II.
III.
Judul
Analisis air dengan parameter Kesadahan dan Zat Organik
Tujuan
Siswa dapat menganalisis air dengan perameter Kesadahan dan Zat Organik.
Prinsip
Kesadahan
Etilen diamin tetra asetat (EDTA) dan garam-garam natriumnya membentuk suatu
senyawa kompleks helat bila ditambahkan dalam larutan yang mengandung kation-kation
logam tertentu. Bila sedikit larutan netral seperti Erichrom Black T atau Calmagite
ditambahakn ke dalam larutan encer yang mengandung ion kalsium dan magnesium pada
pH 10 0,1 larutan akan berubah merah anggur. Apabila dititer dengan Na-EDTA,
kalsium dan magnesium akan dikomplekskan seluruhnya dan warna larutan berubah dari
merah anggur menjadi biru sebagai akhir dari titrasi.
Zat Organik
Metode ini digunakan untuk penentuan nilai permanganat dengan metode oksidasi
suasana asam dalam contoh air dan air limbah yang mempunyai kadar klorida (Cl-)
kurang dari 300 mg/L.
Zat organik di dalam air dioksidasi dengan KMnO4 direduksi oleh asam oksalat
berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnO4.
a) Reaksi oksidasi KMnO4 dalam kondisi asam sebagai berikut :
2 KMnO4 + 3 H2SO4 2 MnSO4 + K2SO4 + 5 On
b) Oksidasi KMnO4 dalam kondisi basa sebagai berikut :
2 KMnO4 + H2O 2 MnO2 + KOH + 3 On + 3 H2O
c) Zat organik dapat dioksidasi dengan reaksi sebagai berikut :
C2H2O + On 2 CO2 + H2O
IV.
Dasar teori
1) Kesadahan
banyak sekali dan penerapannya juga banyak tidak hanya dalam titrasi. Karena itu
perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks. Sekalipun disini pertama-tama
akan diterapkan pada reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan
molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan.
Persyaratan dasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingakat kelarutan
tinggi. Selain titrasi kompleks biasa seperti diatas dikenal pula kompleksometri yang
dikenal sebagain titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA.
Asam Etilen Diamin Tetra Asetat atau yang dikenal dengan EDTA merupakan salah
satu Diamine Tetra Acid, yaitu asam amino yang dibentuk dari protein makanan.
Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat (termasuk kalsium) dalam jaringan
tubuh dan melarutkannya, yang kemudian dibuang melalui urine. EDTA sebenarnya
adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat
kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multientat yang
mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2diaminoetanatetraasetat (asam etilena diamina tetra asetat,EDTA) yang mempunyai
dua atom nitrogen penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam
molekul.
2) Zat Organik
Adannya zat organik dalam air menunjukan bahwa air tersebut telah tercemar oleh
kotoran manusian, hewan atau sumber lain. Zat organik merupakan bahan makanan
bakteri atau mikroorganisme lainya. Makin tinggi kandungan zat organik didalam air,
maka semakin jelas bahwa air tersebut telah tercemar.
Bilangan / angka permanganat adalah jumlah mg KMnO 4 yang diperlikan untuk
mengoksidasi zat organik yang terkandung di dalam satu liter contoh air dengan
pendidihan selama 10 menit. Penentuan zat organik dengan cara oksidasi dapat
dilakukan dalam suasana asam maupun basa.
Metode asam untuk air yang mengandung ion Cl < 300 ppm
Prinsip metode asam :
Zat organik didalam sampel dioksidasi oleh KMnO 4 berlebih dalam keadaan
asam dan panas. Sisa KMnO4 direduksi dengan larutan asam oksalat berlebih.
Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnO4.
Metode basa untuk air yang mengandung ion Cl > 300 ppm
V.
VI.
Prosedur kerja
a. Persiapan pengujian
- Pembuatan larutan buffer pH 10
larutkan 16,9 g NaCl dalam 143 mL NaOH pekat, kemudian ditambahakan 1,25 g
magnesium EDTA lalu diencerkan dengan air suling sampai tanda garis pada labu
ukur 250 mL
-
larutan buffer pH 10 dan 2 tetes larutan EBT dengan EDTA hingga titik akhir
setelah terjadi perubahan merah anggur menjadi biru.
Catat volume larutan jumlah mg CaCO3 yang setara dengan 1 mL EDTA :
A x 1000
BC
Keterangan :
A : volume larutan Standar CaCO3
B : volume larutan EDTA untuk titrasi dengan larutan standar
CaCO3
C : volume larutan EDTA untuk blanko
EDTA yang digunakan dilakukan penetapan blanko dengan menggunakan 50 mL air
suling.
b. Pengujian kesadahan
1. Pipet 50 mL contoh, ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
2. Tambahakan 2 mL Larutan Buffer pH 10.
3. Kemudian di tambahkan 1-2 tetes larutan indikator EBT.
4. Titrasi dengan larutan EDTA 0,1 M yang sudah di standarisasi hingga terjadi
perubahan warna merah anggur menjadi biru yang menunjukan titik akhir titrasi.
5. Catat volume larutan EDTA yang digunakan. Dilakukan penetapan blanko dengan
menggunakan 50 mL air suling.
c. Percobaan Zat Organik
1) Persiapan contoh:
a. Kocok contoh uji dan ukur 100 mL secara duplo dan masukkan ke dalam
labu Erlenmeyer 300 mL.
b. Contoh uji siap diuji.
2) Cara kerja:
a. Pipet 100 mL contoh dengan pipet volume secara duplo ke dalam Erlenmeyer
300 mL
b. Tambahkan larutan baku kalium permanganate beberapa tetes ke dalam
contoh hingga terjadi warna merah muda
c. Tambahkan 5 mL asam sulfat 8 N bebas zat organic
d. Masukkan 3 butir batu didih
e. Panaskan di atas pemanas listrik yang telah dipanaskan pada suhu 103-105 oC
f.
g.
h.
i.
j.
Data pengamatan
1) Data pengamatan Uji Kesadahan
No
Nama Sampel
Vol. Sampel
Vol. Buffer pH 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Standar
Blanko
Air Limbah
Air Cooling Water
Air sumur skambing
Air sumur loktuan
Air PDAM sekolah
Air PDAM T. Laut
Air isi ulang skolah
Air isi ulang T. laut
10 mL
50 mL
50 mL
50 mL
50 mL
50 mL
50 mL
50 mL
50 mL
50 Ml
2 mL
2 mL
2 mL
2 mL
2 mL
2 mL
2 mL
2 mL
2 mL
2 mL
mg.
EBT
40 mg
40 mg
40 mg
40 mg
40 mg
40 mg
40 mg
40 mg
40 mg
40 mg
Vol Titrasi
I
14 mL
2,3 mL
7,4 mL
1,65 mL
4 mL
5,4 mL
2,2 mL
2,3 mL
2,2 mL
3,7 mL
II
14 mL
2,2 mL
7,4 mL
1,8 mL
4,1 mL
5,3 mL
2,4 mL
2,4 mL
2,2 mL
3,6 mL
Kadar CaCO3
(mg/L)
-
1,25948 mg/L
0,293595 mg/L
0,68931 mg/L
0,91057 mg/L
0,39146 mg/L
0,39997 mg/L
0,37444 mg/L
0,62123 mg/L
No. Sampel
Air PDAM
sekolah
Air PDAM T.
Laut
Air Limbah
Air Cooling
Water
Air Sumur
Loktuan
Air Sumur
Skambing
Air isi ulang
sekolah
Kadar TDS
KMnO4 (mL)
Kadar
permanganat
(mg/L)
1 mL
11,85 mg/L
48 mg/L
28,0oC
2,5 mL
17,775 mg/L
1195 mg/L
28,9oC
5,1 mL
28,045 mg/L
11040 mg/L
28,9oC
43,2 mL
178,54 mg/L
781 mg/L
28,9oC
1,6 mL
14,22 mg/L
145 mg/L
28,9oC
3,5 mL
21,725 mg/L
76 mg/L
29,8oC
0,6 mL
10,27 mg/L
89 mg/L
28,9oC
Vol. Titrasi
(mL)
Suhu
VIII.
Pembahasan
IX.
Kesimpulan
X.
0,8 mL
Standar EDTA
STD
V1 = 14 mL
V2 = 14 mL
BLK
V1 = 2,3 mL
V2 = 2,2 mL
11,06 mg/L
48 mg/L
28,9oC
Standarisasi EDTA
Vol. CaCO3 = 10 mL
Vol. Titrasi = 14 mL
Blk
= 2,25 mL
10 x 0,01
14,02,25
= 0,00851 N
Daftar Pustaka
Saharuddin. 2014. Laporan PRAKERIN. Bontang: SMKN1
Amriadi, Mardiani. 2014. Laporan PRAKERIN. Bontang: SMKN1
Istruktur