CROP
MANAGEMENT
999136
998456
998008
HEKTAR
995469
996197
995972
990000
980000
973972
970000
960000
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
TAHUN
INTENSIFIKASI PERTANIAN
1. PRODUKSI yg diharapkan tinggi
dengan DIVERSITAS TANAMAN
yang RENDAH,
2. Pemanfaatan PENGATURAN
BIOLOGIS diabaikan Fokus
hanya pada BIOTA PRODUKTIF &
BIOTA DESTRUKTIF Dengan
pengelolaan secara Mekanis &
Bahan Agrokimia (pupuk,
pestisida, pengolahan tanah,
pengairan),
3. Tingginya Resiko KEHILANGAN
BIOTA SUMBERDAYA hilangnya
fungsi tertentu & mengurangi
Konsep-konsep
dalam
________
ORGANIC FARMS =
SUSTAINABLE FARMS
Reduced soil erosion,
Reduced use of fossil
fuels,
Reduced chemicals
leaching into
groundwater,
streams, lakes,
Little--no pesticide
use,
Increased water
www.ex.ac.uk/crr/news1/organic/
organi
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN YANG
YANG
MEMATUHI
MEMATUHI HUKUM
HUKUM
Pemilihan
kombinasi
teknologi
tergantung pada:
Potensi lahan
Kemampuan
petani
Kondisi
setempat.
Keberhasilan
bergantung
pada :
Iklim, kondisi
tanah, irigasi,
drainase,
jenis tanaman
dan variasainya,
tenaga kerja,
kredit dan
pemasaran hasil.
(Sukamto,
TANAMAN SELA
Percampuran antara tanaman tahunan dan
tanaman semusim. Banyak dijumpai di
daerah hutan/kebun yang dekat lokasi
pemukiman
(Intercroping)=penanaman tanaman
semusim/tanaman non kayu pada lahan
sela tanaman perkebunan, umumnya pada
tahap awal pertanaman tanaman tahunan
saat sinar matahari masih penuh
TANAMAN SELA= suatu bentuk kerjasama
pekerjaan untuk periode terbatas,
dimanatanaman pangan ditanam
menumpang pada tanaman pohon muda.
COVER CROP
Tanaman yang ditanam untuk mengelola
kesuburan tanah, kualitas tanah, air, gulma,
hama, penyakit, keanekaragaman hayati dan
satwa liar
Untuk melindungi dan memperbaiki tanah
bukan untuk panen, pengendalian erosi dan
gulma, mempertahankan bahan organik
tanah, mengurangi pemadatan tanah,
meningkatkan resapan air , mendaur ulang
nutrisi tanaman (nitrogen) antar tanaman,
menyediakan habitat untuk organisme
menguntungkan dan meningkatkan
keragaman tanaman.
SYARAT-SYARAT
Mudah diperbanyak, sebaiknya dengan biji
Mempunyai sistem perakaran yang tidak
menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman
pokok, tetapi mempunyai sifat pengikat
tanahyang baik dan tidak mensyaratkan
tingkat kesuburan tanah yang tinggi
Tumbuh cepat dan banyak menghasilkan
daun
Toleransi terhadap pemangkasan
Resisten terhadap gulma, penyakit ,
kekeringan
Mampu menekan pertumbuhan gulma
Mudah diberantas jika tanah akan
PEMANFAATAN VARIETAS
UNGGUL:
Pemuliaan tanaman di Indonesia
ditujukan pada 3 hal pokok:
1) resistensi atau toleransi,
2) daya dan kualitas hasil,
dan
3) efisiensi.
TUJUAN
peningkatan kepastian
terhadap hasil yang tinggi
perbaikan kualitas produk
yang dihasilkan
Pentingnya benih
bermutu:
1) Menghasilkan bibit yang
sehat , akar
yang banyak.
2) Menghasilkan
perkecambahan dan
pertumbuhan seragam.
3) Ketika ditanam pindah,
bibit dari
benih yang baik dapat
tumbuh lebih
cepat dan tegar.
4) Hasil tinggi.
Technic Effective
Microorganism Procedure
(EMP)
Konsep pembangunan pertanian
berkesinambungan dan
kelestarian/konservasi lingkungan:
Mengusahakan: jenis tanaman
dengan masukan yang rendah
dengan hasil tinggi (low input with
high output).
PERTANIAN KONVENSIONAL
Praktik Usaha Tani dengan
Kecenderungan pada pendekatan
konsep kimia tanah sebagai dampak
Revolusi Hijau ( varietas unggul, pupuk
berimbang) penurunan kualitas
kesuburan tanah.
PERTANIAN ORGANIK:
Praktik Usaha Tani dengan
Kecenderungan pada pendekatan
konsep biologi tanah : mampu
mempertahankan kelestarian kesuburan
tanah sehingga menjadikan pertanian
berkelanjutan
KONSEP PERTANIAN
EKOLOGIS:
Praktik Usaha Tani dengan
Kecenderungan pada pendekatan
konsep ekologi tanah/biologi tanah,
1. Tetap konsisten mempertahankan
kualitas kesuburan tanah,
meskipun dalam berusaha tani
berupaya mengoptimalkan
produksi perluasan lahan.
2. Tetap komitmen mempertahankan
keseimbangan kondisi biologi,
kimia dan fisik tanah.
A. PERSYARATAN TUMBUH
1. Tipe Tanah: Gembur, subur,
mengandung bahan
organik dan topsoil tebal
2. pH tanah optimum: 5,5 6,8
3. Ketinggian tempat: 100- 1.000m
dpl
4. Syarat lain: drainase lahan
sempurna, terbuka
oleh sinar matahari, (bukan bekas
tanaman
cabai atau familinya seperti
tomat, terung atau
tembakau).
. Contoh Varietas:
1. Sultan F-1
2. Hot Chili F-1
(Cabai
Merah
Besar)
3. Lado F-1
(Cabai
Keriting)
4. TM-999 F-1
(Cabai
Keriting)
B. PERSEMAIAN
1. Kebutuhan benih 130 - 150 g/ha
2. Media Semai yang digunakan berupa tanah
steril sebanyak 2-3 bagian dan pupukkandang
matang sebanyak satu bagian.
3. Penyemaian dilakukan dengan tahapan sbb:
- Aduk media semai hingga tercampur rata,
diayak
- Siapkan polibagukuran 6 x 10 cm lubangi
pojok dasarnya
- Isikan media semai kedalam polibaghingga
penuh
- Sehari sebelum tanam benih, siram media
dengan
Agrobost dosis 1 ml/liter air sampai bagian
bawah media
lembab.
- Rendam benih selama 6 jam, tiriskan, bungkus
kain katun
Peram bungkusan benih 18 jam, jaga agar hangat dg lampu pijar 1525 watt.
-Tanam benih satu persatu, tepat di tengah media, tutup tipis dengan
sisa media setebal 0,5 cm.
-- Tutup permukaan media dengan karung/ daun pisang/plastik hitam
selama 4-5 harisampai benih berkecambah.
-- Setelah berkecambah, buka penutup polibag, siramsecara rutin tiap
hari
-- Pada umur 20 hari, lakukan penyiraman dg Agrobost dosis 1 ml
perliter air.
-- Semprot dgBenlate 1g/l / Delsene 2g/l. Bibit siap tanam pada
umur25 hari.
Pembersihan lahan
(mencabut gulma)
C. PENANAMAN
a. Persiapan Lahan
1. Lakukan land clearing jika banyak
semak dan sisa tanaman
2. Lakukan pengapuran jika pH tanah
kurang dari 5,0. Menaikkan 1 point dg
kapur 2 ton/ha. Sebar merata di
permukaan tanah
3. Cangkul / bajak lahan untuk mencegah
agregat dan membalik tanah.
4. Buat bedengan sederhana, lebar 110
cm, selokan 50 cm, tinggi 15-20 cm.
5. Tentukan dosis pupuk dasar dg
standar/ha sbb:
No
Jenis Pupuk
Dosis per
hektar
Pupuk
kandang
Urea
ZA
SP 36
KCl
5 ton
2
3
4
5
300 kg
200 kg
300kg
200 kg
2.
3.
4.
5.
F. PEMELIHARAAN TANAMAN
a. Pemangkasan (Prunning) Tunas Air
1. Pada masa pertumbuhan vegetatif (0-35 hst)
akan muncul tunas air di setiap ketiak daun.
2. Tunas-unas air ini harus dipangkas untuk
memberi kesempatan kepada tanaman
mengembangkan vigor batang dan perakaran
agar lebih kokoh dan luas sebelum memasuki
masa generatif yang ditandai dengan munculnya
bunga di percabangan generatif pertama, mulai
dari daun ke-13-15.
b. Pemasangan Ajir Penopang
1. Cabai hibrida umumnya berpotensi berbuah
lebat, sehingga perlu ajir penopanguntuk
menyangga tanaman agar tidak roboh, oleh
beban berat atau oleh angin.
2. Ajir penopang bisa dibuat dari bilah bambu yang
panjangnya 130-140 cmdengan ketebalan 3-4
cm. Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan ketika
tanaman masih kecil (5-10 hst) agar tidak
melukai perakaran.
c. Sanitasi lahan
Adanya serangan hama dan penyakit sangat
berhubungan dengankebersihan lahan.
Lakukan penyiangan rumput dan gulma di sekitar
tanaman, yaitu di lubang tanam dan selokan. 3-4
kali.
d. Pengairan
b. Hama ulat
1.Ulat grayak (Spodoptera litura)
memakan batang muda, tangkai daun
dan tangkai
buah, serta daun.
2.Ulat perusak daun (Plusia sp.)
Pencegahan
3.Gunakan mulsa plastik perak hitam.
4.Jaga kebersihan lingkungan.
5.Pasang perangkap kupu-kupu Cherry
glue dan Glumon, dikuaskan di botol
bekas airmineral atau potongan pipa
PVC.
Pemberantasan
1.Punguti ulat satu/satu dan bakar/
timbun dalam tanah.
2.Jika serangan sporadis disemprot
insektisida Decis 2,5 EC, Curacron 500
EC, Buldok 25 EC. Dosis anjuran.
c. Hama Kutu daun Aphids
3. Mysus persicae. Menyerang daun cabai.
Bergrombol mengisap cairan bawah daun
dan pucuk. Daun yang terserang
mengulung ke dalam.
Pencegahan SDA.
Pemberantasan
Semprot dengan insektisida Decis 2,5
EC, Curacron 500 EC, Buldok 25 EC.