Anda di halaman 1dari 2

Everlasting Lullaby

Harus terlelap, keindahan damai


Bergemericik hujan bersama dentingan irama piano
Menguap beriring jutaan kelip bintang nan rupawan
Fireflies bebas riang menari didalam kerindangan hutan
hujan
Bersuara jangkring bersenandung lirih mengikuti alunan
musik klasik..
Melanglang buana menyusuri cakrawala dunia penuh
sandiwara
Lalu mimpi bergema dalam terowongan hati sang rembulan
malam.
Hingga berkelebat manja, memeronakan pipi sang
biduanita
Sungguh haruskah terlelap??
nafasnya, jiwanya, rapuhnya bersemayam lelah menanti
cinta
Hatinya hilang, berderu derap kencang menyelam menggapai
kerinduan
Berbatas sudut antara hampa dan kelabu merajut jutaan luka
hati
Melangkah galau pada jejak pertama,
bersuarakan ilalang tersentuh kelembutan embun pagi.
Keberadaan cinta itu, buram.
tak terjamah walau oleh deru tawa renyah keramaian
Menyeruak, membatinkan keinginan, bahwa aura hidupnya
meredup
Kekosongan jiwa menyapanya lemah

Membuai dalam mimpi damai yang tak terperangkap


kegilaan hasrat hati
Helai demi helai daun tak terjaga, menghempas kebumi, tak
terselamatkan
Lagu cinta itu, terlalu lama bersandar pada ketidakpastian
hati sang maestro
Hingga menjawab pasrah, tak terselesaikan, walau tertinggal
bait melodi terakhir
Lilin itu meredup, menjemput keabadian senja, menapaki
kisah terakhir
Sehingga, harus terlelap, walau hati berguncang hebat
Karena pudar dan rapuhnya harapan hampa, tetes air mata
itu mengering
Irama musik klasik, berdiam, tak temukan sebait yang
tersisa
Melebur dalam keindahan senyum sang rembulan yang
menguasai malam selamanya

Masterpiece by:

On Wednesday, February 1st, 2012

Anda mungkin juga menyukai