Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau
Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/
bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam
folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).
b.
Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi per oral, dan
adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa kehamilannya tua
(Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000
mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat
yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001).
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil
anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan
keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
dilakukan dengan menggunakan alat sachli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat
digolongkan sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
Makanan lunak
Istirahat
Transplantasi sumsum tulang pada pasien muda, Antithymocyte Globulin (ATG) untuk
pasien tua.
4. Anemia Sel Sabit (Sickle cell anemia)
Saat diagnosis (baru)
- Atasi anemia dengan transfusi Packed Red Cell (PRC) bila Hb <6g/dL dan dipertahankan
>12 g/dL
- Atasi komplikasi karena penyakit : gagal jantung karena anemia beri oksigen, transfusi,
diuretik, digitalisasi hanya bila Hb >8 g/dL. Jika ada infeksi beri antibiotik.
- Lengkapi antropometri
- Lengkapi penunjang : kadar besi dan feritin, foto tulang, analisa Hb, rontgen thorak dan
EKG, pemeriksaan DNA
- Imunisasi hepatitis B
- Untuk mengeluarkan besi dari jaringan tubuh diberikan iron chelating agent yaitu desferal
secata intramuskular atau intavena.
- Splenektomi dilakukan pada anak 2 tahun sebelum didapatkan tanda hipersplenisme atau
hemosiderosis.
- Pemberian vitamin.
5. Anemia Hemoragi
Pengobatan tergantung kepada kecepatan hilangnya darah dan beratnya anemia yang terjadi.
Satu-satunya pengobatan untuk kehilangan darah dalam waktu yang singkat atau anemia
yang berat adalah transfusi sel darah merah. Selain itu, sumber perdarahan harus ditemukan
dan perdarahan harus dihentikan.
Jika darah hilang dalam waktu yang lebih lama atau anemia tidak terlalu berat, tubuh bisa
menghasilkan sejumlah sel darah merah yang cukup untuk memperbaiki anemia tanpa harus
menjalani transfusi. Pada anemia pasca perdarahan, diberikan transfusi darah dan plasma.
Dalam keadaan darurat diberikan cairan intravena dengan cairan infus apa saja yang tersedia.