MURNI

LUMEN USUS

SEKRESI TERUS ATAU


MENINGKAT
Disebabkan
oleh
-V.cholerae
-ETEC
-Rotavirus

KRIPTA

DIARE SEKRETORIK
Patogen
(V.cholera)

ATP
Toksin
Menempe
l
Epitel
usus

oo
o

cAMP
sekresi Cl bertambah
dan

absorpsi Na dihambat
air, K dan bikarbonat

Tinja cair mengandung Na, K, Cl dan bikarbonat

DIARE OSMOTIK
Lumen usus
LAKTOSA
TIDAK DISERAP
FERMENTASI BAKTERI
ASAM-ASAM ORGANIK +
GAS
TEKANAN OSMOTIK MENINGKAT

MENARIK CAIRAN

DIARE

Dinding Usus

Tabel. Simtom, gejala klinis dan sifat tinja penderita diare akut karena infeksi usus
(Sumber : Gray dkk., 1979)
Simtom dan gejala

rotavirus

E.coli enterotoksikgenik

E.coli
enteroinvasif

Salmonella

Shigella

V.cholerae

Mual dan muntah

Dari permulaan

jarang

jarang

panas

sakit

tenesmus

Kadang-kadang

Tenesmus
kolik

Tenesmus
kolik pusing

Tenesmus kolik
pusing

kolik

Sering distensi
abdomen

hipotensi

Bakteriemia,

Dapat ada kejang

Gej. lain

toksemia
sistemik

- volume

sedang

banyak

sedikit

sedikit

sedikit

Sangat banyak

- frekuensi

Sampai
10/lebih

sering

sering

sering

Sering sekali

Hampir terus
menerus

-Konsistensi

berair

berair

kental

berlendir

kental

berair

- mukus

jarang

sering

flacks

- darah

Kadang

sering

- bau

Bau tinja

Tidak spesifik

Bau telur
busuk

Tak berbau

-warna

Hijau kuning

Tidak berwarna

hijau

hijau

hijau

-leukosit

- sifat lain

anyir

Tinja seperti air


cucian beras

KOMPOSISI ELEKTROLIT TINJA DIARE


AKUT PADA ANAK DAN ORALIT
KOMPOSISI ELEKTROLIT,
mmol/L
Na
Kolera

Cl

GLUKOSA
mmol/L

HCO3

101

27

92

32

Diare non-kolera

56

25

55

14

Rotavirus

26

44

17

Larutan oralit

75

20

65

Citrat
10

75

PATOFISIOLOGI
Diare

Air

Dehidrasi

Kalium

Hipokalemia

Natrium

Hiponatremia

Bikarbonat

Asidosis

Nutrien

Hipoglikemia

PENILAIAN KLINIK
TUJUAN
Mengenali dehidrasi bila ada dan menentukan
derajat dehidrasi
Mendiagnosis disentri bila ada
Mendiagnosis diare melanjut ataupun persisten
bila ada
Mengevaluasi praktek pemberian makanan
status gizi ?
Mendiagnosis penyakit penyerta
Mengetahui riwayat imunisasi anak, khusus
campak

TATALAKSANA DIARE
Rehidrasi oral / parenteral
Dukungan nutrisi
Obat atas indikasi
Terapi suportif : Zinc
Edukasi orangtua

Penilaian derajat dehidrasi pada pasien diare


Kategori
Langkah
Lihat / Inspeksi :
Keadaan umum
Mata
Derajat haus

Baik, sadar
Normal
Minum biasa, tidak
terlihat haus

Gelisah
Layu / cekung
Haus, minum dengan
sangat rakus

Letargi, tidak sadar


Layu / cekung
Minum dengan lemas/
tidak mampu minum

Kembali dengan cepat

Kembali dengan lambat

Kembali dengan sangat


lambat

TENTUKAN :

Tidak terdapat tandatanda dehidrasi

Bila terdapat 2 / lebih


tanda pada kategori B
Dehidrasi ringan
sedang

Bila terdapat 2 / lebih


tanda pada kategori C
Dehidrasi berat

TATALAKSANA :

Rencana terapi A

Timbang pasien bila


memungkinkan
Gunakan rencana
terapi B

Timbang pasien
Gunakan rencana
terapi C

Raba / palpasi :
Cubitan pada kulit

RENCANA TERAPI A
Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya
Beri makan yang cukup dan bergizi
Beri suplemen zinc elemental
Bawa / rujuk ke sarana kesehatan bila diare tak
membaik atau ada tanda dehidrasi atau
masalah lainnya

RENCANA TERAPI B
ORALIT 75 ml/kgBB dalam 3 jam
atau

Umur
Berat
badan

< 4 bln

4-11
bln

12-23
bln

< 5 kg

5 7,9
kg

8 10,9
kg

2 4 thn 5 14 thn

15 thn

1115,9
kg

30 kg

16-29,9 kg

Jumlah
200-400 400-600 600-800 800-1200 1200-2200 2200-4000
(ml)
Reevaluasi 3-4 jam rencana terapi A, B dan C
Rehidrasi
-

ASI teruskan
Segera makan dan minum sesuai usia
Susu formula tanpa pengenceran
CRO rumatan

PENYEBAB GAGALNYA UPAYA


REHIDRASI ORAL

Keluarnya tinja yang banyak


Muntah terus menerus
Tidak dapat atau menolak minum
Perut kembung atau ileus
Malabsorpsi glukosa

RENCANA TERAPI C
Berikan larutan Ringer laktat@ diteruskan KAEN 3B
USIA

PEMBERIAN I
30 ml/kg BB dalam

KEMUDIAN
70 ml/kg BB dalam

Bayi < 1 tahun

1 jam *

5 jam

Anak > 1 tahun

jam *

2 jam

* Ulangi bila nadi masih lemah atau tidak teraba


@
Ringer laktat diberikan untuk 1 jam pertama
Reevaluasi 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) pilih rencana terapi A, B atau C

DIETETIK
ASI teruskan
ASI tak ada :
Diare tanpa dehidrasi atau dehidrasi ringan sedang susu
formula tak perlu diganti
Diare dehidrasi berat susu formula bebas laktosa
Diare disertai gejala klinis intoleransi laktosa susu formula
bebas laktosa

Makanan sesuai usia


Setelah diare berhenti, beri makan ekstra tiap
hari selama 2 minggu

UPAYA PENCEGAHAN DIARE


Pemberian ASI
Perbaikan cara pemberian makanan
pendamping ASI
Penggunaan air bersih yang cukup
Cuci tangan
Penggunaan jamban
Pembuangan tinja bayi/anak yang
semestinya
Imunisasi campak

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai