Anda di halaman 1dari 1

Muthia Khairunnisa Hapsari

1306461895

Participatory Budgeting (PB) merupakan produk budgeting reform yang hingga kini berlaku
di kota Porto Allegre, Brazil. Bermula dari kegagalan pelaksanaan paham neoliberalisme,
paham yang sempat menciptakan kesenjangan ekstrem di Porto Allegre, kota tersebut
akhirnya menemukan paham yang sesuai dengan kebutuhan warganya, yakni paham
demokrasi. Paham tersebut kemudian dimanifestasikan pada sistem penganggarannya yang
membuka partisipasi warga untuk memenuhi kebutuhan warganya pula. PB hadir sebagai
pengisi demokrasi Brazil yang diperuntukkan sebagai alat bagi warga negara dan daerah
miskin agar mendapat porsi yang lebih besar dari public expenditure. Sistem penganggaran
berdasarkan demokrasi tersebut mendapat sambutan baik berupa peningkatan partisipasi
warga dalam proses penganggaran sebagai tempat pembuat keputusan yang penting.
Bagaimana program ini dilaksanakan dan siapa saja aktor yang terlibat? Pemerintah lokal,
warga negara, asosiasi sukarela, NGOs dan komunitas bisnis memiliki alasan yang berbedabeda untuk mendukung dan menentang PB. Tahapan dalam proses penyusunan PB meliputi
sosialisasi, diskusi dan memilih proposal anggaran pemerintah dalam dewan PB, dan
meminta persetujuan dari walikota dan parlemen lokal. Pelaksanaan Anggaran Partisipatif ini
terus dievaluasi dan dikontrol melalui diskusi-diskusi di forum regional.
PB memberikan dampak psoitif dalam pembangunan kota Porto Alegre. Program ini berhasil
menjalankan pembangunan sesuai dengan kebutuhan utama warganya. Hal ini terlihat dengan
semakin besarnya anggaran yang dialokasikan untuk perumahan yang merupakan kebutuhan
dasar warga.

Anda mungkin juga menyukai