Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang
Kelenjar prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah

inferior buli-buli,di depan rektum dan membungkus uretra posterior . Kelenjar


prostat memiliki bentuk sebesar buah kenari dengan berat normal 20 gram pada
dewasa,berat prostat ini juga merupakan volume prostat. Dengan kata lain berat
dan volume prostat itu sama. Kelenjar prostat menghasilkan cairan encer, sedikit
asam, kaya asam sitrat, fosfatase asam, amilase, dan antigen spesifik prostat (
prostate spesific antigen ,PSA) . Enzim fibrinolisis di dalam cairan mencairkan
semen yang mengental setelah ejakulasi.1,7
Kelainan yang sering dijumpai pada prostat adalah benign prostate
hyperplasia. Penyakit-penyakit tersebut dialami oleh 50% pria yang berusia 60
tahun dan kurang lebih 80% pria yang berusia 80 tahun.1
Gangguan pada prostat merupakan masalah kesehatan yang cukup besar di
dunia, karena sering terjadi pada pria yang berusia lanjut. Menurut Badan
Kesehatan Dunia World Health Organization bahwa penduduk usia lanjut (lansia)
di Indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau
tercatat 28,8 juta orang.2 Angka kejadiannya banyak terdapat di Eropa bagian
barat, Amerika Serikat dan paling sedikit di Asia.Di Amerika angka kejadiannya`
lebih banyak terdapat pada orang berkulit hitam dibandingkan dengan orang
berkulit putih.4 Prevalensi yang pasti di Indonesia belum diketahui tetapi
berdasarkan keputusan luar negeri diperkirakan pria Indonesia semenjak umur 50
tahun 20-30% akan memerlukan pengobatan untuk hyperplasia. Yang jelas
prevalensi sangat tergantung pada golongan umur. Di Medan ada penelitian yang
menunjukkan penderita benign prostate hyperplasia adalah paling banyak yaitu
sebanyak 56 (73%) kasus.

Ada beberapa pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan untuk


penegakan diagnosa BPH (Benign Prostate Hyperplasia) , yaitu colok dubur,
pemeriksaan PSA (Prostate Spesific Antigen), pemeriksaan ultrasonografi (USG) .
Tetapi disini yang dijelaskan hanya mengenai PSA(Prostate Spesific Antigen).
PSA telah lama dikenal sebagai penanda tumor prostat, itu dinyatakan dalam
kedua penyakit BPH ( benign prostate hyperplasia ) dan adenokarsinoma yang
melibatkan sel-sel epitel prostat, oleh karena itu PSA merupakan penanda tumor
penting dan telah merevolusi diagnosis dan manajemen kanker. PSA adalah
glikoprotein rantai tunggal dari 237 asam amino dan empat rantai karbohidrat.
Secara fungsional PSA adalah organik-spesifik,disebut kallikrein, serin protease
yang dihasilkan oleh sel epitel yang melapisi prostat dan saluran asinus kelenjar
prostat. Selain kelenjar prostat PSA dapat juga dikeluarkan oleh kelenjar
periuretral dibawah pengaruh hormonal. 5,6
Sebagai kesepakatan umum, dokter telah menetapkan nilai 4,0 ng / dl
sebagai konsentrasi normal PSA. Tetapi , nilai PSA dapat meningkatkan dalam
beberapa keadaan , seperti keganasan, kateterisasi, peradangan, prostat yang
membesar dan pemeriksaan colok dubur. Jika tidak adanya kanker prostat, serum
PSA terutama berasal dari BPH zona transisi dan bukan dari zona perifer atau
sentral. 5,16
Menurut penelitian dari September 1994 Agustus 1997 , ada 805 kasus
yang memenuhi syarat dari kedua klinik urologi yaitu di Rumah Sakit Sumber
Waras dan Rumah Sakit Umum dr.Cipto Mangunkusumo , semua pasien memiliki
gejala gejala saluran kemih sebagai keluhan utama mereka dan didukung dari
hasil pemeriksaan fisik dan USG, usia rata rata itu 66 tahun dengan usia
minimum adalah 40 tahun dan tertua adalah 95 tahun. Dari 805 kasus ,nilai-nilai
PSA(Prostate Spesific Antigen) secara signifikan lebih meningkat pada pasien
dengan volume prostatnya lebih tinggi. Dan ada yang mengemukakan bahwa
pentingnya ukuran prostat dalam penanganan pasien dengan BPH dengan volume

prostat mempunyai korelasi yang kuat dengan PSA serum sehingga PSA serum
bisa dijadikan sebagai prediktator volume prostat.5
Mengacu pada uraian di atas ,maka perlu dilakukan penelitian untuk
mendapatkan hubungan PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan volume prostat
pada penderita BPH (Benign Prostate Hyperplasia),agar dapat diketahui apakah
benar PSA` meningkat jika volume prostat meningkat pada penderita BPH(Benign
Prostate Hyperplasia). Penelitian ini dilakukan di poliklinik urologi RSUD
Pirngadi Medan dikarenakan banyaknya pasien yang menderita BPH(Benign
Prostate Hyperplasia).

1.2.

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,dapat dirumuskan permasalahan

penelitian ini sebagai berikut,yaitu apakah terdapat hubungan PSA(Prostate


Spesific Antigen) dengan volume prostat pada penderita BPH (Benign Prostate
Hyperplasia) di poliklinik urologi RSUD.Pirngadi Medan pada tahun 2010
2012.

1.3.

Hipotesis
Adanya hubungan antara PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan volume

prostat pada penderita BPH (Benign Prostate Hyperplasia) di poliklik urologi


RSUD Pirngadi Medan pada tahun 2010 2012 .

1.4.

Tujuan penelitian

1.4.1. Tujuan umum


Diketahuinya hubungan antara ,PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan
meningkatnya

volume

prostat

pada

penderita

BPH(Benign

Prostate

Hyperplasia)di poliklik urologi RSUD Pirngadi Medan pada tahun 2010-2012.

1.4.2. Tujuan khusus


1.Untuk mengetahui hubungan antara PSA(Prostate Spesific Antigen)
dengan volume prostat.
2.Untuk mengetahui insiden rata rata PSA(Prostate Spesific Antigen)
dan volume prostat di RSUD Pirngadi Medan.

1.5.

Manfaat penelitian
Penelitian diharapkan mendatangkan manfaat antara lain:
1. Bagi peneliti,penelitian ini bermanfaat dalam memperluas wawasan
peneliti dan dapat dijadikan data penelitian lebih lanjut mengenai
hubungan antara PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan volume
prostat pada penderita BPH(Benign Prostate Hyperplasia).
2. Bagi poliklinik urologi RSUD Pirngadi,penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan yang baik dalam memberikan penyuluhan
mengenai adanya hubungan PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan
volume prostat pada penderita BPH(Benign Prostate Hyperplasia).
3. Bagi dinas kesehatan,penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan menambah wawasan penelitian di bidang kesehatan
urologi mengenai adanya hubungan PSA(Prostate Spesific Antigen)
dengan volume prostat pada penderita BPH(Benign Prostate
Hyperplasia),sehingga

dapat

penelitian-penelitian sejenis.

dijadikan

sebagai

landasan

bagi

Anda mungkin juga menyukai