Anda di halaman 1dari 2

ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI

Alergi makanan merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan respon
imun yang merugikan terhadap suatu makanan. 2 Diperkirakan bahwa sekitar 25% masyarakat di
Amerika Serikat percaya bahwa mereka memiliki reaksi alergi terhadap makanan, namun
insidensi sesungguhnya setelah dikonfirmasi dari anamnesis dan pemeriksaan adalah sekitar 28% pada populasi anak-anak dan kurang dari 2% berasal dari populasi dewasa. Di Amerika
Serikat, biasanya yang sering menyebabkan alergi makanan ialah seperti susu, telur, kacang
tanah, kedelai, terigu/gandum, ikan maupun kerang-kerangan. Banyak penelitian dalam
bebeberapa dekade terakhir ini juga menunjukkan bahwa meskipun 40-60% orang tua percaya
bahwa anaknya memiliki gejala alergi terkait makanan, hanya 4%-8% yang terbukti alergi
dengan tes provokasi makanan.1

Gambar 1. Estimasi rata-rata alergi makanan di Amerika Utara2

Prevalensi alergi makanan sulit untuk diperkirakan karena beberapa alasan. Lebih dari
170 jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi, namun studi prevalensi hanya difokuskan
pada makanan yang paling sering menyebabkan alergi. Insidensi dan prevalensi alergi makanan
mungkin berubah setiap saat.5

Gambar 2. Prevalensi alergi makanan5

Adapun yang dapat menjadi faktor resiko, antara lain:6


a. Jenis kelamin : laki-laki lebih banyak pada anak-anak
b. Ras/etnik : meningkat pada anak-anak Asia yang berkulit hitam dibandingkan yang
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

berkulit putih
Genetik
Atopi
Insufisiensi vitamin D
Diet lemak : penurunan konsumsi asam lemak omega-3-polyunsaturated
Penurunan konsumsi antioxidant
Peningkatan penggunaan antacid (menurunkan digesti alergnen)
Obesitas
Waktu dan rute paparan makanan : peningkatan risiko delay allergen dengan lingkungan
yang memungkinkan sensitisasi.

Anda mungkin juga menyukai