Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN KERUKUNAN

BERAGAMA TERHADAP PERILAKU


MANUSIA
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas
presentasi Pendidikan Agama Islam yang
dibimbing oleh
Ibu Siti Eroh H

DISUSUN OLEH :

Carina Isdiana Putri


Gani Adam
Hikmawati Hanurani
Noni Rini N
Taufik Hidayat
Vanny Rachmawati
XII IPA 1

SMA NEGERI 26 BANDUNG

Jln. Sukaluyu No. 26 Cibiru-Bandung 40614


2011/2012
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Kerukunan Antar Umat Beragama.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas Pendidikan Agama Islam. Yang mana
materi didalam makalah ini digunakan sebagai acuan presentasi yang dilakukan pada hari yang
bersangkutan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan. Baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kami adalah manusia yang juga memiliki salah. Untuk itu kritik
dan saran dari sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang
membantu dan memberikan dorongan moral didalam penyelesaian susunan makalah ini. Akhirnya
kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada yang telah memberikan
bantuan dorongan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
Amiin Yaa Robbal Alamiin.

Kelompok 3

Pendahuluan
Indonesia merupakan sebuah negara dengan berbagai macam keanekaragaman. Baik itu suku, budaya,
adat, ras maupun agama. Di Indonesia terdapat 5 agama besar, yakni: Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Budha. Yang mana islam memiliki dominasi tertinggi. Bangsa Indonesia yang mayoritas beragama
Islam sebaiknya berkaca kepada sejarah yang pernah terjadi dalam dunia Islam, yaitu di Madinah.
Dengan pimpinan Rasulullah saw mendirikan negara yang pertama kali dengan penduduk yang
majemuk, baik suka dan agama, suku Quraisy dan suku-suku Arab Islam yang datang dari wilayahwilayah lain, suku-suku Arab Islam penduduk asli Madinah, suku-suku Yahudi penduduk Madinah,
Baynuqa, Bani Nadlir dan suku Arab yang belum menerima Islam. Sebagai landasan dari negara baru
itu Rasulullah saw memproklamasikan peratururan yang kemudian lebih dikenal dengan
nama Shahifah dan Piagam Madinah. Menurut para ilmuwan muslim dan non muslim dinyatakan
bahwa Piagam Madinah itu merupakan konstitusi pertama negara Islam.
Sedangkan kita tahu, dari firman Allah didalam QS.Ali Imran:110





110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Bahwa kita adalah umat terbaik. Namun begitu,

29. perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari
Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan
RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (Yaitu orangorang)
yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[638]
dengan patuh sedang mereka dalam Keadaan tunduk.

Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut oleh pemerintah Islam dari orang-orang yang bukan
Islam, sebagai imbangan bagi keamanan diri mereka.
Karena itu, kita tidak boleh menyakiti maupun mengusik orang non muslim. Karena mereka juga
sama-sama manusia seperti kita. Ditambah lagi kita juga menyeru mereka agar berbuat baik. Seperti
pada QS.Ali Imran:109






109. kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah
dikembalikan segala urusan.

Dengan hasil keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama, dan tercipta masyarakat
yang bebas dari ancaman, kekerasan hingga konflik agama. 1

PENGERTIAN
Kerukunan (dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah; penopang
yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya) secara luas bermakna adanya
suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku,
agama, ras, dan golongan. Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena
sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan
bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu,
memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cintakasih.
Kerukunan umat beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai dan tercipta berkat adanya
toleransi agama. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak
hanya masalah adat istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk agama. Walau mayoritas penduduk
Indonesia memeluk agama Islam, ada beberapa agama lain yang juga dianut penduduk ini. Kristen,
Khatilik, Hindu, dan Budha adalah contoh agama yang juga banyak dipeluk oleh warga Indonesia.
Setiap agama tentu punya aturan masing-masing dalam beribadah. Namun perbedaan ini bukanlah
alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga
kerukunan umat beragama di Indonesia agar negara ini tetap menjadi satu kesatuan yang utuh.
Di samping itu, harus terjadi kerukunan intern umat beragama. Hubungan tak harmonis intern umat
beragama pun bisa merusak atau berdampak masyarakat luas yang berbeda agama. Biasanya
perbedaan tafsiran terhadap teks kitab suci dan pemahaman teologis dalam agama-agama
memunculkan konflik serta perpecahan pada umat seagama. Konflik dan perpecahan yang melebar,
bisa mengakibatkan rusaknya tatanan hubungan baik antar manusia, bahkan mengganggu hidup dan
kehidupan masyarakat luas. Kerukunan dapat dilakukan dengan cara tidak mengganggu ketertiban
umum; tidak memaksa seseorang pindah agama; tidak menyinggung perasaan keagamaan atau ajaran
agama dan iman orang yang berbeda agama dan lain-lain
Kerukunan antara umat beragama dan kerukunan intern umat seagama harus juga seiring
dengan kerukunan umat beragama dengan pemerintah. Pemerintah adalah lembaga yang berfungsi
memberlakukan kebaikan TUHAN Allah kepada manusia; pemelihara ketertiban, keamanan, keadilan,
dan kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam kenyataan kesehariannya, seringkali terlihat bahwa,
pemerintah dengan politik akomodasinya, bukan bertindak sebagai fasilitator kerukunan umat
beragama, tetapi membela salah satu agama.

1 http://alfiah-18.blogspot.com

Macam-Macam Kerukunan Umat Beragama di Indonesia :


Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar
masyarakat penganut satu agama. Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama
penganut Kristen.
Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat
yang memeluk agama berbeda-beda. Misalnya, kerukunan antar umat Islam dan Kristen, antara
pemeluk agama Kristen dan Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama. Bagaimana
Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Indonesia
Menjunjung tinggi rasa toleransi antar umat beragama, baik sesama antar pemeluk agama yang sama
maupun yang berbeda. Rasa toleransi bisa berbentuk dalam macam-macam hal. Misal, perijinan
pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah, tidak saling mengejek dan mengganggu umat lain, atau
memberi waktu pada umat lain untuk beribadah bila memang sudah waktunya.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap toleransi. Hal ini sangat penting demi
menjaga tali kerukunan umat beragama di Indonesia.
Selalu siap membantu sesama. Jangan melakukan diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat
mereka membutuhkan bantuan. Misalnya, di suatu daerah di Indonesia mengalami bencana alam.
Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Kristen. Bagi Anda yang memeluk agama lain, jangan
lantas malas untuk membantu saudara sebangsa yang sedang kesusahan hanya karena perbedaan
agama.
Selalu jagalah rasa hormat pada orang lain tanpa memandang agama apa yang mereka anut.
Misalnya dengan selalu berbicara halus dan tidak sinis. Hal ini tentu akan mempererat kerukunan
umat beragama di Indonesia.
Bila terjadi masalah yang menyangkut agama, tetap selesaikan dengan kepala dingin tanpa harus
saling menyalahkan. Para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan
peranannya dalam pencapaian solusi yang baik dan tidak merugikan pihak manapun, atau mungkin
malah menguntungkan semua pihak.

2 http:/elearning.gunadarma.ac.id

SIKAP UMAT ISLAM TERHADAP NON MUSLIM :


1. Tidak berbuat zhalim terhadap jiwa, harta atau pun kehormatannya bila ia seorang Dzimmi (non
muslim yang tinggal di negri kaum muslimin dan tunduk kepada hukum Islam serta wajib membayar
jizya), atau Mustaman(non muslim yang mendapatkan jaminan keamanan) atau pun Muahid (non
muslim yang mempunyai perjanjian damai).
2. Tidak ada penghalang baginya untuk bertransaksi jual beli, sewa dan sebagainya dengannya.
Berdasarkan hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau pernah membeli
dari orang-orang kafir penyembah berhala dan juga membeli dari orang-orang Yahudi. Ini semua
adalah bentuk muamalah (transaksi). Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam wafat, beliau
masih menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi untuk keperluan makan keluarganya.
3. Tidak memulai salam dengannya tetapi tetap membalasnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi
shallallahu alaihi wasallam, Janganlah memulai salam dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani.
(HR.Muslim, IV:1707 dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
Jadi, seorang Muslim tidak memulai salam dengan orang kafir akan tetapi kapan orang Yahudi,
Nashrani atau orang-orang kafir lainnya memberi salam kepadanya, maka hendaknya ia
mengucapkan, Waalaikum. Sebagai-mana yang diperintahkan Nabi shallallahu alaihi wasallam. Ini
termasuk hak-hak yang disyariatkan antara seorang Muslim dan orang kafir.
Juga sebagaimana makna umum dari firman Allah subhanahu wataala, artinya:
Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS.al-Mumtahanah:8)

3 http:/tafany.wordpress.com

DALIL TENTANG KERUKUNAN

4 http:/www.jappy.8m.net

PERTANYAAN
Kelompok 1
Apakah ada batasan tertentu terhadap kerukunan umat beragama ?
Jawaban :
Ada, kita harus saling menghormati antar agama. Seperti terjemahan dari surah Al-Kafirun Bagimu
agama mu dan bagiku agama ku
Kelompok 2
Apa yang membedakan seseorang dihadapan allah SWT sesuai surat al-Hujarat ayat 14 ?
Jawaban :
Yang membedakan seseorang dihadapan Allah SWT adalah tingkat ketakwaannya.
Kelompok 4
Apakah masuk gereja boleh atau tidak ?
Jawaban :
Dalam agama Islam, seseorang yang mengunjungi dan masuk kedalam gereja tidak diperbolehkan.
Karena agama Islam memiliki aturan-aturan tertentu tentang toleransi dan menghargai antar agama.
Kelompok 5
Kenapa teroris dari agama islam ?
Jawaban :
Karena teroris-teroris itu menyalah gunakan arti teroris dalam Al-Quran seperti berjihad itu disalah
gunakan.
Kelompok 6
Bagaimana lahirnya yahudi ?
Jawaban :
Yahudi sudah ada dari awal zaman karena zaman dahulu ada 3 agama yaitu Islam, Kristen, dan
Yahudi

5 http:/elearning.gunadarma.ac.id

KESIMPULAN
- Perlu kita ketahui bersama bahwa sekarang kerukunan diantara agama sedikit demi sedikit mulai
terkikis,seiring munculnya paham-paham yang menyimpang dari ajaran agama. Oleh karena itu kita
selaku umat islam selayaknya menjaga hubungan (ukhuwah) baik sesama muslim maupun non
muslim. Serta saling mengingatkan dan menyeru kepada kebajikan dan mengingkari yang munkar
(kejahatan) baik secara langsung, lisan maupun berharap melalui hati agar ketentraman di bumi bisa
tercapai.
- Setiap agama yang beragama, yang berada di jagad raya ini memiliki kesamaan dan perbedaannya
masing-masing. Namun, dengan adanya hal tersebut menjadi suatu hal yang dapat mempersatukan
seluruh umat manusia dalam tujuan yang baik tentunya tanpa memandang agama, suku, ras dan lain
sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.jappy.8m.net/blank_14.html
2. http://alfiah-18.blogspot.com
3. http://tafany.wordpress.com
4. http://elearning.gunadarma.ac.id

Anda mungkin juga menyukai