Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No. Dokumen:
Tgl.Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PENGERTIAN
1.
2.
3.
4.
No. Revisi:
Halama
n:
Ditetapkan :
Direktur RSIA ZAINAB
dr.NUNIEK LUTHY
NAFTALI,CIMI
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang
diakibatkan adanya kerusakan jaringan yang sedang
atau akan terjadi,atau pengalaman sensorik dan
emosional yang merasakan seolah-olah terjadi
kerusakan jaringan
Nyeri akut adalah nyeri dengan onset segera dan
durasi yang terbatas,memiliki hubungan temporal dan
kausal dengan adanya cedera atau penyakit
Nyeri kronik adalah nyeri yang bertahan untuk periode
waktu yang lama.
Nyeri kronik adalah nyeri yang terus ada meskipun
telah terjadi proses penyembuhan dan sering sekali
tidak diketahui penyebabnya yang pasti.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
vii.
Hasil
pemeriksaan
dan
penanganan
nyeri
sebelumnya,termasuk respon terapi.
viii.
Gangguan/kehilangan fungsi akibat nyeri.
ix.
Penggunaan alat bantu.
x.
Perubahan fungsi mobilitas,kognitif,irama tidur,dan
aktivitas hidup dasar.
b. Riwayat pembedahan/penyakit dahulu.
c. Riwayat psiko-sosial.
d. Riwayat pekerjaan.
e. Obat-obatan dan alergi.
f. Riwayat keluarga.
g. Asesmen sistem organ yang komprehensif.
. 2.asesmen nyeri.
ska
3.pemeriksaan fisik.
a. Pemeriksaan umum
i. Tanda
vital:tekanan
darah,nadi,pernafasan,suhu tubuh
ii.
Ukur berat badan dan tinggi badan pasien
iii.
Periksa apakah terdapat lesi/luka dikulit.
b. Status mental
c. Pemeriksaan sendi.
d. Pemeriksaan motorik.
e. Pemeriksaan sensorik.
f. Pemeriksaan neurologis lainnya.
g. Pemeriksaan khusus
4.pemeriksaan sensorik kuantitatif.
5.pemeriksaan radiologi.
6.pemeriksaan psikologi.
7.kolaborasi dengan dokter konsulen,setelah
diketahui tingkat nyeri pasien.
8.pemberian analgetik sesuai petunjuk dokter
konsulen.
9.evaluasi
efektivitas
dalam
pemberian
analgetik.
10.pantau skala nyeri setelah pemberian
obat,jika
nyeri
berkurang/hilang,rencana
manajemen nyeri teratasi.