Anda di halaman 1dari 3

Stadium OMSA

Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukuso telinga tengah,
tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
Otitis Media Supuratif Akut (OMSA) adalah otitis media yang berlangsung
selama 3 minggu atau kurang karena infeksi bakteri piogenik
Perubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi dapat dibagi atas 5
stadium :
1.

Oklusi tuba Eustachius.

2.

Hiperemis (pre supurasi).

3.

Supurasi.

4.

Perforasi.

5.

Resolusi.

1.

Stadium Oklusi Tuba Eustachius


Stadium oklusi tuba Eustachius terdapat sumbatan tuba Eustachius yang

ditandai oleh retraksi membrana timpani akibat tekanan negatif dalam telinga tengah
karena terjadinya absorpsi udara. Selain retraksi, membrana timpani kadang-kadang
tetap normal atau hanya berwarna keruh pucat atau terjadi efusi.
Stadium oklusi tuba Eustachius dari otitis media supuratif akut (OMA) sulit
kita bedakan dengan tanda dari otitis media serosa yang disebabkan virus dan alergi.
2.

Stadium Hiperemis (Pre Supurasi)


Stadium hiperemis (pre supurasi) akibat pelebaran pembuluh darah di

membran timpani yang ditandai oleh membran timpani mengalami hiperemis, edema
mukosa dan adanya sekret eksudat serosa yang sulit terlihat.
3.

Stadium Supurasi
Stadium supurasi ditandai oleh terbentuknya sekret eksudat purulen (nanah).

Selain itu edema pada mukosa telinga tengah makin hebat dan sel epitel superfisial
hancur. Ketiganya menyebabkan terjadinya bulging (penonjolan) membrana timpani
ke arah liang telinga luar.

Pasien akan tampak sangat sakit, nadi & suhu meningkat dan rasa nyeri di
telinga bertambah hebat. Anak selalu gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak.
Stadium supurasi yang berlanjut dan tidak tertangani dengan baik akan
menimbulkan ruptur membran timpani akibat timbulnya nekrosis mukosa dan
submukosa membran timpani. Daerah nekrosis terasa lebih lembek dan berwarna
kekuningan. Nekrosis ini disebabkan oleh terjadinya iskemia akibat tekanan kapiler
membran timpani karena penumpukan nanah yang terus berlangsung di kavum
timpani dan akibat tromboflebitis vena-vena kecil.
Keadaan stadium supurasi dapat kita tangani dengan melakukan miringotomi.
Bedah kecil ini kita lakukan dengan membuat luka insisi pada membran timpani
sehingga nanah akan keluar dari telinga tengah menuju liang telinga luar. Luka insisi
pada membran timpani akan mudah menutup kembali sedangkan ruptur lebih sulit
menutup kembali. Bahkan membran timpani bisa tidak menutup kembali jika
membran timpani tidak utuh lagi.
4.

Stadium Perforasi
Stadium perforasi ditandai oleh ruptur membran timpani sehingga sekret

berupa nanah yang jumlahnya banyak akan mengalir dari telinga tengah ke liang
telinga luar. Kadang-kadang pengeluaran sekret bersifat pulsasi (berdenyut). Stadium
ini sering disebabkan oleh terlambatnya pemberian antibiotik dan tingginya virulensi
kuman.
Setelah nanah keluar, anak berubah menjadi lebih tenang, suhu menurun dan
bisa tidur nyenyak. Jika membran timpani tetap perforasi dan pengeluaran sekret
(nanah) tetap berlangsung selama lebih 3 minggu maka keadaan ini disebut otitis
media supuratif subakut. Jika kedua keadaan tersebut tetap berlangsung selama lebih
1,5-2 bulan maka keadaan itu disebut otitis media supuratif kronik (OMSK).
5.

Stadium Resolusi
Stadium resolusi ditandai oleh membran timpani berangsur normal hingga

perforasi membran timpani menutup kembali dan sekret purulen tidak ada lagi.
Stadium ini berlangsung jika membran timpani masih utuh, daya tahan tubuh baik,
dan virulensi kuman rendah. Stadium ini didahului oleh sekret yang berkurang sampai
mengering.
Apabila stadium resolusi gagal terjadi maka akan berlanjut menjadi otitis

media supuratif kronik (OMSK). Kegagalan stadium ini berupa membran timpani
tetap perforasi dan sekret tetap keluar secara terus-menerus atau hilang timbul. Otitis
media supuratif akut (OMA) dapat menimbulkan gejala sisa (sequele) berupa otitis
media serosa. Otitis media serosa terjadi jika sekret menetap di kavum timpani tanpa
mengalami perforasi membran timpani.

Anda mungkin juga menyukai