sumary13@hotmail.com
Abstract
Bacillus megaterium DSM 319 is a microbial neutral protease producer, which is usually used for food and
non food (especially for dehairing and bating processes) industries. It was shown in this experiment, that
the addition of some additif substances such as sodium benzoat, ammonium quarterner, calcium chloride
and zeolite tested as a stabilizer of the ability for protease enzyme activities maintain comparing with
control, the application for the leather process was sign the difference performance
By using Anova and Duncan methode analysis at the 4 additif substances above from 0%, 0,5% 1% and 2%
can be seen that the highest activity of protease reached at 0,862 U with sodium benzoat and the lowest
activity at 0,636 U with zeolite.
Kata kunci: Bacillus megaterium, protease, zat aditif, anova.
I.
PENDAHULUAN
mikroba.
Dibanding dengan hewan dan
tumbuhan, mikroba lebih cepat tumbuh sehingga
diharapkan produksi enzim berlangsung dalam
waktu yang singkat dan dikembangkan dengan
pengembangan dan eksplorasi galur.
Enzim membutuhkan kofaktor, yaitu
senyawa non protein yang dengan protein inaktif
(apoenzim) secara kombinasi untuk membentuk
kompleks katalitik yang aktif. Bailey dan Ollis
(1988), menyatakan bahwa salah satu
karakteristik pembeda enzim dengan katalis
sintetik adalah seringnya enzim memerlukan
kofaktor. Kofaktor bisa berupa molekul organik,
seperti ion Fe2+, Mn2+, Zn2+, Na+, Mg2+, Cu2+,
Ca2+ atau juga suatu molekul organik komplek
yang disebut koenzim seperti tiamin pirofosfat,
FAD, serta koenzim A.
Beberapa enzim
membutuhkan koenzim maupun satu atau lebih
ion logam bagi aktivitasnya (Lehninger, 1993).
Jenis kation yang telah diketahui dapat
mengaktifkan enzim adalah Na+, K+, Rb+, Cs+,
Mg2+, Ca2+, Cd2+, Cr3+, Cu3+, Mn2+, Fe2+, Co2+,
Ni2+, Al3+, dan H+ (Richardson dan Hyslop,
1985). Ion Mg2+ dan Ca2+ sedikit meningkatkan
aktivitas
enzim
protease
dari
B.
stearothermopillus. Ion logam seperti Ca2+,
Co2+, Mg2+, Sr2+, dan Zn2+, dapat melindungi
protease asam dari Paecilomyces terhadap
inaktivasi oleh panas. Amino peptidase dari E.
coli memerlukan Mg2+ dan Mn2+ untuk
memperoleh aktivitas maksimumnya, sedangkan
aminopeptidase dari B. subtillis di stimulasi oleh
ion Co2+ (Suhartono, 1989).
Obrien dan
Cambell (1975), menyatakan bahwa penambahan
0,35
0,3
Db
Jumh
F.
F tabel
Kuadr
hitung
14
0,3618
8,82
Zat Aditif
0,0615
0 ,41tn
Konsentrasi
0,0014
22,00**
Konsentrasi
0,2989
Galat
60
0,1028
Total
74
0,4646
Zat
0,05
0,01
1,86
2,40
**
Perlakuan
Aditif
Keterangan : tn
: Tidak Berbeda Nyata pada
taraf 0,05 ** : Sangat Berbeda Nyata Pada Taraf
0,01
Analisis sidik ragam menunjukkan zat aditif
natrium benzoat dengan konsentrasi berbeda
memberikan respons terbesar terhadap aktivitas
enzim protease dari B. megaterium DSM 319.
Perbedaan konsentrasi tidak memberikan hasil
yang nyata terhadap aktivitas enzim protease dari
B. megaterium DSM 319. Kedua perlakuan
antara zat aditif natrium benzoat dengan
konsentrasi tertentu memperlihatkan hasil sangat
nyata terhadap aktivitas enzim protease.
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0
Konsentrasi 0,1%
Konsentrasi 0,5 %
Konsentrasi 1 %
Kontrol
0,25
Konsentrasi 0,05 %
0,2
Konsentrasi 0,5 %
Konsentrasi 1 %
0,15
0,1
0,05
0
Kontrol
Perlakuan
III.2.
Pengaruh
kuarternair
penambahan
amonium
0,2
0,15
0,1
0,05
0
Kontrol
Konsentrasi
0,05 %
Konsentrasi
0,5 %
Konsentrasi 1
%
Perlakuan
Db
Juml
F.
F tabel
Kuad
hitung
0,05
0,01
1,86
2,40
Perlakuan
14
0,0399
Zat Aditif
0,0097
1tn
Konsentrasi
0,0037
0,75tn
Konsentrasi
0,0265
1,37tn
Galat
60
0,1468
Total
74
0,1867
Zat Aditif
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di simpulkan
sebagai berikut :
1. Zat
aditif
natrium
benzoat
dapat
menstabilkan aktivitas enzim protease dan
zat
aditif
kalsium
klorida
dapat
meningkatkan aktivitas enzim protease.
2. Pada konsentrasi 0,5 persen zat aditif
natrium benzoat dapat mempertahankan
aktivitas enzim protease, serta pada
konsentrasi 0,5 persen zat aditif kalsium
klorida meningkatkan aktivitas protease.
3. Zat aditif natrium benzoat memiliki
karakteristik sebagai stabilisator serta
aktivator dan zat aditif kalsium klorida
memiliki karakteristik sebagai aktivator
dalam mempertahankan aktivitas enzim
protease.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.