Anda di halaman 1dari 21

HEMOSTATIKA

Obat Henti Darah Dental


Health

Tujuan Instruksional
Mahasiswa mampu memahami:
Golongan/ Macam-macam Hemostatik
Prinsip Kerja Hemostatik
Farmakokinetika, Farmakodinamika obatobat Hemostatik
Dosis, Efek Terapeutik, Efek Toksik, Efek
Samping sediaan-sediaan Hemostatik

Review Proses
Pembekuan Darah

Kaskade Pembekuan Darah

Golongan Obat-Obat
Hemostatik

Vitamin K
Plasma Faktor & Cyopresipitat
Demopressin Asetat
Inhibitor Fibrinolisis : Asam
Aminokarproat
Inhibitor Serine Protease : Aprotinin
Etamysilate

Vitamin K

Vitamin K mempunyai aktivitas pada protrombin


dan faktor VII, IX dan X melalui modifikasi postribosomal.
Ada 2 jenis vitamin K yaitu K1 (fitonadion) yang
dapat ditemukan di makanan, dan K2
(menakuinon) yang ditemukan di jaringan tubuh
manusia, dan disintesis oleh bakteri usus.
Untuk bisa diserap, vitamin K1 maupun K2
memerlukan bantuan getah empedu.
Bentuk vitamin K berupa K3 (menadion) adalah
bentuk garam dari vitamin K yang larut air,
namun tidak memiliki aktivitas terapi

Vitamin K1 bisa ditemukan dalam sediaan oral


dan parenteral. Availabilitasnya hanya baik
pada kedua sediaan ini.
Onsetnya sekitar 6 jam, dan efeknya akan
terlihat setelah 24jam untuk terapi kekurangan
aktivitas protrombin akibat defisiensi vitamin K
atau overdosis antikoagulan seperti warfarin.
Pemberian iv vitamin K1 harus secara
perlahan, karena suntikan cepat bisa
menyebabkan sesak nafas, nyeri dada dan
punggung, bahkan kematian.

Faktor Plasma

Faktor VIIa
Faktor VIII
Faktor IX
Cyopresipitat
Merupakan protein plasma yang diekstraksi
dari darah
Setiap UI cyopresipitat mengandung 300mg
fibrinogen
Konsentrasi faktor VII dan faktor Von
Willebrand pada cyopresipitate tidak sebesar
yang ditemukan di fraksi plasma.

Demopressin Asetat

Meningkatkan aktivitas faktor VIII pada


pasien dengan hemophilia A ringan atau
penyakit von willebrand. Bisa digunakan
untuk terapi sebelum pembedahan minor
seperti ekstraksi gigi

Inhibitor Fibrinolisis : Asam


Aminokarproat (EACA)

EACA strukturnya mirip dengan asam


amino lisin, adalah inhibitor sintesis dari
proses fibrinolisis. Zat ini menghambat
aktivasi plasminogen secara kompetitif.
EACA diabsorbsi secara cepat lewat oral
dan dibersihkan dari tubuh lewat ginjal.
Dosis oral EACA adalah 6g 4 kali sehari.
Ketika obat diberikan secara iv, 5g
loading dose harus diinfuskan selama 30
menit untuk menghindari hipotensi.

Efek samping yang pernah dilaporkan adalah


thrombosis iv akibat inhibisi activator
plasminogen, hipotensi, miopati,
ketidaknyamanan abdomen, diare, dan hidung
tersumbat.
Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien DIC
atau perdarahan genitourinary seperti ginjal dan
ureter, karena ada resiko clotting
Asam traneksamat adalah analog dari EACA dan
mempunyai property yang sama. Diberikan
secara oral dengan 15mg/kg loading dose diikuti
dengan 30mg/kg tiap 6 jam

Inhibitor Serin Protease:


Aprotinin

Aprotini adalah inhibitor serine protease (serpin) yang


menghambat fibrinolisis melalui plasmin bebas dan
mungkin juga mempunyai aktibitas antihemoragik lainnya
Zat ini juga menghambat kompleks serin-streptokinase
pada pasien yang telah menerima agen trombolitik.
Aprotinin akan menurunkan perdarahan hingga 50% pada
berbagai macam pembedahan, khususnya pada operasi
jantung dan liver
Efek samping yang mungkin muncul adalah peningkatan
resiko miokard infark, stroke, dan kerusakan ginjal. Pernah
juga dilaporkan reaksi anafilaksis pada <0,5% kasus
Direkomendasikan penggunaannya diawali dengan dosis
coba yang rendah, sebelum digunakan pada dosis terapi.

Etamysilat

Adalah agen antifibrinolitik yang


digunakan pada perdarahan saat
menstruasi
Zat ini menurunkan perdarahan kapiler
jika jumlah plateletnya normal, melalui
koreksi adhesi platelet pada endothelium

PENGGOLONGAN
HEMOSTATIK
Menurut tempat aksinya

Hemostatik Lokal

Aplikasi penggunaan bahan hemostatik lokal


biasanya untuk perdarahan soket gigi yang
diekstraksi atau setelah debridement fragmen
multiple ekstraksi. Lokasi perdarahan
dibersihkan secara lembut, dikeringkan, letakkan
dan tekan hemostatik lokal secukupnya

Absorbable gelantin spong (Spongostan, Curaspon)


Absorbable collagen wound dressing (Collaplug)
Viscostat jelly
oxidized cellulose (Surgical, bone wax)
Turpentine
Tropical thrombin

Absorbable Gelatine
Sponge

Dibuat dari gelatin yang berasal dari kulit


binatang
Strukturnya berpori, sehingga saat darah
mengalami kontak dengan matrix
sponge, trombosit akan teraktivasi.
Trombosit akan mengalami agregasi dan
membentuk fibrin

Absorbable collagen wound


dressing

Mekanisme kerja seperti sponge gelatin


Bahan terbuat dari collagen sintesis

Viscostat Jelly

Aplikasi gel pada area luka menyebabkan


kolagen pada pembuluh darah kapiler
berhenti membengkak dan menutup
kapiler.
Keuntungan sediaan ini adalah dapat
menghindari sisa koagulasi dan
hemostatik setelah pemberian

oxidized cellulose

Jenis selulosa regenerasi teroksidasi: gugus


karboksil mempunyai aktivitas hemostatik
melalui ikatan dengan ion Fe3+ sehingga
menyebabkan aktivasi platelet dan
pembentukan clot.

Jenis yang baru ditambah


dengan aktivitas gugus Nakarboksilat yang bisa
membentuk gel dan
merekatkan pembuluh
darah yang luka saat kontak

Hemostatik Sistemik

Preparat hemostatik sistemik dapat


diberikan per oral atau perenteral, bisa
intra muscular atau intravena.
Mekanisme kerja dan titik tangkap obat
ini berbeda-beda
Asam traneksamat (Kalnek, Tranexid,
Plasminex)
Ethamsylate (Dicynone)
Phytomennadione (vitamin K)

Anda mungkin juga menyukai