Preceptor:
dr. Tantri Dwi Kaniya, Sp.Rad
Oleh:
Amanda Samurti Pertiwi
1018011038
Pendahuluan
Trauma vesika urinaria/buli
merupakan kegawatdaruratan bedah
yang perlu penatalaksanaan segera
Dapat menimbulkan komplikasi
seperti perdarahan hebat, sepsis,
dan peritonitis
Definisi
Trauma vesika urinaria atau trauma bulibuli merupakan kegawatdaruratan bedah
yang memerlukan penatalaksanaan
segera, bila tidak ditanggulangi dapat
menimbulkan komplikasi seperti
perdarahan hebat, peritonitis dan sepsis.
Secara anatomi buli-buli terletak di dalam
rongga pelvis terlindung oleh tulang pelvis
sehingga jarang mengalami cedera.
Etiologi
Terbanyak: kecelakaan lalu lintas
atau kecelakaan kerja, perforasi
iatrogenik
Buli yang terisi penuh lebih
memungkinkan terjadi cedera
dibandingkan yang kosong
Patofisiologi
Trauma/benturan pada buli yang penuh
Peningkatan mendadak tekanan intraluminal buli
Pecahnya bagian terlemah dari buli di daerah
puncak
Ekstravasasi intraperitoneal
Infeksi peritonitis dan akut abdomen
Klasifikasi
Klasifikasi
Tipe 1 adalah memar kandung kemih
Tipe 2 yaitu ruptur dinding
intraperitoneal
Tipe 3 yaitu ruptur dinding
ekstraperitoneal
Tipe 4 yaitu gabungan antara ruptur
dinding intraperitoneal dan
ektraperitoneal
Manifestasi Klinis
Riwayat trauma perut bagian bawah
Mengeluh tidak bisa buang air kecil, kadang keluar darah dari
uretra
Gross hematuria
Jejas / hematoma pada abdomen bagian bawah / suprapubik
Nyeri tekan di daerah suprapubik di tempat hematom atau
jejas
Ketegangan otot dinding perut bawah
Akut abdomen
Trauma tulang panggul
Fraktur tulang pelvis disertai perdarahan hebat
Syok hemoragik
Pemeriksaan Radiologi
Sistografi
Pencitraan pada buli buli dengan memakai
kontras.
Melalui sistoskop / kateter dimasukkan kontras
pada vesika urinaria dan dapat menilai apakah
terdapat filling defect, robekan buli buli yang
terlihat sebagai ekstravasasi kontras ke luar buli
buli, adanya divertikel.
Cystography memiliki tingkat akurasi 85 - 100%
untuk mendeteksi cedera kandung kemih dan
idealnya harus dilakukan dengan bimbingan dari
fluoroscopic.
CT sistografi
CT cystography dapat diterapkan untuk
mengklasifikasi cedera kandung kemih
berdasarkan tingkat cedera dinding dan
lokasi anatomi dan menunjukkan
gambaran karakteristik untuk setiap
jenis cedera.
Pengobatan
Pada keadaan syok, atasi degan
pemberian cairan iv/darah. Bila telah
stabil lakukan reparasi buli.
Prinsip: penyaluran ruang perivesikal,
pemulihan dinding penyaluran buli
dan perivesikal, dan pengeluaran
urin melalui kateter
Terima kasih