Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Anestesi umum adalah keadaan hilangnya nyeri di seluruh tubuh dan
hilangnya kesadaran yang bersifat sementara yang dihasilkan melalui penekanan
sistem syaraf pusat karena adanya induksi secara farmakologi atau penekanan
sensori pada syaraf. Agen anestesi umum bekerja dengan cara menekan sistem
syaraf pusat (SSP) secara reversibel (Wiryana, 2010). Anestesi umum merupakan
kondisi yang dikendalikan dengan ketidaksadaran reversibel dan diperoleh
melalui penggunaan obat-obatan secara injeksi dan atau inhalasi yang ditandai
dengan hilangnya respon rasa nyeri (analgesia), hilangnya ingatan (amnesia),
hilangnya respon terhadap rangsangan atau refleks dan hilangnya gerak spontan
(immobility), serta hilangnya kesadaran (unconsciousness) (McKelvey dan
Hollingshead 2003).
2.2 Cara Pemberian Anestesi umum
Anestesi umum dapat diberikan secara inhalasi atau injeksi intravena.
1. Anestesi inhalasi: yaitu anestesi dengan menggunakan gas atau cairan anestesi
yang mudah menguap (volaitile agent) sebagai zat anestetik melalui udara
pernafasan. Zat anestetik yang digunakan berupa campuran gas (dengan
oksigen) dan konsentrasi zat anestetik tersebut tergantung dari tekanan
parsialnya. Tekanan parsial dalam jaringan otak akan menentukan kekuatan
daya anestesi, zat anestetika disebut kuat bila dengan tekanan parsial yang
rendah sudah dapat memberi anestesi yang adekuat.
halotan, enfluran, isofluran, sevofluran, desflurane, dan methoxyflurane
merupakan cairan yang mudah menguap. Obat-obat ini diberikan sebagai uap
melalui saluran napas.
Cara pemberian anestesi inhalasi:
Open drop method: zat anestesi diteteskan pada kapas yang diletakkan di
depan hidung penderita sehingga kadar zat anestesi yang dihisap tidak
diketahui dan pemakaiannya boros karena zat anestesi menguap ke udara
terbuka.
Semiopen drop method: cara ini hamper sama dengan open drop, hanya
1.
Intubasi endotrakea
2.
1.
2.
Halothane
Enfluran
Efek
samping:
hipotensi,
menekan
pernapasan,
aritmi,
dan
Desfluran
Potensinya rendah
Sevofluran
Efek terhadap sistem saraf pusat seperti isofluran dan belum ada
laporan toksik terhadap hepar
2. Anestesi Intravena
Na tiopental
Induksi : dosis tgt BB, keadaan fisik dan peny
Dws : 2-4ml lar 2,5% scr intermitten tiap 30-60 dtk ad capaian
Ketamin
Dosis bolus untuk induksi intravena adalah 1-2 mg/kg dan untuk
intramuskular 3-10 mg.
10
Dosis bolus untuk induksi 2-2.5 mg/kg, dosis rumatan untuk anestesi
intravena total 4- 12 mg/kg/jam dan dosis sedasi untuk perawatan
intensif 0.2 mg/kg.
Pada manula dosis harus dikurangi, pada anak <3 tahun dan pada
wanita hamil tidak dianjurkan.
Diazepam
Suatu
benzodiazepine
dengan
kemampuan
menghilangkan
kegelisahan, efek relaksasi otot yang bekerja secara sentral, dan bila
diberikan secara intravena bekerja sebagai antikejang. Respon obat
bertahan selama 12-24 jam menjadi nyata dalam 30-90 mnt stlah
pemberian scra oral dan 15 mnt slah injeksi intravena.
Analgesik (-)
11
Efek anestesia < ok mula kerja lambat, masa pemulihan lama Utk
premedikasi (neurolepanalgesia) & atasi konvulsi ok anestesi lokal
Dimetab mjd metabolit aktif T > seiring bertambahnya usia
Opioid
Kesadaran berkurang
2. Stadium II (delirium/eksitasi)
12
Midriasis, hipertensi
Pernapasan menjadi dangkal, cepat, dan teratur, seperti pada keadaan tidur
(pernapasan perut)
Gerakan mata dan refleks mata hilang / gerakan bola mata tidak menurut
kehendak
Otot menjadi lemas, misal; kepala dapat digerakkan ke kanan dan ke kiri
dengan bebas; lengan diangkat lalu dilepaskan akan jatuh bebas tanpa
ditahan
13
Untuk mempercepat induksi : kadar gas yang diinspirasi harus lebih tinggi
daripada tekanan parsial yang diharapkan di jaringan
2. Ventilasi paru
14
Membran alveoli mudah dilewati gas anestetik secara difusi dari alveoli ke
aliran darh
Farmakodinamika
Anestesi inhalasi bekerja secara spontan menekan dan membangkitkan aktivitas
neuron berbagai area di dalam otak. Untuk mendapatkan reaksi yang secepatcepatnya, obat ini pada permulaan harus diberikan dalam dosis tinggi.
Senyawa intravena ini umumnya digunakan untuk induksi anestesi. Kecepatan
pemulihan pada sebagian besar senyawa intravena juga sangat cepat.
Efek samping
Hampir semua anestesi inhalasi yang mengakibatkan sejumlah efek samping dan
yang terpenting adalah :
1. Menekan pernapasan yang pada anestesi dalam terutama ditimbulkan oleh
halotan, enfluran dan isofluran. Efek ini paling ringan pada N2O dan eter.
2. Menekan system kardiovaskuler, terutama oleh halotan, enfluran dan
isofluran. Efek ini juga ditimbulkan oleh eter, tetapi karena eter juga
merangsang sistem saraf simpatis, maka efek keseluruhannya menjadi
ringan.
15
16