Zatika, anak perempuan 3 than, datang ke RS dengan keluhan pucat, perdarahan gusi, bintikbintik merah dan kebiruan di kulit sejak 2 minggu yang lalu. Ibu pasien mengeluhkan adanya
demam berulang, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien terlihat
mudah lelah, tidak nafsu makan, berat badan menurun dan berkeringat di malam hari.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang dan pucat
Tanda Vital : TD 100/70 mmHg, HR 120 x/menit regular, RR 30 x/menit, T 39C
Keadaan khusus
Kepala : konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), ptechiae di palatum mole (+)
Leher : KGB teraba multiple ukuran 1x2 cm, kenyal, nyeri (-), merah (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-/-)
Cor : BJ I dan II normal, bising ejeksi sistolik di semua katup
Pulmo : vesikuler normal, ronchi (-), wheezing (-)
Abdomen : datar, lemas, hepar teraba 3 cm di bac, 3 cm bpx,
Lien : schoeffner II, bising usus normal
Ekstremitas : akral pucat
Pemeriksaan Laboratorium : Hb 4,8 g/dl, Ht 14,4 vol%, eritrosit 3,06 juta/mm 3, LED 120
mm/jam, leukosit 4200/mm3, trombosit 24000/mm3, DC 0/1/0/12/81/6, MCH 27 pg, MCV 78,3
g, MCHC 34%, retikulosit 0,2%.
Gambaran darah tepi : sel blast (+)
Identifikasi Masalah
1. Zatika, anak perempuan 3 than, datang ke RS dengan keluhan pucat, perdarahan gusi,
bintik-bintik merah dan kebiruan di kulit sejak 2 minggu yang lalu
2. Ibu pasien mengeluhkan adanya demam berulang, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan
sejak 2 bulan yang lalu
3. Pasien terlihat mudah lelah, tidak nafsu makan, berat badan menurun dan berkeringat
di malam hari
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang dan pucat
Tanda Vital : TD 100/70 mmHg, HR 120 x/menit regular, RR 30 x/menit, T 39C
Keadaan khusus
Kepala : konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), ptechiae di palatum mole (+)
Leher : KGB teraba multiple ukuran 1x2 cm, kenyal, nyeri (-), merah (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-/-)
Cor : BJ I dan II normal, bising ejeksi sistolik di semua katup
Pulmo : vesikuler normal, ronchi (-), wheezing (-)
Abdomen : datar, lemas, hepar teraba 3 cm di bac, 3 cm bpx,
Lien : schoeffner II, bising usus normal
Ekstremitas : akral pucat
5. Pemeriksaan Laboratorium : Hb 4,8 g/dl, Ht 14,4 vol%, eritrosit 3,06 juta/mm 3,
LED 120 mm/jam, leukosit 4200/mm3, trombosit 24000/mm3, DC 0/1/0/12/81/6,
MCH 27 pg, MCV 78,3 g, MCHC 34%, retikulosit 0,2%
Gambaran darah tepi : sel blast (+)
Analisis Masalah
1. A. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan?
Usia : insiden ALL paling tinggi pada usia 3-7 tahun dengan 75% sebelum usia 5
tahun.
Jenis kelamin: lebih sering dijumpai pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan
perbandingan 1,2-2 : 1
B. Apa penyebab keluhan pucat, perdarahan gusi, bintik-bintik merah dan
kebiruan kulit?
Pucat :
Oksigenasi
Gejala anemia
Hb kurang
Perdarahan
Genetik
Trauma lokal
Mekanisme batuk,pilek :
pertahanan
tubuh menurun
mudah terjadi
infeksi mikroorganisme,
infeksi mikroorganisme,
berkeringat
pada
malam
hari
dapat
disebabkan
oleh
keadaan
hipermetabolisme
C. Bagaimana patofisiologi dari mudah lelah, tidak nafsu makan, berat badan
menurun dan berkeringat di malam hari?
Mekanisme mudah lelah :
Faktor resiko mutasi somatik sel induk proliferasi lokal dari sel neoplastik
dalam sumsum tulang gangguan pada sistem hemapoetik proliferasi sel
5
hepatosplenomegali
Pemeriksaa
Hasil Pemeriksaan
Rujukan
Interpretas
n
KU
i
anemia
Vital sign
pucat
TD :100/70 mmHg
Normal
HR : 120 x/menit
Takikardi
RR : 30x/menit
RR : <40 x/menit
Normal
Suhu : 39 oC
Febris
Keadaan spesifik;
Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Rujukan
Interpretasi
fisik
Kepala :
Konjungtiva hiperemis
Abnormal
Normal
Leher (KGB)
Thoraks
Kenyal
Tidak ada
Abnormal
Nyeri (-)
Nyeri (-)
Normal
Merah (-)
Simetris dan retraksi (-/-)
Merah (-)
Normal
Simetris dan retraksi (-/-)
Normal
Abdomen
Abnormal
Abnormal
bising (-)
abnormal
Ekstremitas
Kulit
Akral pucat
Tidak pucat
Anemia
Ptechie (+)
Ptechie (-)
Abnormal
Echymosis (+)
Echymosis (-)
Abnormal
menghambat produksi normal sel-sel darah, dalam hal ini adalah eritrosit
eritrosit yang dihasilkan sedikit Hb yang berfungsi sebagai pengangkut
oksigen menurun oksigen diutamakan ke organ vital pengangkutan O2 ke
jaringan oleh eritrosit rendah
menghambat produksi normal sel-sel darah, dalam hal ini adalah eritrosit
eritrosit yang dihasilkan sedikit Hb yang berfungsi sebagai pengangkut
oksigen menurun oksigen diutamakan ke organ vital pengangkutan O2 ke
jaringan oleh eritrosit rendah
superficial serta di jaringan ikat longgar pada mata konjungtiva dan akral
pucat.
Ptechie di palatum mole
mutasi sel induk hematopoesis transformasi sel-sel ganas hemapoetik
proliperasi sel progenitor limfoid yang abnormal menghasilkan sel imature
limposit (sel blast) yang banyak akumulasi sel blast di sumsum tulang
menghambat produksi normal sel-sel darah, dalam hal ini adalah trombosit
trombositopeni gangguan hemostasis pada mukosa Ptechie di palatum
mole.
Benjolan multiple, kenyal
mutasi sel induk hematopoesis transformasi sel-sel ganas hemapoetik
proliperasi sel progenitor limfoid yang abnormal menghasilkan sel imature
limposit (sel blast) yang banyak akumulasi sel blast di sumsum tulang sel
imatur tersebut keluar dari sumsum tulang ke perifer infiltrasi KGB
Rujukan
Interpretasi
Darah
Hb : 4,8 g/dl
Anemia
Ht : 14,4 vol%
Ht : 41 4 vol%
Rendah
Rendah
Leukosit : 4200/mm3
Rendah
Trombosit : 24.000/mm3
Rendah
LED : 2 20 mm/jam
meningkat
MCV : 78,3 fl
MCH : 27 pg
MCHC : 34%
Retikulosit : 0,2 %
MCV : 73-101 fl
MCH : 23-31 pg
MCHC : 26-34%
Normal
Normal
Normal
Rendah
Retikulosit : 0,4%-2,4%
Darah tepi
Abnormal
10
anak:
Penyakit ginjal pada ibu.
Penguna suplemen oksigen.
Asfiksia.
Berat badan > 4500 gram.
12
Hipotesis
Zatika, anak perempuan 3 tahun, mengalami pucatm perdarahan gusi, bintik-bintik
merah dan kebiruan di kulit dikarenakan menderita ALL (Acute Limfoblastik
Leukemia)
13
Kerangka Konsep
Faktor Risiko
(Infeksi, virus, genetik, kelainan herediter, lingkungan, radiasi)
Mutasi somatik sel induk
Poliferasi neoplastik
Akumulasi sel blast dalam bone marrow
Hambat hemopoiesis
Eritrosit
Neutropenia
Trombositopenia
Hb
Mudah terinfeksi
Perdarahan
Anemia
14