pemakaian kontrasepsi oral, diet, latar belakang sosial dan pekerjaan (Suwiyoga,
2003).
Kanker serviks sebenarnya dapat diobat lebih awal jika rutin melakukan
pengecekan atau skrining seperti tes pap smear dan tes IVA (Inspeksi Visual Asam
asetat) yang idealnya sekali setiap tiga tahun. Namun alangkah lebih baiknya
setiap individu untuk mencegah faktor faktor pencetus kanker serviks.
Pencegahan primer terhadap kanker serviks adalah dengan menunda aktivitas
seksual sampai dengan umur 20 tahun, penggunaan kontrasepsi barier semisal
kondom dan spermisida, terakhir adalah melakukan vaksinasi HPV karena dapat
menurunkan resiko terkena HPV sekitar 90% (Suwiyoga, 2003).
Dari penjelasan diatas diharapkan kita memahami mengenai seluk beluk
kanker serviks dan mengerti bahaya serta tau cara mencegahnya. Bersamaan
dengan adanya peringatan Hari Kanker Sedunia pada tanggal 4 Februari
diharapkan tercapainya sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan pemangku
kebijakan yang terkait agar dapat semakin mengerti dan peduli terhadap ancaman
yang ada dibalik penyakit kanker.
Sumber:
Rasjidi, I., 2009. Epidemiologi Kanker Serviks. Indonesia Journal of Cancer 3.
Suwiyoga, I.K., 2003. Penanganan Nyeri Pada Kanker Stadium Lanjut. Jurnal
Studi Jender SRIKANDI 3.