Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelainan kongenital adalah kelainan dalam pertumbuhan janin yang
terjadi sejak konsepsi dan selama dalam kandungan. Diperkirakan 10-20%
dari kematian janin dalam kandungan dan kematian neonatal disebabkan oleh
kelainan kongenital. Khusunya pada bayi berat badan rendah atau BBLR
(Berat Bayi Lahir Rendah) diperkirakan kira-kira 20%,
diantaranya
1.2 Tujuan :
Adapun Tujuan dalam penulisaan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
BAB II
PEMBAHASAN
1.2 Pengertian
Penyakit Hirschprung adalah kelainan bawaan penyebab gangguan
pasase usus (Ariff Mansjoer, dkk. 2000). Dikenalkan pertama kali oleh
Hirschprung tahun 1886. Zuelser dan Wilson , 1948 mengemukakan bahwa
pada dinding usus yang menyempit tidak ditemukan ganglion parasimpatis.
Suatu kelainan bawaan tidak terbentuknya sel ganglion para simpatis dari
pleksuss messentrikus / aurebach pada kolon bagian distal. Penyakit
Hirschsprung (Megakolon Kongenital) adalah suatu penyumbatan pada usus
besar yang terjadi akibat pergerakan usus yang tidak adekuat karena sebagian
dari usus besar tidak memiliki saraf yang mengendalikan kontraksi ototnya.
Hirschsprung terbagi menjadi dua yaitu segmen pendek : dari anus
sampai sigmoid, segmen panjang : kelainan melebihi sigmoid bahkan dapat
mengenai seluruh kolon atau usus halus.
Hirschsprung terjadi karena adanya permasalahan pada persyarafan
usus besar paling bawah, mulai anus hingga usus di atasnya. Syaraf yang
berguna untuk membuat usus bergerak melebar menyempit biasanya tidak
ada sama sekali atau kalaupun ada sedikit sekali. Namun yang jelas kelainan
ini akan membuat BAB bayi tidak normal, bahkan cenderung sembelit terus
menerus. Hal ini dikarenakan tidak adanya syaraf yang dapat mendorong
kotoran keluar dari anus.
Dalam keadaan normal, bahan makanan yang dicerna bisa berjalan di
sepanjang usus karena adanya kontraksi ritmis dari otot-otot yang melapisi
usus kontraksi ritmis ini disebut gerakan peristaltik. Kontraksi otot-otot
tersebut dirangsang oleh sekumpulan syaraf yang disebut ganglion, yang
terletak dibawah lapisan otot. Pada penyakit Hirschsprung, ganglion ini tidak
ada, biasanya hanya sepanjang beberapa sentimeter. Segmen usus yang tidak
memiliki gerakan peristaltik tidak dapat mendorong bahan-bahan yang
dicerna dan terjadi penyumbatan. Penyakit Hirschsprung 5 kali lebih sering
ditemukan pada bayi laki-laki. Penyakit ini kadang disertai dengan kelainan
bawaan lainnya, misalnya sindroma Down.
beberapa
cara
pemeriksaan
tertentu
misalnya
pemeriksaan
jamuan yang diminum wanita hamil muda dengan tujuan yang kurang baik
diduga erat pula hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital,
walaupun hal ini secara laboratorik belum banyak diketahui secara pasti.
Sebaiknya selama kehamilan, khususnya trimester pertama, dihindari
pemakaian obat-obatan yang tidak perlu sama sekali; walaupun hal ini
kadang-kadang sukar dihindari karena calon ibu memang terpaksa harus
minum obat. Hal ini misalnya pada pemakaian trankuilaiser untuk penyakit
tertentu, pemakaian sitostatik atau prepaat hormon yang tidak dapat
dihindarkan; keadaan ini perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya sebelum
kehamilan dan akibatnya terhadap bayi.
5) Faktor Umur Ibu
Telah diketahui bahwa mongolisme lebih sering ditemukan pada bayibayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause. Kejadian
mongolisme akan meningkat pada ibu usia di atas 30 tahun dan akan lebih
tinggi lagi pada usia 40 tahun ke atas.
6) Faktor hormonal
Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian
kelainan kongenital. Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu
penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk mengalami gangguan
pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang normal.
7) Faktor radiasi
Radiasi pada permulaan kehamiIan mungkin sekali akan dapat
menimbulkan kelainan kongenital pada janin. Adanya riwayat radiasi yang
cukup besar pada orang tua dikhawatirkan akan dapat mengakibatkan mutasi
pada gene yang mungkin sekali dapat menyebabkan kelainan kongenital pada
bayi yang dilahirkannya. Radiasi untuk keperluan diagnostik atau terapeutis
sebaiknya dihindarkan dalam masa kehamilan, khususnya pada hamil muda.
8) Faktor gizi
Kekurangan beberapa zat yang pnting selama hamil dapat menimbulkan
pada janin. Frekuensi kelainan kongenital lebih tinggi pad ibu-ibu dengan gizi
yang kurang selama kehamilan. Salah satu zat dalam pertumbuhan janin
2.3 Patofisiologi
http://ilmutentangbidan123.blogspot.com/2012/11/hirschprung.html