*)
Peneliti pada Kelompok Teknologi Konservasi dan Pemulihan Kualitas Lingkungan Lahan,
P3TL- BPPT
106
107
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Parameter
Tekstur tanah
- Pasir
- Debu
- Lempung
Kelas Tekstur
Berat volume
Berat jenis
Porositas
Permeabilitas
Klas
Bahan organik
N-Total
P tersedia
K tersedia
pH
Satuan
%
%
%
gr/cm3
gr/cm3
%
cm/jam
%
%
ppm
me/100gr
108
Kedalaman Tanah cm
0-10
10-20
94.330
2,500
3,200
sandy
1,460
2,650
44,910
34,654
sangat cepat
1,370
0,110
50,320
0,230
5,910
87,660
6,490
5,850
sandy
1,500
2,680
44,030
30,012
sangat cepat
1,340
0,070
42,650
0,190
6,130
Jenis Mikrobia
1.
2.
3.
4.
5.
Rhizobirim SP
Bakteri pelarut posfot
Bakteri selulolitik
Aktinomicetes selulolitik
Jamur selulolitik
Jumlah mikrobia
Cfu/gr
3,25 x 106
1,00 x 106
9,20 x 106
1,47 x 107
5,0 x 102
Perlakuan
1.
Ao Bo C
2.
Ao B1 C
3.
Ao B2 C
4.
Ao B3 C
5.
A1 Bo C
6.
A1 B1 C
7.
A1 B2 C
8.
A1 B3 C
Keterangan :
Ao
A1
Bo
B1
B2
B3
=
=
=
=
=
=
Kedalaman
(cm)
0 10
10 20
0 10
10 20
0 10
10 20
0 10
10 20
0 10
10 20
0 10
10 20
0 10
10 20
0 10
10 20
Irigasi gembor
Irigasi sub surface
Jerami 30 ton/ha
Kompos 10 ton/ha
Kompos 20 ton/ha
Clereside 20 ton/ha
Awal*)
1,46
1,50
1,46
1,50
1,46
1,50
1,46
1,50
1,46
1,50
1,46
1,50
1,46
1,50
1,46
1,50
90 HST
1,25
1,33
1,26
1,32
1,18
1,32
1,18
1,33
1,3
1,4
1,33
1,41
1,39
1,37
1,33
1,39
C
= Biomikro
*)
= Sebelum diberi perlakuan
HST = Hari Setelah Tanam
109
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
AoB1C
AoB2C
AoB3C
A1BoC
A1B1C
A1B2C
A1B3C
awal
21 HST
45 HST
90 HST
AoBoC
AoB1C
AoB2C
AoB3C
A1BoC
A1B1C
A1B2C
A1B3C
awal
21 HST
45 HST
90 HST
B
Gambar 1 : Berat Volume Rerata semua
Perlakuan
Dari Tabel 3 Dan Gambar 1 tersebut
di atas menunjukkan bahwa pada awal
percobaan (tanah pasir) sebelum ada
tambahan bahan pengkondisi tanah berat
volumenya tinggi tetapi kemudian setelah ada
penambahan bahan pengkondisi tanah yaitu
21 hari setelah tanam, berat volumenya
mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena
adanya pengolahan tanah dan pemberian
bahan pengkondisi tanah, sehingga tanah
lebih bergumpal dan menjadi longgar. Hal ini
seperti dinyatakan oleh Hillel bahwa tanah
yang lepas dan bergumpal akan mempunyai
berat persatuan volume (kerapatan massa)
rendah dan kerapatan massa yang terjadi
ditentukan oleh banyaknya pori maupun oleh
110
No.
Perlakuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ao Bo C
Ao B1 C
Ao B2 C
Ao B3 C
A1 Bo C
A1 B1 C
A1 B2 C
A1 B3 C
Awal*)
44,7
44,7
44,7
44,7
44,7
44,7
44,7
44,7
90 HST
51,16
51,26
51,82
52,05
50,62
51,59
51,11
50,73
60
58
56
54
52
50
48
46
44
42
40
Porositas (%)
mengikuti
c. Permeabilitas Tanah
Ao B1 C
Ao B2 C
Ao B3 C
A1 Bo C
A1 B1 C
A1 B2 C
A1 B3 C
Awal
21 HST
45 HST
90 HST
Permeabilitas (cm/jam)
44
40
36
32
28
24
20
16
Ao B1 C
Ao B2 C
Ao B3 C
A1 Bo C
A1 B1 C
A1 B2 C
Awal
21 HST
45 HST
90 HST
A1 B3 C
Tabel 5 : Perubahan Permeabilitas Tanah (cm/jam) pada 21 HST, 45 HST dan 90 HST
Perlakuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ao Bo C
Ao B1 C
Ao B2 C
Ao B3 C
A1 Bo C
A1 B1 C
A1 B2 C
A1 B3 C
Awal*)
32,33
32,33
32,33
32,33
32,33
32,33
32,33
32,33
10
8
6
4
2
0
0
90 HST
32,78
32,47
32,39
32,19
30,89
30,56
32,44
20,91
No.
10
15
20
25
30
35
Hari Ke
Plot 1
Plot 10
Rerata
KLP
TTL
10
15
20
25
30
35
Hari ke
Plot 1
Plot 10
Rerata
KLP
TTL
111
9.
RIWAYAT PENULIS
Sudaryono, lahir di kota Yogyakarta pada
tanggal 9 Februari 1952. Telah menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Gajah Mada tahun
1978. Lulus pendidikan S2 dalam bidang
Studi Ilmu Lingkungan Universitas Gajah
Mada. Saat ini bekerja sebagai Staf Peneliti di
Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Lingkungan BPPT.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anom Wibisono, 2000. Biomikro, Pupuk
Hayati
untuk
Kesuburan
TanahKesehatan Tanah dan Tanaman. PT Bio
Selaras, Jakarta
2. Buckman H.D. and Brady, 1982. Teh
Nature and Properties of Soil. Mc. Millan
Company, New York.
3. Darmawidjaya Isa, 1980. Klasifikasi
Tanah, Balai Penelitian Tek dan Kina,
Gambung.
4. EL-Asswad R.M and P.H. Groenevelt,
1985. Hydrophysical Modification and its
effect on Evaporation. Journal of
American
Socienty
of
Agricultural
Engineer, No. 28 (6) : 1927-1932.
5. Gustafon, 1962. Soil Management. Mc.
Graw-Hill Book Company Inc. New York.
6. Hillel, 1981. Fundamental of Soil Physics.
Academic Press, New York.
7. Islami T. dan Utomo, 1995, Hubungan
Tanah, Air dan Tanaman. IKIP
Semarang Press.
8. Kohnke. H. 1968 , Soil Physic. Mc. GrawHill Book Company, New York.
112