Anda di halaman 1dari 47

CASE

PRESENTATION
Ivan Chandra
112013005
Fatehah Malik
102012282
Priscila Suprapto
112013295
Yordi Njudang
112013222
Annisa Nur Fitriani
112013317

Identitas Pasien

Nama : Tn. T
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : Paket C
Pekerjaan
: Pengangguran
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Komplek Asrama Brimob,
Cipinang, Jakarta Timur

Riwayat Psikiatrik
(auto/aloanamnesis)

Keluhan utama
Pasien mengamuk di sekitar lingkungan
rumahnya.

RIWAYAT GANGGUAN
SEKARANG

no

Riwayat Pemakaian Zat


Jenis
Zat
Sejak Cara
Frek
1
1
Akhir
Psikoaktif
Usia
Pakai
tahu bulan

Alasa
n

n
1

Tembakau

15
tahun

Hisap

10-20
batang/
hari

Masih

Cobacoba

2.

Alkohol

15
tahun

Minum

2-3
+
botol/ha
ri

Masih

Teman

3.

Ganja

16
tahun

Hisap

2-4
kali/hari

Akhir
2012

Teman

Inex

16
tahun

Oral

Jarang
(2-5
butir/ka
li
minum)

Akhir
2011

Teman

5.

Shabu

16
tahun

Inhalas Rutin
i
setiap
malam

Masih

Teman

Riwayat Gangguan
Sebelumnya
Gangguan Psikiatrik

Pasien sering mendengar bisikan-bisikan baru


pada tahun ini dan biasanya terjadi segera
setelah ia mengkonsumsi zat psikoaktif.
Pasien mengkonsumsi zat psikoaktif sejak
2007. Pasien memiliki riwayat berobat ke
RSKO beberapa kali.

IIC. RIWAYAT GANGGUAN


DAHULU
2. Riwayat Gangguan Medik

Riwayat Gangguan
Sebelumnya

JAN

FEB

MAR
T

APR

MEI

JUNI

JULI

AGT

Riwayat Gangguan
Waktu
Keluhan
Sebelumnya
Februari 2014

Halusinasi auditorik dan waham paranoid

Maret 2014

Pembicaraan pasien mulai teratur, halusinasi auditorik


masih ada, waham paranoid masih ada, pasien sulit
tidur

April 2014

Gangguan tidur teratasi, nafsu makan menurun,


halusinasi auditorik dan waham paranoid masih ada

Mei 2014

Halusinasi auditorik masih ada

Juni 2014

Halusinasi auditorik masih ada, waham paranoid


sudah mulai berkurang

Agustus 2014

Pasien mengamuk, terdapat halusinasi auditorik,


berbicara melantur cenderung asosiasi longgar

Stressor Psikososial

Orang tua
: Hubungan kedua orang tua tidak
harmonis
Anggota Keluarga : Kedua kakak pasien merupakan
pengguna zat psikoaktif
Teman
: Lingkungan pergaulan pasien
adalah
pengguna shabu
Pekerjaan: Pasien tidak bekerja, sehari-hari hanya
nongkrong dengan teman-teman
Keuangan
: Karena pasien tidak bekerja, pasien
tidak mempunyai penghasilan sendiri

RIWAYAT KEHIDUPAN
PRIBADI
1. Riwayat perkembangan fisik
Pasien lahir secara normal. Pasien tidak
mengetahui tentang imunisasi yang
didapatkan
Secara fisik pasien tumbuh normal
seperti teman-teman sebaya.

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

2. Riwayat Perkembangan Kepribadian

RIWAYAT KEHIDUPAN
PRIBADI
3. Riwayat Pendidikan
TK

SD

Tidak ikut pendidikan TK


Baik.
Tidak ada keterlambatan
Sering bolos sekolah

SMP

Bandel
Kesulitan belajar
Masuk STM dan dikeluarkan (ketahuan menggunakan ganja)

SMA

Masuk SMK dikeluarkan lagi (sering bolos sekolah),


Mengikuti kejar paket C, lulus.

Riwayat Kehidupan Pribadi

Riwayat pekerjaan
Pasien tidak bekerja dan hanya menjadi
pengangguran.

Riwayat Kehidupan Sosial dan Perkawinan


Pasien mengaku belum pernah menikah,
tetapi pernah memiliki pacar. Kehidupan
sosial pasien dengan orang-orang disekitar
baik, pasien memiliki banyak teman.

RIWAYAT KEHIDUPAN
PRIBADI
5. Kehidupan Beragama

Riwayat Keluarga

Pasien : anak ke 3 dari 3 bersaudara


Kakak 1 : mantan anggota kepolisian
Kakak 2 : satpam

SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL


SEKARANG

III. STATUS MENTAL


Penampilan :
Pasien seorang pria berusia 20 tahun, penampilan fisik

sesuai dengan usianya, kulit sawo matang dengan


perawakan sederhana, tinggi sekitar 175 cm, bentuk
muka lonjong dan berambut pendek. Ketika dilakukan
wawancara, pasien mengenakan kaos oblong namun
kemudian setelah diberitahu suster, pasien mengganti
baju dengan polo shirt berwarna hitam, dengan celana
pendek dan memakai sandal.

B. Alam Perasaan (Emosi)


1.
2.

Suasana perasaan (mood) : Eutimia


Afek ekspresi afektif

C. Gangguan Persepsi

D. Sensorium dan Kognitif


1. Taraf pendidikan
: Kejar Paket C
2. Pengetahuan umum
: cukup baik
3. Kecerdasan
: baik
4. Konsentrasi
: terkadang pasien
berhenti ditengah-tengah pembicaraan, terdiam namun
tidak terlalu lama, baru kemudian melanjutkan apa yang
dia bicarakan.
5. Orientasi:

Pikiran abstraktif : Baik

Kemampuan Visuospasial : Baik

Kemampuan menolong diri : Baik (Pasien


dapat mandi, makan, minum
berpakaian sendiri)

dan

E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir : cepat
- Produktivitas
banyak ide
- Kontinuitas
pertanyaan
asosiasi longgar
-Hendaya Berbahasa

: bicara banyak,
: menjawab setiap
terdapat
: tidak ada

E.PROSES PIKIR
2. ISI PIKIR

III. STATUS MENTAL

III. STATUS MENTAL

Pengendalian Impuls
: Tidak terganggu
Daya Nilai
Daya nilai sosial : Tidak terganggu
Uji Daya Nilai
: Tidak terganggu
Daya Nilai Realitas
: Tidak terganggu
Tilikan
: Derajat IV
(Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan,
namun tidak memahami penyebab sakitnya)
Reliabilitas
: Dapat dipercaya

PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN FISIK
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 120/80mmHg
Nadi
: 78 x/menit
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,8oC
Tinggi badan : 170 cm
Berat badan
: 70 kg

Kepala : normosefali, deformitas (-)


Mata
: sklera ikterik -/-, konjungtiva
anemis -/-, refleks cahaya langsung dan tak
langsung +/+, pupil isokor (3mm/3mm)
Hidung : septum nasi di tengah, sekret -/-,
nyeri tekan maksilaris -/Mulut : mukosa oral basah, merah muda
Telinga : sekret -/Leher : pembesaran KGB -/-

Status neurologis :
1 .Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan
2. Gejala rangsang meningeal : Tidak
dilakukan
3. Mata : Refleks cahaya langsung (+/+),
reflex
cahaya tidak langsung (+/
+)

V. PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Tidak dilakukan

VI. IKHTISAR PENEMUAN


BERMAKNA
Seorang laki-laki berusia 20 tahun, dengan tinggi badan
sekitar 182 cm, penampilan fisik sesuai usianya, kulit sawo
matang, dan bentuk muka lonjong di wawancara di ruang
detoksifikasi pada tanggal 15 Agustus 2014. Ketika dilakukan
wawancara, pasien mengenakan kaos oblong namun
kemudian setelah diberitahu suster, pasien mengganti baju
dengan polo shirt berwarna hitam, dengan celana pendek dan
memakai sandal. Saat berjalan dan melakukan sesuatu
gerakan, pasien tampak normal seperti orang biasa.

Keluhan utama: Pasien mengamuk, marahmarah, memukul-mukul meja. Pasien


mengatakan mendengar bisikan-bisikan untuk
membunuh pada saat itu.

Keluhan lain: Pasien mengatakan mendengar


bisikan-bisikan untuk membunuh pada saat itu.

Riwayat gangguan sebelumnya.

Pasien sudah tujuh tahun menjadi pengguna

Halusinasi suara yang didengar oleh pasien baru


pada tahun ini

Pasien memiliki riwayat berobat ke RSKO. Saat itu


gejala yang ada pada pasien adalah halusinasi
auditorik dan waham paranoid.

Berawal dari mengkonsumsi alkohol dan rokok

Pasien mulai mencoba ganja, shabu, putau dan


ekstasi karena pengaruh dari teman-temannya.

Pernah dikeluarkan dari sekolah karena konsumsi


obat-obatan tersebut. Meskipun akhirnya pasien
mengukuti kejar paket C dan dapat lulus.

Merasa diterlantarkan oleh kedua orang tuanya.

Merasa kakak-kakaknya tidak sayang terhadap


pasien.

Tidak terdapat gangguan perkembangan fisik


dari kanak-kanak hingga dewasa.

Riwayat pendidikan pasien dikeluarkan dua kali


dari sekolah saat kelas 10 dan kelas 11 akibat
pemakaian zat psikoaktif.

Pasien adalah seorang yang beragama Islam,


namun belakangan jarang beribadah dan ingin
pindah ke agama Kristen.

FORMULASI DIAGNOSTIK
AKSIS I (Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis)
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna,
kasus ini dapat digolongkan dalam:
Gangguan jiwa karena :

Gejala kejiwaan berupa: waham bizzare, waham


paranoid, halusinasi auditorik
Gangguan fungsi (hendaya) : Gangguan dalam
pekerjaan (pasien tidak bekerja)
Distress/Penderitaan/Keluhan: waham bizzare dan
waham paranoid cukup mengganggu aktivitas
sehari-harinya

Gangguan mental fungsional karena :


Tidak terdapat gangguan kesadaran
neurologik.
Terdapat faktor organik spesifik yang
berhubungan dengan gangguan jiwanya.

Gangguan psikotik, karena adanya hendaya


dalam menilai realita yang dibuktikan
dengan adanya :

Pasien mengatakan dia


bisa menghidupkan orang yang meninggal
dengan menyentuh kepala orang dengan jari
telunjuk pasien.
Waham paranoid : Pasien megatakan dia mau
dibunuh oleh anak-anak asrama brimob
Halusinasi
: Ditemukan halusinasi
auditorik. Pasien mengatakan bahwa dia
sering mendengar suara laki-laki
menyuruhnya untuk melakukan sesuatu.
Waham bizzare

AKSIS II : Gangguan Kepribadian dan


Retardasi Mental
Belum dapat dinilai.

AKSIS III : Kondisi Medis Umum


Tidak didapatkan kelainan.

AKSIS IV : Problem Psikososial dan Lingkungan


Tidak didapatkan kelainan

AKSIS V : Penilaian Fungsi Secara Global


Menurut nilai Global Assesment of Function (GAF):
Skala GAF saat ini : 41-50

DAFTAR MASALAH
1.

2.

1.

Organobiologik (-)
Psikologis waham bizzare, waham
paranoid , halusinasi auditorik
Sosiobudaya (-)

PROGNOSIS
Faktor yang mengarah
pada prognosis baik:
Sikap pasien cukup
kooperatif
Pasien saat ini mampu
menjalani kebutuhan
sehari-hari tanpa
bantuan.
Dukungan dari keluarga
baik karena pasien
tinggal bersama dengan
keluarganya.

Faktor yang
mengarah pada
prognosis buruk :
Onset usia muda
Adanya simptom
negatif : menarik
diri, menyendiri,
malas beraktivitas
sehari-hari.

PROGNOSIS

XI.PENATALAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai