Resume Sosiologi
Resume Sosiologi
Damai I. Utomo
D0414016
BAB I
Resume Materi Uji Kompetensi Dasar I
A.Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari kata yunani yaitu Sosios yang artinya berteman/berkawan , dan
Logos dari bahasa latin yang berarti membicarakan . Sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih
muda, walau telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia mengenal
kebudayaan dan peradaban, masyarakat manusia sebagai proses pergaulan hidup telah menarik
perhatian. Awal mulanya, orang-orang yang meninjau masyarakat hanya tertarik pada masalahmasalah yang menarik perhatian umum, seperti kejahatan, perang, kekuasaan golongan yang
berkuasa, keagamaan, dan lain sebagainya. Dari pemikiran serta penilaian yang demikian itu,
orang kemudian meningkat pada filsafat kemasyarakatan, di mana orang menguraikan harapanharapan tentang susunan serta kehidupan masyarakat yang diingini atau yang ideal. Dengan
demikian, timbullah perumusan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang seharusnya ditaati oleh setiap
manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dalam suatu masyarakat. Yang dimaksudkan
untuk menciptakan kehidupan yang bahagia dan damai bagi semua manusia selama hidup di
dunia ini. Menurut Auguste Comte (prancis) : sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terakhir perkembangan ilmu pengetahuan.
Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli
Pitirim A.Sorokin:
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala social (gejala ekonomi
dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, masyarakat dengan
politik dan sebagainya)
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala social dan gejala non-sosial(gejala
geografis,biologis dan-sebagainya). Ciri-ciri umum daripada semua jenis gejala-gejala
social.
H.Spencer:
Sosiologi adalah penyelidikan tentang susunan-susunan dan proses-proses daripada
kehidupan social sebagai suatu keseluruhan. Bagi spencer ada 2 bagian : 1. Social statics,
susunan susunan (segi yang statis). 2. Social dynamics, proses-proses (segi yang
dinamis).
B.Objek Sosiologi
Obyek yang dipelajari dalam sosiologi ada 2 macam yaitu objek material dan objek formal.
Objek material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan
antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
Objek formal
Objek formal sosiologi ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau
masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia
serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
c). Realitas social, Pandangan ini melihat kehidupan social dari sudut saling
mempengaruhi dan sikap tidak memihak antara George Simmel ataupun Ludwig
Gumplowicz. Ini merupakan hasil perkembangan konsepsi saling ketergantungan dan
tidak dapat terpisahnya antara individu dan masyarakat. Pergaulan hidup masyarakat
merupakan kesatuan organis yang merupakan penghidupan keseluruhan. Antara individu
dan masyarakat tidak dapat hidup sendiri-sendiri karena mereka ada dalam suatu
kenyataan.
Pengetahuan
Tersusun secara sistematis
Menggunakan pemikiran
Obyektif
Pengetahuan
Adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera yang
berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions) dan peneranganpenerangan yang keliru (missing formation). Misalnya , berburu didahului dengan
mantera, jimat-jimat agar berhasil. Ada anggapan bahwa ras kulit putih lebih
unggul/tinggi tingkat kecerdasannya daripada ras lain; tapi hal ini tak dapat dibuktikan.
Pengetahuan berbeda dengan buah pikiran (ideas) karena tidak semua buah pikiran
adalah pengetahuan. Misalnya, (contoh buah pikiran)kalau ada pemerintahan/Negara
tunggal yang mencakup seluruh dunia.
Tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, hanya yang tersusun secara sistematis
saja, sehingga jelas tergambar garis besarnya.
Sistematika berarti urut-urutan tertentu daripada unsur-unsur yang merupakan
suatu kebulatan.
Sistem adalah suatu konstruksi yang abstrak dan teratur, artinya suatu bagian dari
suatu keseluruhan dapat dihubungkan satu dengan yang lainnya.
Abstrak berarti konstruksi tersebut hanya ada dalam fikiran dan tidak dapat
diraba/dipegang; system harus bersifat dinamis yaitu menggunakan cara yang disesuaikan
dengan taraf perkembangan ilmu pengetahuan pada suatu saat.
Menggunakan pemikiran
Pengetahuan diperoleh dengan melihat/memandang sendiri fakta/Kenyataan
(lewat alat komunikasi misalnya tv, radio, film,dll). Diterima dengan panca indera, diolah
oleh otak. Misalnya pengalaman dari hubungan dengan anggota keluarga, tetangga dan
sebagainya. Disusun dengan otak maka hasilnya adalah ilmu pengetahuan. Penyusunan
secara sistematis harus dengan otak, tidak dengan perasaan.
Obyektif
Ilmu pengetahuan harus diketahui/dikontrol oleh umum yang mungkin berbeda
dengan yang kita kemukakan. Seorang ilmuwan/scientist harus menjelaskan dengan jujur
tentang pengetahuannya dan rahasia-rahasianya tak boleh disembunyikan; kecuali adalah
demi kepentingan Negara atau pemerintah.
Kedua ilmu ini bertemu di dalam bidang ilmu jiwa social. Ilmu jiwa social adalah
cabang ilmu pengetahuan psychology , ilmu ini digunakan untuk menguraikan dan
menerangkan kegiatan-kegiatan manusia dan khususnya kegiatan-kegiatan di dalam
hubungannya dengan situasi-situasi social. Situasi social adalah situasi di mana terdapat
interaksi (hubungan timbale balik) antar orang ataupun antara orang dengan hasil
kebudayaannya.
c. Hubungan Sosiologi dengan Sejarah
Para sosiolog menggunakan metode historis dan selalu memberikan persoalan-persoalan
kepada ahli sejarah, sehingga ilmu sejarah dipengaruhi perkembangan sosiologi
sebaiknya ada aliran sejarah yang sosiologis sifatnya dan ada sosioloog yang bersifat
historis.
d. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Ekonomi
Ekonomi pada hakekatnya mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan
materiilnya sedangkan Sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara
keseluruhan.
e. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Politik
Ilmu politik mempelajari segi khusus dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal
kekuasaan, yakni daya-upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha mempertahankan
kekuasaan , penggunaan kekuasaan dan juga bagaimana menghambat penggunaan
kekuasaan dan sebagainya. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi
masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum dari
padanya; misalnya soal daya upaya untuk mendapatkan kekuasaan digambarkan oleh
sosiologi
sebagai
pertikaian(conflict).
salah
satu
bentuk
persaingan
(competition)
atau
bahkan
pengaturan antar kelompok yang dapat saling berterima dan saling menguntungkan, yang
kemudian dikenal sebagai kontrak sosial.
Abad Ke 18
Pada masa ini munculah John Locke (1632-1704) yang dianggap sebagai bapak Hak
Asasi Manusia (HAM). Dia berpandangan bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunyai hakhak dasar yang sangat pribadi yang tidak dapat dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara
(seperti hak hidup, hak berpikir dan berbicara, berserikat, dan lain-lain). Tokoh lain yang muncul
adalah J.J. Rousseau (1712-1778) yang masih berpegang pada ide kontrak sosialnya Hobbes. Dia
berpandangan bahwa kontrak antara pemerintah (negara) dengan yang diperintah (rakyat)
menyebabkan munculnya suatu kolektifitas yang mempunyai keinginan-keinginan tersendiri
yang kemudian menjadi keinginan umum. Keinginan umum inilah yang harusnya menjadi dasar
penyusunan kontrak sosial antara negara dengan rakyatnya.
Abad ke 19
Abad ke 19 dapat dianggap sebagai abad mulai berkembangnya sosiologi, terutama
sesudah Auguste Comte (1798-1857) memperkenalkan istilah sosiologi, sebagai usaha untuk
menjawab adanya perkembangan interaksi sosial dalam masa industrialisasi. Pada masa ini
sosiologi dianggap mulai dapat mandiri. Kondisi yang baru dalam taraf mulai mandiri ini
disebabkan walaupun sosiologi sudah dapat menunjukkan adanya obyek yang dijadikan fokus
pembahasan (interaksi manusia), namun di dalam pengembangan ilmunya masih menggunakan
metode-metode ilmu-ilmu yang lain (ilmu ekonomi misalnya).
Abad ke 20
Baru pada abad ke 20 inilah sosiologi dapat benar-benar dianggap mandiri karena:
1. Mempunyai obyek khusus yaitu interaksi antar manusia,
2. Mampu mengembangkan teori-teori sosiologi,
3. Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi untuk pengembangan sosiologi,
istilah
Comte
membagi
diubah
sosiologi
menjadi
ke
dalam
sociology.
dua
pendekatan
yakni:
1. Statika sosial (social static): mengkaji tatanan sosial. Statika mewakili stabilitas.
2. Sosial dinamik: mengkaji kemajuan dan perubahan social. Dinamika mewakili perubahan.
Progress dalam membaca fenomena sosial perlu melihat masyarakat secara keseluruhan sebagai
unit analisis. Dengan memakai analogi dari biologi, Comte menyatakan bahwa hubungan antara
statika dan dinamika merujuk pada konsep order didalamnya ditekankan bahwa bagian-bagian
dari masyarakat tidak dapat dimengerti secara terpisah, tetapi harus dilihat sebagai satu kesatuan
yg saling berhubungan.
Karl Marx (1818-1883) lahir di Trier, Jerman tahun 1818 dari kalangan keluarga rohaniwan
Yahudi. Setelah tamat dari perguruan tinggi menjadi editor di sebuah surat kabar di Jerman.
Pandangannya amat kritis terutama sangat anti penindasan yang hadir bersama sistem kapitalis
yang mewarnai peradaban Eropa Barat. Beliau pindah ke Paris setelah terjadi pertentangn
dengan pemerintah Jerman. Ia berkolaborasi dengan Friedrich Engels menulis buku berjudul The
Communist Manifesto (1848). Lalu menulis buku: Das Capital, dua bab terakhir buku ini
diteruskan oleh Engels karena Marx keburu meninggal. Menurut Marx, sejarah manusia mulai
dari pertanian primitive, feudal dan industri, ditandai hubungan social yg melembagakan sifat
ketergantungan untuk mengontrol atau menguasai sumber-sumber ekonomi. Mereka yg
menguasai dan mengonytol sumber-sumber ekonomi adalah kelas atas, seangkan mereka yg
hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak punya sama sekali adalah dari kelas bawah. Terjadi
penindasan oleh kelas atas terhadap kelas bawah. Fokus perhatian Marx pada dua kelas penting:
BORJUIS (kelas atas/kapitalis yg memiliki memiliki alat-alat produksi seperti pabrik dan mesin)
dan
PROLETAR
(kelas
bawah/
para
buruh
yg
bekerja
pada
borjuis).
Pendapat Marx terhadap fenomena sosial semacam itu (penindasan /eksploitasi kaum borjuis
terhadap kaum proletar) hanya dapat dihentikan dengan cara mengganti atau merusak system
kapitalis. Caranya dengan melakukan revolusi (prinsip konflik) kemudian menggantinya dengan
sistem yg lebih menghargai martabat manusia. Ini tidak mudah karena para buruh harus
menghilangkan False Consciousness (kesadaran palsu) dengan class consciousness kesadaran
kelas. Melalui bimbingan pemimpin-pemimpin revolusioner, para buruh akan menjadi setia dan
mau berkorban demi perjuangan kelas. Dengan demikian akan muncul masyarakat yang adil,
sama rata sama rasa, dan terhindar dari segala bentuk eksploitasi, ini yang disebutnya sebagai
masyarakat komunisme modern. Disamping dipuja banyak orang, Marx juga dikecam banyak
orang, terutama pendapatnya tentang agama sebagai candu masyarakat (the opium of the
people).
Max Weber (1864-1920) lahir di Erfurt, Jerman berasal dari keluarga kaya dan terpandang.
Ayahnya seorang birokrat (kelak akan mewarnai pikiran beliau tentang birokrasi) yg menduduki
posisi politik penting, sedangkan ibunya adalah seorang pemeluk agama Calvinisme yg sangat
taat (juga mempengaruhinya melakukan studi tentang kaitan etika protestan dengan spirit
kapitalisme industrial). Beliau menempuh kuliah di Universitas berlin belajar hukum. Setelah
berhasil mengambil gelar doctor ia berprofesi sebagai praktisi hukum, di samping itu ia juga
bekerja sebagai dosen di Universitas Wina dan Munich. Ia banyak mendalami masalah ekonomi,
sejarah, dan sosiologi. Bukunya yg terkenal berjudul A Contribution to the histoy of Medieval
Business Organizations dan The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (1904). Dalam
bukunya yg kedua ini ia mengemukakan tesisnya mengenai keterkaitan antara etika protesan
dengan munculnya kapitalisme di Eropa Barat. Pandangan Weber, kenyataan sosial lahir dari
motivasi individu dan tindakan-tindakan social (social action). Dari pandangannya sebenarnya
Weber lazim digolongkan nominalis yang lebih percaya bahwa hanya individu-individu sajalah
yg riil secara obyektif, dan masyarakat adalah satu nama yg menunjukan pada sekumpulan
individu yg menjalin hubungan. Pandangan beliau tentang tindakan sosial inilah yg kemudian
menjadi acuan dikembangkannya teori sosiologi yg membahas interaksi sosial.
mile Durkheim (1858-1917) lahir di Epinal, Perancis dan berasal dari keluarga yg
mewarisi tradisi sebagai pendeta Yahudi. Durkheim sebenarnya bersekolah untuk menjadi
pendeta.
Durkheim merupakan ilmuwan yg sangat produktif. Salah satu karyanya yg berjudul The
division of Labor in Society (1968) membahas mengenai gejala yg sedang melanda masyarakat:
pembagian kerja. Ia mengemukakan bahwa di bidang perekonomian seperti industri modern
terjadi penggunaan mesin serta konsentrasi modal dan tenaga kerja yg mengakibatkan
pembagian kerja ke dalam bentuk spesialisasi dan pemisahan okupansi yg semakin rinci.
Pembagian tersebut dijumpai pula di bidang perniagaan dan pertanian. Lalu melebar pula pada
bidang-bidang kehidupan yg lainnya: hukum, politik, kesenian, dan bahkan keluarga. Tujuan
kajian Durkheim ialah untuk memahami fungsi pembagian kerja tersebut, serta untuk
mengetahui faktor penyebabnya
BAB II
Resume Materi Uji Kompetensi Dasar II
A. Pengertian tentang konsep
Konsep adalah rumusan singkat dari suatu pengertian. Konsep dibutuhkan dalam ilmu
pengetahuan , agar dapat memahami sesuatu hal dengan cepat. Dari sisi subjek, suatu konsep
adalah kegiatan merumuskan dalam pikiran atau menggolong-golongkan. Sedangkan, dari sisi
objek, konsep adalah isi kegiatan tersebut, artinya, apa makna konsep itu. Sebagai sesuatu yang
bersifat umum, konsep adalah suatu yang bersifat universal. Konsep universal dapat bersifat
langsung, bisa juga tidak langsung. Konsep dibagi 3 menurut tingkat kebastrakannya
ilata,abstrakta, dan concreta. Ilata adalah konsep yang tertinggi , Abstracta adalah konsep
dibawah Ilata dan yang paling bawah adalah concreta. Contoh dari ilata, abstracta, dan concreta:
Ilata : Kuda
Abstracta:Kuda Poni
Concreta:Kuda poni jantan untuk balapan
B. Konstruksi Sosial
Konstruksi social atau social construct merupakan bangunan pikiran atas apa yang kita
lihat dan kita dengar yang menentukan mana yang benar/baik dan mana yang salah . konstruksi
bisa terjadi secara alami bisa juga terjadi karena disengaja membangun pemikiran sesuai yang
dikehendakinya . contoh dari konstruksi social yang disengaja adalah pencucian otak(brainwash)
sedangkan konstruksi social secara natural terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Jika pemikiran
sudah tertanam sejak kecil maka akan sulit diubah , proses komunikasi sangat penting dalam
konstruksi social.
akomodasi. Akan tetapi ada baiknya untuk menelaah proses-proses interaksi tersebut di dalam
kelangsungannya.
Proses-proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut.
1.Proses Asosiatif
a.Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia
untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja sama mungkin akan bertambah kuat
apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan-tindakan luar yang menyinggung
kesetiaan yang secara tradisional atau institusional telah tertanam di dalam kelompok, dalam diri
seorang atau segolongan orang. Kerja sama dapat bersifat agresif apabila kelompok dalam
jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan sebagai akibat perasaan tidak puas karena
keinginan-keinginan pokoknya tak dapat terpenuhi karena adanya rintangan-rintangan yang
bersumber dari luar kelompok itu.
b.Akomodasi (Accomodation)
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan oleh para
sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan social yang sama
artinya dengan pengertian adaptasi yang dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk menunjuk
pada suatu proses di mana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan dirinya dengan alam
sekitarnya. Dengan pengertian tersebut dimaksudkan sebagai suatu proses di mana orang
perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling
mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Sebenarnya pengertian
adaptasi menunjuk pada perubahan-perubahan organis yang disalurkan melalui kelahiran, di
mana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya sehingga dapat
mempertahankan hidupnya. Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara unyuk menyelesaikan
pertentangan
tanpa
kepribadiannya.
2.Proses Disosiatif
menghancurkan
pihak
lawan
sehingga
lawan
tidak
kehilangan
a.Persaingan (Competition)
Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses social, di mana individu
atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum. Di dalam persaingan
yang tidak bersifat pribadi, yang langsung bersaing adalah kelompok.
b.Kontravensi (Contravention)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses social yang berada antarap
ersaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi terutama ditandai oleh gejala-gejala
adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang
disembunyikan, kebencian, atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Atau, perasaan
tersebut dapat pula berkembang terhadap kemungkinan, kegunaan, keharusan atau penilaian
terhadap suatu usul, buah pikiran, kepercayaan, doktrin, atau rencana yang dikemukakan orangperorangan atau kelompok manusia lain. Kontravensi, apabila dibandingkan dengan persaingan
dan pertentangan atau pertikaian, bersifat agak tertutup atau rahasia. Perang dingin misalnya
merupakan bentuk kontravensi karena tujuannya adalah untuk membuat lawan tidak tenang.
BAB III
Resume Materi Uji Kompetensi Dasar III
A.Pengertian dan Definisi Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budhi dan daya yang berarti penggunaan akal budi atau
semua yang dihasilkan menggunakan akal budi , dimana manusia hidup disitu ada kebudayaan.
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya,
serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan
serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri
atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara
selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan
tindakan-tindakannya. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan
lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Sebagai
pengetahuan, kebudayaan adalah suatu satuan ide yang ada dalam kepala manusia dan bukan
suatu gejala (yang terdiri atas kelakuan dan hasil kelakuan manusia). Sebagai satuan ide,
kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai-nilai, norma-norma yang berisikan larangan-larangan
untuk melakukan suatu tindakan dalam menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan
alam, serta berisi serangkaian konsep-konsep dan model-model pengetahuan mengenai berbagai
tindakan dan tingkah laku yang seharusnya diwujudkan oleh pendukungnya dalam menghadapi
suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam. Jadi nilai-nilai tersebut dalam penggunaannya
adalah selektif sesuai dengan lingkungan yang dihadapi oleh pendukungnya.
Kebudayaan Material
Kebudayaan yang mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu
penggalian arkeologi : mangkuk tanah liat, senjata, bangunan, perhiasan, kebudayaan material
juga mencakup barang-barang seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
gedung pencakar langit.
Kebudayaan Nonmaterial
Kebudayaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa
dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. Menurut J.J.Hoenigman wujud
kebudayaan dibagi menjadi 3 yaitu gagasan, aktivitas, artefak
Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide atau gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba
atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,
maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan system sosial. System sosial terdiri dari
aktivitas manusia yang saling berinteraksi , mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia
lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan . sifatnya konkret ,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diamati dan di dokumentasikan.
Artefak(Karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan konkrit(nyata dapat disentuh dan dilihat) yang
merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling nyata
dibandingkan dengan 2 budaya yang lain.
C.Kelompok Sosial
Tipe-tipe kelompok social menurut Ronald Freedman
1. Primary Group
kelompok ini menjadi sangat fundamental dalam pembentukan pola-pola tingkah laku
sikap-sikap dari anggota-anggotanya, setiap anggota bersifat akrab,intim dan saling mengenal
secara pribadi Tanda-tanda :
By blood, dimana ikatan anggotanya berdasar ikatan darah, garis keturunan. Contoh :
tetangga
By mind, dimana anggotanya memiliki kesamaan ideologi, pikiran. Contoh : partai
politik
2. Community
( Masyarakat setempat), merupakan organisasi keluarga-keluarga dan unit-unit sosial
lain, seperti warga desa, suku, atau suatu bangsa yang saling tergantung satu sama lain untuk
memuaskan sebagian besar kebutuhan dan letaknya berdekatan sehingga mereka saling
memerlukan (community sentiment).
Unsur unsur community sentiment:
Seperasaan
Sepenanggungan, setiap anggotanya sadar akan peranannya dalam komunitas sehingga
Jumlah penduduk
Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk
Fungsi khusus dari community terhadap seluruh masyarakat
Organisasi community yang bersangkutan
3. Asosiasi
Merupakan susunan yang kompleks dari kelompok-kelompok khusus dalam usaha
manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Dari semua kelompok social, asosiasi merupakan yang
paling formal sifatnya. Dalam asosiasi terdapat hubungan yang aktivitas-aktivitas dibatasi secara
tegas oleh peraturan tertulis.
4. Masyarakat
Masyarakat memang kurang popular dalam suatu kelompok sosial, padahal masyarakat
merupakan kelompok sosial yang paling mendasar karena :
Dimana beberapa anggotanya terkadang tidak sadar bahwa dia adalah bagian dari suatu
masyarakat
Dalam mempelajari sosiologi, masyarakat dianggap sebagai kelompok yang tidak nyata
dan jelas
Masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah menyatu baik dari wilayah,
fungsional maupun cultural. Mereka merupakan suatu unit sosial yang menempati satu daerah
geografis yang dapat ditentukan dimana anggota-anggotanya diikat oleh rasa ketergantungan
antar mereka dan dimana anggotanya memiliki warisan kebudayaan yang jelas secara unik
menjadi kepunyaanya sendiri.
1. b. Peran Sosial
Peran sosial adalah seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu
posisi/status sosial. Contoh : Pak Narji adalah seorang polisi, beliau mendapati anaknya sebagai
tersangka dalam kasus narkoba. Pak Narji harus melakukan perannya sebagai polisi, walaupun
bila berada di rumah, beliau berperan sebagai seorang ayah bagi anaknya tersebut. Peran sosial
memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut antara lain:
1. Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur
masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu.
2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang
tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan,
seperti peran Relawan, dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.
3. Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti
seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman
dengan karyanya, dsb
Konflik Status dan Peran
Status dan peranan seseorang sangat penting di dalam masyarakat. Setiap individu pasti
memiliki status sosial masing-masing didalam masyarakat. Status sosial merupakan pencerminan
akan hak dan kewajiban yang harus dijalankan oleh individu. Status sosial bisa juga dikatakan
sebagai kedudukan individu didalam masyarakat. Dalam situasi tertentu terkadang individu
memiliki lebih dari satu status yang dimilikinya. Apabila status yang dimilikinya bertentangan
antara satu dengan yang lainya, maka akan terjadi benturan atau pertentangan dan hal itulah yang
sering disebut dengan konflik status.
Dengan adanya status sosial maka secara bersamaan individu memiliki peran yang harus
dijalankan sebagai perwujudan dari status yang dimilikinya. Peranan sosial merupakan suatu hal
yang sangat penting dimana hal itu akan menentukan perilaku dirinya dan oranng lain. Sama
halnya dengan status sosial, individu dapat melakukan dua peranan sekaligus dalam waktu yang
sama. Konflik peran juga dapat terjadi apabila individu merasa dirinya kurang mampu
menjalankan kedua perannya secara maksimal.
Didalam masyrakat,banyak individu yang mengalami konflik status dan konflik peran.
Seperti yang saya amati disekitar tempat tinggal. Seorang perempuan yang telah berumah tangga,
ia bekerja di sebuah Bank Swasta. Disamping statusnya sebagai seorang istri dan ibu rumah
tangga yang kewajibannya mengabdi pada suami dan menjalankan kegiatan yang berhubungan
sebagai seorang ibu rumah tangga,seperti memasak,merawat anak dan suaminya.Ia juga sebagai
seorang karyawati yang harus taat pada prosedur dan peraturan kerja di kantornya tersebut. Ia
harus masuk sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh kantornya bahwa jam masuk
kantor adalah pukul 07.30 dan jam kerja berakhir pada pukul 16.30 WIB. Disisi lain ia harus
menyelesaikan tugasnya di rumah mulai dari menyiapkan makan,bersih-bersih,merawat anak,
dan lain sebagainya. Tentu saja ia tidak dapat melakukan peran sesuai dengan status yang
dimilikinya, disinilah terjadi konflik status antara bekerja atau menjadi ibu rumah tangga.
Sehingga ia menyewa jasa pengasuh anak untuk membantunya mengasuh anak-anaknya dan
mempercayakan pekerjaan rumah pada seorang pembantu rumah tangga. Intensitas pertemuan
antara suami dengan istrinya menjadi sangat terbatas, begitu pula dengan hubungan antara ibu
dan anak-anaknya. Suatu saat anaknya sedang sakit tetapi ia mempunyai kewajiban untuk masuk
kerja. Disinilah terjadi konflik peran, yaitu antara menemani dan merawat anaknya yang sedang
sakit dan meninggalkan kewajibannya atau sebaliknya.
1. c. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan
orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis
menurut dimensi status sosial.
b. Ukuran kekuasaan.
c. Ukuran kehormatan.
d. Ukuran ilmu pengetahuan
1. Sifat Pelapisan Sosial :
a. Tertutup (closed social stratification) membatasi kemungkinan untuk pindah dari satu lapisan
ke lapisan yang lain. Contoh sistem kasta pada masyarakat feodal, masyarakat apartheid.
b. Terbuka (opened social stratification), setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan
untuk naik ke lapisan sosial lebih tinggi. Contoh masayarakat pada negara-negara industri maju.
c. Campuran, adalah kombinasi terbuka dan tertutup dan ini sering terjadi dalam masyarakat.
Misalnya untuk hal-hal tertentu bersifat terbuka, tetapi untuk hal-hal tertentu yang lain bersifat
tertutup
1. Fungsi Stratifikasi Sosial :
1) Alat untuk mencapai tujuan.
2) Mengatur dan mengawasi interasksi antar anggota dalam sebuah sistem stratifikasi.
3) Stratifikasi sosial mempunyai fungsi pemersatu.
4) Mengkategorikan manusia dalam stratum yang berbeda.
BAB IV
Resume Materi Uji Kompetensi Dasar IV
D. Struktur Sosial
Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk sebuah
gedung dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang berarti kerangka. Kata konstruksi
memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah dipakai kata struktur
sosial.
Pengertian struktur sosial menurut pendapat para ahli :
- George C. Homas : Mengaitkan struktur dengan prilaku sosial dalam elementer dalam
hubungan sosial sehari-hari di masyarakat.
- Talcot Parsons : Bahwa struktur itu ada hubungannya dengan saling keterkaitan antara instuisiinstuisi.
- Soerjono Soekanto : struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisiposisi sosial dan peranan-peranan sosial.
- E. R. Lanch : cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial.
- Raymond Flirth : pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari
banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian.
Dari definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial
dalam kehidupan masyarakat, yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status
dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku didalam masyarakat
menyeluruh.
b. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal, struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki
status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat
dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan
pada struktur sosial yang memiliki dimensi harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan
karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama.
c. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial yang terjadi
dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh
bagaimana bentuk struktur sosialnya.
d. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat,
artinya struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk
hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
e. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah, struktur sosial merupakan tahapan
perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu dalam
struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan
perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap
perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam
proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat.
Pada ciri yang kelima ini dalam sosiologi sering digunakan untuk melukiskan keteraturan
sosial atau keteraturan elemen-elemen dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat modern, ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sebagai
berikut ini:
a. Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.
b. Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi.
c. Kepercayaan terhadap ilmu kengatahuan dan teknologi sangat kuat.
d. Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.
e. Tingkat pendidikan formal tinggi.
f. Hukum yang berlaku sudah hukum tertulis.
g. Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan
uang dan alat pembayaran lain.
bawah atau infrastruktur adalah tempat bagi golongan masyarakat bawah atau mereka yang taraf
kehidupannya relatif rendah. Mengacu pada pengertian dan jenis struktur sosial, secara umum
masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam pengelompokan secara horizontal (diferensiasi
sosial) dan secara vertikal (stratifikasi sosial).
Peter M. Blau mengemukakan bahwa masyarakat plural dapat dibagi menjadi dua, yaitu
heterogenitas dan kesenjangan sosial. Heterogenitas atau keragaman merupakan diferensiasi
sosial berdasarkan parameter nominal, yang meliputi SARA, parpol, dan ormas. Adapun
kesenjangan sosial adalah diferensiasi berdasarkan parameter gradual yang dikenal dengan
stratifikasi sosial atau pelapisan sosial, seperti faktor ekonomi dan status atau jabatan.
H.Organisasi
Pengertian Organisasi adalah bentuk formal dari sekumpulan dua orang atau lebih yang
dikelompokkan dalam suatu proses/kerjasam tertentu untuk mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan secara bersama. Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara
harmonis dan selaras maka diperlukan adanya kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh
antara satu sama lain dengan bersama-sama berusaha memenuhi kewajiban masing-masing
secara bertanggung jawab sehingga masing-masing anggota mendapatkan haknya dalam
memenuhi suatu keadilan baik bagi anggota organisasi maupun pengurus organisasi yang
berwenang.
I.Perubahan Sosial
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya
struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta
kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial yaitu:
Perubahan yang cepat dan perubahan yang lambat.
Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat, pada umumnya disebut dengan
revolusi. Hal yang pokok dari revolusi adalah terdapatnya perubahan yang terjadi dengan cepat,
disamping itu perubahan tersebut menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan
manusia. Perubahan yang terjadi secara revolusi dapat direncanakan terlebih dahulu ataupun
tidak direncanakan.
Perubahan yang terjadi secara revolusi, sebenarnya kecepatan berlangsungnya perubahan
adalah relatif, dikarenakan ada suatu revolusi yang berlangsung lama. Misal, Revolusi Industri di
Inggris yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari proses produksi tanpa mesin, hingga proses
produksi menggunakan mesin. Perubahan seperti ini dianggap perubahan yang cepat, karena
mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya sistem hubungan antara buruh
dan majikan.
Dapat dikatakan telah terjadi suatu revolusi, bila telah memenuhi beberapa syarat yang
meliputi:
1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat
harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk
mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin
masyarakat tersebut.
3. Pemimpin mana dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian
merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.
4. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.
Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya kongkrit dan dapat dilihat oleh
masyarakat. Di samping itu diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya
perumusan suatu ideologi tertentu.
5. Harus ada momentum, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik
untuk memulai suatu gerakan. Apabila momentum keliru maka revolusi dapat gagal,
Agent of change, adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin masyarakat
dalam merubah sistem sosial yang ada. Tentunya agent of change ini sudah mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin adanya suatu perubahan. Agent of change selalu
mengawasi jalannya pe-i rubahan yang dikehendaki atau direncanakan itu.
Sedangkan perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah terjadinya perubahanperubahan yang tidak direncanakan atau dikehendaki, dan terjadi diluar pengawasan masyarakat
dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Misalnya,
terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan dan berakibat sulitnya mendapatkan
penghasilan yang cukup hingga membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan
tindakan-tindakan kriminal, hanya agar dapat memenuhi kelangsungan hidupnya.
Perubahan yang dikehendaki dapat timbul sebagai suatu reaksi terhadap perubahanperubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi pada waktu sebelumnya, baik itu merupakan
perubahan yang direncanakan ataupun tidak direncanakan. Terjadinya suatu perubahan yang
direncanakan, maka perubahan berikutnya merupakan perkembangan selanjutnya, hingga
merupakan suatu proses. Tetapi, bila sebelumnya telah terjadi perubahan-perubahan yang tidak
dikehendaki, maka perubahan yang dikehendaki dapat dianggap sebagai pengakuan terhadap
perubahan-perubahan sebelumnya, hingga dapat diterima oleh masyarakat luas.
Daftar Pustaka
Buku
Sunanto, Kamanto (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Natasaputra, M (1981). Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Penerbit Multi Aksara
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Internet
Hariyanto.
Pengertian
Perubahan
Sosial.
14
Desember
2014.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan-sosial/
Hariyanto.
Bentuk-Bentuk
Perubahan
Sosial
Masyarakat.
14
Desember
2014.
http://belajarpsikologi.com/bentuk-bentuk-perubahan-sosial-masyarakat/
Boy,
Syafri.
Struktur
Sosial.
13
Desember
2014.
http://www.academia.edu/7473165/struktur_sosial
Moeis, Syarif. Struktur Sosial: Kekuasaan, Wewenang dan Kepemimpinan. 13 Desember
2014.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/195903051989011-
SYARIF_MOEIS/BAHAN_KULIAH__3.pdf
Fathonio,
Arthur.
Lembaga
Sosial,
LENGKAP!!!.
http://www.zonasiswa.com/2014/07/lembaga-sosial-lengkap.html
13
Desember
2014.
Sosial!.
13
Desember
2014.
http://juwita.blog.fisip.uns.ac.id/2012/05/23/struktur-sosial-status-sosialperan-sosial-serta-stratifikasi-sosial/
Hufad, Achmad. Wujud dan Unsur Kebudayaan. 13 Desember 2014.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/19550101198101
1001-ACHMAD_HUFAD/pertemuan5_wujud_dan_unsur_kebudayaanx.pdf