ABSTRAK
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan peningkatan volume, keenceran, dan frekuensi
dengan atau tanpa lendir darah, seperti lebih dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4 kali/hari
(Hidayat, A. 2009). Pada tahun 2011 didapatkan angka kejadian diare terbanyak adalah di
Puskesmas Sukamerindu yaitu sebanyak 1.311 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan lingkungan rumah dan penyediaan air bersih dengan kejadian Diare pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional.
Populasi penelitian adalah seluruh Ibu yang memiliki balita usia 1 5 tahun yang berjumlah
sebanyak 1.311 balita, jumlah sampel 93 balita dan teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik accidental sampling. Analisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square
(=0,05).
Hasil penelitian diketahui sebagian besar balita atau sebanyak 54 orang (58,1%) menderita
Diare. Sedangkan jika dilihat dari lingkungan rumah, sebagian besar balita yang memiliki
lingkungan rumah yang kurang baik sebanyak 52 orang (55,9%). Selanjutnya, dilihat dari
penyediaan air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan sebagian besar sebanyak 57 orang
(61,3%). Dan ada hubungan antara lingkungan rumah
=0,000=0,05 dan ada hubungan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare, dengan
=0,006=0,05.
Dengan hasil penelitian ini, diharapkan kepada petugas Puskesmas agar meningkatkan
penyuluhan penanganan dan pencegahan penyakit Diare pada balita di masyarakat.
Kata Kunci : Kejadian Diare, Lingkungan Rumah dan Penyediaan Air Bersih
PENDAHULUAN
konsistensi
feses
encer,
dapat
balita
sangat
rentan
terhadap
terserang
penyakit
diare
adalah
(Depkes, 2010).
Ada beberapa faktor yang berkaitan
dengan
kejadian
memadainya
tercemar
diare
penyediaan
oleh
tinja,
yaitu
air
tidak
bersih,
kekurangan
air
sarana
kebersihan
perorangan
dan
Di
Negara
berkembang
termasuk
air
ibu
Puskesmas
Sukamerindu, 2011).
bersih
tingkat
dan
jamban),
pendidikan,
sumber
faktor
air
minum,
Sukamerindu
(Puskesmas
(kurangnya
nafsu
makan)
sehingga
serangan
terus
2011).
diare
menerus
akan
akan
menyebabkan
mengakibatkan
Pengukuran
Pengumpulan
pada balita.
Data
tertarik
meneliti
Hubungan
data
primer
wawancara
dalam penelitian
diperoleh
langsung
dengan
kepada
ini
cara
responden
(Kuisioner),
Rumah
metode dokumentasi,
dalam
untuk
dan
melihat
Lingkungan
Penyediaan
penelitian
Air
Bersih.
Metode dokumentasi
ini
digunakan
untuk
Sectional.
Sukamerindu
sukamerindu.
ke Puskesmas
dan
beberapa
ada
2012
Puskesmas
sampel
menggunakan
kerja
teknik
Accidental
kekurangan
yaitu
di
puskesmas
diwilayah
tahap
Register
dapat
editing
dilengkapi
untuk
dan
selanjutya di
cleaning data.
Dependent.
bivariat
Dalam
digunakan
peneliti
untuk
ini,
analisis
mengetahui
Hasil
Analisa Univariat
Analisa
univariat
digunakan
untuk
balita
kurang
baik,
variabel
analisa
(58,1%)
Diare.
sebagian
memiliki
dan 29 (70,7%)
mengalami diare.
52 (55,9%) orang
balita. Selanjutnya,
Analisa Bivariat
dependen).
orang
besar
Dari
balita
hasil
menderita
balita
yang
42
(80,8%)
orang
balita
Lingkungan
yang
kurang
baik
akan
Pembahasan
hasil
pengujian
hipotesis
Lingkungan Rumah
Berdasarkan
hasil
penelitian
penyediaan
air
bersih
yang
faktor sanitasi lingkungan yang meliputi
balita.
Menurut asumsi peneliti, selain faktor
Hasil
analisa
univariat
diketahui
dibandingkan
syarat
yang
memenuhi
mikroorganisme,
serangga
alpha
0,05,
Penelitian
yang
ini
menunjukkan
sejalan
ada
dengan
sebagai
yang
menggunakan
air
yang
sumber air minum yang dikonsumsi sehari-
sehari-
hari
menjadi
rentan
dikonsumsi keluarga tidak sehat, maka
mengalami diare.
Penyediaan Air Bersih
a. Pada
bagian
P2M
(Pemberantasan
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan
hasil
dapat
penelitian
dan
diambil
beberapa
dari
responden
kesimpulan, yakni:
1. Sebagian
besar
dalam
mengikuti
posyandu
mengenai
besar
dari
responden
PHBS.
3) Untuk
memperluas
survey
oleh
kader
posyandu
supaya
kunjungan rumah.
2. Bagi Akademik
Khususnya bagi Jurusan Kebidanan
Puskesmas
Sukamerindu
Kecamatan
Saran
1. Bagi Puskesmas
kegiatan
praktek
lapangan,
baik
di
penambahan
variabel
lain,
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito. W, 2007. Faktor Risiko Pada
Bayi dan Balita di Indonesia.
Universitas Indonesia. Jakarta.
Adnani.
H, 2011. Ilmu
Masyarakat,
Nuha
Yogyakarta.
Kesehatan
Medika,
A.J;Dasuki;
Ismail,
2006.
Penatalaksanaan Diare di Rumah
pada Balita. Berita Kedokteran
Masyarakat. Vol. 22. No. 1. Maret
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kejadian Diare, Lingkungan Rumah
dan Penyediaan Air Bersih yang menjadi Sampel Penelitian
No
Variabel
Jumlah
Persentase
(%)
54
39
93
58,1
41,9
100
52
41
93
55,9
44,1
100
57
36
61,3
38,7
93
100
Kejadian Diare
1
- Diare
- Tidak Diare
Jumlah
Lingkungan Rumah
2
- Kurang Baik
- Baik
Jumlah
Penyediaan Air Bersih
- Tidak memenuhi
3
syarat kesehatan
- Memenuhi Syarat
Kesehatan
Jumlah
Sumber : Hasil Penelitian 2012
Tabel 4.3
Hubungan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu
Tahun 2012
Kejadian Diare
Lingkungan
Rumah
Kurang Baik
Baik
Jumlah
Diare
Tidak
Diare
Jumlah
value
OR
42
80,8
10 19,2
52
100
12
29,3
29 70,7
41
54
58,1
39 41,9
93
Tabel 4.4
Kejadian Diare
Penyediaan
Air Bersih
Tidak
Memenuhi
Syarat
Kesehatan
Memenuhi
Syarat
Kesehatan
Jumlah
Diare
Tidak
Diare
40
70,2
17
29,8
Jumlah
X2
OR
57 100
7,632
14
38,9
22
61,1
36 100
54
58,1
39
41,9
93 100
value
0,006
3,697