ABSTRAK
Beton precast adalah komponen beton yang dicor diluar site atau di pabrik.
Kelebihan beton precast adalah lebih efektif untuk kawasan yang padat bangunan
dibanding dengan struktur cast in place. Secara garis besar beton precast
mempunyai 3 (tiga) tahapan pelaksanaan, yaitu tahap pembuatan, tahap
pengangkatan dan tahap pemasangan.
Gedung Pasca Sarjana UPN Veteran Jawa Timur yang dibangun 3 tingkat
dengan cara cor di tempat (cast in place) dalam modifikasi perencanaan ini
menggunakan beton precast pada balok induk, balok anak dan plat. Sedangkan
kolom dan unsur sekunder lain (tangga dan kolom praktis) tetap menggunakan
metode cast in place. Secara keseluruhan struktur gedung ini direncanakan
dengan struktur daktail parsial.
Hasil analisa menunjukkan bahwa umumnya elemen precast pada umur 3 hari
sudah dapat dilakukan pengangkatan untuk perakitan, sedangkan pada umur 7
hari sudah dapat menerima beban dari beton cor dan beban pekerja, dan hasil
dimensi tebal plat 120 mm dengan tebal elemen precast 70 mm dan tebal topping
50 mm, dimensi balok anak 25 x 25 cm , balok induk 35 x 60 cm, 40 x 70 cm,
dimensi kolom 60 x 60 cm, 55 x 55 cm, tiang pancang dengan diameter 60 cm.
Shear connector plat precast menggunakan tulangan 8 mm, sambungan tulangan
utama balok anak menggunakan las listrik E90. Tulangan angkat balok anak 10
mm, untuk balok induk 12 mm.
Kata kunci : struktur precast concrete, cast in place, daktail parsial, sambungan struktur
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gedung
Pasca
Sarjana
Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jawa
Timur merupakan salah satu gedung
kebanggaan
Universitas
Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur. Proses
pembangunan gedung Pasca Sarjana secara
keseluruhan dilaksanakan dengan cara cor
ditempat (cast in place). Alternatif lain
dalam membangun gedung adalah dengan
cara pracetak (precast), dimana beton
pracetak adalah beton (elemen struktur)
yang di buat di pabrik, kemudian di pasang
dilapangan.
Berikut ini adalah perbedaan antara beton
cor di tempat dengan beton pracetak :
B-72
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Sistem pabrikasi dalam pembuatan sruktur
beton bertulang dikenal dengan sistem
pracetak. SNI 03-2847-2002 mendefinisikan
beton pracetak sebagai komponen beton yang
dicor ditempat yang bukan merupakan posisi
akhir didalam struktur. Pada dasarnya beton
pracetak meliputi 3 (tiga) tahapan pekerjaan
:
1. Pembuatan (pabrikasi)
2. Pengangkatan
3. Pemasangan (perakitan)
2.2 Pembebanan
Pembebanan yang dimaksud adalah bebanbeban yang direncanakan bekerja pada
struktur gedung. Jenis-jenis beban yang
direncanakan adalah:
1. Beban Mati
2. Beban Hidup
3. Beban Gempa
2.2.1 Kombinasi Pembebanan
a. U = 1,2 D + 1,6 L
b. U =1,05 (D + LR + E) atau U = 0,9 (D + E)
2.3 Dimensi Rencana
ISBN No. 978-979-18342-0-9
B-73
2.3.1 Balok
1. Balok induk h min =
fy
l
0,4 +
21
700
16
fy
0,4 +
700
Tka
Cki
Vjh
Zki
0,70 Mkap,ki
bj
Zka
Vjv
Cka 0,70 M
kap,ka
Tki
Vkol
hc
l =
db
4. f' c
0,04 db.fy
2. Panjang penyaluran tulangan tarik
0,02 Ab . fy tidak kurang dari 0,06
l =
db
fc'
db.fy
Sambungan antara elemen precast
dengan topping harus ditinjau.
Gaya-gaya dalam pada plat:
Cc
Kasus I
Kasus II
4. ANALISA STRUKTUR
4.1 Perencanaan Struktur Sekunder (Plat,)
4.1.1 Perencanaan Plat
Plat yang direncanakan adalah plat dua
arah tebal plat 12 cm dengan : - tebal
precast = 7 cm- tebal topping = 5 cm.
4.1.1.1 Pembebanan Pada Plat
Pembebanan pada plat meliputi tahap
pengangkatan, sebelum komposit, dan saat
komposit.
4.1.1.2 Pembebanan Plat Saat
Pengangkatan
Plat Segi Empat
Sebagai contoh perhitungan pengangkatan
plat diambil pelat type S1 dengan ukuran
sebagai berikut:
TABEL DIMENSI PLAT SEBELUM DAN SESUDAH KOMPOSIT
Dimensi Plat (mm)
Type
Komposit
Pracetak
S1
3000 x 3000
2760 x 2760
S2
3000 x 1000
2760 x 850
S3
4000 x 3000
3710 x 2710
S4
1000 x 1000
850 x 850
S5
0,5(6000+9000)x1500
0,5(5850+8150)x1210
S6
0,5(4243 x 4243)
0,5(3730 x 3730)
S7
0,5(4500 x 4500)
0,5(3930 x 3930)
Mulai
Data-data teknis:
-data bangunan
-data bahan
Sumber : PB 89 hal 17
Rencanakan dimensi:
-balok
-plat
-kolom
Pembebanan plat
saat:
-pengangkatan
-sebelum komposit
.Ly
My max = 0,0027.q.Lx.Ly
Penulangan plat
2
2
My max = 0,0027.262,5.2,76.2,76
= 14,9012 kg.m (149012 Nmm)
Penulangan balok
dan kolom
Rencanakan sambungan:
-plat
-balok
-kolom
Selesai
B-74
Lx
2
atau 15 .t,
N.mm)
Kontrol retak :
Untuk lebar diambil nilai b = Lx atau 15.t
3
N.mm)
Kontrol retak :
Untuk lebar diambil nilai b =
Lx
3
atau 15.t
Lx
Kontrol retak :
Untuk lebar diambil nilai b =
Lx
2
atau 15.t
B-75
Mcr = fr . Ig
yt
320.1
60
15,
ISBN No. 978-979-18342-0-9
B-76
6,4
Cm
Ec = 4700
EIb = E c I g
2
30
Pc =
= 25742,96 Mpa
6
23316100 + 511159700
12
- Es = 200000 Mpa
- Is
= 25.(2).((4.(2352 ) + 2.(78,52)) =
11661225 mm4
- EsIs = 200000 . 11661225 = 2332245000000
Nmm2
- EIc = (0,2.Ec.Ig + Es.Is) / (1 + d)
= (0,2 (2,78024 x1014) + 2,332245 x1012 )
/ (1+0,04)
= 5,570869712 x1013
2
Nmm
- EIc = 0,4.Ec .Ig = 0,4(2,78024 x1014)
= 1,1121x1014 Nmm2
..(menentukan)
Faktor jepitan pada kolom:
14
= EI c = 2 1,1121 x10
A
3200
8,10903 x1013
2 5400
3688940
0,65.179810490
,6
3688940 = 5675292,31 N
=
0,65
Mn perlu =
A
= 2,31, B = 1 (tumpuan kolom
jepit/pondasi)
Dari nomogram diperoleh nilai faktor tekuk
(k) = 1,49
k.Ln = 1,49 . 3,2 = 26,5
r
0,18
(k.Ln ) 2
2
14
Pc = 1,10723x10 = 179810490,6 N
(0,82.3200) 2
b =
= 0,79<1 maka b = 1
0,77
= 0,04
L
c
EI b
L
b
2 E.I
adalah 0,82
0, 4E c I g
= 1,10723 x1014 Nmm2
EIc =
(1 + d )
= 81090324.10 Nmm
Data-data kolom:
23316100
d =
M 2b
12
B-77
eperlu
Mc
= 783388011,2 Nmm
M n 783388011,2
= 138,03 mm
=
Pn
5675292,31
= (0,03.600 + 15)
emin = (0,03h + 15)
= 33 mm < 138,03 mm.gunakan eperlu
e = 138,03 mm
64,5 mm
=
64,5 mm
471mm
Av . 3fy
113,04 . 3(320)
=
= 181mm
bw
600
d = 535,5
Xb mm
= 349,24 mm
s = 0,0016
ab = 296,85 mm
s
0,003
0,85 fc
T
Cc Cs
fy
= 0,16%
es =
Es
d = h d = 535,5 mm
d d= 535,5 64,5 = 471 mm
0,16%
= 0,3%
535,5 X b
balok 350/600
As = 1570 mm2
= 349,24 mm
= 0,85 Xb = 296,85 mm
= 0,85 fc.a . b =4541805 N
= As.fy
= 942000 N
= As . (fy 0,85 fc) = 277419000 N
= Cb + Cs Tb
= 281018805 N > Pu (3688940 N) ok
Pn = 0,85 (0,85 fc(Ag Ast) + fy Ast)
= 6029912,48 N > Pu (3688940 N) ok
4.4.2.4 Perhitungan Tulangan Geser dan
Torsi Kolom
Data-data perhitungan:
- Vu = 48351,26 kg
- Pu = 368894 kg
- Tu = 835,01 kg.m
Syarat
torsi
dihitung
bila:
1
2
Tu (
f' c . ) x .y
20
2
X
balok 350/600
As = 1570 mm2
Xb
Xb
ab
Cb
Tb
Cs
Pb
balok 350/600
As = 1256 mm2
Y
2
2
y = 600 . 600 = 216000000 mm
1
(
f' c . ) x 2 .y
20
maka tulangan torsi boleh diabaikan.
f' c b w . d
6
kolom 600/600
As = 5887,5
Data-data perencanaan:
- dimensi kolom = 600/600 mm
- dimensi balok = 350/600 mm
- gaya aksial tekan = 3688940 N
- sengkang = 12 mm
- fc = 30 MPa
- fy = 320 MPa
Arah X:
Gaya geser horizontal:
Vjh = Cki + Tka Vkol
Balok 350/600 kiri:
Cki = Tki = 0,70
a=
M kap ,ki
Z ki
As.fy
= 56,29 mm
0,85.f ' c.b
Z = (d a/2) = 511,855 mm
1
(
f' c . x 2 .y = 35510400 Nmm
20
Nu
Vc = 2 1 +
14 . A g
balok 350/600
As = 1884 mm2
geser
B-78
Cka
l
0,70 ki M kap, ki + ka M kap, ka
ln ka
ln ki
=
Vkol =
1
(h + h k,b )
2 k ,a
142550,14 N
Vjh
= 527520 + 351680 142550,14
= 736649,86 N
Kontrol gaya geser horizontal dengan
persamaan :
V jh
< 1,5 f ' c
sjh =
(b j .h c )
= 1,75 < 8,2 ok
Gaya geser yang dipikul oleh beton (Vch ):
Vch = 2 (Nu / Ag ) 0,1f ' c b j h c
= 321444940 Nmm
= 0,70 321444940 = 439600 N
511,855
l
l
0,70 ki M kap ,ki + ka M kap ,ka
ln
ln
Vkol
=
ka
ki
1
(h k ,a + h k ,b )
2
= 142864,42 N
= 439600 + 439600 142864,42
Vjh
= 736335,58 N
Kontrol gaya geser horizontal dengan
persamaan :
Vjh
Vjh
(b j .h c )
< 1,5
f 'c
bj = bkolom = 600 mm
bj = bbalok + (1/2 htkolom) = 950 mm
Dipilih bj = 600 mm
sjh = 736335,58 < 1,5 30 = 1,75 < 8,2 ok
(600.700)
Arah Y:
Gaya geser horizontal:
Vjh = Cki + Tka Vkol
Balok 350/600 kiri:
Cki = Tki = 0,70
12 150
mm
bj
M kap ,ki
10 250 mm
Z ki
hc
M kap ,ka
Z ka
a = 1256.(320) = 45,03 mm
0,85.30.(350)
Z = 540 22,515 mm = 517,485 mm
Mkap, ka = 1,25 401920 (517,485) = 259984464
Nmm
Cka = 0,70 259984464 = 351680 N
517,485
Gaya geser kolom (Vkol) pada join:
B-79
B-80