Anda di halaman 1dari 49

Agenda :

Pendahuluan
Tugas dan Tanggung Jawab :

Sebelum Kebakaran Terjadi


Pada Saat Kebakaran Terjadi
Setelah Kebakaran selesai dipadamkan

Praktek Damkar

Teori cara memadamkan kebakaran dengan kain basah dan


dengan Racun api
Teori cara memadamkan kebakaran dengan menggunakan
air bertekanan
Praktek Lapangan

PENDAHULUAN
Kebakaran merupakan bencana yang harus
senantiasa diantisipasi timbulnya, terutama di
bangunan,
gedung
atau
didaerah
Pengawasan Petugas Security

Fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan


perlunya kewaspadaan terhadap arson fire
disamping kebakaran yang sifatnya natural

Oleh karena itu diperlukan peningkatan


pengawasan yang lebih disamping sistem
untuk pencegahan maupun penanggulangan
terhadap kebakaran atau yang mengarah
kepada kejadian kebakaran

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

DASAR
UU KESELAMATAN KERJA NO. 1, TAHUN 1970
Setiap perusahaan wajib melakukan pembinaan bagi semua tenaga
kerja dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran
serta meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.

TUJUAN

Menyelamatkan jiwa dan harta benda

Meningkatkan rasa tanggung jawab

Menumbuhkan rasa percaya diri

Menghilangkan rasa takut menghadapi kebakaran

RUANG LINGKUP KEBAKARAN

Proses terjadinya kebakaran


Pencegahan kebakaran
Pengontrolan kebakaran
Pemadaman kebakaran

PROSES TERJADINYA KEBAKARAN


DEFINISI KEBAKARAN

Umum
Suatu peristiwa terjadinya nyala api
yang tidak dikehendaki

Khusus
Suatu peristiwa oksidasi antara tiga
unsur penyebab kebakaran

PENYEBAB KEBAKARAN

K
S
IG

PA

NA
S

UNSUR PENYEBAB KEBAKARAN

E
N

BAHAN

BAHAN YANG DAPAT TERBAKAR

Bahan padat
Kayu, kain, kertas, plastik dan lain sebagainya, jika
terbakar umumnya akan meninggalkan abu/bara.
Bahan cair
Cat, alkohol, dan berbagai jenis minyak.
Bahan yang berbentuk gas
Propane, butane, L.N.G, L.P.G, dsb.

OKSIGEN DALAM KONSENTRASI TERTENTU

Oksigen adalah merupakan salah satu unsur yang mutlak diperlukan


untuk menunjang proses terjadinya kebakaran. Tanpa adanya
Oksigen,

maka

kebakaran

tidak

akan

mungkin

terjadi.

Pada

umumnya Oksigen tersebut diperoleh dari udara, tetapi adakalanya


Oksigen tersebut juga merupakan hasil reaksi dari bahan-bahan
yang sedang terbakar.
Untuk membantu proses terjadinya kebakaran maka konsentrasi
Oksigen diudara diperlukan minimum 10%.

UNSUR \-UNSUR KEBAKARAN

Panas

Sumber-sumber panas
Peristiwa kimia
Terjadi karena percampuran zat-zat kimia, karena sifatnya,
dapat menimbulkan panas atau nyala api
Peristiwa mekanis
Terjadi karena gesekan atau pukulan benda keras dengan
benda keras lainnya
Peristiwa listrik
Terjadi karena short circuit, beban terlalu berat atau karena
gesekan listrik statis
Peristiwa nuklir
Terjadi karena pemecahan inti atom

PEMINDAHAN PANAS (Heat Transfer)

Perpindahan panas ada 3 cara :


1.

Konduksi
Perpindahan panas melalui benda padat

2.

Konveksi
Perpindahan panas melalui benda cair dan gas

3.

Radiasi
Perpindahan panas melalui benda gas

PENCEGAHAN KEBAKARAN

Ada 2 cara:

Pencegahan
secara teknis

Pencegahan secara
konsepsional

PENCEGAHAN KEBAKARAN SECARA TEKNIS

Pada prinsipnya mencegah


tiga unsur kebakaran bersatu
membentuk suatu proses kebakaran seperti dalam definisi.
Sehingga kebakaran tidak terjadi
Sumber panas
kebakaran

adalah

faktor

utama

sebagai

penyebab

Bahan
Jangan dekatkan dengan bahan-bahan yang mudah
terbakar pada sumber panas
Oksigen
Pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari bahanbahan dan juga sumber panas
Panas
Dijauhkan dari tempat penyimpanan bahan-bahan

PENCEGAHAN KEBAKARAN SECARA KONSEPSIONAL

Dalam perencanaan bangunan, instalasi, pabrik telah


direncanakan/dipikirkan
bahaya-bahaya
kebakaran
dan
penempatan atau pemasangan alat-alat pemadam kebakaran
baik yang terpasang atau ditempatkan (portable)
Memberi pengetahuan dan melatih semua karyawan dan
semua anggota keluarga, masyarakat mengenai bahaya,
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran dengan
mengadakan latihan-latihan
Menempatkan/memasang alat pemadam yang cocok sesuai
dengan jenis/bahan serta aktivitas kerja dan bangunan yang
ada
Menata, memelihara, dan menginspeksi (house keeping,
maintenance & inspection) ruang, tempat kerja, bangunan
atau instalasi/pabrik/tempat tinggal

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Padamkan kebakaran sewaktu masih kecil


1. Jika api semakin membesar, hubungi Bagian Pemadam Kebakaran /
Atasan.
2. Amankan area baik didalam maupun diluar TKP.
3. Atur lalu lintas dan ketertiban agar tidak menghalangi aktivitas
penanganan keadaan darurat.
4. Batasi hanya orang yang berkepentingan yang boleh masuk ke area.
5. Arahkan semua orang untuk evakuasi ke Tempat berkumpul yang
sudah Ditentukan (Mustering Area).
6. Selamatkan diri dari situasi yang membahayakan, hindari
semaksimal mungkin kontak fisik dan tetap waspada sampai
bantuan datang.
7. Amankan alat bantuan (mobil pemadam kebakaran, ambulance dll).

PENGONTROLAN KEBAKARAN

Usaha
atau
upaya
untuk
mencegah
dan
mengurangi
kerugian/kehancuran akibat kebakaran baik sebelum atau pada
waktu kebakaran terjadi.
1.

Memberi motivasi kepada pegawai/karyawan:


=>
Meyakinkan bahaya dan meluasnya kebakaran
sebagai kerugian mereka juga.
=>
Melindungi tempat kerja adalah tanggung jawab
mereka, karena mereka bekerja disitu dan untuk
keselamatannya.
=>
Tercerminnya
melindunginya.

rasa

memiliki

untuk

=>
Kebanggaan bagi mereka bisa melindungi dan
mencegah kehancuran tempat kerja mereka sebagai
sumber penghasilan.

PENGONTROLAN KEBAKARAN

2.

Perencanaan/penempatan alat-alat atau fasilitas pemadam jika


kebakaran terjadi agar dapat segera dipadamkan dan di atasi

3.

Ikhtiar atau usaha penyelamatan dengan menyediakan sarana


dari daerah atau tempat bahaya. Seperti : sirene/alarm, tangga
dan pintu darurat (emergency door) serta membuat prosedur
kebakaran dan penyelamatan

4.

Usaha pencegahan kebakaran akibat bencana alam

5.

Pengaturan penempatan bahan-bahan bahaya dengan baik

6.

Membuat penyekat-penyekat atau pemisah-pemisah pada


bangunan dan kamar-kamar mesin atau penyimpanan bahanbahan berbahaya seperti : dinding, pintu pemisah (fire wall, fire
door) dll

PEMADAMAN KEBAKARAN

Prinsipnya:
Pemisahan unsur-unsur kebakaran.
1. Unsur Bahan
Dengan cara penguraian (starving methode)
2. Unsur Panas
Dengan cara pendinginan (cooling effect methode)
3. Unsur Oksigen
Dengan cara isolasi (smoothering effect methode)
4. Mencegah terjadinya reaksi berantai (Chain reaction braking)

TEKNIK DAN TAKTIK PEMADAMAN

Teknik
Adalah kemampuan untuk mempergunakan
perlengkapan pemadam kebakaran dengan baik.

alat

dan

Taktik
Adalah kemampuan untuk menganalisa situasi sehingga
dapat melakukan tindakan dengan cepat dan tepat tanpa
menimbulkan korban maupun kerugian yang lebih besar.

TEKNIK PEMADAMAN

1. Menguasai
pengetahuan
tentang
pencegahan
penanggulangan bahaya kebakaran dengan baik.

dan

2. Cakap dalam mempergunakan peralatan dan perlengkapan


pemadam kebakaran.
3. Terlatih dalam menghadapi situasi bahaya kebakaran.

TAKTIK PEMADAMAN

1. Dapat bekerja dengan tenang dan tabah


2. Berani mengambil tindakan yang dipandang perlu
3. Dapat bekerja dalam team yang kompak

KLASIFIKASI KEBAKARAN

1.

Klas A
Kebakaran dari bahan-bahan padat yang mudah terbakar: kayu,
kertas, plastik, tekstil.

2.

Klas B
Kebakaran dari bahan cair atau gas. Bensin, solar, bensol, butane,
dll.

3.

Klas C
Kebakaran yang disebabkan arus
peralatannya:
Permesinan, generator, panel listrik, dll.

4.

listrik

pada

peralatan-

Klas D
Kebakaran dari bahan-bahan logam, titanium, almunium, dll.

KLAS DAN SISTIM PEMADAMAN KEBAKARAN


No.

KEBAKARAN

TEHNIK PEMADAMANNYA

1.

Klas A

- Ketiga cara dapat digunakan


- Yang utama pendinginan

2.

Klas

- Isolasi

3.

Klas

- Isolasi

4.

Klas

- Pendinginan
- Isolasi

BEBERAPA PENYEBAB TERJADINYA KEBAKARAN

1. Peristiwa listrik
2. Penyimpanan/penggunaan bahan-bahan
3. Merokok tidak pada tempatnya.
4. Spontanious ignition (bahan yang dapat terbakar sendiri)
5. Pyrophoric iron sulfida
6. Gesekan-gesekan atau benturan
7. Housekeeping yang tidak baik

SUMBER-SUMBER BAHAYA KEBAKARAN


1.

Kompor minyak dan listrik


Kelalaian memasak & menjaga kebersihan.

2.

Setrikaan listrik dan arang


Kelalaian menstrika dan penempatan.

3.

Bola lampu listrik


Pemakaian bola lampu yang ber- watt tinggi di lemari.

4.

Kabel listrik
Over head /over load, penyaluran arus listrik berlebihan penempatannya.

5.

Korek api dan lilin


Penggunaan oleh anak-anak & penempatannya.

6.

Api, merokok & kebiasaan kurang baik,


Meletakkan dan membuang puntung rokok
Merokok sambil tidur-tiduran/ditempat tidur.

7.

Mengatur & menjaga kebersihan (house keeping)


Sampah-sampah dan penumpukan barang-barang bekas
Kurang menjaga kebersihan, kotor
Penempatan alat-alat dan barang-barang

CARA PENGGUNAAN ALAT PEMADAMAN


API SECARA EFEKTIF DAN BENAR

1.

Ketahui sumber dan klas kebakaran: A, B, C, & D

2.

Ketahui jenis alat pemadam yang tersedia, yang sesuai dengan kegunaan
dan klas kebakaran: A, B, C, & D

3.

Ketahui dan pelajari cara penggunaan dan penyemprotan sesuai petunjuk


pada alat dan jenis alat pemadam

4.

Semprotkan dari tempat/jarak yang aman: 1-5 Meter menurut jenisnya

5.

Perhatikan arah angin (datang dari arah mana angin tersebut)

6.

Tempatkan alat pemadam di tempat yang aman, mudah dilihat dan dicapai/
diambil.

7.

Padamkan api ketika masih kecil/mudah dikuasai dengan segera dan


tinggalkan untuk keselamatan jika tidak bisa/berhasil dipadamkan.

CEGAH KEBAKARAN!
Mencegah lebih baik/Mudah dari memadamkan

EVAKUASI
USAHA MENYELAMATKAN DIRI SENDIRI DARI TEMPA
BERBAHAYA MENUJU TEMPAT YANG AMAN

TEMPAT
BERBAHAYA

AMAN SEMENTARA

AMAN
MUTLAK

STRATEGI EVAKUASI

Evakuasi bertujuan memindahkan penghuni


bangunan ke lokasi aman di luar bangunan
Evakuasi menyangkut aspek pemberitahuan
dini, komunikasi, pemanduan ditunjang oleh
prasarana dan sarana yang terdapat dan
diupayakan dalam bangunan
Hal-hal pokok dalam proses evakuasi meliputi :
sistem pemberitahuan, sistem pemandu
evakuasi, sistem pe laksanaan evakuasi,
sarana evakuasi dan organisasi evakuasi

Sistem pemberitahuan
Pemberitahuan awal
Pemberitahuan pelaksanaan evakuasi
Pemberitahuan perkembangan jalannya evakuasi
Pemberitahuan bahwa kondisi lokasi telah aman
Pemberitahuan telah selesainya evakuasi

Sistem pemandu evakuasi


Pemanduan agar tidak panik
Pemanduan agar menuju ke sarana evakuasi (tidak ke lift)
Pemanduan arah jalur evakuasi
Pemanduan ke daerah aman atau ke muster points
Roll call pada akhir evakuasi

Sistem pelaksanaan evakuasi


Pelaksanaan pemanduan di lapangan
Pengamanan evakuasi
Sistem pelaporan pelaksanaan evakuasi
Komunikasi dan pemantauan
Sistem pengecekan

FAKTOR PERENCANAAN - MEANS OF


ESCAPE
KLASIFIKASI RESIKO
BAHAYA KEBAKARAN

-RESIKO RINGAN
-RESIKO SEDANG
-RESIKO BERAT

WAKTU
EVAKUASI

3 Menit
2,5 Menit
2 Menit

PANJANG
JARAK TEMPUH

X 12
meter

BUNTU 18M

PJT : 12 M X WAKTU

FAKTOR PERENCANAAN MEANS OF ESCAPE

LEBAR UNIT EXIT


- RATE OF FLOW 40 orang/menit

- UNIT OF EXIT WIDTH 21

LAY OUT DARI PENYALURAN AIR


Nozzle

Selang

Pompa

Solid materials :
wood, cloth, paper, rubber, plastic,
etc.

Energized electrical equipment :


motors, switches, fuse boxes, panel
board, circuit breaker, etc

Liquids : oil, gasoline, gases, grease,


paints, etc

Metals : magnesium, titanium


zirconium, dry powder aluminum,
sodium, calcium, thorium, sodium,
potassium )

KLASIFIKASI
KLASIFIKASI

A
A
B
B
C
C
D
D

Rating
Rating:: Nilai
Nilaiangka
angka
1A
2A
3A
4A
6A
10A
20A
40A

1B
2B
5B
10B
20B
30B
40B
80B

STANDAR
STANDAR UJI
UJI
A.
A. :: Tumpukan
Tumpukan kayu
kayu dengan
dengan volume
volume
tertentu
tertentu dibakar
dibakar 10
10 menit
menit
B.
B. :: Premium
Premium dengan
dengan jumlah
jumlah dan
dan luas
luas
tertentu
tertentu dibakar
dibakar 33 menit
menit
C.
C. :: Sasaran
Sasaran bertegangan
bertegangan 10.000
10.000 Volt
Volt
D.
D. :: Tidak
Tidak dilakukan
dilakukan pengujian
pengujian

Penempatan APAR
Ref : NFPA
Ringan
Rating Jarak
ft
1A
2A
3A
4A
6A
10A
20A
40A

75
75
75
75
75
75
75
75

Klasifikasi hunian
Sedang

Berat

Luas
sq ft

Luas
sq.ft

Luas
sq.ft

3000
6000
9000
11250
11250
11250
11250
11250

X
3000
4500
6000
9000
11250
11250
11250

X
X
3000
4500
6000
9000
11250
11250

Alat Pemadam Api


Ringan
Hoze

Seal
Pressure Gauge

Nitrogen (N2)
FIRE
EXTINGUISHER

Botle
DCP
Tepung Kering
Nozzle

Perkiraan Rating (APAR)


J ENI S

UKURAN
( KG)

J ARAK
PANCARAN
( MET ER)

WAKT U
( DET I K)

RAT I NG

0,5

1 B,C

10

2 B,C

AMMONI UM
PHOSPATE

12

3B,C

(ABC)

13

1A,5B,C

10

20

2A,10B,C

15

20

4A,20B,C

10

30

8A,40B,C

DRY
POWDER

37,5

Cara Memakai Alat Pemadam Api


Ringan
Berdirikan alat pemadam api ringan miring ke depan
Tarik tuas & pin pengunci
Angkat tegak lurus
Test dengan menyemprotkan ke udara
Arahkan ke api
Tekan hendle penyemprot
Arah angin
Seprotkan dari sisi ke sisi

Locking Lever or Pin

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nozzle

Hose

Min 12 Feets

Discharge Handle

Handy type portable


Fire Extinguisher

Fire Extinguishers

Wheeled Units
Wheeled units are also
considered portable
extinguishers and are
nitrogen cylinder operated
dry chemical units. They are
available in sizes ranging
from 75 pounds to 350
pounds. They can be used on
Class A, B and C fires
depending on the agent used.

1.

Setiap Peserta
petunjuk

diharapkan

melakukan

pemadaman

sesuai

2.

Ketahui dan pelajari cara penggunaan dan


petunjuk pada alat dan jenis alat pemadam

3.

Test terlebih dahulu sebelum dipakai

4.

Perhatikan arah angin (datang dari arah mana angin tersebut)

5.

Semprotkan dari tempat/jarak yang aman: 1-5 Meter menurut jenisnya

6.

Pastikan api telah padam dan tinggalkan tempat yang terbakar dengan
cara mundur

7.

Dan tinggalkan untuk keselamatan jika tidak bisa/berhasil dipadamkan.

penyemprotan

dengan
sesuai

1.

Peserta dibagi dalam 2 Group yang terdiri dari 8 atau 10 orang dan
lakukan pemadaman sesuai dengan petunjuk

2.

Setiap peserta akan diberikan tugas masing-masing yang terdiri dari


Komandan Regu, Nozzlemen, helpers

3.

Tugas Komandan Regu :


1.

Melapor kepada Pelatih, siap untuk memadamkan kebakaran

2.

Mengarahkan nozzlemen dalam proses pemadaman, tetap menjaga


kekompakan regu dan memberikan aba-aba kepada helper untuk
meminta, menaikkan dan menurunkan tekanan air

3.

Memastikan bahwa kebakaran telah teratasi dan melapor kembali


kepada Pelatih

4.

5.

Tugas Nozzlemen :
1.

Mengikuti aba-aba
kekompakan

dari

Danru

dan

tetap

saling

2.

Memadamkan kebakaran dan menggulung kembali hose

menjaga

Tugas Helpers :
1.

Mengikuti aba-aba atau perintah dari Danru

2.

Membantu nozzlemen menarik hose

3.

Menggulung kembali hose dan mengumpulkan alat-alat yang


dipakai

Terima kasih
dan
Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai