Anda di halaman 1dari 5

Konfigurasi Lesi (characteristic/shape & arrangement of lesion)

1. Unilateral

Mengenai sebelah/satu sisi kiri atau kanan organ tubuh.


misal: dada sisi kiri/kanan

2. Bilateral

Mengenai kedua belah/kedua sisi kanan & kiri organ tubuh.


misal : perut sebelah kanan& kiri

3. Asimetris

Mengenai salah satu bagian/organ tubuh.


misal: tangan kanan/kiri

4. Simetris

Mengenai kedua bagian/organ tubuh.


misal: kaki kanan dan kiri.

5. Dermatomal

Mengenai bagian kulit yang dipersarafi serabut aferen yang


keluar dari ganglion posterior (segmental).
misal: Herpes zoster torakalis

6. Herpetiformis

Beberapa vesikel berkelompok seperti anggur(grape


formis).
misal: Herpes simpleks & Herpes zoster

7. Zosteriformis

Beberapa vesikel berkelompok dan tersusun seperti pita


karena mengikuti dermatom.
misal: herpes zoster

8. Anular

Lesi bulat seperti cin-cin, tepi lesi lebih aktif


daripada tengah lesi.

9. Sirsinar

Lesi bulat seperti uang logam (koin).

10. Irisformis

Lesi bulat seperti iris mata, lesi bagian sentral gelap


(keunguan//kehitaman) dikelilingi area yang pucat
dan bagian tepi lesi merah berbatas tegas(ada 3
zona).

11. Arsiformis

Lesi berbentuk seperti busur/bulan sabit.

12. Linearis

lesi berbentuk seperti garis lurus.

13. Korimbiformis

Satu lesi besar dikelilingi beberapa lesi kecil (lesilesi satelit) menyerupai induk ayam dikelilingi anakanaknya.

14. Umbilikasi(dele)

Bagian tengah lesi melekuk seperti umbilikus.

15. Serpiginosa

lesi baru tumbuh kesatu arah diikuti dengan


penyembuhan lesi yang ditinggalkan.

16. Polisiklik / Gyrata

Beberapa lesi bergabung menjadi satu(konfluens)


ditandai dengan tepi lesi yang tidak teratur(berkelokkelok).

IV. Diskripsi Lesi


1. Jumlah

Soliter
Multipel

:
:

satu lesi
beberapa lesi

2. Penyebaran

Diskret

Konfluens

beberapa lesi tersebar secara terpisah diantaranya


terdapat kulit normal
beberapa lesi bergabung menjadi satu karena lesi
melebar atau bertambah dengan tidak ada kulit normal
diantaranya

3. Bentuk

Teratur
Tidak teratur

:
:

4. Ukuran

Tidak menimbul
Menimbul

:
:

5. Batas

Tegas
Tidak tegas

6. Stadium

Basah/madidans

Kering

bulat,oval, garis pada lesi-lesi yang diskret


pada lesi-lesi yang konfluens dengan tepi lesi
polisiklik/gyrata

Pungtata = sebesar titik; Gutata = sebesar tetes air


Milier = sebesar kepala jarum pentul
Lentikuler = sebesar biji jagung
Numuler = sebesar uang logam/coin lesion
Plakat = sebesar telapak tangan bayi/kartu pos
Atau diukur dengan mistar dalam satuan sentimeter

diraba erosi
: cairan serosa
ekskoriasi : cairan darah
pus
: cairan nanah
ulkus
: cairan darah/nanah/obat/kotoran
diraba tidak basah(tidak ada cairan yang menempel)

V. Efloresensi (ruam) / Type of lesion


Efloresensi primer : Ruam kulit yang pertama kali timbul, terdiri dari :
1. Makula

Kelainan kulit tidak menimbul, berupa perubahan warna se-mata2


merah : makula eritema

hitam
putih
vitilig
o
purpu
ra

:
:
:

makula hiperpigmentasi
makula hipopigmentasi
makula depigmentasi

pecahnya kapiler dibawah kulit


ptekiae
ekimosis
hematom

: bintik-bintik perdarahan
: bercak-bercak perdarahan
: memar-memar perdarahan

2. Papula

Kelainan kulit yang menimbul, konsistensi padat, ukuran < 1cm, batas tegas, berisi:
sel2 radang, sisa2 metabolit, serat2 jaringan.

3. Plak

Beberapa papula bergabung menjadi satu, sehingga ukuran > 1 cm.

4. Vesikula

Identik dengan papula tapi konsistensi lunak karena berisi cairan serum atau cairan
darah

5. Bula

: Beberapa vesikula bergabung menjadi satu, sehingga ukuran > 1cm

6. Pustula

: Identik dengan vesikel tapi berisi nanah/pus

7. Bula Pustulosa

: Beberapa pustulosa bergabung menjadi satu, sehingga ukuran > 1cm

8. Urtika

: Kelainan kulit yang menimbul berupa oedema setempat, timbul mendadak dan
hilang perlahan-lahan.
Penyakitnya urtikaria/biduren/kaligata

9. Angioedema

: Urtika yang mengenai jaringan ikat longgar dan subkutis (kelopak mata,
bibir,genital)

10. Nodulus

: Kelainan kulit yang menimbul, berupa masa padat, berbatas tegas, ukuran <
1cm. Berdasarkan letak dibagi menjadi nodulus epidermal, nodulus epidermaldermal, nodulus dermal, nodulus dermal-subkutan dan nodulus subkutan.
Ukuran atap nodulus < dasarnya

11. Nodus

: Nodulus yang besar berukuran > 1cm

Efloresensi sekunder : ruam kulit yang timbul kemudian, terdiri dari:


1. Skuama

: Kelainan kulit yang menimbul berupa stratum korneum yang lepas, Macam2
skuama:
- ptiriasiformis (halus)
- psoriasiformis (kasar berlapis)

- Ikhtiosiformis (sisik ikan)


- lamelaris (berlapis)
- kutikular (tipis)
- membranasea (lembaran2)
- kolaret (tepi melekat, tengah terlepas/seperti kerah baju)
2. Krusta

: Kelainan kulit yang menimbul berupa cairan jaringan yang mengering di atas
permukaan kulit, macam-macam :
- krusta serosa (serum yang mengering)
- krusta sanguinolenta (darah yang mengering)
- krusta pustulosa (pus yang mengering)

3. Erosi

: Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat hilangnya
jaringan kulit tidak melebihi stratum basale dan tampak cairan serum

4. Ekskoriasi

: Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat hilangnya
jaringan kulit melebihi/di bawah stratum basale dan tampak cairan darah

5. Ulkus

: Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat hilangnya
jaringan kulit melebihi ekskoriasi(lebih dalam), ditandai dengan adanya dasar,
dinding dan atap. Bila sembuh meninggalkan sikatrik.

6. Fisura

: Kelainan kulit yang melekuk berupa hilangnya kontinuitas jaringan kulit


dari epidermis sampai dermis berbentuk celah-celah linear

7. Sikatrik

: Kelainan kulit berupa jaringan parut, terjadi sesudah trauma/penyakit


macam-macam:
- sikatrik atrofikan (melekuk)
- sikatrik eutrofikan (rata)
- sikatrik hipertrofikan/keloid (menimbul)

8. Kista

: Kelainan kulit berupa terbentuknya kantung yang berdinding, dapat berasal dari
kelenjar, saluran kelenjar, pembuluh darah/limfe atau lapisan epidermis, berisi
cairan, sel atau sisa jaringan

9. Likenifikasi

: Kelainan kulit berupa penebalan kulit yang ditandai dengan relief kulit yang
jelas, akibat garukan/gosokan yang berulang

10. Tumor

: Kelainan kulit berupa benjolan/massa karena adanya pertumbuhan


jaringan,
baik sel2 inflamasi atau sel2 non inflamasi, jinak atau ganas dengan ukuran
bervariasi

11. Abses

: Kelainan kulit berupa kumpulan pus dalam jaringan, mengenai kutis sampai
subkutis, batas antara ruangan pus dengan jaringan sekitar tidak jelas.Biasanya
terbentuk dari infiltrat radang, sel dan jaringan hancur membentuk pus

Efloresensi Khusus
1. Komedo

: Kelainan kulit berupa sumbatan sebum dan keratin pada orifisium pilosebasea.
Pada penyakit akne vulgaris. Macam-macam:
- komedo tertutup (white comedo)
- komedo terbuka (black comedo)

2. Milia

: Kelainan kulit berupa kista kecil berwarna putih yang berisi keratin.
Mirip white comedo

3. Kanalikuli

: Kelainan kulit berupa terowongan, tempat hidup parasit. Pada penyakit skabies
dan kutaneus larva migrans

4.Telangiektasi

: Kelainan kulit berupa pelebaran kapiler di bawah kulit yang menetap.


Berupa garis2 halus berwarna merah terang

Anda mungkin juga menyukai